BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah pada sektor lembaga keuangan syariah maupun perbankan syariah mengalami kemajuan pesat. Berawal dari kehandalan sistem perbankan syariah yang teruji mampu bertahan saat negeri ini di guncang krisis moneter yang hebat pada tahun 1997. Hingga saat ini perkembangan dunia bisnis perbankan syariah semakin berkembang dan perbankan
syariah memasuki pasar jasa. Hal tersebut ditandai dengan
munculnya berbagai lembaga keuangan syariah dan perusahaan perbankan syariah yang menghasilkan produk jasa yang sejenis. Selain itu, dewasa ini kebutuhan dan keinginan nasabah akan produk dan jasa perbankan syariah semakin beragam, sehingga suatu perbankan syariah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan keinginan nasabah, bank-bank syariah yang ada berlomba-lomba untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan tujuan mendapatkan laba. Kondisi demikian tentunya akan menimbulkan persaingan yang semakin tinggi bagi perusahaan perbankan syariah dalam hal memasarkan produkproduknya, baik produk pendanaan, pembiayaan maupun produk jasa lainnya. Tanpa kegiatan pemasaran perbankan syariah tidak akan bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya. Oleh karena itu perusahaan perbankan syariah perlu mengemas kegiatan pemasaran dengan baik dan selalu melakukan riset pasar.
2
Perbankan syariah harus memiliki strategi dalam memasarkan produkproduknya. Strategi tersebut adalah strategi yang tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga harus bisa memaksimalkan laba, memperbesar market share serta bagaimana memenangkan persaingan antar bank syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan perbankan syariah adalah dengan menerapkan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang di inginkan pasar sasaran. 1 Produk yang dihasilkan perbankan syariah adalah jasa. Marketing mix untuk produk jasa lebih luas dari pada marketing mix untuk produk barang. Untuk pemasaran produk barang, marketing mix terdiri atas 4P klasik yaitu, Produk
(Product),
Harga
(Price),
Distribusi
(Place),
dan Promosi
(Promotion). Untuk pemasaran jasa, marketing mix diperluas lagi dengan menambah 3P, yaitu Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence) dan Proses Jasa itu sendiri (Process). Dalam meluncurkan sebuah produk perbankan melalui proses pemikiran dan pertimbangan. Perbankan
syariah tentulah syariah
perlu
mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas bagi nasabahnya. Nasabah ataupun calon nasabah tentunya memiliki alasan masing-masing mengapa mereka memilih produk-produk jasa dalam 1
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke Delapan, (Jakarta : Erlangga, 2001), hlm. 75
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
3
perbankan syariah tertentu. Meskipun produk jasa yang dihasilkan berbagai perbankan syariah sejenis, namun pastilah ada bedanya. Alasan-alasan tersebut bisa disebabkan oleh fitur produk itu yang lebih melengkapi kebutuhan dan keinginan nasabah (P1 = Product), pertimbangan nisbah bagi hasil yang lebih menarik nasabah (P2 = Price), Tempatnya yang strategis, dekat dan nyaman, Distribusi pemsarannnya yang luas sehingga banyak nasabah yang didapat dari berbagai wilayah dan semakin membuat nasabah mudah untuk bertransaksi (P3 = Place), Pelayanan yang baik (Service Exellent), cara berkomunikasi dengan nasabah, bagaimana membuat nasabah puas dan nyaman (P4 = People), Iklan yang menarik (P5 = Promotion), kenyamanan nasabah juga muncul dari suatu lingkungan fisik atau kondisi perbankan syariah (P6 = Physical Evidence), ketika nasabah mampu merasakan kepuasan dan kenyamanannya, munculah semacam testimonial dari nasabah yang telah menggunakan jasa perbankan syariah dan perilaku atau sikap dari nasabah dapat diketahui, dengan demikian perbankan syariah dapat menentukan sikap mengenai pengembangan produk. Dari mekanisme perbankan
syariah dari awal memunculkan suatu produk jasa perbankan
syariah sampai mengetahui perilaku atau sikap nasabah yang memungkinkan perlu diadakan pengembangan produk atau tidak, dinamakan Proses (P7 = Process). Strategi pemasaran yang dilakukan suatu perbankan syariah dengan matang akan membawa keberhasilan bagi perbankan syariah tersebut. Keberhasilan suatu perbankan syariah juga dapat diukur dengan kemampuan
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
4
