BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana barang/jasa dibutuhkan ke tempat di mana barang/jasa tersedia merupakan jawaban dalam permasalah proses pemenuhan kebutuhan, dimana kebutuhan itu tidak terpenuhi di tempat ia berada tetapi dapat terpenuhi di tempat lain. Semakin meningkatnya pembangunan di berbagai sektor termasuk kemajuan teknologi membawa pengaruh negatif lainnya bagi kehidupan manusia. Salah satu sektor kemajuan yang sangat pesat adalah sarana transportasi yang dapat mempermudah dan juga mempercepat manusia dalam menjalankan suatu kegiatan. Pertumbuhansuatu wilayah atau kota selalu diisertai dengan meningkatnya jumlah penduduk. Dengan meningkatnya jumlah penduduk secara otomatis akan mengkibatkan meningkatnya aktifitas dan pergerakan manusia. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan ini merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan setiap hari, misalnya pemenuhan kebutuhan berbelanja, pendidikan, pekerjaan,kesahatan dan lain- lain. Hal ini berpengaruh kepada tuntutan masyarakat terhadap sarana pemenuhan kebutuhan seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan yang berkibat pada pengembangan kawasan tata guna lahan. Kegiatan pendidikan sebagai salah satuperubahan tata guna lahan yang mempunyai intensitas yang cukup tinggi dalammenarik pergerakan. Tata guna lahan ini menimbulkan interaksi bagi pergerakan arus manusia baik untuk tujuan 1 Model Tarikan Pergerakan..., Arif Agung Pradana, Fakultas Teknik UMP, 2016
kegiatan pendidikan. Besar tarikan pergerakan tersebut tergantung pada berbagai variabel yang mempengaruhinya, sehingga untuk memperkirakan besar tarikan pergerakan tersebut perlu dimodelkan terlebih dahulu. Menurut Tamin (2000), setiap tata guna lahan atau sistem kegiatan yang mempunyai jenis kegiatan tertentu akan membangkitkan pergerakan dan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan. Setiap tata guna lahan mempunyai ciri pergerakan lalu lintas yang berbeda satu sama lain seperti jumlah lalu lintas, jenis lalu lintas dan lalu lintas pada waktu tertentu. Hal ini membawa dampak permasalahn seputar lalu lintas yang berbeda setiap tata guna lahan, sehingga perlu dilakukan kajian terhadap dampak lalu lintas pada setiap pengembangan kawasan atau tata guna lahan. Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas merupakan salah satu tujuan Pendidikan di wilayah selatan Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini menyebabkan
pergerakan yang menuju pusat pendidikan baik dengan menggunakan kendaraan dan tanpa kendaraan. Pusat kegiatan pendidikan merupakan salah satu tarikan pergerakan kendaraan. Purwokerto merupakan salah satu Kota Pendidikan di Indonesia yang memiliki pergerakan transportasi relatif tinggi. Salah satu simpul kegiatan pendidikan yang di tuju di Kota Purwokerto adalah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Interaksi yang terjadi di antara pengguna jalan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto memerlukan perjalan yang akan menghasilkan pergerakan yang cukup besar. Hal ini akan sangat berpotensi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas di area Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2 Model Tarikan Pergerakan..., Arif Agung Pradana, Fakultas Teknik UMP, 2016
Untuk
mengatisipasi permasalahn tersebut, peyediaan sarana dan
prasarana pengendalian arus lalu lintas berupa sistem sirkulasi arus mutlak diperlukan. Dalam konteks tersebut hal pertama yang penting dilakukan adalah mengetahui dan mengestimasi besarnya pergerakan kendaraan yang menuju Universitas Muhammadiyah Purwokerto sehingga nantinya dapat juga dilakukan peramalan untuk mengantisipasi permasalahn yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Untuk itu, dalam studi ini penulis ingin mencoba memodelkan tarikan pergerakan kendaraan yang menuju ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai salah satu pusat kegiatan Pendididkan di Kabupaten Banyumas. 1.2 Identifikasi Masalah Model tarikan kendaraan menuju Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai simpul pergerakan di Kabupaten Banyumas yang mengaitkan hubungan antara jumlah tarikan pergerakan dan faktor
internal yang
mempengaruhi besarnya jumlah tarikan pergerakan akan memperlihatkan seberapa besar tarikan pergerakan kendaraan yang terjadi pada saat ini maupun masa mendatang.
3 Model Tarikan Pergerakan..., Arif Agung Pradana, Fakultas Teknik UMP, 2016
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalah sebagai berikut : Bagaimana model tarikan pergerakan kendaraan yang menuju Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai salah satu pusat Pendidikan di Kota Purwokerto? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : Membuat model tarikan pergerakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan transportasi dalam kampus, seperti perpakiran, lalu lintas dalam kampus dan lain- lain. 2. Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memprediksi besarnya tarikan perjalanan ke kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) untuk masa yang akan datang.
4 Model Tarikan Pergerakan..., Arif Agung Pradana, Fakultas Teknik UMP, 2016
1.6 Batasan Masalah 1. Aktivitas kampus yang dijadikan data sekunder dalam penelitian ini meliputi jumlah mahasiswa, luas lahan, luas bangunan, jumlah pegawai. Sedangkan yang menjadi data primer adalah jumlah kendaraan yang masuk UMP selama 3 hari 2. Pemodelan tarikan pergerakan yang memasuki kampus UMP. 3. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan bantuan program SPSS.16.
5 Model Tarikan Pergerakan..., Arif Agung Pradana, Fakultas Teknik UMP, 2016