BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran jasmani keterampilan gerak, kemampuan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.BSNP(2006) yang dikutip oleh Tri Ani Hastuti(2010:11).Tentunya pendidikan jasmani ini akan bertujuan lebih dari itu, yakni bertujuan untuk meningkatkan permainan dalam olahraga yang akhirnya suatu saat akan berguna dalam peningkatan prestasi. Berdasarkan tujuan pendidikan jasmani tersebut, maka sebagai seorang guru harus mampu menyusun kurikulum yang baik sebagai pedoman dalam kegiatan pengajaran. Sekarang ini banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi standar nasional dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau silabusnya dengan cara kelulusan yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006. Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan
1
kondisi untuk merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman kerja, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar (Pembelajaran). Salah satu mata pelajaran yang kurikulumnya disusun sendiri guna menyesuaikan kebutuhan siswa dengan kondisi sekolah dan kondisi daerah adalah pendidikan jasmani. Menurut Hari Amirullah Rahman (2009:20), Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang direncanakan secara sistematis
guna
merangsang
pertumbuhan
dan
perkembangan
fisik,
kemampuan motorik, kemampuan berfikir, emosional, sosial dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan jasmani disekolah dasar menjadi sangat penting, karena pada masa ini seorang anak sedang dalam proses tumbuh kembang yang pertumbuhannya secara dominan didalam anak pada tahap ini. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran ditingkat satuan sekolah dasar sangat perlu kehati-hatian dan kecermatan. Kurikulum pendidikan jasmani di sekolah dasar terdiri dari permainan dan olahraga, atletik, aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas, dan kesehatan.Dalam pendidikan jasmani, permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satunya adalah Permainan Bola Voli (Bola Voli mini). Bola voli merupakan jenis permainan beregu yang dimainkan secara berkelompok atau kerja sama tim,
2
dimana daerah masing-masing tim dibatasi oleh net, sehingga suasana bermain berkesan menarik dan menyenangkan. Permainan bola voli mini merupakan pembelajaran yang ditetapkan di sekolah dasar. Permainan bola voli mini ini dimainkan dua tim, dimana tiap tim beranggotakan empat pemain inti dan dua pemain cadangan, dengan ukuran lapangan panjang 12 meter, lebar 6 meter, tinggi net putra 2,10 meter, net putri 2,00 meter dan bola nomer 4. Permainan bola voli ini merupakan aktivitas kelompok, kemampuan suatu regu bola voli ditentukan oleh keterampilan teknik dasar yang dimiliki oleh setiap anggota regu dalam melakukan fungsinya masing-masing. Seperti dalam cabang olahraga lainnya kunci keberhasilan untuk menjadi seorang pemain yang baik adalah dengan mempelajari teknik permainan yang benar sejak dini. Menurut Nuril Ahmad (2007:20) menyatakan, bahwa permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, pasing bawah, pasing atas, blok dan smash. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai pasing bawah, karena dalam pasing bawah berguna untuk menerima servis, menerima operan
3
teman, mengoper bola, mengumpan smash, atau bahkan mengembalikan bola. Pasing bawah harus banyak dilatih supaya arah bola terkendali dan tidak sampai menimbulkan cedera pada tangan. Dalam latihan maupun dalam permainan perlu sangat ditonjolkan pentingnya pasing bawah yang tepat dan aman.Berdasarkan pengamatan penulis, pembelajaran bola voli yang diikuti siswa banyak melakukan kesalahan untuk pasing bawah dan siswa takut tangannya menjadi sakit pada saat pasing bawah. Selama ini siswa kelas IV di SD Negeri 2 Bawang dalam melakukan pasing bawah siswa masih takut terhadap bola yaitu tangannya menjadi sakit, sehingga kurang terampil dalam melakukan pasing bawah dan nilai tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Padahal jika mereka mengikuti anjuran dan buku acuan yang diberikan guru, rasa sakit pada tangan bisa dikurangi.Selain itu, dalam melakukan passing bawah tidak sesuai dengan panduan buku atau teknik dasarnya. Misalnya dalam melakukan pasing bawah tangan siswa tidak mengikuti alur laju bola dan kebanyakan tangan masih ditekuk sehingga bola terlempar kebelakang atau tidak mengarah pada sasaran. Sehingga sebagai guru perlu memberi arahan yang baik dalam pembelajaran olahraga kepada siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran olahraga cenderung berlangsung satu arah, umumnya dari guru kesiswa, guru lebih mendominasi pembelajaran dan gurunya menempatkan dirinya orang yang paling tahu, maka pembelajaran cenderung monoton. Oleh karena itu, guru dalam suatu proses pembelajaran olahraga berada pada posisi setara, guru