perbankan syariah dalam menghimpun dana dari masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa volume penghimpunan dana dari masyarakat dapat dijadikan sebagai tolak ukur pertumbuhan perbankan syariah. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar, dengan masa pengendapan yang memadai. Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan masalah bank yang paling utama. Tanpa dana yang cukup bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau dengan kata lain, bank menjadi tidak berfungsi sama sekali. 2 Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang juga disebut sumber dana pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak dimasyarakat. Kemudian persyaratan untuk mencarinya juga tidak sulit. 3 Kenyataan ini menunjukkan bahwa peranan penghimpunan dana sangatlah penting, tanpa penghimpunan dana tersebut bank tidak akan berkembang. Bahkan dalam penyaluran dananya pun di perlukan adanya penghimpunan dana. Sehingga bank sebagai intermediasi dapat berjalan sebagaimana fungsinya. Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan merupakan salah satu anak perusahaan bank pemerintah, yaitu PT Bank BNI (Persero). Dalam
2
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syaria’ah, (Yogyakarta : EKONISIA, 2004), hlm.
3
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Prenada Media, 2004), hlm. 38
48
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
5
prakteknya, produk penghimpunan dana Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan pengoperasiannya menggunakan akad wadiah dan mudharabah. Dalam memasarkan produk-produknya, tentunya perbankan syariah perlu melakukan strategi pemasaran untuk menarik minat para nasabahnya. Jika jumlah nasabah meningkat pasti penghimpunan dana juga meningkat. Dimana penghimpunan dana tersebut terdiri dari tabungan, giro, dan simpanan berjangka (deposito) yang disebut dengan Dana Pihak Ketiga. Di dalam strategi pemasaran tersebut terdapat suatu bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari elemen-elemen pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perbankan syariah, terkhusus dalam meningkatkan nasabahnya (penghimpunan DPK). Luasnya jaringan pendistribusian suatu bank pemerintah yaitu PT Bank BNI (Persero), sebagai induk dari Bank BNI Syariah, serta letak Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan yang strategis, dekat dengan jalan raya dan mudah dijangkau kendaraan, menjadikan penulis lebih memfokuskan strategi pemasaran yang digunakan Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam memasarkan produk penghimpunan dananya (DPK). Salah satu strategi pemasaran yang digunakan Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan yaitu dengan menerapkan strategi marketing mix. Penulis juga ingin menemukan elemen mana yang paling berpengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Elemen-elemen marketing mix sebagai variable bebas dan dana pihak ketiga sebagai variable terikat. Variable bebas adalah variable X dari elemen-
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
6
elemen marketing mix, produk (X1), harga (X2), tempat atau distribusi (X3), promosi (X4), SDM atau SDI (X5), bukti fisik (X6), proses (X7). Sedangkan variable Y adalah variable terikat, yaitu dana pihak ketiga. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang analisis pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga, dalam Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN .“
B. Rumusan Masalah Dan Pembatasan Masalah 1. Rumusan Masalah a. Bagaimana implementasi marketing mix dalam menghimpun dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan ? b. Bagaimana pengaruh marketing mix terhadap peningkatan dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan ? 2. Pembatasan Masalah Dalam Tugas Akhir yang berjudul Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan ini memiliki batasan pembahasan yang mana berada pada penjelasan strategi marketing mix dalam produk-produk jasa perbankan syariah yang hanya dijelaskan pada strategi marketing mix pada produk penghimpunan dana (funding), tidak pada pembiayaan, dan produk jasa
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
7
lainnya. Serta pembatasan masalah pada pengaruh marketing mix yang tidak dijelaskan secara parsial, melainkan secara simultan.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui dan menjelaskan implementasi marketing mix dalam menghimpun dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : a. Secara Praktis Kegunaan penelitian Tugas Akhir ini ada beberapa macam antara lain : a) Pribadi Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Diploma III (D III) guna mendapatkan gelar Ahli Madya Jurusan Perbankan Syariah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
8
b) Pihak BNI Syariah Pekalongan Sebagai bahan acuan dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada sekaligus mengembangkan sistem perbankan syariah sesuai syariat Islam. b. Secara Teoritis Untuk menambah pengetahuan tentang implementasi dan pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan, sebagai bahan tambahan informasi dan referensi bagi mahasiswa dan semua pihak yang membutuhkan.
