BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan sangat cepat hari ini adalah teknologi komunikasi. Dimana komunikasi sendiri merupakan suatu cara penyampaian pesan atau informasi kepada suatu pihak atau orang melalui verbal maupun non-verbal. Dimulai dari jaman batu, manusia memulai komunikasi melalui pesan pesan ukiran di batu ataupun gua, Setelah itu ditemukan penyampaian komunikasi melalui secarik kertas, kemudian ditemukanya telegram, telepon, radio dan sampai pada era Televisi serta internet. Persamaan media-media tersebut yaitu dapat menyampaikan pesan kepada suatu massa yang besar dalam waktu yang bersamaan.Ragam jenis media massa yang segmentatif juga ikut memperkuat asumsi bahwa media massa sedang mengalami nasib baik di negeri ini. (Wazis, 2012, p. 1) Siaran televisi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat baik secara nasional maupun internasional.Perputaran informasi yang ada, secara tidak langsung mempengaruhi opini publik secara luas.“Media massa mampu menghasilkan surplus ekonomi dengan menjalankan peran penghubung antara dunia produksi dan konsumsi” (Wazis, 2012, p. 1).Tidak heran apabila hari ini Televisi telah menjadi komoditas utama bagi setiap produsen untuk mengiklankan produknya.Kekuatan branding inilah yang telah mendorong banyak pengusaha baru untuk membentuk stasiun televisi.Walaupun begitu, kesempatan sebuah stasiun televisi untuk dapat memiliki banyak pengiklan hanya dapat ditentukan
dari nilai rating dan share setiap program siaran yang ada.Apabila sebuah program televisi dapat meraup perhatian yang cukup banyak dari suatu wilayah, dapat dikatakan bahwa memang televisi tersebut memiliki nilai periklanan yang cukup tinggi. Sangat disayangkan, hari ini bisnis pertelevisian sangat menjamur di Indonesia. Adanya permainan monopoli beberapa stasiun televisi yang telah bersiaran secara nasional, membuat pemilik stasiun televisi baru sulit bersaing dengan pendahulunya dikarenakan korporasi kepemilikan media di Indonesia adalah kekuatan yang sangat besar dan akan sulit menggesernya (Wazis, 2012, p. 16). Bahkan hari ini beberapa perusahaan televisi sudah diakusisi atau demerger dengan stasiun televisi lainya agar mempersempit persaingan pasar.Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program, dan pemasaran.Dengan kata lain jika sebuah stasiun televisi ingin bertahan dalam industri pertelevisian, pemilik harus dapat menghasilkan program dengan budget yang masuk akal serta berkualitas agar dapat menghasilkan rating dan share yang tinggi, sehingga banyak pengiklan yang mau mengiklankan produknya di stasiun TV tersebut. Rating dan share merupakan suatu tolak ukur berapa banyak penonton yang memerhatikan suatu program siaran TV saat ditayangkan. Tantangan yang kerap dihadapi oleh para Executive Producer atau Producer adalah menghasilkan program yang dapat menjawab kebutuhan rating dan share para pengiklan. Salah satu kesulitanya, ketika program yang dihasilkan tidak cocok dengan budaya setempat, padahal konten dari program tersebut sudah berkualitas. Berkualitas disini dijabarkan sebagai suatu program yang sudah memenuhi fungsi-fungsi media massa yang diantaranya berupa; untuk menginformasikan, untuk mengedukasikan, untuk
pengawasan, dan untuk penghiburan. Hasil yang kerap kali terjadi dalam pembuatan program TV, Content yang dimiliki tidak memenuhi fungsi-fungsi media massa dan kadang bagi para idealis pertelevisian tidak layak tayang. Walaupun begitu bukan berarti program tersebut tidak layak ditonton secara general, karena apabila sebuah program dapat memiliki suatu audience yang spesifik, itu mengartikan bahwa program tersebut memiliki rating & share yang mungkin memenuhi kebutuhan pengiklan produk tertentu.
