BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/(sabar) digunakan untuk menghibur seseorang yang sedang tertimpa musibah ataupun menenangkan seseorang yang mencapai puncak emosi. Orang pada umumnya mengatakan bahwa kesabaran itu ada batasnya.Padahal sabar tidak memiliki batas.Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penelitian ini. Analisis Makna Gramatikal Kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ dalam Al-Qur’an. Perlu diteliti makna kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ yang memilki bermacam-macam makna dan bagaiman proses gramatikal tersebut sehingga dapat kita ketahui perubahannya. Sabar itu terbagi dalam tiga macam(Adijarto; 2012): U
U
1. Sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT contohnya adalah seperti sabar mengerjakan shalat, berpuasa, berjuang, dan sebagainya. Semuanya itu bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Sekiranya kita berhasil sabar melaksanakan perintah dari Allah SWT 2. Sabar menjauhi larangan Allah SWT maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menjauhi larangan Allah SWT. Terutama untuk bisa sabar menjauhi larangan Allah SWT dari perbuatan maksiat. 3. Sabar menghadapi segala ujian dari Allah SWT maka lebih sukar lagi bagi kita untuk sabar menerima ujian dari Allah SWT. Kita dituntut untuk dapat sabar terhadap ujian-ujian dari Allah SWT kepada manusia seperti sakit, miskin, difitnah, kematian akan isteri, kematian ibu ayah dan sebagainya. Itu semuanya adalah ujian yang 1 Universitas Sumatera Utara
Allah SWT datangkan kepada manusia untuk menguji manusia, siap diantara mereka yang paling baik amalannya di sisi Allah. Makna
kata
ﺍﻝﺻﺒﺮ/
Aṣ-ṣabru/
menurut
tafsir
al-Misbah(Shihab
2012)memilki arti yaitu (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan, (3) sabar dalam menjauhi maksiat, (4) sabar dalam peperangan.
Sedangkan
makna
derivasinya
yang
berbentukﺻﺒﺮ/
ṣabaradanﺻﺒﺮﺗﻢ/ ṣabartum / adalah (1) bersabar atas penderitaan, (2) U
bersabar
untuk
tidak
U
membalas.
Makna
kata
ﺻﺒﺎﺭ/ṣabarû/
danﺻﺒﺮﻧﺎ/ṣabarnā/ dalam Al-Quran adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar atas siksa kaum kafir, (3) sabar menghadapi cobaan. Makna
kata
ﺗﺼﺒﺮ/taṣbiru/,
ﻧﺼﺒﺮ/
naṣbiru,
ﻳﺼﺒﺮ/yaṣbiru/,
ﻳﺼﺒﺮﻭﻥ/
yaṣbirûna/ﺗﺼﺒﺮﻭﻥ/ taṣbirûna/dalam Al-Quran adalah (1) sabar menghadapi musuh, (2) sabar menahan hawa nafsu dan (3) sabar atas siksa api neraka. Makna kata ﺍﺻﺒﺮ/iṣbir / dalamAl-Quran adalah (1) sabar menghadapi gangguan, (2) sabar atas musibah, (3) sabar dalam menjalankan perintah. Makna
ﺍﺻﺒﺮﻭﺍ/iṣbirû/
dalam
Al-Quran
adalah
(1)
sabar
dalam
melaksanakan perintah Allah, (2) sabar atas siksa neraka, dan (3) sabar atas cobaan.Kata ﺻﺎﺑﺮ/ ṣâbirû/ sabarlah dan kuatkan kesabaranmu. Makna kata ﺍﺻﻄﺒﺮ/iṣṭabir/ dalam Al-Quran adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan. Makna kata ﺻﺎﺑﺮ/ṣâbirûn/, adalah (1) sabar menjalankan perintah Allah, (2) sabar menghadapi cobaan, (3) sabar dalam menjauhi maksiat, (4) sabar dalam peperangan. Dan Makna kataﺍﺻﺒﺮﻫﻢ/aṣbarahum/adalah berani. Bahasa adalah suatu alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi kepada sesama mahluk atau manusia. Menurut Luthfi Hamidi (2010: 73) bahasa merupakan sesuatu yang khas, yang hanya dimiliki oleh manusia (Aminuddin,1988 : 28). Dalam Tarigan (1985: 18) Bahasa pada awalnya merupakan bunyi-bunyi abstraks yang mengacu pada lambang-lambang tertentu sebagai sebuah sistem yang mengasumsikan adanya makna. Melalui lambang atau simbol-simbol bahasa manusia mengadakan kontak 2 Universitas Sumatera Utara
dengan realitas kehidupan di luar dirinya.Melalui simbol-simbol bahasa manusia melangsungkan kegiatan berfikir, menafsirkan, dan memahami keseluruhan
pengalaman
batin
seseorang;
mereduksikan
kembali
