BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di tingkat sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terhadap berbagai cabang olahraga serta untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan. Jenis olahraga yang diajarkan di tingkat Sekolah Dasar diantaranya adalah atletik, senam, juga permainan lainnya seperti sepak bola, bola voli, dan sepaktakraw. Di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, olahraga sepaktakraw merupakan salah satu jenis olahraga permainan yang dimasukkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar (KTSP). Sepaktakraw adalah suatu permainan yang dilakukan di atas lapangan empat persegi panjang, rata, baik terbuka maupun tertutup. Hal yang menarik dalam olahraga ini adalah di samping sarana prasarana yang sangat sederhana dan murah, olahraga ini juga mengandung unsur akrobatik yang menarik dan dapat dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga para pemain akan merasa bangga apabila dapat memperlihatkan kemahirannya dalam memainkan bola dan bagi yang menyaksikan akan terhibur dengan atraksi–atraksi yang ditampilkan. Olahraga sepaktakraw merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari. Olahraga sepaktakraw ini diperuntukkan bagi para siswa kelas IV, V, dan VI. Pelaksanaan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk menampung bakat dan minat para
1
siswa kelas IV, V, dan VI khususnya di bidang olahraga sepaktakraw. Kegiatan olahraga sepaktakraw dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, pada hari Selasa dan Jumat. Ekstrakurikuler tahun ini belum menunjukan prestasi yang didapat dikarenakan siswa yang kurang disiplin dalam latihan dan berbagai macam alasan siswa tidak masuk ekstrakurikuler, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keterampilan bermain sepaktakraw siswa putra yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepaktakraw di SD Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Agar dapat mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler sepaktakraw, maka perlu diadakan sebuah tes. Menurut Adang Suherman (2002: 20), tes adalah suatu alat untuk memperoleh informasi berupa sifat suatu objek atau manusia. Secara umum suatu tes memiliki fungsi untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah menempuh proses belajar dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi mengenai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Proses pembelajaran dalam ekstrakurikuler sepaktakraw di SD Negeri 1 Karangsari yaitu dengan melakukan latihan secara bertahap dengan latihan yang ringan seperti menimang nimang bola dan dilanjutkan kebagian yang lebih sulit seperti smash. Setelah melakukan latihan biasanya melakukan latihan bertanding, hal itu dimaksudkan untuk melatih mental para peserta ekstrakurikuler ketika akan bertanding dalam perlombaan.
2
Tes keterampilan bermain sepaktakraw memiliki peran yang sangat penting terhadap keterampilan pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler Selain mendapatkan informasi mengenai kemampuan masing-masing siswa, dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan program latihan yang lebih baik. Selain itu, hasil tes juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk penempatan posisi siswa dalam formasi sebenarnya. Pemain yang memiliki keterampilan sepaksila dan sepakmula yang baik, pastinya akan ditempatkan sebagai tekong. Sedangkan yang memiliki kemampuan smash yang baik akan ditempatkan sebagai apit kanan atau kiri. Untuk itu, di SD Negeri 1 Karangsari perlu diadakan tes keterampilan bermain sepaktakraw untuk mengukur tingkat keterampilan sepaktakraw masing-masing siswa, agar guru dapat menetapkan strategi pembelajaran yang lebih baik dan menempatkan siswa dalam posisi yang tepat saat bermain sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga setiap siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam bermain sepaktakraw sesuai dengan karakter bermainnya. Berdasar dari pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tingkat keterampilan bermain sepaktakraw siswa putra peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
3
1.
Belum diketahui tingkat keterampilan bermain sepaktakraw siswa putra peserta ekstrakurikuler sepaktakraw di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012.
2.
Penempatan posisi siswa belum sesuai dengan kemampuan atau bakat siswa tersebut.
3.
Siswa kurang disiplin dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
4.
Prestasi ekstrakurikuler sepaktakraw siswa SD Negeri 1 Karangsari belum bisa maksimal.
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari permasalahan yang sangat luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada “ Tingkat Keterampilan Bermain Sepaktakraw Siswa Putra Peserta Ekstrakurikuler Sepaktakraw Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012“. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Seberapa besar tingkat keterampilan bermain sepaktakraw siswa putra peserta ekstrakurikuler sepaktakraw Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Keterampilan Bermain Sepaktakraw Siswa Putra Peserta Ekstrakurikuler Sepaktakraw Sekolah Dasar
4
Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012. F. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak–pihak terkait. 1. Manfaat Teoritis : Penelitian ini dapat menjadi bukti dan menjelaskan secara ilmiah tentang tingkat keterampilan bermain sepaktakraw siswa putra peserta ekstrakurikuler sepaktakraw Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsari Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen Tahun 2011/2012. 2. Manfaat Praktis : a. Dapat mengevaluasi keterampilan bermain sepaktakraw secara objektif b. Dapat memilih pemain sepaktakraw yang berbakat.
5