BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Investor mempunyai tujuan yang utama dalam menanamkan dananya di
suatu perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield) ataupun pendapatan dari selisih antara harga jual saham terhadap harga beli saham (capital gain). Adanya stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan. Namun, perusahaan yang akan membagikan dividennya memiliki berbagai macam pertimbangan, yaitu perlunya menahan sebagian laba yang dimiliki untuk diinvestasikan kembali dalam hal yang lebih menguntungkan, digunakan untuk dana perusahaan, likuiditas perusahaan, ataupun untuk faktor lain yang berkaitan dengan kebijakan dividen suatu perusahaan. Terdapat perbedaan kepentingan penggunaan laba perusahaan. Pada sisi manajer sebagai pemegang kendali perusahaan akan lebih menyukai untuk menahan laba perusahaan (retained earnings), yang nantinya digunakan sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan dan ekspansi perusahaan. Namun dalam hal ini, pihak investor akan lebih tertarik apabila laba dibagikan dalam bentuk dividen sebagai pendapatan para pemegang saham, selain capital gain. Menurut Husnan (1997), investor akan lebih menyukai pembayaran dividen sekarang daripada menundanya dalam bentuk capital gain. Dengan adanya kepentingan kontradiktif antara pihak perusahaan dengan investor, maka suatu perusahaan
1
harus bisa mengambil kebijakan dividen yang akan membawa manfaat bagi peningkatan kemakmuran pemegang saham. Brigham (1999) mengatakan bahwa suatu kebijakan deviden yang optimal yaitu kebijakan dividen yang membawa keseimbangan antara dividen sekarang dengan pertumbuhan dividen dimasa mendatang yang akan memaksimumkan harga saham suatu perusahaan. Berdasar pada teori keagenan, manajemen berperan sebagai pihak yang memberi tugas untuk mengelola perusahaan dengan baik, sedangkan pemegang saham berperan sebagai principal atau pihak yang melakukan kontrol terhadap kinerja manajemen pada perusahaan. Kebijakan pembagian dividen menjadi tugas manajemen
sebagai
pengelola
perusahaan
sehingga
perusahaan
dapat
memaksimalkan keuntungan dan mampu membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Menurut Bandi (2009), hubungan keagenan tersebut memberikan ruang terjadinya konflik kepentingan antara agent dan principal. Dalam hal ini, manajemen memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan memiliki keinginan untuk meningkatkan kemakmuran mereka sendiri, sebagai contoh melalui gaji ataupun pemberian insentif. Sebaliknya, pemegang saham yang pada hakikatnya adalah investor memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari investasi yang mereka lakukan, yang salah satunya adalah dengan menerima pembayaran dividen. Perbedaan kepentingan ini akan memunculkan biaya keagenan atau agency cost karena diperlukannya mekanisme pengawasan (Jensen dan Meckling, 1976). Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi permasalahan keagenan ini, sebagai contoh mendekatkan kepentingan manajemen terhadap 2
kepentingan para pemegang saham atau investor dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan (Jensen dan Meckling, 1976). Menurut Djumahir (2009), potensi konflik keagenan akan semakin besar jika manajemen memiliki kepemilikan yang kecil di dalam perusahaan. Dengan adanya kepentingan manajemen dalam saham perusahaan maka manajemen akan cenderung memperhatikan kepentingan pemegang saham. Hasil penelitian Nugrahaini (2002) insider ownership berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, sedangkan penelitian Hatta (2002) dan Maria (2008) berpengaruh negatif. Dalam kebijakan dividen kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan merupakan indikator utama dari suatu perusahaan dalam membayar dividen, sehingga profitabilitas (return on equity) menjadi faktor penentu terhadap kebijakan dividen. Suad Husnan (2004) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor pertama yang umum menjadi pertimbangan manajemen dalam pembayaran dividen. Meningkatnya ROE secara positif juga akan meningkatkan kemampuan membayar dividen pada suatu perusahaan. Hasil penelitian Suharli (2006) yaitu ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Namun, penelitian Kania dan Balkon (2005) menyatakan ROE tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Perusahaan yang memiliki Invesment Opportunity Set (IOS) tinggi memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi. Perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi ditandai dengan penurunan dividennya. Hal ini disebabkan perusahaan yang akan meningkatkan pertumbuhannya, memerlukan dana besar untuk membiayai
3
proyek perusahaan dari sumber internal perusahaan. Sehingga akan menyebabkan penurunan pembayaran dividen. Oleh sebab itu, investment opportunity set dapat mempengaruhi kebijakan deviden. Hasil penelitian yang dilakukan Saxena (1999) yaitu IOS memiliki hubungan yang negatif terhadap dividen dan penelitian Suharli (2006) menyatakan IOS tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen. Namun penelitian oleh Maria (2008) dan Sunarto (2004), menyatakan bahwa IOS berkoefisien positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Perusahaan yang besar dan mapan akan mampu dengan mudah masuk ke pasar modal. Perusahaan besar memiliki kemudahan untuk masuk ke pasar modal yang berarti memiliki fleksibilitas yang lebih besar dan miliki kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek dibandingkan perusahaan kecil. Sehingga perusahaan besar dengan akses menuju pasar modal yang lebih baik seharusnya dapat membayar dividen dengan tinggi kepada pemegang saham. Menurut penelitian yang dilakukan Chang dan Wang (2002) menyebutkan bahwa size berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR. Namun, penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hatta (2002) dengan hasil ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio. Free cash flow merupakan dana internal perusahaan yang penggunaannya tergantung pada kebijakan manajer. Free Cash flow yang dimiliki suatu perusahaan sangat mempengaruhi kebijakan dividennya, dimana apabila free cash flow meningkat, maka kemampuan perusahaan dalam membayar dividen juga akan semakin meningkat. Meningkatnya free cash flow maka perusahaan memiliki dana yang cukup besar untuk membayar dividen kepada para pemegang