Program hiburan Televisi, dapat dibagikan menjadi dua kelompok yaitu program berita dan program non-berita. Program non-berita diantaranya terdapat program feature, kuliner, varietyshow, talkshow, musik, drama, komedi, film, dan reality show. Hiburan yang memerlukan banyak konsentrasi dan ketegangan, saat ini menjadi alternatif
tayangan yang dianggap paling menguntungkan bagi media
televisi. Hiburan pendatang yang hari ini baru hadir di layar kaca penonton hari ini berupa X Factor Indonesia dimana program ini merupakan bentuk program reality show talent search. Saya mengambil program X Factor Indonesia sebagai subjek penelitian ini dikarenakan memiliki rating share yang cukup signifikan, sejak pertama kali bersiaran pada tanggal 28 Desember 2012 dengan rating 3.2 dan 6.2 pada akhir episodenya sehingga rata rata rating berada pada angka 4.7 (Wikipedia, 2013). Tidak lupa juga memperingkati ajang pencarian bakat no satu dari ketujuh program yang ada di Indonesia tahun ini. (Pertelevisian, 2013).
1.2
Rumusan / Identifikasi Masalah
Penelitian ini membahas mengenai salah satu program Reality Show Tallent search yang di produksi oleh stasiun televisi RCTI. Reality show adalah suatu acara yang menampilkan realita kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang
awam), lalu disiarkan melalui jaringan TV, sehingga bisa dilihat masyarakat. Reality show tak sekedar mengekspose kehidupan orang, tetapi juga ajang kompetisi, bahkan menjahili orang. (Widyaningrum dan Christiastuti,Agustus, 2004)(Febryna, 2010). Ada beberapa program yang bersiaran di televisi Indonesia yang terkategori reality show talent search hari ini,misalnya Big Brother Indonesia, Akademi Fantasi Indonesia, Indonesian Idol, dan The Voice Indonesia. Salah satu program Reality show talent search yang booming hari ini adalah “X Factor Indonesia”.“X Factor Indonesia” adalah program reality showtalent search RCTI yang di produksikan secara In House Production dan ditayangkan secara live. Program ini ditayangkan pada hari Jumat pukul 21.00-01.30 WIB.Program talent search merupakan sebuah program acara di televisi yang berjenis entertaiment,serta memiliki format acara televisi yang menghibur dengan menghadirkan kontestan penyanyi solo, duet, dan group yang disertai dengan jurijuri artis atau tamu ternama untuk memberikan penilaian.
Program ini dipandu oleh satu host yaitu Robby Purba, dan juga keempat jurinya yaitu Ahmad Dhani, Rossa, Bebi Romeo, dan Anggun. Keempat juri tersebut merupakan artis penyanyi terkenal di Idonesia, juga dipilih karena memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam memberikan penilaian dan pengarahan kepada para kontestan.Executive Produser dari acara ini adalah Fabhian Dharmawan (RCTI) dan diproduseri oleh Sony Palandeng dan Rahmat Welly.
Masyarakat baik golongan kelas menengah ke bawah maupun kelas menengah keatas menyukai program acara yang dapat menampilkan pahlawan mereka, terutama apabila pahlawan tersebut berasal dari kalangan mereka sendiri.
Dalam program televisi Indonesia yang dapat menampilkan orang orang seperti itu biasanya berupa program sport dan program reality show talent search. Penulis akan membataskan penelitianya kepada program talent search baru di RCTI yang bernama, ”X Factor Indonesia”. Tayangan ini merupakan sebuah tayangan tentang perlombaan yang menampilkan bakat menyanyi para partisipan acara tersebut. Kontestan ”X factor Indonesia” digolongkan dalam 4 kategori grup yang terdiri dari grup penyanyi solo laki-laki dibawah umur 26 yang dibimbing oleh Angun, grup penyanyi solo wanita dibawah umur 26 yang dibimbing oleh Rossa, grup penyanyi solo diatas umur 26 yang dibimbing oleh Bebi Romeo dan penyanyi grup yang dibimbing oleh Ahmad Dhani, kemudian yang dianggap memiliki bakat menyanyi yang luar biasa akan dimasukan kedalam tahap eliminasi dimana setiap minggunya, para kontestan yang bertahan oleh hasil voting akan diberikan kategori genre lagu oleh para juri untuk mereka nyanyikan, kontestan yang pada akhirnya bertahan akan mendapatkan kontrak album bersama sony music Indonesia sebesar 1 millyar rupiah.
