BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Tujuan berdirinya perusahaan adalah maksimalisasi nilai bagi pemegang
saham (Brigham dan Houston, 2011). Namun, seringkali terjadinya konflik antara pemilik (principal) dengan manajemen perusahaan (agent). Hal ini terjadi karena pemilik tidak dapat menjalankan sendiri perusahaan yang dimilikinya dan mendelegasikannya kepada manajemen. Pemisahan ini menyebabkan manajemen cenderung bertindak tidak sesuai dengan keinginan prinsipal. Konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan ini disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict). Dividen dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi konflik keagenan (Easterbook, 1984). Penelitian yang dilakukan oleh Baker dan Powell (2012) menemukan bahwa manajer memandang penentuan dividen merupakan hal penting karena terkait dengan stabilitas pendapatan dan berpengaruh pada nilai perusahaan. Selain itu, kebijakan dividen dapat juga dijadikan cerminan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan cerminan kesempatan investasi perusahaan dimasa yang akan datang. Brigham dan Houston (2011) mengatakan bahwa kebijakan dividen optimal merupakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan masa yang akan datang dan memaksimalkan harga saham perusahaan.
Berbeda dengan dividen yang dapat dijadikan untuk mengatasi masalah keagenan, leverage (hutang) dapat menimbulkan masalah antara pemilik dan manajemen. Hal ini dikarenakan oleh semakin tinggi hutang perusahaan semakin rendah dividen yang dibagikan (Jensen et al., 1992). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Taranto (2002) menemukan bahwa hubungan antara hutang dan kebijakan dividen dapat timbul karena perjanjian hutang ketat (termasuk pembatasan pembayaran dividen) dari kreditur untuk melindungi kepentingannya. Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang tinggi cenderung untuk membagikan dividen dalam jumlah yang rendah. Menurut Jensen (1986) aliran kas bebas merupakan kas yang tersisa setelah seluruh proyek yang menghasilkan net present value (NPV) positif dilakukan. Dividen yang dibayarkan kepada investor merupakan aliran kas bebas karena tidak diperlukan untuk modal kerja dan investasi aset tetap (Ross et al., 2008). Pengeluaran modal
(capital expenditure) adalah pengeluaran yang
meningkatkan kapasitas atau efisiensi aktiva atau yang memperpanjang masa manfaat (Horngren et al., 2008). Capital expenditure dapat berasal dari pembiayaan internal maupun eksternal perusahaan. Pembiayaan internal perusahaan berasal dari laba ditahan dan pembiayaan eksternal yang dapat berasal dari pinjaman/hutang. Capital expenditure dapat mempengaruhi besarnya dividen yang diberikan. Semakin tinggi capital expenditure maka semakin rendah dividen yang diberikan demikian juga sebaliknya. Keputusan pembayaran dividen pada umumnya tidak terlepas dari struktur kepemilikan saham perusahaan. Struktur kepemilikan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu kepemilikan terkonsentrasi dan tersebar. Menurut La Porta et al. (1999) pemilik terkonsentrasi memiliki 20% atau lebih dari jumlah saham beredar dalam mengontrol perusahaan dan memiliki kemampuan untuk memenangkan voting. Struktur saham yang terkonsentrasi akan mengakibatkan pemilik saham mayoritas dapat mengatur manajemen untuk mementukan besaran pembagian dividen karena kekayaan mereka sangat terikat pada naik turunnya nilai perusahaan. Sektor pertanian (sub sektor perkebunan termasuk di dalamnya) dan pertambangan
merupakan merupakan salah satu penopang perekonomian
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi kedua sektor tersebut terhadap PDB triwulan II sebesar 362,8 trilliun Rupiah dari sektor pertanian dan 783,3 triliun Rupiah dari sektor perkebunan (Kemenperin, 2014). Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk memilih perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bahan dalam penelitian ini. 1.2
Rumusan Masalah Tim Studi Badan Pengawas Pasar Modal (2011) menyatakan bahwa
sebagaimana negara-negara lain di Asia Timur dan Asia Tenggara, emiten di pasar modal Indonesia memiliki struktur kepemilikan yang cenderung terkonsentrasi pada satu atau sedikit pemegang saham. Namun penelitian tersebut dilakukan pada perusahaan multi-sector dan tidak membahas secara khusus perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pertambangan. Penelitian yang dilakukan oleh Shleifer et al. (1986) menemukan bahwa struktur kepemilikan berhubungan positif terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan Amerika Serikat dan Jerman. Khan (2006) menguji adanya hubungan signifikan negatif antara struktur kepemilikan terkonsentrasi dengan kebijakan dividen pada perusahaan yang listing di London Stock Exchange. Berdasarkan uraian diatas terlihat inkonsistensi hasil penelitian mengenai kebijakan dividen yang dilakukan di tempat yang berbeda. Selain itu, meskipun menghasilkan Produk Domestik Bruto (PBD) yang cukup besar, masih sedikit penelitian di Indonesia yang membehas mengenai kebijakan dividen dan faktor yang mempengaruhinya di perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan 1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang sebelumnya, permasalahan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh leverage, capital expenditure, free cash flow, dan kepemilikan terkonsentrasi terhadap dividend payout ratio. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini dikembangkan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1.
Apakah leverage keuangan berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio perusahaan.
2.
Apakah free cash flow berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio perusahaan.
3.
Apakah capital expenditure berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio perusahaan.
4.
Apakah kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio perusahaan.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menguji pengaruh leverage terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia. 2. Menguji pengaruh free cash flow terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia. 3. Menguji pengaruh capital expenditure terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia. 4. Menguji pengaruh kepemilikan terkonsentrasi terhadap dividend payout ratio pada perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia.
1.5
Manfaat Penelitian 1. Bagi investor dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan investasinya dalam memilih saham di sektor perkebunan dan pertambangan. 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kebijakan
dividen
perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan dan pertambangan. 1.6
Batasan Penelitian
Ada beberapa hal yang membatasi penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh leverage, free cash flow, capital expenditure dan kepemilikan terkonsentrasi terhadap divedend payout ratio pada perusahaan yang bergerak dalam industri perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Penelitian ini memiliki periode waktu selama empat tahun yakni tahun 2011 hingga 2014. 1.7
Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini terdiri atas lima bab yang menggambarkan
mengenai isi dari penelitian. Sistematika penulisan penelitian ini yaitu:
BAB 1
: PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta ruang lingkup dan batasan penelitian.
BAB 2
: TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan mengenai landasan teori dan hipotesis serta hasil dari penelitian – penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan penelitian. Selain itu, terdapat kerangka konseptual, serta hipotesis.
BAB 3
: METODE PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari desain penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, sumber dan metoda pengambilan data serta metoda analisis data.
BAB 4
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan dan pengujian dari kejadian yang akan diteliti sesuai dengan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab ini berisi gambaran umum mengenai operasional variabel selama penelitian, deskripsi hasil uji empiris, analisis model, dan pembuktian hipotesis serta pembahasan.
BAB 5
:SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh, keterbatasan penelitian, implikasi-implikasi, dan saran bagi penelitian atau pengembangan penelitian selanjutnya.