D. Penegasan Istilah Dalam rangka membahas pengertian dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul Tugas Akhir, maka penulis perlu menegaskan beberapa istilah berikut ini : 1. Analisis Analisis adalah Penyelidikan mengenai pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya mengenai implementasi dan pengaruh marketing mix dalam menghimpun dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan.4
4
Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), hlm.
32
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
9
2. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari salah satu strategi yang digunakan BNI Syariah cabang pekalongan dalam menghimpun dana pihak ketiga, yaitu strategi marketing mix, yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dana pihak ketiga.5 3. Marketing Mix Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan BNI Syariah untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 6 4. Penghimpunan Dana Penghimpunan dana adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pekalongan untuk mencari dana kepada pihak deposan yang nantinya akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposan dengan pihak kreditur.7
5
Misri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta ; LP3ES), hlm. 125 6 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi II, (Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 14 7 Hendra Kholid, “Produk perbankan syariah di bidang penghimpunan dana dari masyarakat (funding)”,29 oktober 2009, HENDRAKHOLID.NET, di akses dari http://hendrakholid.net/blog/2009/10/29/produk-perbankan-syariah-di-bidang-penghimpunandana-dari-masyarakat-founding/ pada tanggal 19 januari 2011 pukul 08.00 WIB.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
10
5. Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah simpanan pihak ketiga bukan dari Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan yang terdiri dari giro, tabungan, dana simpanan berjangka (deposito).8 6. Bank Syariah Bank syariah adalah institusi keuangan yang berbasis syariah Islam. Di satu sisi bank syariah adalah lembaga keuangan yang mendorong dan mengajak masyarakat untuk ikut aktif berinvestasi melalui berbagai produknya. Secara umum bank syariah dapat didefinisikan sebagai bank dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun dalam produk lainnya. Produk-produk bank syariah mempunyai kemiripan tetapi tidak sama dengan produk bank konvensional karena adanya pelarangan riba, gharar, dan masysir.9
E. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan bagian dalam suatu penelitian, karena telaah pustaka berfungsi untuk menjelaskan kedudukan atau posisi penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti diantara penelitianpenelitian yang sudah ada mengenai obyek yang sama. Dengan demikian penelitian yang akan dilakukan merupakan kajian atau perkembangan dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. Di samping itu telaah 8
Hari Sudarso dan Hendi Yugi Prabowo, Istilah Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta ; UII Press, 2004) 9 Ascarya , Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta : Rajawali Pers,2006), hlm. 8
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
11
pustaka dapat menghindarkan penelitian dari pengulangan, plagiasi ataupun duplikasi terhadap karya tertentu yang pernah dilakukan. Tema yang penulis angkat pada tugas akhir ini adalah tentang manajemen pemasaran. Tema ini sudah banyak dibahas oleh para peneliti. Demikian juga sudah banyak buku kepustakaan yang membahasnya. Hasil penelusuran kepustakaan dan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : 1. Buku kepustakaan atau literature Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran edisi sebelas, menyebutkan bahwa marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 10 Dalam buku yang berjudul Manajemen Bisnis karangan Pandji Anuragan, menyebutkan bahwa marketing mix yaitu elemen-elemen pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal11 Dalam buku yang
berjudul Prinsip-prinsip
Pemasaran
karangan Philip Kotler dan Gary Amstrong, bahwa Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen pemasaran ke dalam suatu program koordinasi, yang di rancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan dengan mempersembahkan nilai kepada
10
