BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan kesejahteraan pemilik saham atau memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan baik untuk mencapai laba yang telah ditargetkan. Melalui keuntungan yang diperoleh maka perusahaan dapat mampu membagi dividen kepada para pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mempertahankan nilai perusahaan di masa yang akan datang (Dewi, 2012). Penelitian mengenai faktor - faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah dilakukan.Salah satunya dengan penerapan Good Corporate Governance dan juga CAMEL sebagai pengukuran kesehatan bank. Dan peneliti tertarik untuk meneliti kembali dengan menggabungkan dua variabel independen yaitu CAMEL dan Good Corporate Governance terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 - 2012 atas dasar kriteria yang telah ditentukan. CAMEL adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank.CAMEL adalah tolak ukur yang menjadi objek pemeriksaan yang dilakukan oleh pengawas
xii
bank.CAMEL terdiri atas lima kriteria, yaitu modal (capital), aktiva (asset), manajemen, pendapatan (earning), dan likuiditas (liquidity). Peraturan kesehatan bank menekankan bank di Indonesia memiliki kewajiban untuk melakukan aturan-aturan yang telah disebutkan di atas. Keadaan bank yang tidak sehat akan merusak keadaan perbankan secara keseluruhan dan mengurangi rasa kepercayaan masyarakat. Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai hak untuk selalu mengawasi jalannya kegiatan operasional bank dengan mengetahui posisi keuangan perbankan agar keadaan perbankan di Indonesia dalam keadaan sehat untuk senantiasa melakukan kegiatannya.
Sesuai surat edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP 31 Mei 2004 kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Apabila diperlukan Bank Indonesia meminta hasil penilaian tingkat kesehatan bank tersebut secara berkala atau sewaktu-waktu untuk posisi penilaian tersebut terutama untuk menguji ketepatan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tingkat kesehatan bank dimaksud diselesaikan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah posisi penilaian atau dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pengawas bank terkait.
xiii
Indeks Good Corporate Governance adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek.Salah satu topik utama dalam indeks Good Corporate Governance adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa system indeks Good Corporate Governance harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari indeks Good Corporate Governance, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihakpihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Apabila terdapat penyimpangan terhadap aturan tentang kesehatan bank, Bank Indonesia dapat mengambil tindakan-tindakan tertentu dengan tujuan agar bank bersangkutan menjadi sehat dan tidak membahayakan kinerja perbankan secara umum. Bank Indonesia dapat melakukan tindakan agar: a. Pemegang saham menambah modal. b. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank. c. Bank menghapus bukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya. d. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain. e. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban.
xiv
f.
Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian bank kepada pihak lain.
g. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan kewajiban bank atau pihak lain.
Apabila tindakan tersebut belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank, atau menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan, maka pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuiditas. Apabila direksi bank tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, maka pimpinan Bank Indonesia meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisikan pembubaran badan hukum bank tersebut, penunjukan tim likuiditas, dan perintah pelaksanaan likuiditas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara parsial dan simultan?
xv
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian empiris ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) dan Indeks Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan: 1. Bagi Peneliti, memberi manfaat berupa tambahan pengetahuan empiris tentang pelaksanaan CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) & Indeks Corporate Governance di Indonesia; khususnya pengaruh terhadap nilai perusahaan, disamping pengetahuan konseptual yang dimiliki. 2. Bagi Praktisi, memberi masukan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) & Indeks Corporate Governance terhadap nilai perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.
Bagi
Peneliti
selanjutnya,
sebagai
bahan
masukan
untuk
menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis. 4.
Bagi
Ilmu
Pengetahuan,
memberi
manfaat
berupa
tambahan
kepustakaan/referensi empiris mengenai pengaruh pelaksanaan CAMEL
xvi
(CAR, NPL, NPM, ROA, LDR) &Indeks Corporate Governance di Indonesia, khususnya pengaruh nilai perusahaan perbankan seperti: Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,Net Profit Margin,Return on Asset, danLoan to Deposit Ratio.
xvii