4
hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, atau metode yang sesuai dengan situasi. Sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Terkait dengan proses pembelajaran pada masa konkrit, media pembelajaran atau alat peraga menggunakan media gambar dan media VCD mempunyai kedudukan yang penting dalam pembelajaran Olahraga khususnya permaianan Bolavoli mini, dengan menggunakan media pembelajaran maka alat indra yang terpacu tidak hanya pendengaran, penglihatan saja, tetapi sekaligus perabaan (manipulasi benda). Dengan demikian dapat mendorong semangat dan aktivitas siswa sehingga prestasi belajar akan meningkat dan akan menciptakan suatu hal yang baru di mata siswa, sehingga apabila disajikan membuat anak tertarik dan anak lebih menyenangi pembelajaran pendidikan jasmani. Kenyataan yang ada di Sekolah Dasar Negeri 2 Bawang kecamatan Bawang, KabupatenBanjarnegara, guru dalampelaksanaan pembelajaran masih kurang memperhatikan penggunaan media pembelajaran khususnya media gambar dan media VCD dalam pembelajaran Olahraga terutama permainan Bolavoli mini. Padahal kita tahu bahwa media pembelajaran sangat diperlukan untuk
menanamkan
konsep
guna
menunjang
keberhasilan
pembelajaran.Kebanyakan guru dalam mengajar langsung secara produral tanpa melihat apakah penanaman konseptualnya sudah dipahami atau belum. Padahal peranan media gambar dan media VCD dapat membantu siswamaupun guru dalam pembelajaran yaitu siswa yang tidak bisa mengerti atau
5
kurang dapat memahami tentang materi pasing bawah yang di jelaskan dengan verbal dapat diperjelas dengan cara melihat gambar orang yang sedang melakukan gerakan pasing bawah mulai dari sikap awal, perkenaan bola pada tangan, dan sikap akhir. Bagi guru manfaat media pembelajaran sangat besar, apabila
guru
dalam
melakukan
demontrasi
kurang
baik,
dapat
di
perjelasdengan menggunakan media pembelajaran yaitu menggunakan media gambar dan media VCD. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dalam format Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan penulis beri judul “ Peningkatan Kemampuan Pasing Bawah melalui Media Pembelajarandalam Permainan Bola Voli Mini Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Bawang Banjarnegara”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Siswa takut terhadap bola pada saat pasing bawah dikarenakan tangannya menjadi sakit dan takut menjadi cedera
2.
Siswa banyak melakukan kesalahan dalam melakukan pasing bawah yaitu posisi badan, tangan dan kaki tidak benar.
3.
Saat siswa bermain bola voli di lapangan siswa kurang menguasai pasing bawah
4.
Belum diterapkannya pembelajaran penjas dengan menggunakan media pembelajaran terutama media gambar dan media VCD
6
C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah telah dikemukakan diatas, agar permasalahan lebih memfokus, serta karena keterbatasan penulis, maka penulis membatasi masalah itu : Peningkatan kemampuanpasing bawah melalui media gambar dan media VCDdalam permainan bola voli mini siswa kelas IV SD Negeri 2 Bawang kecamatan bawang kabupaten banjarnegara. D. RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan ini adalah “ Bagaimana upaya peningkatan kemampuanpasing bawah melalui edia gambar dan media VCDdalam permainan bola voli mini siswa Kelas IV SD Negeri 2 Bawang kecamatan bawang kabupaten banjarnegara. E. TujuanPenelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: Untuk Meningkatkan Kemampuan Pasing Bawah melalui Media Gambar dan Media VCD Dalam Permainan Bola Voli Mini Siswa KelasIVSDNegeri 2 Bawang KecamatanBawang Kabupaten Banjarnegara. F. ManfaatPenelitian Manfaat dari Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
7
Secara Teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan teori pembelajaran pendidikan jasmani permainan bola voli mini pada umumnya dan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran pasing bawah. 2. Manfaat Praktis Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti. a. Bagi Guru Dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan masukan
dalam
pembelajaran
pendidikan
jasmani
khususnya
pembelajaran pasing bawah di SD Negeri 2 Bawang Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. b. Bagi Siswa Diharapkan mampu melakukan pasing bawah dalam permainan bola voli mini dengan baik, khususnya siswa kelas IV SD Negeri 2 Bawang Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat meningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, dan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam hal permainan bola voli mini.
8