BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pemasaran, distribusi, resep, dan penggunaan obat-obatan dalam masyarakat, dengan penekanan khusus pada hasil medis, sosial dan konsekuensi ekonomi (WHO, 2003). Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (Anief, 1997). Menurut undang-undang yang dimaksud obat ialah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, untuk memperelok badan atau bagian badan manusia. Obat jadi
adalah
sediaan
atau
paduan-paduan
yang
siap
digunakan
untuk
mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi (Situmorang, 2012). Berdasarkan penyelenggaraannya, penggunaan obat yang tidak rasional adalah pemborosan dan mengurangi kualitas pelayanan rumah sakit. Komite farmasi dan terapi dapat memperbaiki kualitas penggunaan obat dan menurunkan biaya di rumah sakit dengan menggunakan penilaian penggunaan obat.
1
Penggunaan obat (lebih sempit lagi adalah peresepan obat atau prescribing), dikatakan tidak tepat apabila kemungkinan memberikan manfaat sangat kecil atau tidak ada sama sekali, sehingga tidak sebanding dengan kemungkinan efek samping atau biayanya (Vrance dan Millington, 1986). Penelitian ini berhubungan dengan farmakoepidemiologi menurut Strom, (1989), farmakoepidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efeknya pada sejumlah besar manusia. Sedangkan Laporte, et al., (1983), mendefinisikan sebagai aplikasi latar belakang, metoda dan pengetahuan epidemiologi untuk mempelajari penggunaan dan efek obat dalam populasi manusia. Farmakoepidemiologi menerapkan metode epidemiologi untuk studi penggunaan
klinis
obat
dalam
masyarakat.
Definisi
modern
dari
farmakoepidemiologi adalah studi penggunaan dan khasiat serta efek samping dari obat dalam jumlah besar dengan tujuan mendukung penggunaan obat rasional dan biaya obat yang efektif di masyarakat, dengan demikian meningkatkan hasil kesehatan (WHO, 2003). Evaluasi epidemiologis dari penggunaan obat pada orang dewasa saat ini merupakan topik yang banyak terjadi, tetapi studi penggunaan obat pada anak (pediatric) masih sangat terbatas. Penilaian pemanfaatan obat penting untuk tujuan klinis, pendidikan dan ekonomi. Bayi dan anak-anak merupakan bagian besar dari masyarakat di negara berkembang. Anak-anak sangat rentan menderita infeksi berulang dari saluran pernapasan dan sistem pencernaan. Infeksi saluran pernapasan akut, diare akut dan demam akibat virus adalah penyebab utama anak sakit pada penyakit anak yang umum terjadi. Berdasarkan dari penelitian ini
2
tujuannya adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien anak (Murali, 2013). Bayi dan anak-anak lebih mudah sakit jika dibandingkan orang dewasa, karena anak-anak memang lebih rentan terhadap penyakit disebabkan sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna. Anak-anak yang paling rentan sakit biasanya pada usia bayi dan balita. Banyak faktor yang menyebabkan anak-anak sakit, namun penyebab terbesar adalah adanya infeksi virus. Penyebab sakit selain adanya infeksi virus adalah sistem imun yang masih belum sempurna, biasanya anak-anak selalu dibawa orang tua bersama mereka keluar rumah, sementara diluaran rumah juga banyak kuman penyakit bertebaran yang bisa menyebabkan sakit pada anak-anak (Triasmara, 2013). Berdasarkan penjelasan di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan obat pada pasien anak rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan, yang menjadi gambaran pengobatan pada pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan. 1.2 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan obat pada pasien anak rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan. Dalam hal ini yang merupakan variabel bebas (independent variable) adalah seluruh data rekam medik pasien anak rawat inap meliputi jenis kelamin, usia, lama perawatan, diagnosis penyakit, jumlah obat perpasien, jenis obat, bentuk sediaan, golongan obat dan golongan antibiotik sebagai variabel terikat (dependent variable) adalah pola penggunaan obat pada pasien anak rawat inap.
3
Adapun selengkapnya mengenai gambaran kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.2. Variabel Bebas
Variabel Terikat
Karakteristik Data:
Karakteristik penggunaan obat pada pasien anak rawat inap dalam bentuk jumlah.
Jenis kelamin Usia Lama perawatan Diagnosis penyakit Jumlah obat perpasien Jenis obat Bentuk sediaan Golongan obat Golongan antibiotik Gambar 1.2 Skema Kerangka Pikir 1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik penggunaan obat pada pasien anak rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan dari Januari 2013 s/d Desember 2013 berdasarkan jenis kelamin, usia, lama perawatan, diagnosis penyakit, jumlah obat perpasien, jenis obat, bentuk sediaan, golongan obat dan golongan antibiotik untuk pasien anak rawat inap sama atau tidak sama?
4
1.4 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: Karakteristik penggunaan obat pada pasien anak rawat inap pada periode Januari 2013 s/d Desember 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan berdasarkan jenis kelamin, usia, lama perawatan, diagnosis penyakit, jumlah obat perpasien, jenis obat, bentuk sediaan, golongan obat dan golongan antibiotik pada pasien anak rawat inap adalah tidak sama. 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan hal di atas, maka tujuan ini untuk mengetahui karakteristik penggunaan obat pada pasien anak rawat inap pada periode Januari 2013 s/d Desember 2013 berdasarkan jenis kelamin, usia, lama perawatan, diagnosis penyakit, jumlah obat perpasien, jenis obat, bentuk sediaan, golongan obat dan golongan antibiotik pada pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Kota Medan. 1.6 Manfaat Penelitian a.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pola penggunaan obat pada pasien anak rawat inap.
b.
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian bagi pemberi jasa kesehatan terutama dokter untuk mendukung penggunaan obat dengan tepat.
c.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran pada penelitian selanjutnya.
5