BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Seiring dengan berjalannya era globalisasi, pergaulan antar bangsa
semakin erat, baik itu di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Hal ini menjadikan kehidupan manusia semakin terbuka dan berkembang, dan di dalam keterbukaan itu kualitas sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan. Semakin terbuka suatu bangsa akan semakin banyak keuntungan yang akan diperoleh, baik dalam investasi sektor fisik maupun investasi pendidikan. Dengan semakin meningkatnya frekuensi hubungan antar bangsa, Bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan amat sangat dibutuhkan. Sebagai bahasa internasional, Bahasa Inggris
merupakan
alat
untuk
berkomunikasi
secara
lisan
dan
tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta budaya. Kemampuan dalam berkomunikasi secara utuh adalah kemampuan berwacana yaitu kemampuan memahami atau menghasilkan teks baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbicara (speaking) dalam Bahasa Inggris merupakan kemampuan yang paling sulit untuk diajarkan dan dipelajari, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya sumber belajar yang memadai, kemampuan dan energi dari pihak pengajar yang kurang mumpuni, dan juga aksen masing-masing siswa dalam berbicara sehari-hari biasanya menjadi faktor utama bagi seorang anak sulit dalam menyebutkan kata dalam bahasa Inggris. Selain itu 1
2
percakapan (conversation) yang sebenarnya dalam Bahasa Inggris sulit diciptakan di dalam kelompok karena waktu untuk mengembangkan percakapan di dalam kelompok terbatas. Anak kurang berlatih berbicara menggunakan Bahasa Inggris secara teratur dan berkesinambungan baik di dalam maupun di luar kelompok juga merupakan faktor penghambat kelancaran berbicara dalam Bahasa Inggris, hal ini disebabkan kurangnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris, pola dan struktur kalimat serta tekanan ( control of stress ) pada kata dan ungkapan yang digunakan. Beberapa faktor di atas bukanlah sebuah masalah yang serius jika guru mau memahami sumber masalah dan secara kreatif mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam pengembangan kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris seorang guru diharapkan bisa memancing anak untuk berbicara secara bebas dan spontan sehingga anak menjadi terbiasa untuk berbicara dalam Bahasa Inggris baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok . Kesulitan mengenal Bahasa Inggris juga banyak ditemui oleh anak di Sekolah Dasar. Ketika guru mengenalkan Bahasa Inggris secara lisan hanya beberapa anak yang mau mengikuti dan mengulang kata atau frasa yang diucapkan oleh guru. Terlebih ketika guru meminta anak untuk merespon pertanyaan tentang sapaan dan identitas diri dalam Bahasa Inggris banyak anak yang menghindar dan enggan mengerjakannya. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat sebuah software kartun animasi berbasis multimedia dengan menggunakan Macromedia Flash agar anak dapat berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris. Maka dengan itu penulis
3
mengangkat
judul
Kemampuan
“Simulasi
Conversation
Pembelajaran
Bahasa
Inggris
Untuk Untuk
Meningkatkan Anak
Berbasis
Multimedia” tersebut anak diharapkan mampu memahami ujaran dan mampu melafalkan sapaan dan pelafalan identitas diri mereka secara lebih menarik dan tanpa takut salah.
I.2
Ruang Lingkup Permasalahan Lingkup permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini terdiri dari :
I.2.1
Identifikasi Masalah Pada saat guru memberi pertanyaan secara lisan dalam Bahasa Inggris
yang berkaitan dengan materi bertanya dan menjawab mengenai sapaan dan identitas diri banyak anak yang pasif dan tidak mau merespon, terlebih ketika guru meminta anak menanyakan tentang identitas diri dan meresponnya di depan kelas banyak anak menghindar dan enggan untuk melakukannya. Setelah melihat keadaan proses pembelajaran yang tergambarkan seperti di atas, penulis mencoba untuk mencari solusi untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dan penyebab terjadinya masalah tersebut. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya sumber belajar yang memadai, kemampuan dan energi dari pihak pengajar. 2. Percakapan yang sebenarnya dalam Bahasa Inggris sulit diciptakan pada anak tingkat SD karena tingkat pemahaman mereka yang sangat terbatas.
