62
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latarbelakang Masalah Pembelajaran adalah upaya memberikan stimulus, bimbingan, dan
dorongankepada siswa agar terjadi proses belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar salah satunya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreativitas siswa (Sagala, 2010).Berpikir kreatif yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, gagasan-gagasan baru dan produk kreatif untuk memecahkan masalah (Anderson& Krathwhol, 2010).Sikap kreativitas melibatkan proses untuk menciptakan sesuatu yang baru. Berpikir kreatif dan sikap kreativitas siswa sangat penting dimilki yang bertujuanuntuk kebutuhan pribadinya sebagai bekal kehidupan setelah lulus sekolah (Munandar, 2009). Badan
Pusat
Statistik
(BPS)
Jawa
Tengah
menyatakanTingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)pada bulan Agustus 2016 mencapai sekitar 0,80 juta orang (BPS Jawa Tengah). Penyebab tingginya tingkat pengangguran pada jenjang pendidikan SMA adalah lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas dan tidak adanya life skill. Lulusan yang memiliki peluang kerja adalah lulusan yang memiliki hard skill dan soft skil,pengetahuan, emosional, dan kreativitas(Susiana, 2009). Oleh sebab itu, pada dasarnya jenjang pendidikan SMAmembutuhkan pembelajaran yang terintegrasi
1
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017
63
dengan life skill untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengantisipasi tidak terserapnya pengangguran dari jenjang SMA (Bintariet al., 2012).Salah satu pembelajaran yang dapat terintegrasi dengan kebutuhanlife skillpada mata pelajaran biologi adalah pembelajaran biologi berbasis kewirausahaan, yang dikenaldengan
pembelajaran
Pembelajaran
bioentrepreneuership.
bioentrepreneurship adalah pembelajaran dengan inovasiyang menggabungkan ilmu-ilmu sosial, biomedis, ilmu alam, dan teknologi yang digunakan untuk menciptakan peluang kerja dalam mengurangi pengangguran dari lulusan SMA (Brown & Kant, 2008). Pembelajaran bioentrepreneurship lebih menekankanpada pengembangan materi biologi berbasis teknologi. Pada pembelajaran bioentrepreneurship di SMA masih menekankan pada aplikasi teknologi sederhana. Materi pembelajaran pada umumnya disesuaikan dengan potensi daerah dandiaktualisasikan dalam pembelajaran
untuk
menghasilkan
suatu
produk.
Pembelajaran
bioentrepreneurshipdi SMA juga belum menekankan pada mekanisme pasar, managerial, atau pengelolaan uang. Oleh karena itu dalam pembelajaran bioentrepreneurshipdi
SMA
masih
terbatas
pada
pengetahuan
dan
wawasantentang wirausahadalam bidang biologi (Anwaret al., 2012). Pada dasarnya dalam pembelajaran bioentrepreneurshipmengandung nilainilai kreativitas untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreativitas (Mursitiet al., 2008).Kemampuan berpikir kreatif termasuk dalam kategori dimensi proses kognitif yaitu mencipta. Sikap kreativitas melibatkan dimensi non kognitif. Proses kognitif (mencipta) dapat dibagi menjadi 3 tahap
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017
64
yaitu:
1)
penggambaran
masalah
(merumuskan);
2)
perencanaan
solusi(merencanakan); 3) eksekusi solusi (memproduksi). Dimensi non kognitif dalam sikap kreativitas meliputi 4 tahap yaitu:1) persiapan;2) inkubasi;3) iluminasi;4) verivikasi. Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif menurut Anderson& Krathwohl(2010) dapat dilakukan dengan teknik tes berupa soal uraian. Bentuk soal uraian pada umumnya mampu untuk mengukur kemampuan berpikir
kreatif
siswa
agar
dapat
membuat
hipotesis,
mengorganisir,
