BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini menunjukkan bahwa kecepatan,
keamanan,
dan
kemudahan
menjadi
pertimbangan
utama
pengembangan sebuah sistem. Manfaat data dan informasi spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup telah dirasakan oleh hampir seluruh kalangan, baik institusi pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat umum. Pemanfaatan data itu sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dalam hal perancangan
dan
pengelolaan
kewilayahan
yang
optimal
dan
tetap
mempertahankan kelangsungan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dalam sebuah instansi Geologi di Pusat Sumber Daya Air Tanah Dan Geologi Lingkungan aplikasi yang digunakan yaitu Geonetwork Opensource, yaitu sebuah perangkat standarisasi dan desentralisasi manajemen informasi spasial, didesain untuk mampu mengakses data geospasial, produk kartografi dan metadatanya yang bersumber dari berbagai institusi, meningkatkan pertukaran dan sharing informasi spasial antar organisasi dan siapa saja yang berkepentingan terhadapnya, berbasis web.
Ketersediaan data dan informasi spasial pada hakekatnya menjadi tanggung jawab pemerintah, salah satunya adalah pusat lingkungan geologi, sebagai pusat data dan informasi geologi lingkungan penataan ruang, geologi lingkungan
1
perkotaan, geologi lingkungan regional. walaupun dalam pelaksanaannya melibatkan pihak non pemerintah (swasta). Pengelolaan data dan informasi spasial yang dilaksanakan pemerintah maupun swasta masih dilakukan secara parsial sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan sektornya masing-masing, ketersedian data dan informasi mengenai metadata data spasial pusat lingkungan geologi masih sedikit.
Berdasarkan dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka pada kesempatan Penulis mengambil judul “Perancangan Pengelolaan Metadata Geo-Spasial Bidang Geologi Lingkungan Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat”.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan Kerja praktek ini yaitu bagaimana perancangan pengelolaan metadata Geo-spasial bidang geologi lingkungan menggunakan geonetwork di pusat sumber daya air tanah dan geologi lingkungan badan geologi jawa barat?
1.3 Batasan masalah
Mengingat sangat luasnya masalah, maka penulis perlu memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek, diantaranya:
2
a. Pengelolaan aplikasi Geonetwork Opensource meliputi instalasi dan pengelolaan database serta merubah tampilan dari aplikasi Geonetwork Opensource. b. Pengelolaan metadata data spasial Geologi Lingkungan. c. Dalam pelaksanaan kegiatan metadata data spasial Pusat Lingkungan Geologi ini meliputi penyusunan metadata data spasial dan menerbitkan peta-peta, hasil kegiatan yang di peroleh dalam kegiatan pusat geologi lingkungan ini metadata berbentuk digital dalam format Extensible Markup Language (XML). 1.4 Tujuan Tujuan
dalam pembuatan Kerja praktek ini yaitu Dapat merancang
pengelolaan metadata geo-spasial bidang geologi lingkungan menggunakan geonetwork di pusat sumber daya air tanah dan geologi lingkungan badan geologi jawa barat.
1.5 Metodologi Kerja Praktek
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Metodelogi yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Konsultasi pada metode ini penulis melakukan konsultasi kepada pihak pembimbing disaat melakukan kerja praktek.
3
b. Observasi observasi pengamatan penulis lakukan terhadap system yang meliputi prosedur yang digunakan pada system, data-data/ file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan sistem serta kendala yang dihadapi. c. Metode Literatur Metode yang dilakukan dengan cara mencari dan membaca data yang bersumber dari website serta buku-buku yang berhubungan dengan pokok bahasan.
1.5.2 Tahapan-tahapan Kerja Praktek Penggunaan metode
yang dilakukan dalam kerja praktek, dalam
pengembangan aplikasi Geonetwork Opensource, bermanfaat untuk mendukung pembuatan laporan. Tahapan yang dilakukan dalam kerja praktek yaitu :
a. Melakukan Pengolahan aplikasi Geonetwork Opensource meliputi instalasi
dan
merubah
tampilan
dari
aplikasi
Geonetwork
untuk
aplikasi
Geonetwork
Opensource. b. Pengolahan
database
MySQL
Opensource. c. Analisis pengelolaan aplikasi Geonetwork Opensource menggunakan UML. d. Pengolahan metadata khususnya data Geologi Lingkungan. e. Menyusun laporan.
