BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang dicita-citakan maka pembangunan dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai sektor kehidupan oleh pemerintah dan masyarakat.Masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan perlu mendapatkan perhatian dan dukungan yang serius dari pemerintah yang berkewajiban mengarahkan, membimbing, dan menciptakan suatu kondisi yang menunjang, sehingga dapat saling mengisi dan melengkapi dalam satu kesatuan langkah yang nyata. Pada dasarnya kebutuhan hidup manusia semakin bertambah seiring dengan perkembangan taraf hidupnya. Untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya manusia menempuh berbagai cara seperti jual beli, sewa menyewa, sewa beli, dan lain sebagainya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
tersebut
sangat
diperlukan
sejumlah
dana
dalam
dunia
perekonomiannya. Disinilah kemudian muncul lembaga-lembaga keuangan sebagai perantara yang menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Lembaga keuangan di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang bertujuan untuk memberikan kredit, dan jasa-jasa keuangan.Sehingga dapatdikemukakan bahwa
1
2
fungsi bank pada umumnya adalah melayani kebutuhan pembiayaan guna melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi banyak sektor perekonomian. Menurut Kasmir (2009:145) tujuan pemberian jasa-jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan, cukup di satu bank saja. Demikian pula sebaliknya jika jasa bank yang diberikan kurang lengkap, maka nasabah terpaksa untuk mencari bank lain yang menyediakan jasa yang mereka butuhkan. Pada kenyataannya lembaga keuangan yang disebut bank ini tidak cukup ampuh untuk menanggulangi berbagai keperluan dana dalam masyarakat, mengingat keterbatasan jangkauan penyebaran kredit dan keterbatasan sumber dana yang dimiliki. Menyikapi berbagai kelemahan yang terdapat pada lembaga keuangan bank dalam menyalurkan kebutuhan dana maka timbullah lembaga keuangan bukan bank. Berdasarkan salah satu faktor diatas maka muncul lembaga keuangan bukan bank yang merupakan lembaga penyandang dana yang lebih fleksibel dan moderat dari pada bank yang dalam hal-hal tertentu tingkat resikonya bahkan lebih tinggi. Lembaga yang dimaksud dalam hal ini kemudian dikenal sebagai lembaga pembiayaan yang menawarkan model-model formulasi baru dalam hal penyaluran dana terhadap pihak- pihak yang membutuhkan. Menurut Sunaryo (2009:12) lembaga pembiayaan adalah salah satu bentuk usaha dibidang lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai peranan sangat
3
penting dalam pembiayaan. Maksudnya menjadi salah satu sumber dana alternatif bagi pribadi ataupun badan usaha yang memerlukan dana untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan bukan bank dapat dilihat dalam Pasal 1 angka (4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan. Lembaga Keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaanperusahaan. Banyak terdapat lembaga-lembaga pembiayaan di Indonesia salah satu lembaga pembiayaan tersebut adalah PT. Finansia Multi Finance yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan usahanya di bidang pembiayaan konsumenyang mempunyai misi menyediakan produk dan jasa pembiayaan konsumen yang terbaik untuk masyarakat serta membangun kerangka bagi setiap individu untuk belajar, berkembang, mewujudkan dan menciptakan nilai serta kesempatan. PT. Finansia Multi Finance dengan brand KreditPlus, didirikan pada tanggal 09 Juni 1994. Mulai pada saat itu PT. Finansia Multi Finance terus memasarkan produknya berupa pembiayaan kepada para konsumennya sampai sekarang khususnya dikota pekanbaru. Hingga saat ini PT. Finansia Multi Finance telah mempunyai 311 lokasi diseluruh Indonesia.
4
PT. Finansia Multi Finance Pekanbaru menawarkan berbagai macam produk pembiayaan salah satu produknya adalah pembiayaan sepeda motor dalam pembiayaan dengan gadai surat BPKB motor. Berbagai macam merek sepeda motor yang dibiayai adalah Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Pembiayaan kendaraan bermotor merupakan pembiayaan yang diberikan kepada kosumen dalam bentuk pinjaman atau pencairan dana dengan menjaminkan BPKB kendaraan bermotor baik yang berprofesi karyawan, wiraswasta, dan profesional. Menurut Humiras Hardi Purba (2009 : 68) dengan melakukan komunikasi langsung dengan para pelangan, Tim penggembangan produk dapat menentukan value produk yang paling dibutuhkan pelanggan. Ketika pelanggan menyatakan keinginannya secara langsung, hal ini dapat memberikan informasiriilsuatu produk, kesulitan, dan keluhan yang mereka alami ketika memakai produk terdahulu, serta harapan perbaikan produk yang mereka nantikan sebagai improvement (perbaikan) produk yang telah ada. Denaga melakukan analisa kebutuhan pelanggan maka faktor kegagalan akan bisa diantisipasi
dan
memastikan bahwa proses penggembangan produk yang dilakukan berada pada jalur yang semestinya. Menurut Kasmir (2009:97) pinjaman atau kredit dalam arti luas diartikan sebagai kepercayaan. Maksud dari kepercayaan tersebut adalah kepercayaan kepada penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan benar-benar akan dikembalikan sesuai dengan perjajian yang telah disepakati. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.
5
Tujuan utama dari kredit itu sendiri adalah untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjamannya
sesuai
dengan
persyaratan
yang
terdapat
didalam
perjanjian.Sedangkan bagi penerima, kredit merupakan penerima kepercayaan yang mempunyai kewajiban untuk melunasi pinjamannya sesuai dengan waktu yang telah disepakati.Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.Demikian pula dengan masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama, (Kasmir 2009:97). Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa nasabah benar-benar dapat dipercaya. Maka pihak bank atau lembaga keuangan bukan bank terlebih dahulu mengadakan analisis kredit. Pemberian kredit tampa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan pihak perusahaan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Faktor-faktor penyebab terjadinya kredit macet dapat disebabkan baik oleh pihak kreditur maupun debitur antara lain : a. Kreditur 1. Keteledoran perusahaan mematuhi peraturan pemberian kredit yang telah digariskan. 2. Terlalu mudah memberikan kredit, yang disebabkan karena tidak ada patokan yang jelas tentang standar kelayakan permintaan kredit yang diajukan.