4
saham. Sehingga terdapat kemungkinan free cash flow berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Hatta (2002) menyatakan bahwa cash flow tidak mempengaruhi dividen. Namun Rosdini (2009) menunjukkan bahwa cash flow berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Berdasarkan uraian dan penelitian sebelumnya serta adanya perbedaan hasil penelitian-penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk membuktikan kembali bahwa profitabilitas, insider ownership, investment opportunity set, ukuran perusahaan, dan free cash flow berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Untuk itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Profitabilitas, Insider Ownership, Investment Opportunity Set, Ukuran Perusahaan, dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividen”. 1.2
Rumusan Masalah Permasalahan berikutnya yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
adanya research gap yaitu perbedaan hasil penelitian terdahulu dengan penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wika dan Sugiartha (2014) penelitian hanya dilakukan pada perusahaan di sektor perbankan saja, yang belum dapat dikatakan mencakup seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dan menambahkan variabel lain, yaitu insider ownership dan ukuran perusahaan. Serta perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Saxena (1999); Chang dan Wong (2002); Maria (2008); Siska Alfionita (2012); Tarjo (2003); Suharli (2006) yang menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga perlu diadakan penelitian yang lebih. 5
Oleh karena itu, penelitian ini akan berusaha menjawab pertanyaan (research question) berikut ini. 1. Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014? 2. Apakah Insider Ownership berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014? 3. Apakah Investment Opportunity Set berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014? 4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014? 5. Apakah Free Cash Flow berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2014? 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut. 1. Untuk menunjukkan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 20122014. 2. Untuk menunjukkan bukti empiris tentang pengaruh insider ownership terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.
6
3. Untuk menunjukkan bukti empiris tentang pengaruh invesment opportunity set terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 4. Untuk menunjukkan bukti empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 5. Untuk menunjukkan bukti empiris tentang pengaruh free cash flow terhadap kebijakan dividen pada seluruh perusahaan yang terdaftar BEI periode 20122014. 1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi para investor, calon investor, analis, dan pemerhati investasi, hasil penelitian ini dapat memberikan acuan dalam pengambilan keputusan investasi dalam jual beli saham antar perusahaan untuk tujuan pengembalian dividen perusahaan secara rutin dan stabil. 2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan pengambilan keputusan dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. 3. Bagi akademisi dan peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan pengembangan ilmu keuangan mengenai kajian pembayaran dividen tunai.
7
4. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk pengembangannya. 1.5
Sistematika Penulisan Secara garis besar penelitian ini dijabarkan dalam lima bab dengan
sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bentuk ringkasan dari keseluruhan isi penelitian dan gambaran umum permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori dan penelitian terdahulu sebagai acuan dasar teori dan analisis. Dalam bab ini dikemukakan teori keagenan, teori dividen, dividend payout ratio, hubungan profitabilitas dengan dividend payout ratio, hubungan insider ownership dengan dividend payout ratio, hubungan investment opportunity set dengan dividend payout ratio, hubungan ukuran perusahaan dengan dividend payout ratio, dan hubungan free cash flow dengan dividend payout ratio, serta beberapa penelitian sebelumnya yang akan mendukung penelitian ini dan pengembangan hipotesis.
8
BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai populasi dan sampel yang digunakan dalam studi empiris, pengidentifikasian variabel-variabel penelitian dan penjelasan mengenai cara pengukuran variabel-variabel tersebut. Selain itu juga menjelaskan teknik pemilihan data dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Merupakan isi pokok dari keseluruhan penelitian ini. Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dan analisis atas hasil pengolahan tersebut. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian dan saran.
9