BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang harus dimiliki seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Melalui tulisan, seseorang dapat menyampaikan pengalaman, pikiran, gagasan, perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting untuk seseorang di kemudian hari karena akan mampu memberikan kesempatan dan juga tantangan yang lebih bagi mereka. Untuk menghasilkan suatu tulisan yang baik, seseorang harus memiliki rangkaian yang memadai untuk dapat diekspresikan secara efektif melalui media tulis. Tulisan yang baik tidak bisa sekali jadi, namun harus melewati berbagai proses mulai dari proses membuat kerangka tulisan, membuat draft, sampai bisa menjadi tulisan, dan revisi secara berkesinambungan. Namun dalam kenyataannya, banyak orang yang tidak menghasilkan suatu tulisan dengan melalui proses menulis tersebut sehingga hasil tulisannya pun tidak bisa optimal. Di dalam kurikulum bahasa Indonesia SD, salah satu kompetensi dasar menulis puisi terdapat pada pembelajaran di kelas V semester 2, yaitu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Pembelajaran menulis puisi di SD dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra. Hal itu berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, keadaan lingkungan hidup dan masalah sosial. Seperti yang
1
2
diungkapkan Waluyo (1991:29) “bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya”. Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan bidang apresiasi sastra yang diajarkan sejak SD. Namun demikian pembelajaran menulis puisi di sekolah masih mengalami banyak kendala dan tidak mendapat perhatian yang sungguhsungguh. Sehingga banyak siswa yang kurang tertarik untuk belajar menulis puisi. Mereka merasa kesulitan dalam menggali ide-ide atau gagasan yang kemudian harus dituangkan ke dalam puisi. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi tersebut disebabkan tidak efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru. Ketidakefektifan itu disebabkan oleh kurang tepatnya stategi yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Strategi yang dipakai guru tidak dapat mengembangkan potensi-potensi
yang ada pada diri
siswa
agar secara leluasa
dapat
mengekspresikan perasaannya. Selain itu, pembelajaran menulis puisi cenderung menggunakan metode ceramah dalam kelas, sehingga siswa merasa jenuh dan bosan sehingga mengakibatkan tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai. Pembelajaran menulis puisi sebelumnya hanya berdasarkan pengalaman siswa yang diungkapkan dalam bentuk puisi. Hasilnya siswa belum mampu menemukan objek, belum mampu menggali dan menuangkan ide-ide, belum mampu memasukkan unsur-unsur puisi, belum mampu menemukan dan menggunakan diksi-diksi yang sesuai dengan tema puisi sehingga menghasilkan puisi yang baik dan optimal. Hal itu dikarenakan masih terdapat hambatanhambatan yang dialami siswa dalam kegiatan menulis puisi bebas. Hambatanhambatan tersebut mencakup hambatan proses pembelajaran dan hambatan hasil
3
pembelajaran. Hambatan proses pembelajaran yang meliputi (1) pada penyampaian materi guru masih banyak menggunakan ceramah (2) siswa sering tidak memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru, (3) guru belum menggunakan strategi yang dapat menarik minat siswa sekaligus sebagai kontrol siswa dalam proses pembalajaran menulis puisi. Hambatan hasil pembelajaran berupa karya puisi siswa yang meliputi (1) siswa masih kesulitan menemukan objek, (2) siswa mengalami kesulitan dalam menggali dan mengembangkan ide-ide, (3) siswa mengalami kesulitan memasukkan unsur-unsur puisi dalam karyanya, (4) siswa miskin kosakata sehingga pada saat proses penulisan puisi mereka menjadi kesulitan untuk menemukan diksi-diksi yang sesuai dengan tema puisi. Hambatan-hambatan
tersebut
menyebabkan
tidak
tercapainya
indikator
kompetensi dan standar kompetensi minimal yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah strategi dalam pembelajaran menulis puisi untuk membantu siswa menemukan objek, menggali dan menuangkan ide-ide mereka dengan diksidiksi yang sesuai sehingga bisa menghasilkan suatu karya yang baik, maksimal, mencapai indikator dan standar kompetensi minimal yang telah ditentukan. Menurut standar ketuntasan minimum
pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam kompetensi menulis di SDN Merjosari 1 adalah 70. Hal tersebut mewajibkan para siswa tersebut agar memperoleh nilai minimal 70, akan tetapi berdasarkan hasil studi pendahuluan (pra tindakan) yang dilakukan peneliti di SDN Merjosari 1 Kota Malang, melalui nilai hasil karya siswa serta wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa dari 37 siswa SDN Merjosari 1 yang mendapat nilai diatas KKM pada mata pelajaran
4
Bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas hanya 11 siswa yang memenuhi standar ketuntasan belajar, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN Merjosari 1 belum mampu mencapai indikator yaitu menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki dalam pembelajaran bukan hanya siswa yang aktif tetapi guru juga dituntut untuk kreatif, yaitu dengan mengembangkan strategi-strategi pembelajaran. Guru perlu mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang dapat menarik minat, perhatian dan kreativitas siswa, karena dalam KTSP guru berfungsi sebagai fasilitator dan pembelajaran berpusat pada siswa sehingga metode ceramah perlu dikurangi dan strategi-strategi pembelajaran lainnya perlu dikembangkan. Strategi pembelajaran pada saat ini sangat bervariasi. Salah satu strategi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran menulis puisi adalah strategi imagine. Strategi imagine dipilih karena seluruh kegiatan dalam pembelajaran menulis puisi yang memberikan kesempatan lebih besar kepada siswa untuk melakukan proses penulisan, mulai proses pra menulis, menulis dan pascamenulis. Strategi imagine cocok digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN Merjosari 1 karena dianggap memiliki karakteristik yang sesuai dengan permasalahan siswa. Karakteristik yang dimaksud yaitu strategi imagine memberikan bantuan kepada siswa untuk bisa menemukan objek, menggali dan menuangkan ide-ide, memasukkan unsur-unsur puisi, menemukan diksi-diksi yang sesuai dengan tema puisi sehingga menghasilkan puisi yang baik dan optimal.