Program Reality show Talent Search hari ini sedang naik daun, karena banyak sekali orang yang ingin meraih kesempatan untuk mewujudkan cita citanya di dunia entertaintment. Oleh karena itu RCTI ikut ambil bagian dalam mengembangkan satu lagi program talent search berbasis kompetisi genre musik bernyanyi yaitu ”X Factor Indonesia”. Program ini merupakan program franchise karya Simon Cowell yang berjudul ”X Factor UK” yang telah tayang sejak tahun 2004 lalu. ”X factor Indonesia” pertama kali hadir layar kaca Indonesia tahun 2012 dan juga mengudara secara teresterial di Jakarta. Hal ini memberikan peluang bagi stasiun televisi dalam pelayanan bagi pemirsanya, sehingga hasil tayangan tersebut dapat bersaing dan serta mampu membuat pemirsanya untuk
tidak beralih ke stasiun televisi lainnya. Peneliti tertarik untuk mengangkat peran FD dalam produksi program X Factor Indonesia pada episode Gala Show dikarenakan terinspirasi dari sebuah jurnal dalam Jurnal Reality TV Formats yang dipublikasikan oleh (Canadian Journal of Communications Corporation, 2009) tentang bagaimana mengembangkan sebuah program naratif untuk mengajak keinteraksian penonton pada program reality show TV Canadian Idol. Terutama pada program yang bertemakan reality show talent search serta menggunakan stage besar serta crew produksi yang banyak, untuk mencapai hasil yang memuaskan saat program berlangsung secara live bagi keterinteraksian penonton saat memberikan voting, dibutuhkan kerjasama yang baik secara internal. Dalam hal ini tim Stage Management atau para crew Floor Director yang bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran flow acara dan traffic produksi program di atas panggung ”X Factor Indonesia” untuk menghibur penonton di rumah.
1.3
Pembatasan Masalah
a. Peran Floor Director dalam proses Pra-Produksi Gala Show X Factor Indonesia b. Peran Floor Director dalam proses Produksi Gala Show X Factor Indonesia
c. Peran Floor Director dalam proses Pasca-Produksi Gala Show X Factor Indonesia 1.4
Tujuan dan Manfaat
Dari ruang lingkup diatas dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Floor Director dalam melancarkan flow acaradan traffic pada prosespra-produksi, produksi, dan pasca produksi di program ”X Factor Indonesia”
Manfaat penelitian ini terdiri dari Manfaat Teoritis dan Manfaat Praktis, yaitu : a. Manfaat Teoritis Memberikan
suatu
konstribusi
terhadap
perkembangan
ilmu
komunikasi media massa, khususnya dalam hal peran Floor Director dalam sebuah program reality show talent search.
b. Manfaat Praktis Sebagai bahan evaluasi untuk RCTI dalam memperkuat strategi komunikasi dan pendekatan manajemenyang di miliki oleh tim Floor Director Program reality show talent search “X Factor Indonesia” dalam melancarkan flow traffic.
1.5
Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab pertama ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu ”Peran Floor Director dalam melancarkan flow traffic produksi program X Factor Indonesia season 1”. Bab II Landasan Teori Menguraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Teori komunikasi yang digunakan harus dapat memberi penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu terdiri dari : pengertian, tujuan, dan proses komunikasi organisasi, pengertian komunikasi massa, pengertian media massa, pengertian televisi, pengertian program reality show, pengertian program talent search X Factor sebagai program reality show, pengertian strategi produksi program televisi, pendekatan manajemen, pengertian Program X factor, serta tugas floor director.
Bab III Inti Penelitian Dalam bab ini, peneliti akan menerangkan data tentang perusahaan, dan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu Kualitatif dengan teknik Wawancara mendalam (in–depth interview). Bab IV Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan data-data sekaligus hasil dari hasil wawancara yang dilakukan dengan data sekunder dan teori dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. Sehingga, penelitian ini dapat memberikan hasil yang baik dan berguna bagi peneliti
mapun
mahasiswa.