BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek merupakan salah satu program atau mata kuliah yang
dilakukan di luar kampus. Yang dimaksudkan agar penulis tahu bagaimana situasi sebuah perusahaan untuk mencari suatu permasalahan atau kendala yang ada dan penulis mencoba untuk memecahkan masalah tersebut. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),sehingga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan usaha dalam bidang pelayanan jasa lalu lintas berita atau informasi,barang atau logistic,uang atau finasial,dan pelayanan keagenan serta usaha-usaha lainnnya sebagai penunjang ataupun sebagai pendukung.Sebagai perusahaan perseroan yang berdiri sendiri dalam menentukan nasibnya maka PT Pos Indonesia sebagai konsekwensi dari perubahan Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas dihadapkan pada berbagai tantangan,diantaranya munculnya para pesaing yang mengharuskan perusahaan untuk lebih giat meningkatkan mutu pelayanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.PT.Pos Indonesia (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa maka perlu untuk mengetahui apa yang di inginkan pelanggan,kapan pelanggan menginginkan,dan bagaimana pelanggan menginginkan.
1
Layanan Bisnis Logistik merupakan salah satu produk layanan dari PT.Pos Indonesia (Persero) dan merupakan bisnis yang semakin menarik dan menggiurkan karena layanan pengiriman barang ini masih sulit tergantikan oleh sarana lainnya , walaupun teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang. Hal ini dapat terlihat dari semakin menjamurnya perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang logistic, baik perusahaan jasa titipan ataupun perusahaan kargo. Berdasarkan perkembangan inilah PT.Pos Indonesia (Persero) mulai memasuki era persaingan yang cukup signifikan yang membuat para pesaing ini sulit untuk diidentifikasi. Dalam lingkungan seperti ini PT Pos Indonesia (Persero) akan berhadapan dengan pesaing-pesaing besar maupun kecil yang menjanjikan pelayanan yang memuaskan yang akan menjadikan suatu ancaman jika tidak tanggap dalam menyikapi, karena ancaman ini akan datang tanpa terduga dan tiba-tiba. Untuk itulah maka PT.Pos Indonesia (Persero) dianggap perlu untuk bebenah diri dengan transformasi dan meredefinisikan bisnisnya dan untuk itu pula ada baiknya kita mengkaji bagaimana perkembangan dan peluang PT.Pos Indonesia di tengah maraknya bisnis jasa titipan yang semaki menjamur dengan agen-agen kecilnya.
2
1.2
Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah 1.
Belum efektifnya sistem komputerisasi pengiriman paket karena sebagian masih dikerjakan secara manual
2.
Dalam pembuatan laporan masih di bingungkan oleh sebagian data yang kurang terkoordinir.
b. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang terjadi pada Kantor Pos Bandung 40000 meliputi : 1.
Bagaimana Sistem Informasi yang sedang berjalan di Kantor Pos Bandung 40000
2.
Bagaimana membangun sistem informasi pengiriman paket agar dapat mempermudah dalam pengolahan data laporan.
3.
Bagaimana membangun Sistem Informasi yang dapat membantu bagian pengiriman paket.
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi yang dibangun di bagian pengiriman paket. 1.3
Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Adapun maksud dan tujuan Kerja Praktek yang dilaksanakan di Kantor Pos
Bandung 40000 sebagai berikut :
3
a. Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian yang dilakukan penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan untuk merancang suatu sistem informasi pada Kantor Pos Bandung 40000 dan diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek program Diploma III jurusan manajemem informatika fakultas teknik dan ilmu komputer. b. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : 1.
Untuk mengetahui sistem informasi yang ada dan berjalan pada Kantor Pos Bandung 40000
2.
Untuk Perencanaan merancang suatu sistem informasi pada Kantor Pos Bandung 40000
1.4
Metode Pengembangan Sistem Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuhkan metode-
metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara detail. Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode prototype.
4
Beberapa langkah dalam metode prototipe adalah sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.
2.
Membuat Prototipe. Setelah analis mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem, selanjutnya membuat prototipe.
3.
Menguji Prototipe. Setelah prototipe selesai, selanjutnya pemakai akan menguji prototipe kemudian memberikan kritik dan saran.
4.
Memperbaiki prototipe. Jika pemakai tidak puas atau merasa ada kekurangan dengan prototipe yang sudah ada maka perancang akan melakukan perbaikan yang sesuai dengan keinginan dari pemakai.
5.
Mengembangkan Versi Produksi. Pada tahap akhir ini, pengembang akan menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.
5
Berikut adalah gambar pengembangan Prototipe : Identifikasi Kebutuhan Pemakai
Membuat Prototype
Menguji Prototype
Memperbaiki Prototype
Mengembangkan Versi Produksi
1.1 Gambar Pengembangan Prototype (Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi)
1.5
Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja
praktek yang telah dilakukan yaitu, penulis hanya melakukan analisis pada prosedur pengiriman paket di Kantor Pos Bandung 40000.
