BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada era globalisasi ini, permasalahan yang sering sekali menjadi pusat
perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. Di Indonesia, hal tersebut diatur dalam peraturan menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) no. 13 tahun 2012 mengenai penghematan pemakaian tenaga listrik serta peraturan menteri ESDM no. 14 tahun 2012 tentang manajemen energi. Peraturan menteri ESDM no. 13 tahun 2012 berisikan bahwa dalam rangka lebih meningkatkan penghematan pemakaian tenaga listrik, perlu dilakukan pemakaian tenaga listrik secara efisien dan rasional tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan, dan produktivitas. Pemanfaatan akan energi listrik memiliki pengaruh yang besar terhadap aktivitas perekonomian. Tidak hanya di bidang perekonomian saja melainkan di bidang perkantoran dan pendidikan. Namun hingga saat ini masih terdapat daerah yang belum mendapatkan listrik. Hal ini dikarenakan oleh pengembangan infrastruktur energi yang tidak tersebar secara merata sehingga masih terdapat daerah perdesaan dan pulau-pulau terluar pada umumnya belum mendapat akses energi tersebut. Berdasarkan sumber informasi dari kementrian energi dan sumber daya mineral (ESDM), rasio elektrifikasi tahun 2014 mencapai 84,35%. Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7% per tahun dan belum diimbangi dengan suplai energi yang cuku p dan sebagainya.
1
Penggunaan energi listrik yang tidak efektif dan tidak bijak mengakibatkan dampak besar terhadap kelangkaan energi listrik dan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Penggunaan energi listrik secara efektif dan bijak akan menciptakan kondisi ramah lingkungan. Dengan membuat suatu bangunan menjadi ramah lingkungan dapat mengurangi dampak dari pemanasan global. Pemanasan global merupakan masalah yang perlu ditanggapi dengan serius. Ketergantungan dalam pemakaian listrik yang boros dan tidak efisien akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pelepasan gas karbondioksida (CO2) sisa pembakaran yang berasal dari pembangkit listrik bahan bakar fosil ke atmosfer. Green building merupakan cara untuk mengurangi efek pemanasan global serta menciptakan gedung yang ramah lingkungan. Green Building kerap dikatakan membutuhkan biaya yang besar dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan mahalnya teknologi yang digunakan untuk membangun suatu green building. Perlunya dilakukan edukasi kepada masyarakat dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa membangun bangunan yang ramah lingkungan adalah keputusan yang tepat. Di luar negeri telah memberlakukan bahwa semakin ”green” sebuah bangunan, pemilik bangunan akan mendapat insentif berupa pemotongan pajak. Green Bulding dilakukan dalam rangka mewujudkan bangunan gedung yang berkelanjutan yang efisien dan efektif dalam penggunaan sumber daya dan berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca. Di beberapa negara saat ini memiliki lembaga dan standar penilaian green building, seperti BREEAM 2
(Inggris), LEED (Amerika Serikat), NABERS dan GREEN STAR (Australia), serta GREEN MARK (Singapura). Sedangkan di Indonesia memiliki standar dan penilaian green building, yaitu GREENSHIP yang berada di bawah lembaga sertifikasi nasional Green Building Council Indonesia (GBCI). Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus material, kualitas udara dan kenyamanan ruang, manajemen lingkungan bangunan. Melalui aspek-aspek tersebutlah suatu bangunan dapat dikatakan memenuhi green building atau tidak. Konsumsi terbesar pada penggunaan gedung perkantoran adalah untuk pencahayaan dan pendingin ruangan yang hampir sama dengan gedung perkuliahan atau rumah tangga/tempat tinggal. Hal ini dikarenakan penggunaan yang dilakukan secara kontinu dan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga mengakibatkan penggunaan energi yang digunakan menjadi lebih besar. Salah satu gedung perkuliahan adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang merupakan kampus tertua dan terbesar di Indonesia. Keinginan UGM adalah mencapai tahap Green Campus, sehingga perlu dilakukannya penghematan energi dengan program konservasi energi. Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) No. 99/MPN/2002 tentang gerakan hemat energi untuk membentuk tim konservasi energi, UGM telah membentuk Tim Konservasi Energi tingkat Pusat UGM, Fakultas, Pusat Studi, Lembaga, dan Institusi lain yang bernaung di UGM. Sejak tahun 2009, UGM harus peduli hemat energi dan perlu melakukan kegiatan program konservasi energi di UGM yang didasari oleh Inpres RI No. 10 tahun 2005 dan Inpres RI No. 2 tahun 2008 tentang 3
