BAB I PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang Sumber daya energi sangatlah penting, kelangkaan sumber daya energi dan
cadangan sumber daya yang semakin terbatas membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan energi menjadi problem besar yang perlu ditangani secara serius. Di Indonesia sendiri krisis energi telah menjadi perhatian serius banyak pihak, termasuk dalam hal ini kementrian energi dan sumber daya minerial yang terus mendorong adanya usaha penghematan dan efisiensi energi hingga diterbitkannya peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi. Konsumsi energi industri yang di analisa berkaitan dengan konsumsi energi pada proses injection molding yang membutuhkan energi yang cukup besar pada mesin produksinya. Injection molding sendiri merupakan salah satu teknik pada industri manufaktur untuk mencetak material dari berbagai bahan thermoplastik. Injection molding merupakan proses produksi yang cenderung digunakan dalam menghasilkan atau memproses komponen-komponen plastik dan berbentuk rumit, dimana biaya yang lebih murah jika di bandingkan dengan menggunakan metode-metode lain yang biasa digunakan. Proses ini terdiri dari bahan thermoplastik yang dihaluskan kemudian
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dipanaskan sampai mencair, kemudian lelehan plastik disuntikan kedalam cetakan baja, kemudian plastik tersebut akan mendingin dan memadat. Pada industri manufactur yang bergerak di bidang pencetakan plastik seperti sparepart automotif maupun sparepart elektronik yang berbahan dasar plastik, penggunaan mesin injeksi plastik tak dapat dihindari lagi dan merupakan mesin yang paling diutamakan pada proses produksi yang membutuhkan energi paling besar, kebutuhan energi yang berkaitan dengan injection molding diantaranya meliputi proses, Mold close, inject, holding, cooling, charging dan eject ke enam siklus tersebut sangat berpengaruh terhadap proses injection, hasil produk dan kecepatan produksi (cycle time). Setelah ukuran mesin yang sesuai untuk cetakan part tertentu telah ditetapkan, waktu siklus pencetakan berikutnya dapat diperkirakan, estimasi ini sangat penting dalam setiap pertimbangan dalam merancang part atau pemilihan polimer siklus pencetakan dapat secara efektif dibagi menjadi dua waktu pengisian (injection time) dan waktu pendinginan (cooling time). Dalam penelitian ini, di kaji injection time dan cooling time sehingga mendapatkan performa yang optimal dari proses produksi mesin injection molding dimana konsumsi energi yang digunakan dapat mencapai efisiensi energi. Sistem managemen energi yang ditetapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan usaha menekan konsumsi energi dan menerapkan perilaku yang tepat pada mesin produksi terutama pada bagian motor yang merupakan komponen yang paling banyak mengkonsumsi energi. 1.2
Rumusan Masalah 1. Seberapa lama waktu injection time dan cooling time agar terjadi peluang penghematan konsumsi energi pada proses Injection molding.
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Bagaimana mencari peluang penghematan konsumsi energi dari sistem yang sudah ada di industri. Tujuan Penulisan
1.3
1. Untuk Menganalisa waktu injection time dan cooling time pada proses injection molding. 2. Menganalisa besarnya penghematan konsumsi energi setelah dilakukan perubahan pada injction time dan cooling time. 1.4
Batasan Masalah
Agar Pembahasan tugas akhir ini tidak menyimpang dari masalah lainnya maka penulis membuat batasan-batasan sebagai berikut : 1. Mesin injection Moulding yang coba di analisa secara lebih mendalam adalah jenis mesin Toshiba IS 850GTW, Toshiba IS 650GT-V21, serta IS 350GC. 2. Proses produksi yang di analisa di motor mesin hidraulicnya meliputi arus listrik dan cycle time untuk satu jenis produksi pada mold close, inject, holding, cooling, charging dan eject. 3. Perlakuan material terhadap temperatur adalah material yang diproduksi pada jenis mesin diatas, Poly Propolyne (PP), ABS dan Nylon Metode Penelitian
1.5
Metode penelitian yang dilakukan yaitu meliputi : 1.
Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan semua bahan yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal sbagai referensi penelitian.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Studi kasus, yaitu di lakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dengan melakukan pendataan, penelitian, pengujian, dan pengamatan di PT Yasunli Abadi Utama Plastik Plan I.
3.
Asistensi, yaitu melakukan bimbingan langsung kepada dosen pembimbing yang telah di tentukan oleh pihak ketua prodi mesin.
4.
Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pihak terkait dan bisa membantu terhadap proses pembuatan tugas akhir ini.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam bab akhir ini terdiri dari 5 bab sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang penulisan perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Dasar teori meliputi: dasar teori tentang proses injection moulding, material injection moulding dan rekomendasi penambahan alat hemat energi. BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada Bab ini berisikan tentang komposisi dan spesifikasi mesin, material produksi, konsumsi energi mesin injeksi serta pengolahan data arus listrik, cycle time dan perlakuan material pada literatur dan data yang di dapatkan di industri
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV BASIL DAN ANALISA Pada Bab ini berisi tentang hasil yang di peroleh dari proses pengujian, perbandingan konsumsi energi setiap mesin, kondisi saat injection time, cooling time, serta temperatur ejection dan beberapa rekomendasi penghematan energi yang dapat di lakukan dari hasil perhitungan yang didapat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian . DAFTAR PUSTAKA
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/