6
1.6
Lokasi dan jadwal kerja praktek Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Bertempat di PT.Pos Indonesia , Jl.Asia
Afrika No 49 Bandung 40111. Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 28 hari dimulai dari tanggal 20 agustus – 16 september 2009.
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem Banyak pengertian sistem yang diungkapkan oleh beberapa pakar
manajemen yang dijelaskan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, namun mempunyai tujuan yang sama. Menurut Andri Kristanto “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Andri Kristanto 2007 : 1). 2.1.1
Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pendangan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik yang bias dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contohnya sistem akuntansi, sistem komputer dan sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
8
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem informasi pengolahan gaji. 3. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa terpengaruh oleh kondisi luar sistem. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 2.2
Pengertian Informasi Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancer dan akhirnya bisa mati. Suau organisasi tanpa
9
adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi. Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. (Andri Kristanto 2007 : 7) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
10
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pe-
makainya. Relevan informasi untuk setiap orang dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepala akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. 2.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut Andri Kristanto Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut
: 1.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Andri Kristanto 2007 : 12)
11
2.4
Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1
Flow map Flow Map disebut juga diagram prosedur kerja atau Functional
Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Map : 1.
Dokumen Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.
2.
Proses pengolahan data (komputerisasi) Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi)
3.
Disk atau database Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
12
2.4.2
Diagram Kontek Diagram kontek merupakan langkah awal dari analisis struktur dan
level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram kontek menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem. 2.4.3
Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memu-
ngkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
13
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity) Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak. 2. Arus Data (Data Flow) Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah. 3. Proses (Process) Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran. 4. Data Simpanan (Data Store) Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.
14
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1
Gambaran Umum Perusahaan Kantor Pos Bandung 40000 adalah UPT Berupa Kantor Pos kelas II yang
berlokasi di Jl.Asia Afrika no 49 Bandung 40111,Kelurahan Braga,Kecamatan Sumur Bandung,Kotamadya Bandung. Lokasi Kantor Pos Bandung 40000 sangat strategis karena terletak di pusat kota Bandung serta dilalui oleh berbagai jurusan angkutan umum sehingga memudahkan masyarakat pengguna jasa untuk melakukan transaksi berbagai jenis layanan pos. Selain itu letaknya yang sangat berdekatan dengan Mesjid Raya Provinsi Jawa Barat yang seringkali dijadikan wisata religius oleh wisatawan domestik yang hadir dan menyempatkan diri untuk melakukan berbagai jenis layanan pos. Kotamadya Bandung dengan luas wilayah 167.67 Km2 terbagi dalam 33 Kecamatan serta 164 Kelurahan merupakan daerah pemukiman penduduk dan perkantoran yang semakin Hari semakin padat. Pemekaran kota yang semakin mendesak daerah pinggiran menyebabkan wilayah kerja Kantor Pos Bandung 40000 berada dalam grey area yang cukup kompleks,karena berbatasan dengan daerah pemukiman baru yang secara administrative masuk Wilayah Kodya Bandung tetapi
15
bukan wilayah kerja Kantor Pos Bandung 40000,seperti Ujungberung,Soreang,dan Cimahi. Saat ini Grey Area di Wilayah kerja Kantor Pos Bandung sudah dapat diatasi dengan digabungkannya pengantar di Kantor Pos Cimahi,Kantor Pos Soreang, dan Kantor Pos Ujungberung ke MPC Bandung 40400,dan dengan pembentukan Unit Kerja Delivery Centre Bandung 40400.
3.2
Bentuk dan Hukum Perusahaan Sejak tahun 1917 PT.Pos Indonesia sudah termasuk ke Dalam BUMN atau
Badan Usaha Milik Negara.
16
3.3
Struktur Organisasi Bagian Logistik Kantor Pos Bandung 40000
SUPERVISOR BIDANG LOGISTIK
ASS SPV PELAYANAN
ADMINISTRASI PROSES KLAIM
LOKET PELAYANAN PAKETPOS I/II/III
ASS SPV PURI KIRIM
PROSES KIRIM I/II
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bagian Logistik Kantor Pos Bandung 40000
17
3.4
Uraian Tugas Bagian pengiriman paket Kantor Pos Bandung 40000 Sebagaimana diketahui dan secara rinci penguraian tugas pada bagian
pengiriman paket kantor pos bandung 40000 sebagai berikut : 1) Supervisor Logistik Sebagai seorang supervisor logistik mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a) Bertanggung jawab atas segala aktifitas pekerjaan di bagian Logistik. b) Memeriksa buku Neraca Setor (PP-16) berkaitan dengan peraihan pendapatan dari Loket Layanan paket pos setiap hari. c) Memeriksa dan mencocokan antara hasil print out (backsheet) dengan model paket-1. d) mengawasi seluruh aktivitas pekerjaan di bagian Logistik. e) Membuat konsep untuk membalas surat/nota dinas dari kantor lain. f) mengerjakan dan membantu pekerjaan atas intruksi Kepala Kantor. g) melakukan uji petik bea paket pos,kantung pos yang telah diproses. h) Melakukan tindakan perbaikan terhadap suatu masalah yang berkaitan dengan hasil kerja. i) Mengevaluasi hasil pekerjaan dengan melakukan pertemuan rutin dengan stafnya untuk pembahasan lebih lanjut atas hasil pekerjaan dimaksud. j) Memberikan tugas lainnya untuk mendukung kegiatan operasional.
18
2) ASS SPV Pelayanan a) Mengajukan permintaan barang/model yang diperlukan untuk pelaksanaan proses layanan Supervisor sarana dengan menggunakn model Per-7. b) Meninjau dan menganalisa laporan ketidak sesuaian dari petugas terkait serta mencari penyebab ketidak sesuaian. c) Melaporkan hasil analisa dan usulan perbaikan kepada Supervisor dan melaksanakan ,mengendalikan tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai ketetapan. d) Memastikan status pemeriksaan dan pengujain kiriman paket pos telah di laksanakan oleh petugas loket. e) Mengisi buku Tabelaris untuk rekonsiliasi pendapatan paket pos. 3) Administrasi Proses Klaim a) Menerima keluhan pelanggan secara langsung atau dari Custumer Service. b) Mengisi dan mencatat data kiriman pada Buku Pengaduan. c) Tindak lanjuti,pelajari jenis keluhan dan lacak dengan fasilitas/sarana yang ada bila keluhan yang belum diterima. d) Bila jenis keluhan tersebut belum diterima,penanganan selanjutnya dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 4) ASS SPV Puri Kirim 19
a) Memeriksa dan memastikan kiriman paket pos Dalam/Luar nergeri sesuai ketentuan dan layak untuk diteruskan ke kantor tujuan. b) Meninjau dan menganalisa laporan ketidak sesuaian dari petugas terkait serta mencari penyebab ketidak sesuaian. c) Melaporkan hasil analisa dan usulan perbaikan dan pencegahan kepada Supervisor Logistik dan melaksanakan,mengendalikan tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai ketetapan Supervisor Logistik. d) Melakukan pengawasan terhadap serah terima kiriman paket pos dari Loket, Kantor Cabang Agen Pos. e) Memastikan bahwa proses pemeriksaan dan pengujain kiriman paket pos kirim dilaksanakan dengan benar oleh Puri Kirim. f) Memastikan kebenaran pencatatan dan pembukuan pada neraca kirim. 5) Petugas Loket Paket a) Memeriksa isi kiriman paket apakah bukan berisi barang yang dilarang. b) Memeriksa apakah pembungkus kiriman kuat dan aman untuk melindungi isi paket sampai tujuan. c) Memeriksa jenis layanan,ukuran,dan berat kiriman paket untuk menentukan tarif. d) melakukan penimbangan dengan meletakan kiriman diatas timbangan hingga menunjukan berat kiriman. e) konfirmasikan jumlah biaya yang harus dibayar pada pengirim,kembalikan kiriman paket pos kepada pengirim bila pengirim menolak. 20
6) Proses Kirim a) Menyiapkan
adpis
Pp-8/Pp-9/R-6/R-7,timah
plombir,cap
tanggal,tang
plombir,tali jalin,kantung pos dan peralatan lain yang diperlukan unruk proses penutupan kiriman paketpos serta menyiapkan buku neraca. b) Menyiapkan buku pengawasan pemakaian nomor adpis Pp-8. c) Menyesuaikan jadwal tutupan kiriman paket pos sesuai dengan dafatar N-22 paket pos. d) Menerima dan mencocokan antara kiriman paketpos beserta formulir paket-1 dari loket maupun dari Kp Cabang,Agen pos,denagn menandatangani bukti serah terima. e) Mencatat jumlah kiriman paket pos dengan huruf sesuai dengan jumlah paket pos yang diambil/diterima dari loket,kantor cabang atau agen pos serta membubuhkan identitas nama,nippos,dan tanda tangan pada buku serah,serta menempatkan kiriman paket pos pada tempat yang ditentukan.