4
3. Anak kurang berlatih berbicara menggunakan Bahasa Inggris secara teratur dan berkesinambungan baik di dalam maupun di luar kelas. 4. Kurangnya penguasaan kosa kata Bahasa Inggris, pola dan struktur kalimat serta kontrol tekanan (control of stress) pada kata dan ungkapan yang digunakan. 5. Anak enggan dan takut berbicara karena tidak berani mengambil resiko kesalahan berbahasa ( Risk taking behaviour ).
I.2.2
Perumusan Masalah Dengan melihat uraian masalah seperti tersebut di atas, perumusan
masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah sebagai berikut : Bagaimanakah merancang simulasi animasi pembelajaran conversation Bahasa Inggris pada anak SD menggunakan Macromedia Flash. Yang evektif sehingga dapat meningkatkan kualitas berbicara mereka ?
I.2.3
Batasan Masalah Adapun batasan agar perancangan sistem ini fokus, tidak terlalu luas
cakupannya maka diperlukan batasan masalah yang akan diambil. Batasan masalah yang akan diambil adalah: 1. Simulasi ini untuk anak SD kelas 4-6. 2. Pembahasan simulasi ini hanya difokuskan pada conversation bahasa inggris untuk meningkatkan kemampuan dalam pelafalan bahasa inggris khususnya pada sapaan (greeting) dan identitas (introduction).
5
3. Perancangan aplikasi simulasi yang akan dirancang menggunakan menggunakan software Macromedia Flash. 4. Simulasi ini tidak menggunakan database. 5. Data input simulasi ini menggunakan software Macromedia Flash.
I.3
Tujuan dan Manfaat
I.3.1
Tujuan Dalam penulisan skripsi ini, peneliti mempunyai beberapa tujuan, antara Lain: 1. Untuk merancang dan membangun sistem pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam mengajarkan bahasa inggris pada siswa/i. 2. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan siswa semakin tertarik dalam belajar bahasa inggris dengan danya aplikasi simulasi ini. 3. Untuk mempermudah siswa/i dalam mengulang pelajaran bahasa inggris dirumah tanpa bimbingan dari guru.
I.3.2
Manfaat
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1 . Bagi anak : a. Meningkatkan keaktifan anak dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris tanpa rasa tegang dan cemas.
6
b. Meningkatkan motivasi anak bahwa berbicara menggunakan Bahasa Inggris adalah mudah dan menyenangkan. c. Membantu anak menjadi percaya diri ( confidence ) dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris dengan berani mengambil resiko kesalahan berbahasa ( risk taking behaviour ).
2 . Bagi Guru : a. Membantu guru untuk mengatasi kepasifan anak dalam berbicara menggunakan Bahasa Inggris memilih kegiatan yang tidak memaksa dan mengancam. b. Sebagai pendorong bagi guru agar dapat merefleksi diri untuk menemukan kegiatan dan metode pembelajaran yang lebih variatif dan efektif. c. Sebagai referensi dan acuan apabila ada diantara pendidik sedang menghadapi permasalahan pembelajaran yang sama seperti peneliti hadapi.
3 . Bagi Sekolah : a. Menujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. b. Memajukan prestasi sekolah dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. c. Meningkatkan mutu sekolah.