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi II, (Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 14 11 Pandji Anuragan, Manajemen Bisnis, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 231
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
12
konsumen. Marketing mix menciptakan seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat dalam pasar sasaran12. Dikatakan juga oleh Bukhari Alma, bahwa Para pengusaha yang kreatif, akan selalu menciptakan kombinasi yang terbaik dari elemen 7P yang menjadi komponen marketing mix. Mereka harus menciptakan dari masing-masing elemen P yang mana yang paling baik, dan paling banyak digunakan. Elemen 7P ini terdiri atas 4P tradisional dan 3P lagi sebagai bahan tambahan untuk pemasaran jasa. 4P tradisional berlaku untuk pemasaran barang. 13 Husein Umar dalam bukunya Studi Kelayakan Bisnis memaparkan bahwa marketing mix untuk produk barang dipecah atas 4 (empat) kebijakan pemasaran, yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Untuk jasa, marketing mix diperluas dengan menambah tiga elemen lagi yaitu elemen orang (people), bukti fisik (physical evidence) dan proses jasa itu sendiri (process).14 2. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian tugas akhir yang berjudul Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Dana Pihak Ketiga di BMT SMNU Taman Pemalang oleh Muh. Nahdudin Masykur, dipaparkan bahwa promosi melalui publisitas seperti : sponsorship dalam kegiatan-
12
Philip Kotler dan Gary Amstrong, loc.cit Ibid, hlm. 203 14 Husein Umar, Stusi Kelayakan Bisnis, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), hlm. 70-74 13
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
13
kegiatan keagamaan, seminar, serta pemberian bantuan rehab tempat ibadah serta dana amal lainnya. Kegiatan tersebut bukan semata-mata bentuk media promosi semata namun juga merupakan wujud kepedulian sosial kepada lingkungannya. Tak hanya kegiatan seperti itu saja, ada kegiatan-kegiatan lainnya, yaitu aktif dalam acara yasinan dan tahlilan yang dikoordinir oleh nasabah BMT SMNU Taman Pemalang yang bertujuan untuk membentuk citra sebagai lembaga keuangan
syariah
yang
langsung
terjun
dimasyarakat
untuk
menegakkan nilai-nilai keislaman di masyarakat Pedurungan. Dari kegiatan-kegiatan publisitas tersebut ternyata berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga, hal ini di buktikan hampir setiap minggunya ada nasabah baru dari kegiatan publisitas diatas. Selain itu media promosi yang digunakan BMT SMNU Taman Pemalang dengan media iklan seperti : brosur, spanduk, dan radio. Media iklan seperti spanduk dan brosur serta pamphlet tidak secara langsung hasilnya dapat dicapai kecuali adanya kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung kegiatan promosi.15 Yang membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis : 1. Penelitian
tersebut
membahas
pengaruh
promosi
terhadap
peningkatan jumlah dana pihak ketiga sedangkan penulis membahas pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. 15
Muh. Nahdudin masykur, “Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Dana Pihak Ketiga di BMT SMNU Taman Pemalang”, Tugas Akhir D III Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 41-49
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
14
2. Penelitian tersebut dilakukan di BMT SMNU Taman Pemalang sedangkan penulis di BNI Syariah cabang pekalongan. Umifah oktania dalam tugas akhirnya yang berjudul Strategi komunikasi pemasaran terhadap kepuasan nasabah BMT SMNU (Syirkah Muawanah NU) kota pekalonagan memaparkan bahwa dalam memasarkan produk-produknya, seorang pemasar harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan yang akan datang. Artinya pemasar harus cepat tanggap akan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
Pemasar
juga
harus
mampu
mengkomunikasikan
keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan dengan produk lainnya. Tidak hanya itu saja pemasar juga harus menginformasikan kelemahan dari produk tersebut agar calon nasabah tidak merasa ditipu. Hal tersebut dapat memperoleh nilai kepercayaan yang baik dari nasabah. Komunikasi pemasaran yang dijalankan BMT SMNU kota pekalongan dengan menggunakan berbagai macam media untuk menginformasikan produk-produk yang dimiliki, berupa penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan komunikasi personal pada calon nasabah yang dianggap punya prospek untuk menjadi nasabah baru. Komunikasi pemasaran juga menerapkan 4P ( Product, Price, Place dan Promotion) dalam menjalankan pemasaran ditambah unsure