4
1.6 Waktu Dan Tempat
Penulis melaksanakan kerja praktek di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat. Waktu pelaksanaan kerja praktik dimulai dari bulan Juli - Agustus 2011 setiap hari senin – jumat.
1.7 Sistematika penyusunan.
Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 6 (enam) bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pandahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, waktu dan tempat pelaksanaan dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.
BAB II LANDASAN TEORI
Dasar teori berisi tentang beberapa teori yang mendasari penyusunan laporan kerja praktek ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan aplikasi ini.
BAB III GAMBARAN UMUM
Berisi tentang keadaan perusahaan secara umum seperti, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, dan struktur perusahaan.
5
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
Memberikan gambaran tentang analisa dan perancangan, yaitu menjelaskan gambaran dari suatu permasalahan dan gambaran umum dari suatu obyek yang diteliti yaitu mengungkapkan permasalahan yang lebih khusus dari judul Kerja Praktek, mencari alternatif pemecahan masalah, dan dirancang suatu pemecahannya yang mungkin (berupa pengembangan sistem yang sudah ada atau pembuatan sistem baru).
BAB V IMPLEMENTASI
Berdasarkan rancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bab ini akan menjelaskan implementasi dari Aplikasi “Pengelolaan Metadata GeoSpasial Bidang Geologi Lingkungan Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat”. .
BAB VI PENUTUP
Bab ini menuliskan tentang kesimpulan akhir pada aplikasi ini.
6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras computer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedianya data geografis. Sistem informasi geografis juga merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. (Aronoff, 1989). 2.2 Data Spasial Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial sebuah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Data spasial dapat menunjang suatu sistem sebagai upaya dalam menghasilkan informasi tertentu sesuai dengan kebutuhan. Data spasial digunakan dalam berbagai hal yang luas seperti aplikasi ekonomi, sosial, dan lingkungan seperti: penilaian dan pengelolaan lingkungan, pengelolaan sumberdaya pertanian, pertambangan, energi, kehutanan, kelautan, eksplorasi dan pengambilan 7
keputusan, serta manajemen penanggulangan bencana. Dengan meningkatnya kebutuhan terhadap data spasial, kegiatan pengadaan data merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan biaya tinggi dan alokasi waktu yang cukup lama. (Rajabidfard dan Williamson, 2000). 2.3 Pengertian Peta Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan. Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan raya, bandara, dan sebagainya. Data yang diperoleh berupa data digital dan hasil dari gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket, CD, maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali pada layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information system). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf (Bakosurtanal 2005). 2.4 Metadata Metadata adalah data mengenai data. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data itu nantinya dalam suatu basis data. Jika data tersebut dalam bentuk teks, metadatanya biasanya berupa keterangan mengenai nama luas (field), panjang
8
field, dan tipe fieldnya: integer, character, date, dll. Untuk jenis data gambar (image), metadata mengandung informasi mengenai siapa pemotretnya, kapan pemotretannya. Satu lagi untuk jenis data berupa kumpulan file, metadatanya adalah nama-nama file, tipe file, dan nama pengelola (administrator) dari file-file tersebut. 2.4.1 Manfaat Metadata -
Sebagai alat pengelolaan investasi (data) seperti melakukan monitoring kemajuan
pelaksanaan
mendokumentasikan
pekerjaan
data-data
yang
pembangunan ada
(selesai
data
spasial,
dikerjakan),
menginformasikan data-data yang dimiliki untuk dapat dimanfaatkan oleh pihak lain dan melakukan estimasi rencana kerja pengumpulan data di kemudian hari. -
Sarana untuk menyebarluaskan kepemilikan data melalui mekanisme clearinghouse. Metadata merupakan faktor penting dalam konsep pemanfaatan data spasial bersama (data sharing).
-
Memberikan penjelasan (informasi) kepada pengguna data tentang tata cara pemrosesan dan mengintepretasikannya.
-
Metadata juga mengandung (berisikan) istilah-istilah baku yang dipakai dalam kasanah data spasial. Dengan pembakuan istilah, kesalahan arti dalam penuturan data spasial dapat dihindari.
