BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat masyarakat terus berpacu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan kemampuan untuk mencapai kebutuhan hidup tersebut terbatas. Hal ini tercermin pada kondisi perekonomian nasional dimana survey Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata Upah Minimum Regional/ Upah Minimum Propinsi (UMR/UMP) di Indonesia masih berada di angka nominal Rp1.790.342 per-bulan pada tahun 2015. Hal tersebut menyebabkan masyarakat membutuhkan dana lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan primer maupun sekunder. Maka dalam hal ini peranan bank dalam bidang pemberian kredit sangat penting keberadaannya. Menurut Martono (2002:24) Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (giro, tabungan, deposito) dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dana atau bentuk-bentuk lainya, untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan fungsi bank tersebut, hal ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan dana dalam bentuk kredit.
1
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Salah satu kredit yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya adalah kredit konsumtif. Kredit konsumtif ini biasanya digunakan oleh calon debitur untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat konsumer, kebutuhan pribadi atau non usaha (Supriyono, 2011:24). Bank BJB dahulu dikenal dengan Bank Jabar Banten adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1961. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22/1998 dan akta pendirian nomor 4 tanggal 8 April 1999 berikut akta perbaikan nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar Banten diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
2
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi Bank BJB. Sampai saat ini Bank BJB memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 140 Kantor Kas, 987 ATM BJB, 103 Payment Point, 4 Kantor Wilayah, dan 473 Waroeng BJB. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat akan kebutuhan konsumtif bersifat pribadi atau bukan usaha, salah satunya melalui produk Kredit Guna Bhakti (KGB). Kredit Guna Bhakti adalah pembiayaan yang diberikan oleh bank BJB untuk debitur berpenghasilan tetap yang gajinya disalurkan melalui bank BJB atau perusahaan tempat debitur bekerja dan memiliki perjanjian kerjasama dengan bank dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur. Produk Kredit Guna Bhakti mulai intensif dipasarkan atau disalurkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta kepada masyarakat sejak Januari 2013. Dalam perkembangannya, produk Kredit Guna Bhakti (KGB) ini telah mengalami peningkatan jumlah realisasi kredit yang signifikan dari mulai Periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.
3
Langkah Bank BJB dalam mempertahankan trust public (kepercayaan masyarakat) terhadap Kredit Guna Bhakti salah satunya melalui kerjasama dengan jaminan Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO). Jaminan Asuransi Kredit Indonesia dipotong langsung berdasarkan atas plafond kredit yang telah disetujui dalam perjanjian kredit. Asuransi Kredit Indonesia menjamin dan meningkatkan loyalitas nasabah tersebut terutama pada produk kredit yang disalurkan Bank BJB sehingga lebih terjamin dari sisi keamanan. Dampak asuransi kredit akan sangat dirasakan nasabah Bank BJB jika nasabah mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau debitur meninggal dunia. Kondisi produk Kredit Guna Bhakti pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta yang di proteksi dengan Asuransi Kredit Indonesia terbukti telah meningkatkan trust public (kepercayaan masyarakat) utamanya dalam bidang kredit. Hal ini tercermin seiring dengan peningkatan realisasi Kredit Guna Bhakti kepada masyarakat. Tabel 1.1 Realisasi Kredit Guna Bhakti Bank BJB Kantor Cabang Surakarta Periode 2013-2015 Tahun
Total Realisasi
Non Performing Loan (NPL)
2013
Rp 2.812.000.000
0%
2014
Rp 9.733.597.443
0%
2015
Rp 27.519.750.000
0%
Total
Rp 40.065.347.443
0%
Sumber: Bank BJB Surakarta 2013, 2014, 2015. Data diolah tahun 2016. 4
Data realisasi Kredit Guna Bhakti (KGB) pada Bank BJB Kantor Cabang Surakarta menunjukan bahwa dari tahun 2013-2015 telah merealisasikan kredit senilai Rp40.065.347.443 kepada masyarakat. Dengan rincian realisasi kreditnya yaitu Rp2.812.000.000 pada tahun 2013, kemudian Rp9.733.597.443 pada tahun 2014, dan Rp27.519.750.000 pada tahun 2015, dengan tingkat resiko kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) 0%. Fenomena Non Performing Loan (NPL) 0% menunjukan indikasi bahwa produk kredit yang diproteksi asuransi berdampak pada peningkatan kualitas kredit Bank BJB. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizananto (2015) membahas tentang prosedur dalam mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Bank BTN Kantor Cabang Palur, yang bertujuan untuk mengetahui alur dan proses dalam pengajuan kredit KPR pada Bank BTN Kantor Cabang Palur . Penelitian Apriyanti (2014) membahas mengenai penerapan sistem pemberian kredit konsumer yang selektif pada Bank BTN Kantor Cabang Surakarta, dengan tujuan untuk mencegah resiko terjadinya kredit bermasalah. Penelitian Rizananto (2015) berfokus pada persyaratan dan alur yang harus dilengkapi dalam proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah, sedangkan penelitian Apriyanti (2014) lebih berfokus pada sistem pemberian kredit konsumer yang selektif sehingga dapat mencegah resiko kredit bermasalah. Penelitian-penelitian tersebut belum dikaji dengan perkembangan realisasi kredit yang tersalurkan ke masyarakat dan disertai evaluasi terhadap perkembangan kredit tersebut. 5