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
15
pelayanan prima. 16 Yang membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis yaitu : 1. Penelitian tersebut membahas strategi komunikasi pemasaran yang juga menerapkan elemen 4P marketing mix sedangkan penulis membahas pengaruh elemen 7P marketing mix. 2. Penelitian tersebut dilakukan di BMT SMNU kota pekalongan sedangkan penulis di BNI Syariah cabang pekalongan. Dalam Tugas Akhir yang berjudul Manajemen SDM pada Bank Syariah Mandiri Pekalongan oleh Abdullah, dipaparkan bahwa kualitas SDM akan memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi perusahaan. Dengan demikian manajemen BSM berusaha mengolah SDM terbaik (Best Performs) dan merekrut SDM potensial (Best Talent) guna mendukung rencana pengembangan SDM sebagai bank syariah nasional terdepan. Mengelola SDM potensial (Best Talent) agar menjadi SDM terbaik (Best Performs) yang memiliki kompetensi, dedikasi, loyalitas, dan daya juang, membutuhkan strategi yang komperhensif dan integral dengan rencana bisnis BSM. Yang membedakan manajemen di BSM dengan bank-bank lainnya adalah pengelolaan yang professional dengan mengembangkan pembelajaran melalui “e-learning”. “e-learning” adalah program pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) bagi karyawan BSM di seluruh Indonesia. “e” dalam kata e-learning dapat di artikan sebagai elektronik, easy 16
Umifah oktania, “strategi komunikasi pemasaran terhadap kepuasan nasabah BMT SM NU kota pekalongan”, Tugas Akhir D III Perbankan Syariah , (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan,2009), hlm. 50
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
16
learning, enhance communication, effective learning, explore is an extra ordinary, extra afforts, en rich knowledge dan every where.17 Yang membedakan penelitian di atas dengan tugas akhir penulis : 1. Penelitian tersebut membahas manajemen SDM, SDM adalah salah satu elemen marketing mix yaitu elemen ‘people’ sedangkan penulis membahas pengaruh elemen 7P elemen marketing mix. 2. Penelitian tersebut dilakukan di Bank Syariah Mandiri pekalongan sedangkan penulis di BNI Syariah cabang pekalongan. Dalam Tugas Akhir yang berjudul Strategi Syariah Marketing dalam Penjaringan Nasabah (Studi Kasus BMT Bahtera Group Unit Warungasem) oleh Asma Kumalasari dipaparkan bahwa Marketing mix yang diterapkan di BMT ini termasuk salah satu kriteria dalam targeting (pasar sasaran). Marketing mix yang dijalankan di BMT Bahtera Group ini dengan 4P yaitu : Product (Produk), Price (harga), Place (tempat
atau distribusi),
Promotion
(Promosi). 18 Yang
membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis : 1. Penelitian tersebut membahas strategi syariah marketing yang didalamnya juga membahas marketing mix sedangkan penulis membahas pengaruh marketing mix.
17
Abdullah, “Manjemen SDM pada Bank Syariah Mandiri Pekalongan”, Tugas Akhir D III Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan,2008), hlm. 56 18 Asma kumalasari, “Strategi Syariah Marketing dalam Penjaringan nasabah (Studi Kasus di BMT Bahtera Group Unit Warung Asem)”. Tugas Akhir D III Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 50
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
17
2. Penelitian tersebut dilakukan di BMT Bahtera Group Unit Warungasem
sedangkan
penulis
di
BNI
Syariah
cabang
pekalongan. Dalam Tugas Akhir yang berjudul Manajemen Pemasaran Produk-produk Penghimpunan Dana di BMT Syirkah Muawanah/SM NU kota Pekalongan oleh Heni Sukiyaningsih dipaparkan bahwa marketing mix termasuk salah satu kriteria marketing tactic di BMT SM NU dengan menjalankan 4P,yaitu : Product (Produk), Price (harga), Place (tempat atau distribusi), Promotion (Promosi).19 Yang membedakan penelitian tersebut dengan tugas akhir penulis : 1. Penelitian tersebut membahas manajemen pemasaran produkproduk penghimpunan dana yang didalamnya juga membahas marketing mix sedangkan penulis membahas pengaruh marketing mix. 2. Penelitian tersebut dilakukan di BMT Syirkah Muawanah/SM NU kota pekalongan sedangkan penulis di BNI Syariah cabang pekalongan.