keseluruhan pengalaman batin tersebut sesuai dengan fenomena di dunia sekitarnya. Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya.Manusia berinteraksi dengan sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadapan pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi kegenerasi dengan menggunakan bahasa (Asrori, 2004:4) Menurut Sudaryat ( 2008: 2) bahasa ialah sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk tujuan komunikasi. Sebagai sebuah system, bahasa bersifat sistematis.Dikatakan sistematis karena bahasa memiliki kaidah atau aturan tertentu. Bahasa juga dikatakan bersifat sistemis karena memiliki subsistem, yakni : subsistem fonologi, subsistem gramatikal, dan subsistem leksikal. Ketiga subsistem itu bertemu dalam dunia bunyi dan dunia makna. Kajian makna dalam Bahasa Indonesia disebut Semantik. Menurut Tarigan (1985 :7) semantik yaitu tela’ah makna. Aminuddin (1985 :50) mengatakan “ Dalam pemakaian sehari-hari, kata makna digunakan dalam berbagai bidang maupun konteks pemakaian. Apakah pengertian khusus kata makna tersebut serta perbedaannya dengan ide, misalnya, tidak begitu diperhatikan.Sebab itu, sudah sewajarnya bila makna juga disejajarkan pengertiannya dengan arti, gagasan, konsep, pernyataan, pesan, informasi, maksud, firasat, isi, dan pikiran. Menurut Kridalaksana ( 1982: 15) dalam Aminuddin (1985: 50) Dari sekian banyak pengertian yang diberikan itu, hanya arti yang paling
3 Universitas Sumatera Utara
dekat pengertiannya dengan makna. Meskipun demikian, bukan berarti keduanya bersinonim mutlak.Karena adakalanya arti adalah kata yang telah mencakup makna dan pengertian. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, yang diturunkan kepada umat manusia dengan bahasa Arab. Sebagai kitab suci umat Islam, maka selayaknyalah bagi umatnya untuk mempelajari bahasa Arab dan mengetahui makna serta ajaran yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana firman Allah berikut ini : /`innā anzalnāhu qur`ānan ‘arabiyyan la‘allakum ta‘qilūna/ “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. 12 : 2) Allah menyuruh manusia menghayati kandungan ayat Al-Qur’an, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa. /afalᾱ yatadabbarūna al-qur’ᾱna walau kᾱna min ‘indi ghairi allahi lawajadū fihi ikhtilafᾱn kaṡīrᾱn/ “Maka
apakah
mereka
tidak
memperhatikan
Al-
Qur’an?Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. 4 : 82)
4 Universitas Sumatera Utara
/ Yā `ayyuhāl lażīna āmanūs ta’inū biṣ ṣabri waṣ ṣalāti innallaha ma’aṣ ṣabīrīna / “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. 2 : 153) Berdasarkan penjelasan ayat tersebut sudah sepantasnya kita mengetahui makna kata dalam Al-Qur’an, dan ini juga bagian dari menghayati kandungan Al-Qur’an. Salah satu kata itu adalah kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/Aṣṣabru / mempunyai beberapa makna yang terkandung di dalam AlQur’an karena adanya proses gramatikal. Kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru / mempunyai
berbagai macam makna ketika sudah terjadi proses
gramatikal. Hal ini terlihat dari beberapa terjemahan ayat Al-Qur’an yang beredar di Indonesia.Mengapa terjadinya perbedaan makna kata Aṣ-ṣabru ini menjadi sisi penting untuk dicermati. Pada dalam kehidupan sehari-hari Al-Qur’an kata “ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ dan kata bentukannya di dalam Al-Qur’an” disebutkan sebanyak 103 kali. Tujuan Allah menyebutkannya adalah sebagai petunjuk bagi orang Mukmin yang membacanya. Dalam Al-Qur’an kata sabar terdapat pada 45 surat yang berarti mencapai 40% dari seluruh surat di Al-Qur’an yang berjumlah 144 surat. Surat-surat yang sering mengulang kata sabar adalah surat Al-Baqarah (9 kali), Ali Imron (8 kali), Al-Kahfi (8 kali), dan AlNahl (7 kali).
