BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan usaha yang semakin maju, maka orang-
orang atau badan usaha pun membutuhkan tambahan modal, baik untuk usaha maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang memegang peranan penting dalam sumber permodalan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu jenis lembaga keuangan bank adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Dalung Kantor Cabang Gatot Subroto yang selanjutnya disebut dengan PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tujuan membantu perekonomian sekaligus berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat dalam hal pemberian kredit. Menurut Kasmir (2004:93) kredit dalam arti luas diartikan sebagai kepercayaan. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu. Pentingnya kredit bagi masyarakat adalah sebagai modal untuk membuka usaha dan mengembangkan usahanya atau untuk investasi. Untuk itu pemerintah melalui bank menyalurkan Kredit, dimana salah satunya Kredit Usaha Rakyat, dimana Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program yang termasuk dalam Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan
1
Berbasis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK). Dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Gatot Subroto menyalurkan KUR minimal 1 juta dan maksimal 25 juta dengan bunga 1,2 %. Kredit Usaha Rakyat sangat diminati di Bank Rakyat Indonesia Unit Dalung karena tidak adanya jaminan yang harus dijaminkan nasabah pada saat ingin meminjam kredit. Akan tetapi dalam perkembangnya tidak semua kredit yang disalurkan bisa berjalan dengan lancar. Hal ini membuat lembaga keuangan lebih menerapkan prinsip kehati-hatian atas seluruh permohonan kredit yang diterima untuk menghindari risiko-risiko yang dihadapi seperti, kredit dalam perhatian khusus dengan jangka 1 sampai 90 hari, kredit kurang lancar dengan jangka waktu 91 sampai 120 hari, kredit diragukan dengan jangka waktu 121 sampai 180 hari dan kredit macet dengan jangka waktu 181 sampai seterusnya. Kredit bermasalah merupakan kredit yang karena suatu hal tidak memenuhi sasaran yang tidak sesuai dengan perjanjian kredit yang disepakati oleh peminjam dan debitur. Persentase Kredit Usaha Rakyat (KUR) bermasalah pada PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :
2
Tabel 1.1 Laporan Kolektibilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Per 31 Desember 2014 Kolektibilitas
Debitur
Jumlah Rupiah
Persentase
(Rp)
(%)
Lancar
615
6.892.721.130
96,7
Dalam Perhatian Khusus
22
216.039.786
3,03
Kurang Lancar
1
1.458.900
0,02
Diragukan
2
16.622.400
0,23
Macet
0
0
0
Total
640
Rp. 7.126.842.216
Sumber : PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto, 2014 Laporan kolektibilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) di atas menunjukkan presentase kredit lancar cukup baik tetapi masih ada kredit yang bermasalah seperti dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan. Presentase Kredit Macet 0 persen dikarenakan Kredit tersebut telah ditanggung oleh pihak asuransi. Dengan demikian berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana Prosedur Penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bermasalah Pada PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto 2. Apakah Telah Dilakukan Sesuai Dengan Literature Atau Ketentuan Yang Berlaku ?
3
1.2
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah. 1. Untuk mengetahui prosedur penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bermasalah pada PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto. 2. Untuk mengetahui kesesuaian penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bermasalah PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto dengan literature atau ketentuan yang berlaku
1.3
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dalam laporan ada dua yaitu : 1)
Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan menambah daftar pustaka yang relevan di bidang prosedur penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bermasalah.
2)
Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan memberikan sumbangan pemikiran mengenai prosedur penanganan kredit usaha rakyat (KUR) bermasalah pada PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto serta menambah referensi bagi mahasiswa.
4
1.4
Sistematika Penulisan Sistematika Penyajian pada tugas akhir ini dapat memberikan gambaran
secara garis besar mengenai isi dan susunan penelitian. Adapun penjabaran sistematika penulisan dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I
: PENDAHULUAN Bab
ini
menguraikan
latar
belakang
masalah,
pokok
permasalahann tujuan dan kegunaan penelitian dan sistematika penulisannya. Bab II
: KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat tentang landasan teori yang digunakan sebagai pendekatan untuk mencapai tujuan penelitian yang dianggap relevan dengan topik yang di angkat, serta mengunakan sumbersumber yang mendukung dan dapat dipercaya serta dipertanggung jawabkan. Disamping itu bab ini juga menguraikan tentang masalah-masalah dan hasil analisi di lapangan serta pembahasan atas temuan permasalahan sehubungan dengan topik penulisan laporan.
Bab III
: METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode penelitian dari lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
5
Bab IV
: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas sejarah singkat, struktur organisasi dan uraian tugas di PT. BRI Unit Dalung Kantor Cabang Denpasar Gatot Subroto serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: PENUTUP Bab ini berisi simpulan dari nalisis yang dilakukan serta saransaran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6