penghematan energi serta Permen ESDM No. 0031 tahun 2005 tentang cara pelaksanaan penghematan energi. Green campus atau green building berkaitan dengan siklus hidup bangunan (building life cycle). Bangunan hijau mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan terebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Dalam mencapai Green Building atau Green Campus, gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada melakukan audit energi yang bertujuan mengurangi konsumsi energi. Kondisi pada gedung JTETI antara lain adalah menggunakan alat pendingin ruangan atau biasa disebut dengan Air Conditioner (AC) dan pencahayaan pada setiap ruangan. Penggunaan alat pendingin ruangan dan pencahayaan ini paling sering digunakan dalam waktu jangka yang lama dan kontinu seperti saat jam kerja dan jam perkuliahan. Hal-hal tersebut mengakibatkan konsumsi energi listrik ini menjadi paling besar. Penggunaan akan energi listrik yang secara berlebihan dapat diatasi dengan cara penghematan pemakaian energi tanpa mengurangi kenyamanan dari gedung itu sendiri. Berdasarkan kondisi JTETI yang telah dijelaskan di atas, maka dilakukannya suatu perancangan untuk konsumsi energi ke depannya dengan implementasi aspek Green Building di JTETI UGM. Aspek Green Building yang akan diterapkan berpusat pada aspek efisiensi dan konservasi energi. Implementasi
4
Green Building pada gedung JTETI ini bertujuan agar terealisasinya penghematan energi serta meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan serta membantu meningkatkan penggunaan konsumsi energi menjadi lebih efisien dan efektif. Implementasi Green Building dilakukan dengan simulasi di software AutoDesk Revit. Software ini mendukung analisis seperti analisis struktur, analisis green building, heat load (beban pendingin/pemanas ruangan), dan berbagai analisis lainnya. Software AutoDesk Revit ini membantu para kontraktor bangunan mulai dari tahap studi kelayakan, perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, operasional, serta dekonstruksi. Hal ini berkaitan dengan siklus hidup bangunan atau disebut dengan building life cycle. Oleh karena itu, dengan bantuan software tersebut, kita dapat merancang besar konsumsi energi dari bangunan gedung JTETI UGM yang berlandaskan ramah lingkungan dan hemat energi. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat pada
penelitian ini adalah: 1.
Apakah konsumsi energi listrik pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sudah termasuk kriteria efisien?
2.
Apa saja upaya penghematan energi listrik yang dapat diimplementasikan pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta?
5
3.
Bagaimana hasil implementasi aspek konservasi energi di gedung JTETI UGM?
1.3
Batasan Masalah Batasan-batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1.
Audit energi yang dilakukan berdasarkan data historis penggunaan energi listrik pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta selama periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014
2.
Aspek green building yang akan diaplikasikan hanya berfokus kepada aspek konservasi energi.
3.
Peluang-peluang konservasi energi meliputi sistem pencahayaan serta pendingin ruangan.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan audit energi di gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
2.
Mengetahui nilai Indeks Konsumsi Energi (IKE) dari gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
6
3.
Mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi listrik yang dapat diimplementasikan pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
4.
Mengidentifikasi ruang dan peralatan listrik yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
5.
Mengetahui berapa besar biaya penghematan yang dilakukan terhadap sistem pencahayaan dan sistem tata udara serta biaya investasi melakukan peluang konservasi energi
1.5
Manfaat Penelitian Tugas akhir ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat sebagai
berikut: 1.
Pihak Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengetahui nilai IKE pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2.
Pihak Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dapat menggunakan hasil penelitian dari tugas akhir ini sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
melakukan
kebijakan-kebijakan
penghematan energi listrik pada gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
7
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika untuk penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan. Mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan laporan. Bab II : Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Pada bab ini akan disampaikan hasil dari studi literatur melalui tinjauan pustaka, pengertian dan konsep dari audit energi listrik, kajian penelitian terdahulu, konservasi energi listrik pada sistem pencahayaan dan pendinginan ruangan. Bab III: Metode Penelitian. Berisi tentang objek penelitian, metode pengambilan data, pengolahan data, hasil dan pembahasan penelitian, dan diagram alir dari penelitian. Bab IV : Hasil Penelitian dan Analisis. Dalam Bab ini akan disampaikan data perhitungan IKE awal, analisis PKE pada sistem pencahayaan, analisis PKE pada sistem pendingin ruangan, dan identifikasi peluang konsumi energi dengan implementasi aspek green building. Penelitian ini dilakukan dengan bantuan software Autodesk Revit. Bab V : Kesimpulan dan Saran. Berisi kesimpulan terhadap hasil analisa yang dilakukan pada data-data penelitian dan saran yang berdasarkan kesimpulan tersebut.
8