menginterpretasi, dan menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Untuk mengukur sikap kreativitas siswa menurut Arikunto (2012) dapat dilakukan dengan teknik nontes berupa kuesioner atau sering dikenal dengan angket yang berisi tentang keadaan diri, pengalaman, sikap dan lain-lain. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreativitas adalah pendekatan saintifik (Hosnan, 2014). Pendekatan saintifik merupakan rangkaian proses penyelidikan ilmiah (scientific) untuk mempelajari objek yang menghasilkan produk. Oleh karena
itu
pendekatan
saintifik
cocok
digunakan
dalam
pembelajaran
bioentrepreneurship yang juga berorientasi pada proses penyelidikan dan menghasilkan produk.Proses penyelidikan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring (Hosnan, 2014). Proses menghasilkan produk dilaksanakan melalui kegiatan mengelola secara kreatif sumber daya di sekitar siswa (Machin, 2012). SMA N 1 Padamara merupakan SMA yang terletak di Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. Dalam statistik daerah kecamatan Padamara (2015)
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017
65
mengemukakanbahwa Kecamatan Padamara memiliki potensi unggulandalam bidang pertanian dan perikanan. Potensi unggulan dalam bidang pertanian yaitu: jagung, padi dan bengkoang. Potensiunggulan dalam bidang perikanan yaitu budidaya ikan. Berdasarkan potensi ini dapat menjadi dasar pengembangan materi pembelajaran berbasis pada pembelajaran bioentrepreneurship. Hasil observasi menunjukkan sampai saat iniSMA N 1 Padamara belum menerapkan pembelajaran berbasis potensi daerah danbelum melaksanakanpembelajaran bioentrepreneurship,
sehingga
siswa
belum
memiliki
kemampuan
mengembangkan kewirausahaan yang berpotensi pada unggulan daerah secara kreatif. Berdasarkan pernyataan dan permasalahan tersebut, maka peneliti menetapkan
judul
penelitian:
“Pembelajaran
Berbasis
BioentrepreneurshipPendekatan Saintifik terhadap Kemampan Berpikir Kreatif dan Sikap Kreativitas Siswa SMA 1 Padamara”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkanlatarbelakang diatas, dapat ditetapkan rumusan masalah dalam
penelitian
ini
yaitu
“Bagaimanapengaruh
pembelajaran
berbasis
bioentrepreneurshippendekatan saintifik terhadap kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreativitas siswa SMA N 1 Padamara?”
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.
Kemampuan berpikir kreatif siswa SMA N 1 Padamara melalui pendekatan saintifik: Problem solving.
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017
66
2.
Kemampuan berpikir kreatif siswa SMA N 1 Padamara melalui pembelajaran berbasis bioentrepreneurship pendekatan saintifik.
3.
Perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan sikap kreativitas siswa SMA N 1 Padamara antara pembelajaran berbasis bioentrepreneurship denganproblem solving.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat antara lain : 1.
Bagi siswa a.
Membantu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran bioentrepreneurship.
b.
Membantu
mengembangkan
sikap
kreativitas
siswa
melalui
pembelajaran bioentrepreneurship. c.
Memberikan wawasan arti pentingnya pembelajaran bioentrepreneurship bagi siswa sebagai bekal kehidupan siswa setelah lulus sekolah.
d.
Memberikan bekal dan pengetahuan tentang wirausaha pada konteks aplikasi bioteknologi sederhana.
2.
Bagi guru a.
Membantu guru mengembangkan strategi dan model pembelajaran bioentrepreneurship.
b.
Membantu guru menciptakan variasi pembelajaran
c.
Menambah
wawasan
terhadap
salah
satu
pembelajaran
yaitu
pembelajaran berbasis bioentrepreneurship.
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017
67
3.
Bagi Sekolah Mengembangkan potensi sekolah menjadi produk khas dan unggulan sekolah tersebut.
Pembelajaran Berbasis Bioentrepreneurship..., Eprilianna Dewi, FKIP UMP, 2017