BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Indonesia dalam kurun waktu tahun 2005 hingga 2015 sudah mengalami
perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan masuknya teknologi 3G yang dipelopori oleh beberapa penyedia jasa layanan telekomunikasi pada tahun 2005 dan teknologi LTE (Long Term Evolution) pada 2013. Hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya jumlah perusahaan dalam industri Internet Service Provider yang semakin memberikan banyak pilihan layanan kepada konsumen Indonesia dengan tersedianya pelayanan Internet yang cepat dengan biaya yang semakin rendah. Bagi masyarakat umum, kemajuan teknologi informasi artinya meningkatkan kecepatan masyarakat untuk terus update dan dekat dengan informasi-informasi terbaru. Sedangkan bagi para pelaku usaha, hal ini merupakan kesempatan dalam menciptakan sebuah terobosan baru karena dapat membuka pangsa pasar baru dengan mengadopsi teknologi informasi. Kotler (2002) dalam Marketing Moves: A New Approach To Profits, Growth, and Renewal menjelaskan pembeli lebih sadar akan tawaran yang kompetitif, harga, dan lebih menuntut dibandingkan dengan sebelumnya. Kekuatan telah berpindah dari
1
manufacturers dan retailers ke konsumen, yang sekarang dapat mendefinisikan apa yang mereka inginkan produk dan jasa, harga, saluran distribusi, dan bahkan periklanan dan promosi penjualan yang terkustomisasi (Vidiansyah, 2011). Data Kemenkominfo menyatakan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2013, mencapai Rp 130 Trilyun, sedangkan nilai pengguna internet adalah sebesar 82 juta orang. Nilai ini sangat besar apabila melihat survey yang dilakukan oleh McKinsey bahwa penggua internet yang melakukan belanja online di Indonesia hanya sebesar 7%, berbeda dengan di China yang mencapai 30%. Namun lembaga riset IDC menyatakan bahwa pertumbuhan 3 dalam periode 20122015 untuk e-commerce, Indonesia menempati urutan paling tinggi dengan prediksi pertumbuhan sebesar 42%. Tingginya prediksi pertumbuhan membuat banyak pelaku usaha di Indonesia melakukan adaptasi terhadap proses bisnisnya. Beberapa contoh yang dapat dilihat adalah e-commerce yang langsung diaplikasikan oleh maskapai Lion Air yang menganggap internet tidak lagi barang mewah yang hanya dapat dijangkau masyarakat kelas atas, akhirnya pada tahun 2006 membuka Web/online ticketing untuk konsumen retail, walaupun perusahaan ini termasuk dalam low cost carrier. Pada
dunia
retail,
Toko
buku
Gramedia
memutuskan
untuk
membuka
www.gramedia.com yang akhirnya menjadikan perusahaan ini menjadi perusahaan pertama click and mortar di Indonesia, begitu pula terjadi dalam industri lainnya
2
seperti www.bhineka.com yang menjadi referensi yang diperhitungkan dalam industri gadget dan electronic. Meningkatnya teknologi informasi juga membuat pergeseran di Indonesia karena berhasil memancing banyak pengusaha untuk membuka bisnis online. Tidak hanya e-commerce yang berbasiskan website (baik yang berbayar ataupun gratis) namun hingga menjamur ke dalam bentuk forum maupun jejaring sosial yang juga dimanfaatkan pelaku bisnis sebagai media transaksi jual beli. E-commerce bisa memberikan banyak kesempatan bagi pelaku usaha untuk melakukan pengembangan bisnis. Dari sisi pemasaran, pelaku usaha dapat memasarkan produknya dengan cakupan pasar yang luas. Karena e-commerce tidak memiliki batasan akses wilayah bagi para calon konsumennya. Murahnya setup cost yang ditawarkan oleh bisnis online atau e-commerce juga menjadi salah satu alasan semakin menjamurnya bisnis ini. Tidak hanya setup cost yang murah, bisnis online bisa juga menawarkan efisiensi dalam hal rantai pasokan dalam kondisi tertentu. Akses pasar yang hampir tidak terbatas merupakan salah satu keungulan dari bisnis online. Namun dalam keadaan tertentu, biaya kirim bisa menjadi salah satu penyumbang biaya yang besar pada transaksi sebuah produk. Sebagai contoh (tariff JNE ke Papua). BRODO melalu website www.bro.do adalah salah satu pelaku usaha online dalam jaringan. BRODO adalah merek penyedia fashion pria yang memulai bisnisnya dengan sistem e-commerce. Namun pada saat ini strategi pengembangan yang
3
diterapkan adalah click and mortar. E-commerce BRODO memiliki domain www.BRO.DO dan toko yang terletak di Jalan Gudang Utara nomor 40b, Bandung, dan di Jalan Kemang Selatan 8, nomor 64b, Jakarta Selatan. BRODO memasuki e-commerce melalui jejaring sosial pada tahun 2010. Dengan membentuk fanpage, BRODO mulai menyapa pelanggan offlinenya dan sekaligus memasarkan produk-produknya. Informasi baru baik tentang produk maupun promo bisa disosialisasikan lewat jejaring sosial. Saat adaptasi awal, BRODO telah terlebih dahulu menjual produknya lewat offline, bahkan sudah menembus pasar mall. Artinya sebelum memasuki dunia ecommerce, BRODO sudah melakukan bisnisnya. Seiring berjalannya waktu, jumlah „likes‟ di fanpage bertambah, BRODO sudah mulai banyak menerima pesananan melalui jejaring sosial. Hal ini menjadi menjadi sebuah dilema. Disatu sisi penjualan meningkat, di sisi lain, harga yang dibayarkan konsumen juga akan meningkat, karena konsumen menanggung biaya kirim yang variatif. BRODO yang akhirnya memilih untuk menjalani online dan offline, click and mortar, juga mendorong penjualan online dengan program gratis biaya kirim, tapi hal ini harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, karena sangat berkaitan dengan biaya yang ditanggung dalam seluruh proses jaringan distribusi yang digunakan oleh BRODO, apabila tidak tepat, akan biaya yang ditanggung oleh BRODO akan sangat tinggi. Pada umumnya proses rantai pasokan antara e-commerce dan bisnis pada umumnya hampir tidak memiliki perbedaan. Keduanya tetap juga melakukan proses 4
distribusi hingga produk atau jasa yang ditawarkan diterima oleh konsumen. Perbedaannya bahwa e-commerce, dengan kesesuaian adaptasi e-commerce pada pelaku bisnis masing-masing, menggunakan tingkat teknologi informasi yang lebih baik dibandingkan dengan bisnis pada umumnya. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam hal rantai pasok, seharusnya para pelaku e-commerce juga memperhatikan jalur distribusi yang paling efisien. Karena dengan adanya efisiensi pada manajemen rantai pasokan, biaya yang ditanggung oleh konsumen terhadap distribusi juga semakin rendah dan hal ini yang akan meningkatkan efektivitas pada penjualan, baik dari segi luasan pasar yang dicakup dan kuantitas penjualan. Rantai pasokan adalah suatu runtutan arus material yang melewati beberapa organisasi, mulai dari raw material hingga barang jadi yang diterima oleh konsumen (Heizer, 2002). Salah satu proses penting dari manajemen rantai pasokan ini adalah proses distribusi. Distribusi adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk memindahkan dan menyimpan produk dari tahapan pemasok menuju ke tahapan konsumen dalam suatu alur rantai pasok (Chopra, 2007), sedangkan jaringan distribusi adalah penyusunan yang didalamnya saling memiliki keterkaitan antara orang, penyimpanan persediaan dan sistem transportasi, untuk melakukan aktivitas distribusi. Distribusi juga merupakan faktor kunci dari seluruh profitabilitas dari suatu perusahaan, hal ini disebabkan karena distribusi ini memiliki pengaruh kepada biaya dari rantai pasokan itu sendiri dan juga biaya yang ditanggung oleh konsumen yang
5
dibebankan kedalam tiap produk yang dijual. Biaya distribusi sendiri di Amerika Serikat dapat mencapai 20% dari total biaya produksi. 1.2
Rumusan Masalah Isu utama dalam penelitian ini adalah pemilihan jaringan distribusi yang tepat
dapat meminimalisasi biaya distribusi, mahalnya biaya distribusi yang bisa mencapai 20% dari biaya distribusi menyebabkan distribusi menjadi faktor kunci profitabilitas dan peningkatkan efektifitas penjualan. Penentuan jejaring distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang seharusnya dimiliki oleh pelaku usaha e-commerce. Oleh karena itu inti penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bentuk jejaring distribusi yang digunakan BRODO sebagai salah satu pelaku usaha e-commerce di Indonesia
2.