9
2.4.2 Karakteristik Metadata Untuk mencapai sasaran di atas, maka penyusunan metadata harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan berbagai hal hingga produk informasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Informasi metadata ditetapkan berdasarkan 4 (empat) karakteristik yang menentukan peranan dari metadata, yaitu : 1. Ketersediaan Informasi yang diperlukan untuk mengetahui ketersediaan data. 2. Penggunaan Informasi yang diperlukan untuk mengetahui kegunaan data. 3. Akses Informasi yang diperlukan tentang tatacara mendapatkan data. 4. Transfer. Informasi yang diperlukan untuk mengolah dan menggunakan data. 2.4.3 Klasifikasi Metadata Untuk mempercepat proses pengumpulan metadata nasional dalam mendukung beroperasinya Clearinghouse Indonesian Spatial Data Infrastructure (ISDI) dan menghindari terjadinya redudansi informasi yang terdapat dalam masing-masing
metadata,
perlu
dilakukan
pengklasifikasian
metadata.
Pengklasifikasian ini melihat kenyataan bahwa data set (peta) yang beredar dibuat secara serial, artinya memiliki kedalaman informasi yang seragam tetapi dengan cakupan yang berbeda-beda. Sebagai contoh adalah peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL, masing - masing terdiri dari ratusan lembar peta yang memiliki karakteristik yang
10
sama. Maka bila masing-masing peta tersebut dibuat metadata dalam lembar per lembar akan terjadi duplikasi informasi. Disamping itu pengklasifikasian metadata juga dimaksudkan untuk melakukan segmentasi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Ada pengguna yang hanya membutuhkan informasi mengenai dimana mendapatkan data set yang memiliki spesifikasi tertentu atau data set apa yang cocok/sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Metadata diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan informasi yang terkandung yaitu: a. Metadata Organisasi: Menjelaskan mengenai organisasi pengahasil data dan data yang dihasilkan. b. Metadata Koleksi: Menjelaskan mengenai informasi satu kesatuan data yang memiliki keseragaman isi (berseri). Misalnya peta Rupabumi Indonesia (RBI), Lingkungan Pantai Indonesia (LPI). c. Metadata Inventori: Menjelaskan secara detail informasi dari masingmasing data set (lembar peta). 2.4.5 Standar Metadata Standar isi metadata data geospasial digital yang digunakan dan disepakati oleh komunitas IDSN mengacu pada dokumen "Content Standards for Digital Geospasial Metadata" yang telah disetujui oleh Federal Geographic Data Committee (FGDC) pada tanggal 8 Juni 1994 menjelaskan tentang standardisasi metadata untuk data spasial digital. Standar ini berisikan sekumpulan istilah dan definisi yang umum untuk mendokumentasikan data spasial digital. Standar FGDC menetapkan nama, definisi unsur data dan group data yang digunakan dan
11
informasi yang harus disediakan untuk mengisi unsur data dalam penyusunan metadata. Informasi yang disediakan dalam penyusunan metadata tersebut adalah suatu keharusan atau opsional. Unsur-unsur metadata yang ditetapkan berdasarkan Standar FGDC dikelompokkan sebagai berikut : a) Informasi Identifikasi Data Informasi identifikasi memberikan informasi dasar tentang data, termasuk di dalamnya adalah informasi judul, cakupan area, dan aturan untuk menggunakan data. Unsur-unsur metadata yang termasuk di dalamnya adalah hal-hal yang diperlukan untuk mengidentifikasi data, yaitu : Sitasi, deskripsi, periode waktu pembuatan, status, spasial domain, kata kunci, batasan akses dan batasan penggunaan data. Informasi identifikasi merupakan keharusan dalam penyusunan suatu metadata. b) Informasi Kualitas Data Informasi kualitas data memberikan informasi umum tentang kualitas data. c) Informasi Pengorganisasian Data Informasi pengorganisasian data spasial menunjukan tatacara yang digunakan untuk menyajikan informasi spasial dalam suatu data. Kategori metadata ini menjelaskan tentang objek titik, vector dan raster. Unsur unsur yang berkaitan langsung dengan acuan spasial sangat diperlukan. Unsur - unsur yang tidak langsung berkaitan dengan acuan spasial hanya digunakan untuk kategori tertentu.
