BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Karya sastra terbentuk dari hasil cipta rasa, dan karsa manusia atau
pengarang mengenai berbagai hal. Hal-hal tersebut dapat berupa hasil pemikirannya mengenai alam sekitar, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, dan fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan nyata. Sastra juga selalu berubah-ubah dari zaman ke zaman, karena sastrawan atau para penulis dalam menghasilkan suatu karya secara kreatif dipengaruhi oleh zaman dan lingkungan ia hidup dan berada. Lingkungan tersebut dari zaman ke zaman selalu berubah, sehingga batasan-batasan sastra yang ada dalam masyarakat pun berubah-ubah pula. Karya sastra adalah hasil pemikiran tentang kehidupan. Karya sastra merupakan fenomena tentang diri manusia yang kompleks. Karya sastra menggambarkan
kehidupan
masyarakat
dan
lingkungannya.
Pengarang
menyampaikan apa yang ia rasakan, ia lihat, dan yang ingin ia kemukakan melalui karyanya. Salah satu karya sastra yang menarik adalah novel. Novel pada awalnya dipahami sebagai bentuk kisah hidup seseorang mulai dari lahir hingga meninggal. Perkembangannya novel dapat juga berbentuk imajinasi pengarang melalui fenomena sosial yang ada dalam masyarakat. Pengarang menyampaikan keadaan lingkungannya melalui cerita-cerita dalam karyanya. Pengarang mengajak pembaca untuk ikut memikirkan dan
1
2
memecahkan masalah kehidupan sosial yang selalu kembali ditiap zaman melalui hasil karyanya. Salah satunya, banyaknya kaum homoseksual di kalangan masyarakat saat ini. Hal tersebut membuat pengarang menghasilkan suatu karya untuk menyampaikan apa yang ia ketahui dan rasakan mengenai kaum homoseksual baik gay maupun lesbian. Kehidupan masyarakat yang menyimpang dari norma yang selama ini dijadikan tolak ukur kebenaran hidup, disampaikan pengarang melalui kehidupan para tokoh disetiap karyanya. Pengarang
sebagai
pribadi
mempunyai
kebebasan
dalam
mencampuradukkan antara kenyataan dengan khayalan pada peran tokohtokohnya. Pengarang secara sadar dapat mengontrol imajinasi-imajinasi dalam alam bawah sadar telah mengalami metamorfosis dalam cerita naratif, yang disorot adalah penciptaan tokoh dan cerita. Tokoh cerita yang merupakan tiruan dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat dan tokoh-tokoh dengan sifat yang diciptakan sendiri oleh pengarang pendapat tersebut dikemukakan oleh Wellek dan Warren (1993:95). Pengarang memberikan gambaran kehidupan sosial dan permasalahan sosial yang ada di masyarakat dan melibatkan pembaca untuk memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu masalah sosial itu adalah penyimpangan sosial yang ada di masyarakat saat ini. Penyimpangan memiliki kaitan yang sangat erat dengan pergaulan. Sutherland (Setiadi, 2011:237), memaparkan menurut teori pergaulan berbeda (differential association) bahwa penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan kelompok yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya (cultural transmission). Melalui proses tersebut seseorang mempelajari
3
penyimpangan, maka lama-kelamaan ia pun akan menjadi dan mengikuti pola perilaku yang menyimpang tersebut. Menurut Wirutomo (1982:165-166), penyimpangan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial jadi, tanpa norma sosial tidak akan ada penyimpangan. Masyarakat melalui normanorma mendefinisikan penyimpangan, dan karenanya penyimpangan sebagai suatu konsep sosiologis muncul dari prespektif masyarakat. Pelaku penyimpangan bukan hanya orang yang gagal menyesuaikan diri terhadap standar-standar tertentu, tetapi lebih merupakan seseorang yang memiliki standar bagi dirinya sendiri yang berbeda dari standar orang lain. Umumnya orang-orang yang ternoda secara sosial adalah orang-orang yang karena beberapa alasan gagal memenuhi standar normalitas yang dapat diterima, baik secara fisik maupun sosial. Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat dapat mengganggu kententraman dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya perilaku menyimpang penting untuk dipelajari agar dapat mengetahui apa yang yang menjadi penyebab penyimpangan dan bagaimana melakukan pencegahannya (Narwoko, 2010:99). Penelitian mengenai penyimpangan sosial ini sudah pernah diteliti oleh Marlina (2013) mahasiswi Universitas Negeri Padang dengan penelitian yang berjudul, “Penyimpangan Sosial dalam Novel Hati yang Bercahaya Karya Wiwid Prasetyo”. Penelitian ini menganalisis tentang faktor dan akibat penyimpangan sosial yang terdapat dalam novel Hati yang Bercahaya.