Kontribusi penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit disertai dengan perkembangan kredit pada produk Kredit Guna Bhakti yang dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta ini secara lebih detail dan spesifik sehingga kualitas kreditnya sangat baik (NPL 0%). Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat
Tugas
PERKEMBANGAN
Akhir
ini
KREDIT
dengan GUNA
judul
:
BHAKTI
PROSEDUR PADA
PT
DAN BANK
PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN TBK KANTOR CABANG SURAKARTA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan beberapa pertanyaan penelitian yang akan diangkat dalam penulisan ini yaitu: 1. Bagaimana prosedur pemberian kredit produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta ? 2. Bagaimana perkembangan kredit produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta ? 3. Bagaimana evaluasi perkembangan kredit produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta ?
6
C. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. 2. Untuk mengetahui perkembangan kredit pada produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. 3. Untuk mengetahui evaluasi terhadap perkembangan kredit produk Kredit Guna Bhakti (KGB) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini untuk memberikan tambahan pengetahuan mengenai perkembangan kredit pada produk Kredit Guna Bhakti (KGB) yang ada di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan kredit pada produk Kredit Guna Bhakti (KGB) yang ada di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa 7
Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. Serta mendapat pengalaman kerja sehingga dapat membantu untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. b. Bagi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta Manfaat penelitian ini dapat digunakan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta sebagai referensi untuk melihat perkembangan kredit khususnya produk Kredit Guna Bhakti (KGB). c. Pembaca Lainnya Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca. d. Masyarakat Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan pembaca khususnya masyarakat luas. E. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan langsung pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta untuk memperoleh data sesuai dengan materi yang diteliti.
8
2. Objek dan Waktu Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta yang berada di Jl. Slamet Riyadi, No:135-137, Kel. Kemlayan, Kec. Serangan, Surakarta, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan selama 4 Minggu yaitu mulai tanggal 9 Februari 2016 sampai dengan 4 Maret 2016. 3. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah: a.
Data Primer Menurut Subiyanto (1999:262) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung sebagai sumber informasi yang dicari. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu dengan melakukan wawancara langsung, kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan layanan jasa ini seperti pimpinan dan karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta.
b.
Data Sekunder Menurut Subiyanto (1999:262) data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari sumber penelitian, biasanya berwujud data dokumentasi atau data yang telah tersedia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu diperoleh secara tidak langsung berasal dari subjek penelitian 9
seperti brosur, buku petunjuk dan pelaksanaan, di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta, dan data yang berhubungan dengan masalah-masalah yang diteliti berupa sejarah, jenis-jenis produk, struktur organisasi, tugas dan fungsi masing-masing bagian dari struktur organisasi perusahaan. 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara yaitu: a.
Secara Langsung 1) Wawancara Menurut Subiyanto (1999:66) metode wawancara merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang bersangkutan. Untuk mendapat hasil yang akurat penelitian ini melakukan wawancara seperti kepada pimpinan, manajer dan karyawan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. 2) Observasi Menurut Subiyanto (1999:14) metode pengumpulan data ini merupakan hasil observasi atau keadaan sebenarnya yang digunakan untuk memperoleh data dari sumber berupa lokasi atau tempat dengan melakukan pengamatan. Yaitu penelitian 10
dilakukan pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk Kantor Cabang Surakarta. b.
Secara Tidak Langsung atau Studi Pustaka Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas (Subiyanto, 1999:262).
5. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Menurut Subagyo (2001:1) analisis deskriptif yaitu metode analisis berupa penjabaran secara tertulis dengan rujukan berdasarkan data atau fakta yang ada. Serta menjelaskan objek yang diamati dari hasil tanya jawab terhadap pihak yang berhubungan langsung, sehingga data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya.
11