1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang melanda negara berkembang mencakup berbagai aspek mulai dari aspek sosial, ekonomi dan politik pada ujungnya akan bermuara pada satu titik yaitu rendahnya kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal tersebut menunjukan bahwa faktor SDM sangat menentukan kemajuan suatu negara. Pada era globalisasi terutama seperti sekarang ini, suatu negara sangat dituntut untuk memiliki SDM yang unggul, maka sekarang ini peran pendidikan sangatlah penting, SDM yang unggul hanya dapat diciptakan melalui pendidikan yang berkualitas. Secara umum, kualitas pendidikan Indonesia masih rendah dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Indikator rendahnya mutu pendidikan nasional dapat dilihat dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan dan standar kehidupan yang layak. Dilihat dari peringkat IPM, menurut laporan United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011, kualitas SDM Indonesia menempati urutan ke-124 dari 187 negara di dunia (Kompas, 18 November 2011). Walaupun data ini masih sangat umum tetapi paling tidak inilah cermin pendidikan di Indonesia masih rendah. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM. Adapun untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah melalui pendidikan. Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2
Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa Indonesia dalam hal pendidikan memiliki tujuan yang sangat mulia. Bagaimana pun idealnya tujuan pendidikan, namun pada kenyataannya masih jauh dari tujuan tersebut. Kesimpulannya masih tinggi rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pendidikan di Indonesia. Rasa ketidakpuasan terhadap mutu pendidikan dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya pada umumnya lulusan sekolah yang belum relevan dengan kebutuhan tenaga terampil dan kualitas pendidikan yang masih rendah. Kedua hal tersebut sebagai salah satu kriteria yang dapat dijadikan indikator mutu pendidikan, dan di sekolah salah satu indikator keberhasilannnya adalah hasil belajar siswa. Mutu dalam hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai sekolah pada kurun waktu tertentu baik itu akademis mapun non akademis. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan dalam bidang akademis dapat berupa Ulangan Semester, Ujian Akhir Sekolah, dan Ujian Nasional. Untuk suatu proses pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan, prestasi belajar adalah salah satu ukuran untuk menunjukkan keberhasilan. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik, yang dapat dilihat melalui nilai rapor ataupun nilai UN (Ujian Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3
Nasional) yang diselenggarakan di seluruh wilayah di Indonesia. Menurut Syah (2007:201) UN pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun UN dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Sebagai data awal di bawah ini merupakan data perkembangan rata-rata nilai UN SMA Negeri di Kabupaten Ciamis di sajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UN Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri se-Kab Ciamis NO
Nama Sekolah
1 SMAN 1 Ciamis 2 SMAN 2 Ciamis 3 SMAN 3 Ciamis 4 SMAN 1 Baregbeg 5 SMAN 1 Panjalu 6 SMAN 1 Cihaurbeuti 7 SMAN 1 Kawali 8 SMAN 1 Panawangan 9 SMAN 1 Sukadana 10 SMAN 1 Rancah 11 SMAN 1 Pamarican 12 SMAN 1 Banjarsari 13 SMAN 1 Lakbok 14 SMAN 1 Mangunjaya 15 SMAN 1 Pangandaran 16 SMAN 1 Parigi 17 SMAN 1 Sindangkasih 18 SMAN 1 Cisaga 19 SMAN 2 Banjarsari 20 SMAN 1 Langkaplancar 21 SMAN 1 Cimaragas 22 SMAN 1 Lumbung RATA-RATA UN
2008 8,65 9,20 8,69 8,31 * 8,50 8,88 8,07 8,28 7,81 8,25 8,90 6,77 8,39 9,13 7,86 8,03 8,50 * * * * 8,37
Rata-rata UN 2009 2010 8,42 7,52 8,87 8,29 8,40 7,23 7,64 7,53 7,67 8,09 7,36 7,37 8,89 7,68 6,11 7,85 8,23 6,51 8,63 7,69 8,56 7,85 7,36 8,01 7,73 7,37 8,18 7,48 7,86 6,97 6,98 7,68 6,26 6,80 5,52 7,47 7,45 7,61 5,53 7,53 7,24 6,06 * 7,26 7,57 7,44
2011 7,98 8,07 7,78 7,82 7,24 8,06 7,64 7,70 7,32 7,78 8,88 7,97 8,91 8,55 8,07 7,15 7,92 9,55 9,38 9,00 7,54 * 8,11
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis (2011) (data diolah)
Berdasarkan data tersebut nilai UN yang dicapai siswa mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan memiliki trend yang fluktuatif. Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menunjukan bahwa, ada penurunan yang drastis nilai UN pada Mata Pelajaran Ekonomi pada tahun 2008 sampai 2010, Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4
yaitu dari rata nilai UN 8,37 menjadi 7,57 pada tahun 2009, kemudian 7,44 pada tahun 2010. Masalah prestasi belajar berupa rata-rata nilai UN yang ada di Kabupaten Ciamis merupakan masalah penting yang harus segera ditemukan apa penyebab dan bagaimana solusinya. Khususnya untuk mata pelajaran Ekonomi, pemahaman siswa perlu dibentuk, dan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran itu salah satunya dibuktikan dengan hasil belajar. Menurunya rata-rata nilai UN tersebut diduga karena kurangnya kompetensi guru dalam hal self-efficacy guru dan kreativitas guru yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, kemudian mengakibatkan prestasi belajar siswa turun. Dalam dunia pendidikan menurut Bandura dalam (Andiny, 2008:3) selfefficacy yang dimiliki seorang guru dapat mempengaruhi banyak hal. Dengan tingginya self-efficacy yang dimiliki, seseorang guru dapat menampilkan unjuk kerja yang baik, ia akan bertahan dalam mengajar terutama dalam menghadapi siswa yang bermasalah di sekolah. Selain mempengaruhi perilaku sang guru dalam mengajar, self-efficacy tinggi yang dimiliki oleh seorang guru juga dapat mempengaruhi motivasi (Eggen & Kauchak, 2004; Midgley, Feldlaufer & Eccles, 1989) dan prestasi siswa dalam belajar (Ashton & Webb, 1986; Moore & Esselman, 1992) dalam (Andiny, 2008:3) Demikian pula halnya dengan kreativitas, sebagai seorang guru harus memiliki keterampilan mengajar yang mampu menciptakan pembelajaran kreatif, profesional
