BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni di sekolah dalam kurikulum pendidikan terdapat dalam mata pelajaran seni budaya, pelajaran seni budaya termasuk kedalam kegiatan intrakurikuler. Pelajaran seni budaya memiliki peranan bagi semua sekolah, untuk mengembangkan dan menjelaskan kesenian yang ada di Indonesia dan kesenian tradisional yang ada di sekitar daerah setempat (di sekitar sekolah). Kepentingan pendidikan seni di sekolah secara umum tentunya bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa. Pendidikan seni di beberapa sekolah pada umumnya belum mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa permasalahan di sekolah yang selalu terkait diantaranya adanya kebijakan pemerintah yang belum mengarah pada tujuan pembangunan bangsa, terutama pengaruhnya terhadap sistem kurikulum pendidikan seni, khususnya penyediaan sarana dan prasarana, terutama propesionalisme tenaga pendidik dibidang pendidikan seni musik. Dengan derasnya arus globalisasi budaya dari luar melalui media masa, yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan seni, dimungkinkan perlu adanya peningkatan yang cukup serius bagi sumber daya manusia agar memiliki wawasan yang luas tentang perkembangan pendidikan seni.
Dari permasalahan di atas, untuk mengantisipasi dampak terhadap generasi muda terutama siswa SMA yang pada saat ini masih lemahnya pemahaman, dan kurangnya memiliki sikap menghargai terhadap kesenian tradisional secara kontinuitas diperlukan upaya pembinaan sikap yang bersipat apresiatif tentang pengalaman berkesenian, karena dalam pelaksanaan pendidikan seni proses pengalaman peraktik lebih efektif dan penting, dari pada diberikan untuk dipahami secara teoritik. Memperhatikan pendidikan kesenian di SMA Negeri Jatinunggal dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pendidikan kesenian di kelas yang peneliti ketahui selama ini, pihak sekolah memberikan tambahan dan pengenalan seni tradisional yang berkembang sejak lama di daerah Jawa Barat dengan mengadakan pembelajaran tambahan (ekstrakurikuler) di bidang seni tradisional. Ekstrakurikuler ini sangat didukung oleh pihak sekolah dan didukung oleh keberadaan tenaga pendidik atau guru seni musik yang memiliki potensi dalam bidang seni tradisional Jawa Barat. Dukungan terhadap proses pembelajaran kesenian tradisional juga datang dari siswa yang menyukai kesenian tradisional, diantaranya seni tari, degung, angklung, dan salah satunya kesenian calung. Salah satunya, di beberapa daerah atau wilayah tertentu kesenian calung mulai kurang diminati, karena susahnya masyarakat untuk berlatih dan belajar kesenian calung. Bahkan sulit sekali untuk menemukan pelatih yang memiliki kompetensi dalam bidang seni calung, yang menyebabkan menurunnya minat masyarakat dalam memainkan kesenian calung. Kesenian calung pada umumnya
tidak diajarkan di sekolah-sekolah, karena kurangnya atau tidak adanya guru yang memiliki kompetensi dalam melatih kesenian calung pada anak didiknya di sekolah. Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran dan pelatihan calung bagi anak didiknya yakni di SMA Negeri Jatinunggal, dalam hal ini dilakukan untuk menggali potensi dan kompetensi siswa didik, khususnya tentang seni tradisional sunda yaitu dibidang seni calung. Kemampuan bermain calung siswa yang mengikuti kegiatan calung di SMA Negeri Jatinunggal sangat membanggakan bagi pihak sekolah dan komunitas seni daerah setempat. Hal ini di buktikan dengan prestasi yang diperoleh dalam festival dan disenangi oleh siswa didik lain serta masyarakat, apabila group calungnya melaksanakan pertunjukan. Adapun prestasi yang diperolehnya di antaranya: 1.
Juara kesatu pada festival calung se-kabupaten Sumedang tingkat SMA tahun 2008
2.
