8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan mengelola faktor-faktor produksi dalam rangka menghasilkan produk tertentu dengan tujuan utama memperoleh keuntungan. Perusahaan memerlukan kas untuk menjalankan aktivitas bisnisnya, misalnya untuk membeli persediaan, membeli peralatan, melunasi kewajiban, membagikan deviden kepada investor, dan jenis pengeluaran kas lainnya. Kas dan setara kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar dan sangat mudah
untuk
diselewengkan
serta
mempunyai
peran
penting
dalam
mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan di masa depan. Untuk itu diperlukan suatu bentuk laporan yang relevan untuk melaporkan perubahan posisi kas perusahaan tersebut. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan pokok disamping neraca dan laporan laba rugi. Jadi, untuk pelaporan kepada pihak di luar perusahaan, laporan ini wajib dibuat. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberi informasi tentang perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang. Disamping itu, arus kas dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas sehingga
Universitas Sumatera Utara
9
memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Menurut Horngren Charles (2000:69): Para pembaca laporan keuangan menginginkan informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam dua bidang utama, yaitu manajemen operasi dan manajemen keuangan. Manajemen operasi (operating management) terutama berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dalam rangka menghasilkan pendapatan dan beban. Manajemen keuangan (financial management) terutama bersangkut paut dengan upaya memperoleh kas (kegiatan pendanaan) dan bagaimana menggunakan kas itu (kegiatan investasi). Laporan arus kas dapat memberikan informasi bagi para pelaku ekonomi untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan. Laporan ini juga memberikan gambaran bagi pelaku ekonomi untuk memahami hubungan antara laba bersih yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan arus kas bersih perusahaan yang digunakan/ diterima dari aktivitas operasi dan kebijakan pimpinan perusahaan dalam pengalokasian kas pada kegiatan investasi dan pendanaan. Seperti yang diungkapkan oleh Henry Simamora (2000:488) bahwa: “Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang penerimaanpenerimaan kas (cash receipts) dan pembayaran-pembayaran kas (cash payments) dari suatu entitas selama suatu periode tertentu.” PSAK No. 2 (Ikatan Akuntan Indonesia: 2004: 2.1) menyatakan bahwa: “Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam PSAK dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak
Universitas Sumatera Utara
10
terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.” Namun pada prakteknya banyak sekali terjadi penyimpangan penyusunan dan penyajian laporan arus kas atas standar yang berlaku. Secara umum, penyimpangan yang terjadi adalah kesalahan dalam pengklasifikasian transaksi atau peristiwa akuntansi ke dalam klasifikasi aktivitas arus kas, bahkan ada perusahaan yang tidak membuat laporan arus kas sebagai salah satu komponen laporan keuangannya. Ada pula yang menyajikannya secara sangat sederhana dengan hanya menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dalam bentuk laporan penerimaan dan pengeluaran kas. Penyimpangan-penyimpangan ini menyebabkan laporan keuangan perusahaan menjadi tidak informatif bagi pemakainya. PT. Indosat, Tbk Cabang Medan yang merupakan anak cabang dari PT. Indosat, Tbk adalah perusahaan telekomunikasi yang menyediakan jasa-jasa telekomunikasi seperti seluler, telekomunikasi tetap dan multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) dengan produk seperti Mentari, Matrix, IM3, IM2, SLI ‘001’, SLI ‘008’, Flat Call ‘016’, dan StarOne. PT. Indosat, Tbk menyajikan laporan arus kasnya dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan arus kasnya ke dalam tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Dalam menyusun laporan arus kasnya, PT. Indosat, Tbk mengklasifikasikan kontrak swap ke dalam aktivitas operasi, bukannya ke dalam aktivitas investasi sebagaimana menurut PSAK NO. 2. Melihat kondisi perusahaan yang sudah
Universitas Sumatera Utara
11
mapan dan go international, seharusnya ketidaksesuaian ini diperhitungkan, namun ternyata ketidaksesuaian ini tidak pernah dipermasalahkan. Kondisi tersebut pasti mempunyai alasan kuat mengapa ketidaksesuaian klasifikasi yang dilakukan oleh PT. Indosat, Tbk ini masih bisa diterima secara umum. Berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk membahas masalah tersebut
dengan
judul:
“Tinjauan
Laporan
Arus
Kas
Konsolidasi
Dibandingkan Dengan PSAK No. 2 Pada PT. Indosat, Tbk.” B. Batasan Masalah Untuk menghindari melebarnya masalah dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak membahas proses penyusunan laporan arus kas perusahaan secara mendalam tetapi lebih memfokuskan pada masalah pengklasifikasian aktivitas arus kas dalam laporan arus kas menurut PSAK No. 2. Penulis juga hanya membahas mengenai laporan arus kas konsolidasi perusahaan bukan laporan arus kas setiap cabang. C. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut: ‘Apakah penyusunan laporan arus kas konsolidasi PT. Indosat, Tbk telah sesuai sebagaimana yang diatur dalam PSAK No. 2?’ D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyusunan laporan arus kas konsolidasi PT. Indosat, Tbk telah sesuai sebagaimana yang diatur dalam PSAK No. 2.
Universitas Sumatera Utara
12
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Menambah pengetahuan penulis tentang laporan arus kas secara nyata dibandingkan dengan pengetahuan penulis yang didapat selama perkuliahan. 2. Memberikan
sumbangan
pemikiran
bagi
organisasi
untuk
dapat
menerapkan PSAK No. 2 dalam penyusunan laporan arus kasnya. 3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. F. Kerangka Konseptual PT. INDOSAT, TBK
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penyusunan Laporan Arus Kas Konsolidasi
Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 2
Laporan Arus Kas Konsolidasi Pada PT. Indosat, Tbk
Informasi
Kesimpulan dan Saran
Universitas Sumatera Utara
13
PT. Indosat, Tbk menyusun laporan keuangan konsolidasi yang mencakup neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi, laporan arus kas konsolidasi, dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Dalam penyusunan laporan arus kas konsolidasi, perusahaan menggunakan metode langsung dengan klasifikasi atas aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi yang disusun oleh perusahaan dianalisis kemudian dibandingkan dengan laporan arus kas menurut PSAK No. 2. Dari hasil analisis dan perbandingan tersebut akan diperoleh informasi dan dari informasi tersebut akan ditarik sebuah kesimpulan dan selanjutnya diberikan saran.
Universitas Sumatera Utara