F. Landasan Teori Menerapkan konsep marketing mix pada Perbankan Syariah adalah hal yang sangat menarik dan juga merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat pengembangan Perbankan Syariah di tanah air ini, oleh 19
Heni Sukiyaningsih, “Manajemen Pemasaran Produk-produk penghimpunan Dana di BMT Syirkah Muawannah (SM NU) kota Pekalongan”, Tugas Akhir D III Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), hlm. 56
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
18
karena itu marilah kita coba telaah satu persatu elemen marketing mix tersebut : Product (Produk), produk yang dihasilkan dalam Perbankan Syariah bukan berupa barang, melainkan berupa jasa. Ciri khas jasa yang dihasilkan haruslah mengacu kepada nilai-nilai syariah atau yang di perbolehkan dalam Al-qur’an, namun agar bisa lebih menarik minat konsumen (nasabah) terhadap jasa perbankan yang dihasilkan, maka produk tersebut harus tetap melakukan strategi-strategi “diferensiasi atau diversifikasi” agar mereka mau beralih & mulai menggunakan jasa Perbankan Syariah. 20 Produk perbankan syariah terdiri dari Penghimpunan Dana (Funding), Penyaluran Dana (Landing), serta produk jasa lainnya. Namun disini peneliti hanya membahas produk penghimpunan dana. Dalam Bank Syariah, klasifikasi penghimpunan dana yang utama tidak didasarkan atas nama produk melainkan atas prinsip yang digunakan. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional prinsip penghimpunan dana yang digunakan dalam bank syariah ada dua yaitu prinsip wadiah dan prinsip mudharabah.21 Produk penghimpunan dana bank syariah yaitu : 1. Giro, berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah. 2. Tabungan, berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.
20
Prasetyo Wibowo, “Konsep 7P marketing mix pada perbankan syariah”, 6 oktober 2009, prasetyo-wibowo.com, di akses dari http://prasetyo-wibowo.com/2009/10/06/konsep-7pmarketing-mix-pada-perbankan-syariah/ pada tanggal 3 November 2010 pukul 16.42 WIB., 21 Hendra Kholid, loc.cit
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
19
3. Deposito, berdasarkan prinsip mudharabah. 22 Price (Harga), merupakan satu-satunya elemen pendapatan dalam marketing mix. Menentukan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam Perbankan Syariah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah. Menerjemahkan pengertian harga dalam Perbankan Syariah bisa di analogikan dengan melihat seberapa besar pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen (nasabah) untuk mendapatkan sebuah manfaat dalam bentuk jasa yang setimpal atas pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh konsumen (nasabah) tersebut. Place (Tempat atau Saluran Distribusi) merupakan hal yang tidak kalah penting dengan unsur-unsur “P” sebagaimana sudah disebut di atas. Melakukan penetrasi pasar Perbankan Syariah yang baik tidak akan berhasil jika tidak di dukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik pula, untuk jasa yang ditawarkan kepada konsumen (nasabah). Menyebarkan unit pelayanan perbankan syariah hingga kepelosok daerah adalah sebuah keharusan jika ingin melakukan penetrasi pasar dengan baik. Di butuhkan modal yang tidak sedikit memang jika harus dilakukan secara serentak atau bersamaan. Paling tidak dibutuhkan waktu dan dilakukan secara bertahap atau bisa juga dengan melakukan sistem kerjasama (partnership) dengan unitunit pelayanan sejenis agar jasa yang ditawarkan dengan berbasiskan
22
Ibid
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
20
syariah tersebut bisa sampai dan
menyebar hingga pelosok-pelosok
daerah di Indonesia. Jika pelayanan Perbankan Syariah bisa dilakukan dimana saja diseluruh Indonesia, maka bisa dipastikan penetrasi pasar perbankan syariah akan lebih cepat berhasil. 23 Promotion (Promosi) adalah salah satu bagian dari marketing mix yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan (bank) untuk mendorong konsumen (nasabah) membeli produk yang ditawarkan.24 Elemen-elemen tersebut di atas, merupakan konsep klasik marketing mix, yang dalam perkembangan terkininya juga sudah dimasukan beberapa indikator tambahan terbaru, seperti berikut ini: People (Orang), bisa kita interpretasikan sebagai sumber daya manusia (SDM) dari perbankan syariah itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan berhubungan dengan nasabah (customer), SDM ini sendiri juga akan sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan para pelanggan perbankan syariah. SDM yang dimiliki oleh perbankan syariah saat ini masih dirasakan kurang baik dari segi jumlah maupun dari sisi memerlukan sebuah strategi manajemen SDM yang cukup baik, karena jika strategi