6
3. Konsentrasi dana kredit pada sekelompok debitur atau sektor usaha yang beresiko tinggi. 4. Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para eksekutif dan staf bagian kredit. 5. Lemahnya kemampuan perusahaan mendeteksi kemungkinan timbulnya kredit bermasalah, termasuk mendeteksi arah perkembangan arus kas (cash flow)debitur lama. b. Debitur Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan, yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum atau bidang usaha dimana mereka beroperasi antara lain : 1. Adanya salah arus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan, atau karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang meraka tangani. 2. Masalah
keluarga,
misalnya
perceraian,
kematian,
sakit
yang
berkepanjangan, atau pemborosan dana salah satu atau beberapa orang angota keluarga debitur. 3. Kegagalan debitur pada bidang usaha atau perusahaan mereka yang lain. 4. Kesulitan likuiditas keuangan yang serius. 5. Munculnya kejadian diluar kekuasaan debitur, misalnya perang dan bencana alam. Menurut Kasmir (2009:98) jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah yang dilakukan untuk penyelamatan kredit tersebut beragam.Dikatakan beragam karena dilihat terlebih dahulu
7
penyebabnya. Jika memang masih bisa dibantu, maka tindakan membantu apakah dengan menambah jumlah kredit atau dengan memperpanjang jangka waktu. Namun jika memang sudah tidak dapat diselamatkan kembali, maka tindakan terakhir bagi pihak perusahaan adalah menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah. Dalam
pelaksanaan
pembiayaan
pencairan
dana
dengan
menggunakan gadai surat BPKB motor pada PT. Finansia Multi Finance telah sesuai dengan prosedur pada umumnya. Akan tetapi masih terdapat kekurangan, diantaranya PT. Finansia Multi Finance hanya memiliki satu orang karyawan bagian
creditanalyst.
Untuk bagian
creditanalyst
seharusnya lebih dari satu orang agar pertumbuhan kredit tersebut semakin meningkat dan berjalan dengan efektif. Fungsi creditanalyst adalah melakukan analisa kredit terhadap datadata calon konsumen serta memutuskan kelayakan kredit bagi konsumen dalam batas wewenangnya, melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap seluruh aktivitas surveyor dan phoneverificator (PV) Tugas pokok creditanalyst adalah: 1. Melakukan analisa laporan keuangan dan analisa 5 C terhadap laporan surveyor/ PV. 2. Meminta surveyor untuk melakukan survey ulang apabila dirasakan ada data yang kurang atau meragukan dalam laporan surveyor. 3. Memberikan persetujuan kelayakan kredit untuk customer dalam batas wewenangnya.
8
4. Mencapai target booking dengan batas toleransi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 5. Melakukan analisa terhadap booking actualition yang telah dihasilkan dan melakukan Aprediksi booking yang akan dicapai pada periode mendatang. Dari latar belakang diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan kredit sangat meningkat ditengah-tengah masyarakat khususnya dikota Pekanbaru. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Prosedur Pembiayaan dengan gadai surat BPKB kendaraan bermotor pada PT. Finansia Multi Finance Kantor Cabang Pekanbaru “
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah prosedur pembiayaan dengan gadai surat BPKB kendaraan bermotor pada PT. Finansia Multi Finance cabang pekanbaru sudah efektif ?
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan dengan gadai surat BPKB kendaraan bermotor pada PT. Finasia Multi Finance Kantor Cabang Pekanbaru sudah efektif.
9
b. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti : Dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam meeneliti prosedur pembiayaan dengan gadai surat BPKB kendaraan bermotor pada PT. Finansia Multi Finance cabang pekanbaru. 2. Bagi perusahaan : Dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan betapa pentingnya prosedur pembiayaan yang efektif. 3. Bagi institusi pendidikan : Dapat dijadikan bahan bacaan pada perpustakaan sehingga bermaanfaat sebagai informasi dan bahan pembelajaran mengenai tentang pembiayaan kendaraan bermotor. 4. Bagi peneliti selanjutnya : Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk mengetahui mengenai prosedur pembiyaan dengan gadai surat BPKB kendaraan bermotor pada
PT. Finansia Multi Finance Cabang Pekanbaru. Dan
sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya dimasa akan datang. 1.4. MetodePenelitian Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Finasia Multi Finance Kantor Cabang Pekanbaru. Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2012.
10
b. Jenis dan Sumber data 1. Dokumen : Penggumpulan data dengan cara menggumpulkan data yang bersumber dariarsip dan dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian, seperti rincian nilai pembiayaan atau kredit pada PT. Finansia Multi Finance Cabang Pekanbaru. 2. Wawancara : Penggumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsungpada karyawan bagian pembiayaan PT. Finansia Multi Finance terkait mengenai hal- hal yang berhubungan dengan objek penelitian. 1.5. Sistematika Penulisan Agar penulisan tugas akhir ini teratur dan baik serta memudahkan penulis dan pembaca untuk memahaminya, maka penulis akan menguraikan sistematika penulisan. Adapun sistematika dari penulisan ini terdiri atas IV bab yaitu : BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini berisikan mengenai gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, aktivitas perusahaan.
11
BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK Bab ini berisikan penyajian hasil penelitian dan evaluasi terhadap hasil penelitian. BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini.