BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan laju pembangunan di Indonesia yang terasa semakin cepat akhir-akhir ini, menuntut akan kebutuhan transportasi barang maupun transportasi manusia dari satu tempat ketempat lain. Oleh sebab itu peran pemerintah dibawah Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, bekerja sama dengan perusahaan industri jasa konstruksi khususnya pada pekerjaan pengaspalan jalan adalah menyediakan fasilitas jalan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan untuk memudahkan keluar masuknya barang yang dibutuhkan oleh para penduduk, memudahkan penjualan hasil bumi, industri, dari tempat satu ketempat lain, dan sebagainya. Untuk
menunjang
kebutuhan
pekerjaan
pengaspalan
tersebut,
PT.
HUTAMA KARYA (Persero) Wilayah II Jabar-DKI-Banten,Lampung & Babel. Sebagai salah satu perusahaan jasa konstruksi sudah sejak lama mendirikan Asphalt Mixing Plant (AMP) sebanyak 5 (lima) unit yang berlokasi di PalimananCirebon, Leuwigajah-Cimahi, Nagreg-Kab.Bandung, Cianjur-Jawa Barat dan di Cikunir-Bekasi. Tujuan dari Asphalt Mixing Plant (AMP) tersebut adalah untuk melayani kebutuhan intern dan melayani kebutuhan extern. Kebutuhan intern adalah untuk menyuplai aspal beton pada proyek-proyek/pekerjaan pengaspalan yang dikerjakan langsung oleh PT. HUTAMA KARYA (Persero), atau disebut juga dikerjakan secara swakelola. Sedangkan kebutuhan extern adalah untuk
I-1
I-2
menyuplai aspal beton bagi perusahaan-perusahaan yang mendapatkan pekerjaan pengaspalan, tetapi perusahaan tersebut tidak mempunyai Asphalt Mixing Plant (AMP) Perusahaan seperti itu banyak terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kehadiran alat-alat berat didalam pembangunan dewasa ini sangat membantu manusia untuk mencapai beberapa maksud, seperti : -
Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, terutama untuk pekerjaan kejar target.
-
Mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan oleh tenaga manusia dengan menggunakan alat sederhana.
-
Kerena alasan effisiensi, keterbatasan tenaga kerja, factor-faktor ekonomis lainnya sehingga menuntut penggunaan alat-alat berat.
Namun demikian, tidak sembarang alat berat dapat digunakan untuk mencapai maksud-maksud tersebut. Akan tetapi alat tersebut harus sesuai dengan kondisi pekerjaan, dapat berproduksi tinggi dengan biaya yang relative rendah. Apalagi jika diingat bahwa alat berat merupakan barang modal (capital goods) sehingga pemilihan, pengoperasian dan perawatannya harus tepat. Sebab jika tidak tepat bukan saja mengakibatkan tidak tercapainya maksud-maksud yang diharapkan seperti tersesbut diatas, akan tetapi juga mengakibatkan kerusaklan terhadap alat berat itu sendiri, bahkan dapat menimbulkan kerugian.
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah melakukan pengamatan terhadap waktu siklus penggunaan alat yang diperlukan dalam pekerjaan pengaspalan jalan , menganalisis biaya alat per jam, menganalisis waktu
I-3
produktif alat dan menganalisis antrian dalam menentukan jumlah dump truck yang optimum.
1.3. Ruang Lingkup Dalam pekerjaan pengaspalan ternyata memiliki permasalahan yang cukup banyak, karena itu pembahasan mengenai pekerjaan pengaspalan pada naskah ini akan dibatasi. Penulisan dalam menyelesaikan Tugas Akhir, akan menentukan pembatasan masalah sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tujuan penulisan Tugas Akhir. Pembatasan masalah meliputi : •
Melakukan pengamatan terhadap waktu siklus penggunaan alat yang diperlukan, Menganalisis biaya alat perjam, menganalisis waktu produktif alat dan menganalisis antrian dalam menentukan jumlah dump truck yang digunakan dalam pekerjaan pengaspalan jalan. Peralatan yang dimaksud adalah : − Asphalt Mixing Plant (AMP) Asphalt Mixing Plant (AMP.) yang digunakan adalah Tanaka TSAP 500 SAV tahun 1976 dengan kapasitas produksi 30 ton/jam. − Wheel Loader Wheel loader yang digunakan adalah Caterpillar C 930 tahun 1984 dengan kapasitas bucket 1,70 m3. − Asphalt Finisher Asphalt Finisher yang digunakan adalah Blaw Knox tahun 1985 dengan kapasitas 10 ton.
I-4
− Tandem Roller Tandem Roller yang digunakan adalah Sakai WM 7708 tahun 1986 dengan kapasitas 8-10 ton . − Tire Roller Pneumatic Tired Roller yang digunakan adalah Sakai TS 7409 tahun 1986 dengan kapasitas 10 ton. − Dump Truck Dump truck yang digunakan adalah Nissan Diesel kapasitas angkutan 12 ton, Mitsubishi kapasitas 12 ton, dan Hino Kapasitas 12 ton. Lokasi penelitian menggunakan alat berat dalam pekerjaan pengaspalan yang dilaksanakan oleh PT. HUTAMA KARYA (Persero) Wilayah II pada proyek pengaspalan Paket pekerjaan Jalan Access Road Tolengas Jatigede adalah (25 km x 2 = 50 km) pulang pergi, dan panjang jalan yang diaspal selama penelitian adalah 822 m, lebar 3 m, dan tebal 0,06 m letaknya STA 7 +200 sampai dengan STA 8 + 022.
1.4. Metode Penyelesaian Masalah Metode penyelesaian masalah yang dilakukan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini, antara lain : a. Metode Study Literature. Penulis akan menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada penggunaan alat berat dalam pekerjaan pengaspalan dangan bantuan buku-buku literature yang ada. b. Metode lapangan. Penulis melakukan pengamatan secara langsung pengoperasian dari masing-masing alat berat.
I-5
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir akan disajikan sebanyak lima bab dengan masing-masing bab terdiri dari : Bab I tentang pendahuluan yang barupa uraian mengenai latar belakang masalah,
tujuan
penulisan
Tugas
Akhir,
pembatasan
masalah,
metode
penyelesaian masalah, lokasi penelitian Tugas Akhir dan sistematika penelitian. Bab II tentang tinjauan pustaka yang berupa uraian mengenai pengertian umum AMP, Pengenalan alat yang terdiri dari loader, AMP, dump truck, asphalt finisher, tendem roller, tire roller dan lokasi pengaspalan. Bab III tentang metodologi penelitian yang berupa uraian mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, hipotesa penelitian, teknik analisa data dan data lapangan yang terdiri dari wheel loader, AMP, dump truck, asphalt finisher, tandem roller, tire roller dan lokasi pengaspalan. Bab IV tentang data dan analisa penggunaan alat yang berupa uraian mengenai analisis pengamatan alat yang diperlukan, analisis biaya alat per jam, analisis effisiensi waktu produktif alat dan analisis antrian dalam menentukan jumlah dump truck. Bab V tentang kesimpulan dan saran.
I-6
Gambar 1.1. Diagram Proses Penelitian
START STUDI PUSTAKA IDENTIFIKASI MASALAH : * Waktu siklus alat berat * Biaya alat perjam * Effisiensi w aktu produktif alat * Antrian Dump Truck
DATA PENDUKUNG Alat Berat dan Kapasitasnya : * AMP Tanaka TSAP 500 SAV tahun 1976 kapasitas produksi 30 ton / jam * Wheel Loader Caterpillar C930 tahun 1984 kapasitas bucket 1.70 m3 * Asphalt Finisher Blow Knox tahun 1985 kapasitas 10 ton * Tandem Roller Sakai WM 7708 tahun 1986 kapasitas 8-10 ton * Tire Roller Sakai TS 7409 tahun 1986 kapasitas 10 ton * Dump Truck : - Nissan Diesel kapasitas 12 ton - Mitsubishi kapasitas 12 ton - Hino kapasitas 12 tonn
- PENGAMATAN PENDAHULUAN Lokasi Pengamatan : * Lokasi pengaspalan STA 7+200 s/d STA 8+022 Accsess Road Tolengas - Jatigede, Sumedang * AMP Palimanan
- PENGAMATAN DILAPANGAN : * Pengamatan alat : - Wheel Loader - AMP - Dump Truck - Asphalt Finisher - Tandem Roller - Tire Roller
TIDAK
ANALISIS DATA * Analisis w aktu siklus * Analisis biaya perjam * Analisis effisiensi * Analisis antrian Dump Truck
YA
KESIMPULAN
FINISH