23 24
Prasetyo Wibowo, loc.cit Pandji Anuragan, Manjemen Bisnis, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 222
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
21
yang diimplementasikan keliru, maka akan berakibat fatal terhadap tingkat kepuasan pelanggan secara jangka panjang. Process (Proses), saat ini merupakan salah satu unsur tambahan marketing
mix
yang
cukup
mendapat
perhatian
serius
dalam
perkembangan ilmu marketing. Dalam perbankan syariah, bagaimana proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran produk hingga proses menangani keluhan pelanggan perbankan syariah yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Proses ini akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan Perbankan Syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa diterima dengan baik oleh nasabah perbankan syariah. Phisical Evidence (Bukti Fisik), produk berupa pelayanan jasa perbankan syariah merupakan sesuatu hal yang bersifat in-tangible atau tidak dapat diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk barang. Jasa perbankan syariah lebih mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa perbankan syariah. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti fisik (physical evidence) bagi para nasabah, yang suatu hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
22
masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan syariah. 25 Bukti fisik bisa juga dikatakan sebagai suatu lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi, dan setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.26 Jadi, bukti fisik yaitu kondisi tangible dari perbankan syariah yang menimbulkan kondisi yang in-tangible.
G. Kerangka Pikir Gambar 1.1
25
Prasetyo Wibowo, loc.cit Husein umar, Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-3, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2007) hlm. 74-75 26
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
23
H. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) yang dilakukan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan mengambil dari berbagai sumber dan literatur yang terkait dengan rumusan masalah kemudian hasil penelitian tersebut dilengkapi dengan data mengenai marketing mix yang diperoleh dari studi pustaka.27 b. Pendekatan Penelitian Dalam pendekatan
penelitian kualitatif
ini
yaitu
penulis
menggunakan
pendekatan
penelitian
jenis yang
menekankan analisanya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Dari penelitian ini akan diperoleh suatu data deskriptif yang menggambarkan suatu karakteristik mengenai populasi
atau
bidang tertentu.28 Dengan pendekatan kualitatif ini penulis akan memberikan suatu gambaran mengenai Pengaruh Marketing Mix Terhadap
27 28
Ibid, hlm. 8 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 5
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
24
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan. 2. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan penulis adalah : a. Sumber data primer Sumber data primer adalah data utama yang di peroleh secara langsung dari lapangan. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan pihak- pihak terkait yang mengetahui tentang masalah yang sedang dibahas yaitu yang terkait dengan pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Bapak Adi Prasetya M, sebagai Penyelia Dana dan SCO di BNI Syariah Cabang Pekalongan . b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu diperoleh dari pihak lain, bukan dari subyek penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsiparsip resmi. 29 Data sekunder tersebut penulis dapatkan dari arsiparsip produk penghimpunan dana, data pendukung seperti
29
Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1989), hlm. 91
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
25