dan
menyenangkan,
tapi
kenyataannya
tidak
semua
guru
mempunyainya. Pencapaian kualitas hasil pendidikan yang memadai bukan hanya Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
5
menuntut guru untuk dapat mewujudkan seperangkat peran yang diembannya, tetapi juga turut ditentukan oleh perwujudan gagasan atau ide dan perilaku kreatif dalam proses pembelajaran. Tanpa disertai pemilikan gagasan atau ide dan perilaku kreatif, kinerja yang diwujudkan oleh guru pun cenderung kurang memuaskan sehingga menyebabkan kurangnya motivasi siswa yang berujung pada penurunan prestasi belajar siswa. Hal tersebut sejalan dengan Uno (2011:162) menyatakan bahwa guna menumbuhkan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar. Usman (2002:15) menyatakan bahwa guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Kreativitas adalah salah satu kata kunci yang perlu dilakukan guru untuk memeberi layanan pendidikan yang maksimal. Kreativitas adalah salah satu kata kunci yang perlu dilakukan guru untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sebagaimana menjadi guru yang kreatif. Demikian peran guru menjadi utama dalam pembangunan nilai keunggulan setiap anak bangsa. Tuntunan masyarakat terhadap layanan pendidikan bermutu semakin mendorong guru untuk kreatif menciptakan layanan pembelajaran yang inovatif, berpusat pada siswa dan dilandasi nilai-nilai religi dan kearifan lokal dalam (Uno, 2011:152)
Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
6
Menurut Iskandar (2010:3), kreativitas pembelajaran guru rendah antara lain diwujudkan melalui tindakan kurang peduli, sekedar mengerjakan tugas, orientasi terhadap prestasi rendah, kurang disiplin, membosankan anak didik, sehingga langsung maupun tak langsung berdampak pada situasi kekurangmampuan penyelenggaraan pendidikan nasional dalam membentuk kualitas SDM Indonesia yang memadai. Padahal pentingnya kreativitas guru menurut Mulyasa (2009:51) merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemontrasikan dan menunjukan proses kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Sebagai orang yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan hal yang universal dan oleh karenanya semua kegiatannya ditopang dan dibimbing dan dibangkitkan kesadaran itu. Ia sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat proses pendidikan. Lebih lanjut Mulyasa (2009:165) kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas guru, di samping kompetensi-kompetensi profesionalnya. Dengan
demikian
adanya
kreativitas
guru
diharapkan
dapat
membangkitkan minat atau motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa baik. Sedangkan motivasi sendiri menurut Uno (2011:193) adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energi) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu.
Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
7
Mengenai peranan motivasi dalam proses belajar dikemukakan oleh Slavin (1991) dalam Uno (2011:193) yang mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu prasyarat yang paling penting dalam belajar. Bila tidak ada motivasi, maka proses pembelajaran tidak akan terjadi dan motivasi dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas nampak hubungan antara self-efficacy guru, kreativitas guru, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar, dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh SelfEfficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Guru Ekonomi SMA Negeri se-Kabupaten Ciamis)”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh self-efficacy guru terhadap motivasi belajar siswa? 2. Bagaimana pengaruh kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa? 3. Bagaimana pengaruh self-efficacy guru terhadap prestasi belajar siswa? 4. Bagaimana pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi belajar siswa? 5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa?
Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
8
1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy guru terhadap motivasi belajar siswa. 2. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. 3. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy guru terhadap prestasi belajar siswa. 4. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru terhadap prestasi belajar siswa. 5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
1.3.2
Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Praktis a. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan
proses
pembelajaran
dengan
cara
memperbaiki
metode
mengajarnya. Disamping itu, dapat memberikan acuan bagi guru khususnya yang mengajar mata pelajaran ekonomi bagaimana self-efficacy guru dan kreativitas guru dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, sehingga dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menguasai materi mata pelajaran Ekonomi. Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
9
b. Bagi sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam melakukan kontrol terhadap proses belajar mengajar serta penemuan cara belajar yang tepat bagi siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan.
1.3.2.2 Manfaat Teoritis Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi mengenai konsep belajar sosial yang diterapkan dalam pendidikan serta menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya khususnya penelitian pendidikan yang bersifat behavioral.
Fitranty Adirestuty, 2012 Pengaruh Self-Efficacy Guru dan Kreativitas Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu