BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas 2003). Sehingga guru dituntut untuk dapat mendidik dan mengajarkan konsep pembelajaran agar lebih tertanam pada siswa. Tercapainya tujuan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor itu antara lain guru, siswa, media pembelajaran, proses Pembelajaran dan sebagainya. Semua faktor berpengaruh demi tercapainya tujuan pendidikan. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor itu, guru dan siswa faktor terpenting. Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut dapat dilihat melalui pemahaman
hakikat
pembelajaran,
yakni
sebagai
usaha
sadar
guru
untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya. Bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak dapat dibantah. 1
Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang melibatkan beberapa komponen antara lain:tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkaitan antara satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan( Hadikusumo, 1995). Oleh karena itu, dalam pembelajaran sains dapat diciptakan kondisi agar Siswa selalu aktif untuk ingin tahu terhadap permasalahan alam sekitar. Hal Ini sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan oleh UNESCO (Asy’ari: 2006) yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together yang menjadikan Siswa harus lebih banyak menggali potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan. Sehingga dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sebaiknya pembelajaran sains di sekolah juga diusahakan agar sejalan dengan atau mengikuti laju perkembangan iptek. Dengan adanya inovasi pembelajaran, guru akan mengalami kesulitan untuk mengembangkannya dalam pembelajaran. Begitu juga yang dialami oleh guru sains. Banyak guru sains dalam pembelajarannya masih kurang bervariasi dalam menggunakan pendekatan pembelajaran hal ini menyebabkan hasil belajar Siswa menurun. Sementara untuk menanamkan suatu konsep, terutama dalam bidang sains perlu diterapkan suatu pendekatan tertentu. Sumrall (Asy’ari: 2006) mengungkapkan bahwa salah satu alasan guru kurang menggunakan metode atau 2
pendekatan yang bervariasi disinyalir karena menuntut pemikiran, persiapan, dan pengelolaan kelas yang relatif sulit. Melalui observasi pada guru kelas IV SD Negeri Kalibeji ditemukan bahwa: (1) guru kurang menggunakan metode yang bervariasi; (2) guru kurang menguasai materi yang akan diajarkan;. Pada Siswa SDN Kalibeji ditemukan: (1) Siswa kurang menguasai konsep sains khususnya pada pokok bahasan gaya; (2) Siswa belum aktif dalam proses pembelajaran. Permasalahan di atas terjadi karena kebanyakan guru tidak paham akan konsep dari materi tentang gaya, sehingga guru mengalami kebingungan dalam mengajarkannya.
Guru
kurang
memahami
bagaimana
mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Siswa karena mereka terbiasa mengajar dengan memberikan ceramah sehingga apa yang disampaikan kepada Siswa tidak maksimal. Ditambah lagi kurangnya pengetahuan guru tentang materi yang akan diajarkan. (Syah dalam Usman: 1995) Pada kenyataan, guru mengajar hanya berpatokan pada apa yang ada dalam buku paket yang diwajibkan untuk seluruh Indonesia. Sementara dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang, guru dapat mengembangkan pengetahuannya khususnya pada pembelajaran gaya sehingga hasil belajar Siswa meningkat. Keadaan di atas dapat di atasi dengan mengubah pola pengajaran guru yang hanya memberikan ceramah kepada Siswa, dengan pola pengajaran metode
3
ceramah dengan menggunakan media power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2001) mengatakan bahwa media power point pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada giliranya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Alasanya berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: (a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, (c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, (d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Menurut Suwarna (2006), “mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar bagi peserta didik”. Dalam mengajar, guru tidak hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan materi tetapi juga harus memberi dorongan atau motivasi pada siswa, agar siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Pembelajaran IPA yang umumnya dijumpai di Sekolah Dasar ialah pembelajaran yang berlangsung secara tradisional, yang menempatkan guru sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar, 4
teknik- teknik belajar dan perilaku belajar, maka guru harus menguasai macammacam metode dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Guru dituntut untuk dapat memilih kegiatan pembelajaran yang tepat, agar siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien. Guru berperan untuk memotivasi dan membimbing siswa. Sedangkan siswa berperan untuk mempelajari kembali, dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA. Untuk memecahkan masalah, diperlukan adanya upaya pengembangan pembelajaran. Metode Pembelajaran point
Ceramah dengan menggunakan media power
merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya. Metode ceramah dengan menggunakan media Power Point merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pembelajaran yang aktif. Siswa sebagai pusat pembelajaran, dan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dalam media
pembelajaran
ini
peran
guru
adalah
sebagai
fasilitator,
guru
mempersiapkan materi dan media yang akan digunakan. Pada pembelajaran dengan metode ceramah dengan menggunakan
media Power Point terjadi
komunikasi antar guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Metode ceramah dengan menggunakan media
Power Point akan lebih menyenangkan dan 5
bermakna. Jika pembelajaran bermakna maka akan tercapailah tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, menarik dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu memahami berbagai metode pembelajaran dan mampu memilih metode yang tepat serta dapat menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Slavin (Dimyati, 2006)
Materi pembelajaran hendaknya
disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi pembelajaran meningkat. Bukan masanya lagi seorang guru hanya mengandalkan ceramah dalam menyampaikan materi. Guru di tuntut untuk aktif dan kreatif membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran berpengaruh dalam penanaman konsep pelajaran terhadap siswa. Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah media pembelajaran. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran akan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai akan menghindarkan siswa dari rasa mengantuk dan bosan pada saat proses belajar mengajar. 6
Media pembelajaran menurut Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,dan komputer. Guru sebaiknya dapat menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari uraian di atas maka diadakan penelitian tentang: “Pengaruh metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji tahun pelajaran 2011/2012. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka masalah yang dapat di rumuskan adalah: 1. Adakah pengaruh metode ceramah terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Adakah pengaruh metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Adakah perbedaan pengaruh metode ceramah dan metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil 7
belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan pengaruh metode ceramah terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Mendiskripsikan pengaruh metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Mendiskripsikan perbedaan pengaruh metode ceramah dan metode ceramah dengan menggunakan media power point terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya siswa kelas IV SDN Kalibeji Tahun Pelajaran 2011/2012? 1.4 Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini sebagai data ilmiah yang konkrit tentang pengaruh metode ceramah dengan menggunakan media powerpoint dan metode ceramah tehadap penigkatan hasil belajar siswa untuk memperkaya informasi mengenai mata pelajaran IPA dan metode pembelajaran.
8
2.
Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Memperluas pengetahuan guru-guru dalam usaha meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penguasan materi pelajaran dengan menggunakan berbagai model pembelajaran yang diterapkan menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi peserta didik. b. Bagi Siswa Dengan penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA. Mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dalam suasana yang menyenangkan. c. Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian ini, memberikan masukan bagi sekolah dalam mengembangkan pembelajaran IPA yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
9