equivalen nisbah bagi hasil DPK, dan pertumbuhan komposisi DPK di BNI Syariah cabang pekalongan. 3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah tekhnik pengamatan yang didasarkan atas pengamatan penulis yang dilakukan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Pengamatan tersebut memungkinkan peneliti untuk mencatat implementasi dan pengaruh marketing mix dalam menghimpun dana pihak ketiga di BNI Syariah Cabang Pekalongan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.30 Dalam observasi ini peneliti mengamati hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu mengamati tentang pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan. b. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Yang dilakukan oleh dua pihak. Yaitu wawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview).31 Dalam tekhnik ini peneliti bertanya langsung mengenai implementasi dan pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan
30
Levy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya, 2006), hlm. 174 31 Levy J. Moleong, Metode Penelitian Kuntitatif, (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya, 1990), hlm. 135
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
26
dana pihak ketiga dengan pihak-pihak dari BNI Syariah Cabang Pekalongan, yaitu dengan Bapak Adi Prasetya M selaku Penyelia Dana dan SCO. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dengan gambar, tulisan, atau lain-lain. 32 Dalam hal ini data-data yang diambil berupa arsip-arsip DPK, kelembagaan BNI Syariah Cabang Pekalongan, data pendukung seperti equivalen nisbah bagi hasil DPK, prosentase pertumbuhan DPK, dan data-data tentang pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan. 4. Metode Analisis Data Dari semua data yang sudah terkumpul, maka untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan kredibilitasnya dalam pengambilan kesimpulan menggunakan analisis metode induktif. Metode Induktif adalah metode yang berangkat dari fakta penelitian konkret atau khusus kemudian ditarik suatu generalisasi yang bersifat umum. 33Metode ini digunakan penulis untuk membahas konsep marketing mix secara khusus yang berasal dari teori
32
Husein Umar, Research methods in finance and banking, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 118 33 Winarso surachmad, Dasar dan Teknis Research, Pengantar Metedologi Ilmiah, (Bandung: Transito, 1972), hlm. 2
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
27
atau fakta mengenai marketing mix penelitin kemudian ditarik suatu generalisasi yang umum tentang pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan. Penulis juga menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. 34 Dengan metode ini penulis mengungkapkan pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI Syariah cabang Pekalongan yang dikaitkan dengan teori-teori umum mengenai marketing mix.
I. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam penulisan, maka penulis Tugas Akhir ini akan membagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub yang menguraikan isi bab yang mana antara bab I dengan bab terakhir merupakan uraian yang berkesinambungan. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut : BAB I
Bab I adalah bab awal yaitu Pendahuluan. Yang terdiri dari beberapa hal.
BAB II
Bab ini berisi landasan teori. Pada bab ini diuraikan mengenai kajian pustaka yang menunjang seperti teori dan pendapat para ahli yang akan digunakan penulis untuk
34
Levy J. Moleong, op.cit, hlm. 6
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/
28
mendukung analisa permasalahan yang akan diteliti. Yaitu mengenai
marketing
mix
serta
produk-produk
penghimpunan dana yang digunakan bank syariah. BAB III
Dalam bab ini berisi gambaran umum BNI syariah cabang Pekalongan, yang meliputi sejarah berdirinya BNI syariah cabang Pekalongan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan kewajiban frontliner, Produk penghimpunan dana yang dimiliki BNI syariah, dan Strategi Marketing mix BNI Syariah cabang Pekalongan terhadap penghimpunan dana pihak ketiga.
BAB IV
Bab
ini
mengetengahkan permasalahan
berisi deskripsi
tentang
pembahasan hasil
pemikiran,
yang
akan
penelitian
atas
pelaksanaan
serta
pengaruh marketing mix terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di BNI syariah cabang Pekalongan. BAB V
Bab V adalah bab terakhir yaitu Penutup. Ada dua sub bab dalam penutup ini, yaitu kesimpulan dan saransaran. Apa yang disimpulkan oleh penulis, pada dasarnya adalah hasil analisa di bab IV.
http://elc.stain-pekalongan.ac.id/