BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri Otomotif saat ini semakin berkembang pesat. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Otomotif dan komponen pada tahun 2013 mencapai US$ 564,42 juta, terdiri atas ekspor sepeda motor US$ 126,44 juta dan ekspor komponen US$ 437,98 juta. Selama periode 2009-2013, nilai ekspor sepeda motor dan komponennya mengalami pertumbuhan positif, masing-masing 39,42 persen dan 36,65 persen. Pada awal September 2014, konsultan strategis di Inggris Ricardo menerbitkan laporan prospek industri otomotif global yang menempatkan Indonesia menjadi satu dari 15 bintang ('Rising 15') pada penjualan kendaraan dari 2020 hingga tahuntahun berikutnya. Begitu juga di perusahaan riset pasar Frost & Sullivan menerbitkan laporan yang memperkirakan Indonesia akan muncul sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN pada 2019 dengan jumlah 2,3 juta kendaraan. Hal itu
didukung
pertumbuhan
ekonomi
berkelanjutan,
kelas
menengah
berpendapatan lebih besar, peningkatan investasi di sektor otomotif, dan peraturan otomotif yang mendukung pertumbuhan pasar.
Namun dengan adanya perubahan-perubahan yang secara terus menerus dalam perekonomianperusahaan senantiasa dituntut untuk dapat selalu
1
2
meningkatkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya.Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur dalam perusahaan bersinergi denganbaik.Baik itu berupa sumber daya modal maupun sumber daya manusianya.Perkembangan perekonomian yang ada membuat setiap tujuan perusahaan tidak hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya saja, tetapi juga pihak manajemen juga berkewajiban untuk menciptakan nilai perusahaan.Pihak
manajer
harus
bisa
mengambil
keputusan
untuk
menggunakan alat analisis yang tepat dalam rangka mengukur kinerja keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998) dalam (Wibowo, 2013). Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan adalah laporan keuangan. Menurut Mulyadi (2006: 67) dalam Hariadi (2013) analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dengan industri sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk proses pengambilan keputusan manajemen. Untuk
3
menilai kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan.Dalam neraca dapat dilihat apakah jumlah harta, liability atau hutang dan modal perusahaan bertambah ataupun berkurang, hal tersebut tergambar didalam neraca.Untuk melihat apakah operasi perusahaan selama periode tertentu mengalami kerugian atau tidak, dilihat dalam Laporan Laba Ruginya. Laporan Keuangan Menurut Harrison (2011: 2) adalah dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil aktifitasnya kepada berbagai kelompok pemakai yang dapat meliputi manajer, investor, kreditor, dan agen regulator.Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang menyajikan kondisi entitas kepada publik dalam istilah keuangan.Setiap laporan keuangan berkaitan dengan tanggal atau periode waktu tertentu.Tetapi melihat laporan keuangan saja tidak dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan perusahaan.Maka dari itu diperlukan analisis lebih lanjut terhadap laporan keuangan agar dapat lebih terlihat kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Analisis laporan keuangan merupakan pengolahan data yang berasal dari laporan keuangan sebagai bahan informasi yang lebih bermanfaat, lebih akurat bagi pihak-pihak yang memerlukan untuk pengambilan keputusan.Laporan keuangan
dapat
dianalisa
dengan
alat
perhitungan
berupa
rasio-rasio
keuangan.Metode analisis salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio yaitu dengan menganalisa hubungan antara unsur-unsur dalam laporan
4
keuangan.Rasio keuangan dapat dianalisis dengan beberapa cara, Margaretha (2011) diantaranya adalah analisis horizontal/trend analysis, yaitu perbandingan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun-tahun yang lalu, dan analisis vertikal yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio keuangan dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama. Tujuan perusahaan melakukan analisis rasio keuangan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, leverage atau hutang, aktivitas, dan profitabilitas yang akan digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan di dalam perusahaan. Tingkat
likuiditas
perusahaan
dapat
dilihat
dari
kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Tidak hanya berkenaan dengan keadaan seluruh keuangan perusahaan namun likuiditas juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.Jadi, tingkat likuiditas merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo. Tingkat leverage juga perlu diukur karena dengan melihat tingkat leverage perusahaan maka dapat diketahui seberapa besar total hutang yang dimiliki perusahaan dengan membandingkan total asset. Dengan kata lain, tingkat hutang/leverageperusahaan digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan juga jangka pendek.