3.5
Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan pada Kantor Pos Bandung 40000 ini sudah
berjalan dengan baik, dalam proses pengirimannya pun melalui beberapa tahapan yang memang cukup panjang.Penerimaan loket/ritel menerima korporat. Kemudian dibuatkan daftar kiriman yang nantinya akan dikantungkandan dibuat daftar 21
kantongnya. Setelah dibuatkan daftar kantongnya kiriman pun dikirimkan melalui transportasi yang telah disediakan dan di distribusikan. BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1
Analisis Sistem Analisis yang dilakukan meliputi analisis sistem yang berjalan dan yang
diusulkan oleh penulis dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang meluas pada lingkup sistem. 4.1.1
Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Prosedur kerja yang sedang berjalan dalam rangka mengkomputerisasikan
semua prosedur atau alur kerja yang ada di bagian pengiriman paket di kantor pos bandung 40000 ini dan kami coba sajikan dalam bentuk Flowmap,Diagram Kontek dan DFD.
22
4.1.1.1 Flow Map PEMASARAN
TRANSPORTASI
Pengawasa n Resi
man
Data Pengiriman
DB
Data Pengiriman
LOKET
Pengiri
KONSUMEN
Cetak resi
Tanda Bukti pengiriman
Data Pengiriman
Data Barang
penim banga n
peng anton gan
berat
peng anto ngan
Data barang
barang
Data Barang
Barang
Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan
23
4.1.1.2 Konteks Data Kiriman Loket Paket
SI pengiriman paket
Bukti Serah untuk kantor Pos bandung
Paket
Transportasi Pengantongan < 2 kg pemasaran Pengantongan > 2 kg
Gambar 4.2 Diagram konteks yang sedang berjalan
4.1.1.3 Data Flow Data Kiriman Loket Paket
Data Terima Pemasaran
Data Terima
Transportasi
Pengawasan resi Data paket
kiriman
Dt.Kiriman
paket
B u kt i s e r a h
Cetak tanda bukti
Bukti terima kiriman
Konsumen
Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan
24
4.1.2 Evaluasi Sistem yang berjalan Pengiriman paket pada Kantor Pos 40000 Bandung memang sudah memakai sistem komputerisasi tapi dalam prosedur pengiriman paket masih manual atau datadata pengiriman masih meja ke meja belum sepenuhnya menggunakan system komputerisasi. Maka dari itu penulis mencoba memberikan kemudahan dalam proses pengiriman agar lebih efisien dan efektif.
4.2 Usulan Perancangan Sistem Perancangan Sistem yang coba penulis ajukan, memuat beberapa solusi yang setidaknya dapat mengefisienkan waktu, tetpai tidak menggangu atau merubah prosedur kerja yang sedang berjalan. 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem Tujuan Perancangan Sistem adalah untuk mempercepat dan mempermudah proses pengiriman paket.
25
4.2.1.1 Flowmap Loket
Pemasaran
Barang
Barang
Logistik
Proses Pengiriman
Db Bara ng
Cetak Resi
Dokumen Resi
Dokumen Resi
Arsip
Gambar 4.4 Flowmap yang diusulkan
26
4.2.1.2Diagram Paket
Loket
SI Pengiriman Paket
Dt_resi
Logistik
Gambar 4.5 Diagram Konteks yang diusulkan
4.2.1.3 Data Flow Loket
Paket
1.0 Pengiriman
Data Paket
Paket D t_ P a k et
D t_ p a k et Resi
2.0 Cetak Resi
Logistik
Dt_resi
Gambar 4.6 DFD yang diusulkan
27
4.2.2 Kamus Data 1.Nama Arus Data
: Data_paket
Alias
: -
Alur Data
: Loket-Proses1,proses1-F.paket,F.paket-Poses2
Atribut
: No_bukti_kiriman,Jenis_Paket,Berat_paket
2.Nama Arus Data
: Data_paket
Alias
: -
Alur Data
: Proses2-F.Resi,F.Resi_Logistik
Atribut
: kd_Barcode,Jenis Kiriman,Kantor Tujuan,nm_penerima, Alamat_penerima,Kota,telp,nm_pengirim,alamat_pengirim Total_bayar.
28
4.2.3 Perancangan Antar Muka
Gambar 4.6 Aplikasi yang diusulkan
29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Dilihat selama observasi,Bagian Paket Kantor Pos Bandung 40000 sebenarnya
kurang
memadai
dari
sistem
informasi
yang
dikembangkan.Karena
tidak
memberanikan diri untuk memakai sistem informasi terbaru ataupun yang lebih maju.
5.2 •
Saran Agar Kantor Pos Bandung 40000 mau ikut serta mengembangkan teknologi informasi serta menambah sarana dan prasarana untuk penulis.
•
Dan disarankan agar melakukan perubahan Sistem Aplikasinya karena masih banyak hambatan-hambatan di kemudian hari.
30
DAFTAR PUSTAKA
Hanif Al Fatta.2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta. Jogiyanto, HM, 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta
Sutabri, S.Kom.,MM, Tata.2005.Sistem Informasi Manajemen.Andi.Yogyakarta
31