5 Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan, penyebutan kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/
dalam 4
surat diatas mencapai sepertiga kata sabar yang disebutkan dalam 93 ayat. Sepuluh ayat diantaranya menyebutkan kata sabar 2 kali. Bentuk kata perintah ﺍﺻﺒﺮ/iṣbir / (bersabarlah) untuk tunggal disebutkan 19 kali. Kata ﺍﺻﺒﺮﻭﺍ/ishbiru / (bentuk perintah jamak), dan ﺍﻟﺼﺎﺑﺮﻳﻦ/ Aṣ-ṣabirīn/ (orangorang yang bersabar) disebutkan sebanyak 15 kali. Salah satu kosa kata yang jadi penelitian disini adalah kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru /dalam Al-Qur’an, contoh: ﺎﺏ …ﺇِﻧﱠ َﻤﺎ ﻳُ َﻮﻓﱠﻰ ٱﻟ ٰ ﱠ.. َ ﺼﺒِﺮُﻭﻥَ ﺃَ ۡﺟ َﺮﻫُﻢ ﺑِ َﻐ ۡﻴ ِﺮ ِﺣ ٖ ﺴ / Innamā yuwafā aṣṣabirūna ajrahum bi gairi ḥisāb / "Sesungguhnya
hanya
orang-orang
yang
bersabarlah
yang
dicukupkan pahalanya tanpa batas” (Q.S. 36:10). Contoh kata ﺍﻝﺻﺒﺮﻭﻥ/ Aṣ-ṣabiruna / yang terdapat di dalam ayat tersebut merupakan kata yang dibentuk dari kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru /. Adapun kedudukannya dalam ayat di atas sebagai naibul fa’il. 1. Tabel Makna Gramatiakal Kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru /
Bentuk
Asal
Wazan
Jumla
Makna
h
ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-
Morfologi
Beba
Terik
s
s
at
ṣabru / ﺍﻟﺼﺒﺮﻭﻥ
ﺻﺒﺮ
/aṣṣbirū
/ṣabar
na/
a/
Morfem
Proses
{ﺍ-
Penambah ﻓﺎﻋﻠﻮﻥ /fāʻilūna/
Bersabarl an Alifdan
1
ah
waw, serta
{ }ﺻﺒﺮ
},dan{ - َ}ﻭﻥ ْ
nun
Salah satu bentukan kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru / adalah ﻓﺎﻋﻠﻮﻥ/ fāʻiilūna/ dimana kata ini mengalami proses morfologis penambahan alifdan waw serta nun. Kata ini memiliki 3 buah morfem yaitu 1 morfem bebas dan 2 6 Universitas Sumatera Utara
morfem terikat. Morfem bebas dalam contoh tersebut adalah ﺻﺒﺮ/ ṣabara / dan morfem terikat ﺍ/alif / dan ﻥ/ nun / Oleh sebab itu kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru /dalam Al-Quran sungguh menarik untuk diteliti baik dari segi Gramatikal maupun Maknanya. 1.2 Perumusan Masalah Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan maka peneliti membuat batasan masalah yang meliputi : 1. Apa saja Perbedaan makna kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ dalam Al-Qur’an ? 2. Bagaimana proses gramatikal kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalamAl-Qur’an? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui perbedaan makna kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalam Al-Qur’an. 2. Untuk meneliti proses gramatikaldalam kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalamAl-Qur’an. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah khazanah ilmu linguistik Arabtentang mengenai makna kata variasi ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ yang terdapat dalam Al-Qur’an. 2. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca makna ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ sabar dalam Al-Quran dan peneliti selanjutnya dan dapat menjadi referensi pengetahuan khususnya di bidang Bahasa Arab. 7 Universitas Sumatera Utara
1.5 Metode Penelitian Metode penelitan pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. (Sugiyono, 2010: 2).Penelitian berdasarkan lokasi atau tempat dibedakan menjadi tiga, yaitu penelitian lapangan (field research), penelitian kepustakaan (library research), dan penelitian laboratorium (laboratory research).Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library Research).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodologi kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu suatu metode mengumpulkan dan menganalisis data seperti kondisi apa adanya dan dideskripsikan sesuai dengan cirri alamiah naskah tersebut dan juga dengan menggunakan kamus.Menurut Muleong (2007:3) dalam Iskandar (2009: 11) “Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
1.
Populasi dan Sampel Populasi
didefenisikan
sebagai
keseluruhan
subjek
penelitian.Sedangkan sampel bermakna sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto, 2010:173-174) Di dalam Al-quran kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru / terdapat 103 kata. Dari jumlah ini peneliti memilih ayat yang memliki berbeda makna dalam kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣṣabru /. Selanjutnya untuk sampel, Arikunto (1992:102) mengatakan apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga
8 Universitas Sumatera Utara
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10% hingga 15% atau 20% hingga 35% saja. Maka yang akan di teliti dalam hal ini di dalam kata ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣṣabru/sabar terdapat dalam Alquran ada 103 kata dan turunanya, penelitian ini menggunakan sampel jadi peniliti mengambil 20% jadi hanya 21 kata dan turunanya ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/sabar. Panduan penlisan transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
No.158/1987. Sumber data dalam
penelitian ini diambil dari Al-Qur’an Al-Karim sebagai data primer. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan, yaitu:
1. Mengumpulkan buku-buku referensi yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini di antaranya adalah Al- Qur’an dan Terjemahannya dengan transliterasi, Tafsir Yusuf Ali, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia karya Abdul Chaer, Pengajaran Semantik karya Henry Guntur, Tafsir Qur’anul Karim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus –Kamus Bahasa Arab . 2. Mengumpulkan ayat-ayat kata
ﺍﻝﺻﺒﺮ/ Aṣ-ṣabru/ di dalam Al-
Qur’an dengan menggunakan Software Al- Qur’an Player Versi 2.0.1.0 copyright c 2005 Wawan Sajcriyanto. Berdasarkan software ini memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi variasi makna. 3. Mengklasifikasikan dan menganalisis data yang telah terkumpul. 4. Menyusun hasil penelitian secara sistematis sehingga terbentuk menjadi sebuah laporan berupa karya ilmiah/dalam bentuk skripsi.
9 Universitas Sumatera Utara