5
Tingkat aktivitas digunakan oleh setiap manajer perusahaan dalam menilai sejauh mana tingkat efektivitas penggunaan aktiva.Dengan melihat tingkat aktivitasnya maka dapat diketahui bagaimana perusahaan dalam mengelola aset-aset perusahaan yang dimiliki.Semakin tinggi rasio aktivitas perusahaan, maka semakin baik juga kemampuan perusahaan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Pada umumnya tujuan utama organisasi bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan yang banyak, maka salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan adalah melalui tingkat profitabilitas. Melalui profitabilitas yang tinggi harapan investor untuk mendapatkan keuntungan baik berupa dividen maupun capital gain akan dapat terpenuhi. Nantinya jika profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik investor lain untuk berlomba-lomba membeli saham perusahaan, sehingga dengan naiknya permintaan saham tersebut maka harga saham akan meningkat dan pemegang saham lama yang menjual saham tersebut akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain. Hal semacam ini hanya dapat terjadi jika perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi.Rasio profitabilitas mengukur sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba. Rasio-rasio lain sejauh ini memberikan informasi yang berguna untuk efektivitas operasi perusahaan, tetapi rasio profitabilitas dapat dikatakan sebagai muara dari rasiorasio lainnya. Rasio profitabiitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aset, dan hutang pada hasil operasi perusahaan.Yang
6
paling utama pada analisis ini adalah aspek profitabilitas karena untuk dapat melangsungkan hidupnya perusahaan dituntut untuk selalu berada pada posisi yang profitable atau laba. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal khususnya dari investor. Berdasarkan uraian diatas, penulis meneliti kinerja perusahaan dengan mengambil judul skripsi “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI
KINERJA
PERUSAHAAN
SEKTOR
OTOMOTIF
DAN
KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013”. 1.2. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada: 1.2.1. Penelitian ini dibatasi subjeknya hanya pada perusahaan sektor otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2.2. Penelitian
ini
dibatasi
lingkupnya
mengenai
rasio
keuangan
khususnyaanalisis tingkat rasio likuiditas, aktivitas, leverage dan profitabilitas. 1.2.3. Penelitian ini dibatasi pada peliputan objek penelitian yaitu pada laporan keuangan perusahaan periode 2009 sampai 2013. 1.3. Rumusan Masalah Untuk mengukur seberapa jauh kinerja perusahaan, maka manajemen perlu mengukur kinerja perusahaan.Untuk mengukur dan menilai kinerja
7
perusahaan diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yaitu rasio keuangan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu: 1.3.1. Bagaimana Kinerja PerusahaanSektor Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di BEI jika diukur dengan menggunakan Analisis Vertikal? 1.3.2. Bagaimana Kinerja Perusahaan Sektor Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di BEI jika diukur dengan menggunakan Trend Analisys? 1.3.3. Perusahaan manakah yang mempunyai kinerja yang terbaik dan terburuk? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1.4.1. Untuk
mengetahui
kinerja
Perusahaan
Sektor
Otomotif
dan
Komponennya yang terdaftar di BEI jika diukur dengan menggunakan Analisis Vertikal. 1.4.2. Untuk
mengetahui
Kinerja
Perusahaan
Sektor
Otomotif
dan
Komponennya yang terdaftar di BEI jika diukur dengan menggunakan Trend Analisys. 1.4.3. Untuk mengetahui perusahaan manakah yang mempunyai kinerja terbaik dan terburuk.
8
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, diharapkan akan berguna bagi: 1.5.1. Manfaat teoritis dan akademis
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan serta dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman mengenai judul yang diteliti, khususnya yang terkait dengan analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan.
1.5.2. Manfaat praktis
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan sebagai dasar perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan. 2. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan sebagai bahan referensi bagi calon peneliti yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah yang dibahas.