I.4
Metodologi Penelitian Metode/cara/prosedur yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini
mulai dari pengumpulan data hingga sampai kepada terselesaikannya skripsi ini adalah sebagai berikut :
7
I.4.1 Prosedur Perancangan Tatacara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan aplikasi, adalah sebagai berikut : 1. Analisa tentang sistem yang ada Secara sistematis, penulisan skripsi ini melalui beberapa tahap: 1) Tahap pencarian masalah 2) Tahap perumusan dan analisis masalah 3) Tahap pembuatan aplikasi animasi simulasi menggunakan Macromedia Flash. 4) Uji efektifitas pembuatan aplikasi animasi simulasi
Target: Pembuatan Aplikasi Analisis Kebutuhan Spesifikasi Desain &Implementasi
Gagal
Verifikasi Berhasil
Validasi Finalisasi
Gambar I.1 : Prosedur Perancangan
8
I.4.2 Analisis Kebutuhan Pembuatan aplikasi simulasi ini membutuhkan serangkaian peralatan untuk mendukung kelancaran proses pembuatan dan pengujian aplikasi. Sesuai penyelesain masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada dalam pembuatan aplikasi : a. Mengimplementasikan pengunaan Macromedia Flash dalam membuat aplikasi simulasi pembelajaran yang efisien. b. Merancang suatu aplikasi simulasi pembelajaran convesation bahasa inggris agar mempermudah guru dalam mengajarkan pelajaran bahasa inggris. I.4.3 Spesifikasi dan Desain Secara umum aplikasi “Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Conversation Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis Multimedia” memiliki spesifikasi dan desain sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware): a. Personal computer (PC). b. Processor minimal pentium IV atau setara diatasnya. c. Hardisk yang tersedia minimal 2 GB atau lebih. d. RAM minimal 256 MB atau lebih tinggi.
2. Perangkat Lunak (Software): a. Sistem operasi yang digunakan Windows XP, Windows 7 dan lain-lain. b. Macromedia Flash.
9
I.4.4 Implementasi dan Verifikasi Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan dari sebuah sistem maka sistem tersebut harus melakukan beberapa tahapan-tahapaan penyelesaian antara lain: a. Adanya ide untuk membangun sebuah simulasi yang akan dirancang. b. Desain, menerapkan desain animasi dan suara sesuai dengan desain yang akan dirancang kedalam simulasi. c. Control, memeriksa apakah tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai perancangan yang telah dibuat. d. Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula. e. Pengujian simulasi, penulis melakukan pengujian pada action scrip, animasi dan suara yang dihasilkan, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan (error) pada setiap action scrip, animasi dan suara yang telah dirancang agar dapat melakukan perbaikan. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirancang menjadi simulasi pembelajaran untuk meningkatka kemampuan conversation bahasa inggris untuk anak berbasis multimedia. Setelah melakukan tingkatan-tingkatan tersebut maka simulasi akan mencapai tujuan yang diinginkan. I.4.5 Validasi Pada Tahap ini adalah tahap penyelesaian simulasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan conversation bahasa inggris untuk anak berbasis
10
multimedia secara menyeluruh. Tahap ini juga menjelaskan bahwa simulasi yang dirancang telah selesai dengan kebutuhan awal yaitu mempermudah siswa dalam proses pembelajaran conversation bahasa inggris.
I.5
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini, adalah sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan latar belakang penulisan skripsi, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
:
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dicantumkan teori-teori yang relevan yang dijadikan dasar dalam pembuatan Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Conversation Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis Multimedia dan pengenalan Tools yang digunakan dalam pembangunan aplikasi.
BAB III
:
ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini berisikan tentang analisa sistem terhadap Simulasi Pembelajaran Conversation
Untuk Bahasa
Meningkatkan Inggris
Untuk
Kemampuan Anak
Berbasis
Multimedia yang akan dibangun, rancangan system terhadap Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan
11
Conversation Multimedia
Bahasa yang
Inggris
akan
Untuk
dibangun,
Anak
serta
Berbasis
persyaratan-
persyaratan yang harus dipenuhi dalam menjalankan aplikasinya BAB IV
:
HASIL DAN PEMBAHASAN Berisikan tentang tampilan hasil Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Conversation Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis Multimedia yang dirancang, pembahasan Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Conversation Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis
Multimedia
pengujian
serta
kelebihan
dan
kekurangan Simulasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Conversation Bahasa Inggris Untuk Anak Berbasis Multimedia BAB V
:
KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir yang diperoleh dari pembuatan yang dilakukan, serta saran-saran yang berisi hal-hal penting untuk diperhatikan atau dijalankan pada masa yang akan datang untuk kesempurnaan hasil penelitian selanjutnya.