5
Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Merjosari 1 maka peneliti menggunakan strategi Imagine. Dilihat dari sudut pandang perencanaan, pelaksanaan, dan proses penilaian pembelajaran peneliti menggunakan jenis penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan melalui tahap pra menulis, tahap menulis dan tahap pascamenulis. Secara umum, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi guru dalam mencari strategi alternatif untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi. Bagi siswa, dapat memberikan manfaat dalam menciptakan kegiatan belajar yang lebih menyenangkan dan menarik. Adapun penelitian mengenai menulis puisi bebas sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V Dengan Strategi Main Maps oleh Hartanto (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa siswa mampu menulis puisi dengan memilih diksi dan tema berdasarkan peta konsep yang dibuat secara bersama-sama. Penelitian tersebut hanya menggunakan kata-kata tanpa menggunakan gambar dalam membuat peta konsepnya, sedangkan penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisi Bebas pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Merjosari 1 dengan Strategi Imagine ini menggunakan gambar bertujuan agar siswa lebih mudah untuk menentukan objek dan siswa akan tertarik untuk menulis puisi. Selain itu ada tahapan agar siswa latihan untuk berkonsentrasi menemukan hal-hal yang berhubungan dengan objek yang dipilih. Dengan demikian , judul untuk penelitian ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisi Bebas Dengan Strategi Imagine Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Merjosari 1 Malang.
6
B.
Identifikasi / Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
bahwa yang menjadi fokus masalah dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi bebas siswa kelas V SDN Merjosari 1 kota Malang adalah penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa yang masih rendah dan masih belum bisa mencapai KKM. Permasalahan pembelajaran ini akan diatasi dengan strategi imagine agar hasil belajar siswa meningkat, khususnya pada materi menulis puisi bebas. C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana penerapan strategi
imagine pada pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V SDN Merjosari 1 Malang? 2.
Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis puisi bebas dengan strategi imagine pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Merjosari 1 Malang?
D.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan penerapan strategi imagine dalam menulis puisi bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Merjosari 1.
2.
Mengetahui peningkatan hasil belajar menulis puisi bebas dengan strategi imagine pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Merjosari 1 Malang.
7
E.
Manfaat hasil penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara teoritis dan manfaat secara praktis. Adapun kegunaan dari adanya penelitian ini sebagai berikut: 1. Teoritis Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis puisi ditingkat Sekolah Dasar. 2. Praktis a. Kegunaan bagi Siswa 1) Penggunaan strategi imagine dapat dijadikan alternatif dalam menulis puisi sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mudah menggali dan menuangkan ide-ide. 2) Siswa juga menjadi lebih aktif dan lebih tertarik dalam menulis puisi. b. Kegunaan bagi Guru 1) Hasil penelitian ini dapat memberi masukan untuk guru dalam pembelajaran penulisan puisi dengan strategi imagine sehingga mempermudah dalam pembelajarannya. 2) Untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional dalam menangani proses belajar mengajar di kelas.
8
c. Kegunaan bagi Sekolah 1) Untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 5 SDN Merjosari 1. 2) Bermanfaat bagi sekolah lain jika masalahnya sama dengan sekolah yang diteliti sekarang. d. Kegunaan bagi Peneliti 1)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan menulis puisi dengan strategi Imagine siswa kelas V SDN Merjosari 1.
F.
Batasan Istilah 1) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman dalam Jihad, 2008:14). 2) Menulis sebagi upaya untuk mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini dan lain sebaginya melalui media tulis (Tabroni, 2007:11). 3) Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair
secara
imajinatif
dan
disusun
dengan
mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya (Waluyo, 2008:25). 4) Strategi Imagine merupakan sebuah bentuk strategi belajar yang menuntut kreativitas secara mendalam untuk bisa melahirkan ide-idenya sendiri melalui rangkaian kegiatan membentuk suatu gambaran atau membayangkan suatu hal yang kemudian dungkapkan menjadi sebuah karya tulis (Siberman, 2002:183).