Juara ketiga pada festival calung se-kabupaten Sumedang tingkat SMA tahun 2007 Tentu saja kemampuan dan prestasi siswa didik SMA Negeri Jatinunggal
dalam memainkan calung didukung oleh faktor pendidiknya yang memiliki kompetensi profesional di dalam melatih kesenian calung yang baik. Kompotensi pelatih yang dimiliki, dapat membawa siswa didik dalam pembelajaran calung di SMA Negeri Jatinunggal ke arah yang lebih fleksibel (kreatif dan inovatif) artinya pembelajaran calung tersebut menarik perhatian peneliti. Oleh karenanya di kesempatan ini dilakukan penelitian tentang proses
pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana system pelatihan calung yang dilakukan oleh guru, selaku pelatih calung di SMA Negeri Jatinunggal. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkepentingan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran yang dikakukan oleh guru kepada siswanya. Untuk mewujudkan hal tersebut peneliti akan mengangkat tema penelitian tersebut dengan judul “Pembelajaran Kesenian Calung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang”
untuk
kemudian dikembangkan di sekolah lain, dan dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat berkontribusi bagi metodelogi pembelajaran seni di pendidikan sekolah khususnya bagi lembaga UPI, umumnya bagi seluruh sekolah di Jawa Barat.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasi yakni bagaimana pembelajaran kesenian calung pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri Jatinunggal? Berdasarkan identifikasi tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1.
Bagaimana perencanaan pembelajaran calung dalam ekstrakurikuler kesenian di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang?
2.
Bagaimana proses pembelajaran calung dalam ekstrakurikuler kesenian di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang?
3.
Bagaimana evaluasi yang dilakukan guru kepada siswa didiknya?
C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelatih dalam memberikan pelatihan atau metode kreatif dalam memberikan materi kepada siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri Jatinunggal, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjawab permasalahan tentang: 1.
Perencanaan pembelajaran calung dalam ekstrakurikuler kesenian di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
2.
Proses pembelajaran calung dalam ekstrakurikuler kesenian di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
3.
Hasil dari kegiatan calung dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri Jatinunggal Kabupaten Sumedang.
D. Manfaat Penelitian Kontribusi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guru, siswa, sekolah, pelatih dan peneliti. 1.
Bagi Guru a. Memberi masukan tentang cara melatih Calung dalam kegiatan ekstrakurikuler. b. Menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan tentang kesenian tradisional Calung.
2.
Siswa a. Merangsang minat siswa agar lebih mencintai seni tradisional b. Menambah pengetahuan tentang seni tradisional Calung c. Merangsang siswa agar terus melestarikan kesenian tradisional
3.
Sekolah Sebagai masukan metodologi pembelajaran dan
referensi untuk
melestarikan kesenian tradisional dan memberikan pengetahuan tentang seni tradisional kepada siswa di SMA Negeri Jatinunggal. 4.
Pelatih atau pengajar a. Agar lebih kreatif lagi dalam memberikan pelatihan atau pengajaran kepada siswa b. Agar lebih kreatif lagi dalam membuat materi untuk siswa
5.
Peneliti Memperoleh wawasan dan temuan sebagai konstektual pengalaman
lapangan, serta mendapat informasi secara langsung melalui proses penelitian sebagai proses pelatihan kesenian calung dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA.
E. Sistematika Penulisan sistematika penulisan yang diterapkan dalam karya tulis skripsi ini adalah: BAB I
PENDAHULUAN yang terdiri dari: A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORETIS, ruanglingkupnya meliputi: A. Konsep pembelajaran B. Prinsip Pembelajaran Seni C. Perencanaan Pembelajaran D. Proses Pembelajaran E. Evaluasi Pembelajaran F. Asumsi G. Jenis-Jenis Calung H. Waditra tambahan dalam kesenian Calung I. Cara Memainkan Calung J. Laras yang digunakan dalam kesenian Calung K. Melodi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN mengungkapkan tentang hal berikut: A. Metode Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data C. Teknik Pengolahan Data D. Instrumen Penelitian E. Pelaksanaan Penelitian F. Subjek Penelitian G. Tahapan Penelitian H. Definisi Operasional
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN, memaparkan data-data tentang masalah berikut: A. Gambaran Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri Jatinunggal B. Program Kegiatan Ekstrakurikuler Calung di SMA Negeri Jatinunggal C. Deskripsi Data Penelitian D. Pembahasan Data Penelitian E. Temuan Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, terdiri dari: A. Kesimpulan B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA sebagai bahasan terakhir dan dilengkapi dengan lampiranlampiran.