4
Berdasarkan penelitian terdahulu, peneliti menetapkan judul penelitian “Analisis Penyimpangan Sosial pada Tokoh dalam Novel Lelaki Terindah Karya Andrei Aksana”. Penelitian ini dan penelitian yang sudah dilakukan oleh Marlina (2013) yaitu sama-sama mengangkat tema penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial penelitian terdahulu berkaitan dengan penyimpangan terhadap kekuasaan dan wewenang, penyimpangan masalah agama, dan penyimpangan terhadap pergaulan. Sementara itu penyimpangan sosial dalam penelitian ini berkaitan dengan
(1)
jenin-jenis
penyimpangan
sosial
(penyimpangan
seksual,
penyalahgunaan narkoba, perkelahian pelajar, alkoholisme, tindakan kriminal, dan penyimpangan gaya hidup) dan (2) faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial (faktor objektif dan faktor subjektif).
1.2
Fokus Masalah Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, karena bahan dan data
diperoleh melalui sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Objek penelitian ini adalah karya sastra fiksi modern yaitu novel yang berjudul Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Berdasarkan jangkauan yang begitu luas, maka peneliti membatasi pada masalah yang lebih khusus. Tujuan peneliti melakukan hal tersebut adalah untuk menghasilkan hasil yang lebih teliti dan jelas, serta memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap analisis data. Penelitian ini berfokus pada masalah penyimpangan sosial yang terjadi pada tokoh yang terdapat dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. Penyimpangan sosial yang dimaksud adalah mengenai perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Fokus penelitian pada
5
penyimpangan sosial ini yaitu pada jenis-jenis penyimpangan sosial (1) penyimpangan seksual (perzinahan dan homoseksualitas), (2) alkoholisme, (3) penyimpangan
gaya
hidup
(arogansi
dan
eksentrik).
Faktor
penyebab
penyimpangan sosial (1) subjektif atau faktor internal yang merupakan dorongan dari dalam diri untuk berperilaku menyimpang, (2) objektif atau faktor yang berasal dari luar (lingkungan) yang meliputi; ketidaksanggupan menyerap normanorma kebudayaan, proses belajar yang menyimpang, ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial, ikatan sosial yang berlainan, akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang.
1.3
Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
penelitian karena dengan adanya rumusan masalah maka peneliti akan terarah dalam mengambil data. Adapun rumusan masalah dalam penelitian novel Lelaki Terindah digunakan untuk menjawab persoalan-persoalan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah jenis-jenis penyimpangan yang dialami tokoh dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana? 2) Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan tokoh dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana berperilaku menyimpang?
1.4
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka peneliti merumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini:
6
1) Mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan yang dialami tokoh dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana. 2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan tokoh dalam novel Lelaki Terindah karya Andrei Aksana berperilaku menyimpang.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1.5.1 Manfaat Teoretis Manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Dapat memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan tentang tinjauan sosiologi sastra. b) Memberikan informasi bagi pembaca sastra mengenai penyimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat kita. c) Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya. 1.5.2 Manfaat praktis Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan pengetahuan
bagi para pembaca mengenai penyimpangan sosial dalam masyarakat. b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pembaca untuk mengetahui gambaran kehidupan pelaku penyimpangan sosial dalam masyarakat.
7
1.6
Penegasan Istilah Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan penafsiranan
antara peneliti dan pembaca terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah yang perlu ditegaskan meliputi hal-hal sebagai berikut. 1) Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:45). 2) Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:609). 3) Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin, 2011:79). 4) Penyimpangan sosial menurut teori pergaulan berbeda adalah penyimpangan yang bersumber dari pergaulan dengan kelompok yang menyimpangan dipaparkan oleh Sutherland (dalam Setiadi, 2011:237).