Faktor yang menjadi pertimbangan pelaku usaha untuk menentukan jejaring distribusinya
1.3.
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti sampaikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana bentuk jejaring distribusi dari BRODO sebagai pelaku usaha e-commerce?
2.
Apa faktor yang mempengaruhi BRODO dalam memilih jejaring distribusinya?
6
1.4
Tujuan Penelitian Sesuai dengan pertanyaan penelitian yang ada, maka terdapat dua tujuan di
dalam penelitian ini: 1.
Mendeskripsikan jejaring distribusi yang digunakan oleh BRODO sebagai salah satu pelaku usaha e-commerce di Indonesia.
2.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi BRODO sebagai salah satu pelaku e-commerce dalam menentukan jejaring distribusi yang digunakannya di Indonesia.
1.5
Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1.
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pelaku bisnis terhadap cara untuk menentukan jejaring distribusi yang sesuai bagi industrinya masing-masing dari sudut pandang akademik.
2.
Menambah informasi tentang jejaring distribusi berdasarkan praktik pelaku usaha e-commerce di Indonesia
1.6.
Batasan Penelitian Penelitian ini dibatasai dengang hanya melihat pada proses distribusi salah
satu usaha dalam industri yang marak berbentuk e-commerce di Indonesia. Proses distribusi ini digambarkan melalui jejaring distribusi yang sudah dijalankan.
7
1.7.
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi yang akan peneliti lakukan ini terdiri dari lima bab dan tiap
– tiap bab akan terdiri dari beberapa sub – bab. Peneliti akan menjelaskan secara urut garis besar isi dari lima bab tersebut.
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini terdapat uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keterbatasan peneliti. Dalam latar belakang masalah terdapat dua bahasan, yaitu isu konseptual dan kontekstual. Kedua bahasan dalam latar belakang ini akan memunculkan research problem yang nantinya akan menjadi rumusan masalah, dan dari rumusan masalah tersebut akan muncul pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Bab II Landasan Teori. Bab ini berisi landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini. Teori – teori ini diharapkan menjadi landasan yang kuat dalam mendukung penelitian kedepannya. Bab III Metode Penelitian. Berisi mengenai metode penelitian yang dilakukan untuk membahas permasalahan yang telah dirumuskan pada bab I. Dalam bab ini akan banyak membicarakan pengambilan jenis penelitian, model penelitian, definisi penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode pengambilan sampel, dan pengujian instrumen.
8
Bab IV Analisis dan Pembahasan.Menjelaskan mengenai pengolahan data – data yang telah diperoleh sebelumnya untuk membahas permasalahan yang telah dirumuskan di awal. Bab IV ini berisi analisis data dan perhitungan yang sesuai dengan metode penelitan yang telah ditentukan sebelumnya dalam bab III. Bab V Penutup. Bab ini merupakan penutup dari penulisan skripsi dimana akan dijelaskan kesimpulan yang merupakan rumusan dari analisis dan pembahasan bab – bab sebelumnya. Bab ini juga berisi saran terhadap objek perusahaan. Kesimpulan dan saran ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan yang menjadi objek penelitian dan pelaku bisnis lainnya.
9