12
d) Informasi Acuan Spasial Informasi acuan spasial menjelaskan kerangka acuan koordinat dari suatu data. e) Informasi Intensitas dan Atribut Unsur entitas dan atribut memberikan informasi tentang isi informasi data, termasuk jenis entity, atribut, dan domain untuk mendapatkan besaran atribut data. f) Informasi Pendistribusian Informasi pendistribusian memberikan informasi tentang nama institusi yang mendistribusikan dan tatacara untuk mendapatkan data. g) Informasi Acuan Metadata Unsur ini memberikan informasi tentang informasi metadata. Informasi yang terkandung didalamnya termasuk tanggal pembuatan metadata, kontak, standar dan versi metadata. Informasi acuan metadata merupakan unsur yang harus tersedia dari suatu metadata.
Penjelasan mengenai
struktur dan isi dari standar metadata FDGC dijelaskan secara lebih rinci pada bagian struktur standar metadata FGDC. 2.4.6 Metode Penyusunan Metadata Hal utama yang harus dipahami dalam mempersiapkan metadata adalah pemahaman tentang data itu sendiri dan standar (Federal Geographic Data Committee). FGDC (standar yang dipakai untuk mendiskripsikan). Kemudian kita menentukan cara yang akan kita pakai untuk menuliskannya. Biasanya metadata dibuat dalam satu file digital untuk satu jenis data. Untuk membuat atau
13
menuliskan informasi data kita membutuhkan satu tool (software) metadata agar sesuai dengan standar FGDC. Urutan dalam melakukan pembuatan metadata adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi informasi-informasi penting dari data. 2. Susun informasi informasi tersebut dalam standar metadata FGDC dengan menggunakan metadata creation tool. Metadata creation tool adalah perangkat lunak untuk membuat file digital metadata. 3. Cek isi dari metadata untuk memastikan informasi tentang data sudah lengkap dan sesuai. Dalam membuat metadata, informasi mengenai data set itu sendiri dan standar metadata (struktur) yang dipakai (FGDC) perlu dipersiapkan. Informasi dapat kita kumpulkan melalui form (formulir isian) yang mudah dipahami. Formulir isian dipersiapkan sedemikian rupa dengan menggunakan istilah yang dikenal oleh pelaksana teknis. Setelah itu barulah dimulai memasukkan informasi yang kita dapatkan kedalam metadata. File yang dihasilkan kemudian kita parser untuk memastikan struktur metadata sesuai dengan standar atau bila kita ingin mengkonversi format file. Satu berkas metadata (file komputer) berisikan satu record metadata yang menjelaskan satu data set. FGDC (Federal Geographic Data Commite). Merupakan metadata yang dikeluarkan oleh United State Geological States (USGS), metadata versi FGDC lebih spesifik dan rinci pengelompokannya dimana masing-masing kategori mempunyai beberapa sub bagian yang totalnya hingga 220 item untuk menggambarkan data digital jumlah item tersebut
14
menyebabkan daftar metedatanya sangat panjang dan istilah-istilahnya sangat susah untuk dimengerti. 2.5 UML (Unified Modeling Language) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Bahasa Pemodelan UML lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunak dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (C+ , Java, VB.NET), namun demikian tetap dapat digunakan pada bahasa pemrograman prosedural (Ziga Turck, 2007) 2.5.1 Use Case Diagram Menurut (Whitten, 2004) Mengartikan use case sebagai urutan langkahlangkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), dan mengekspresikan apa yang user harapkan terhadap sistem. Narasi use case menjelaskan secara detail bagaimana user berinteraksi dengan sistem saat mengakses use case. Use case digambarkan dalam bentuk ellips/oval. Berikut adalah gambar 2.1 simbol use case.
Gambar 2.1 Simbol Use Case
Elemen use case terdiri dari : 1. Diagram use case, disertai dengan narasi dan skenario. 2. Aktor mendefinisikan entitas di luar sistem yang memakai sistem.
15
3. Asosiasi mengindikasikan aktor mana yang berinteraki dengan use case dalam suatu sistem. 4. <
>
dan
<<extend>>
merupakan
indikator
yang
menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar use case. 5. Generalisasi menggambarkan hubungan turunan antara use case atau antar aktor. Contoh Use Case
Gambar 2.2 Contoh Use Case 2.5.2 Class Diagram Class Diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem,sistem tersebut akan menampilkan system kelas,atribut dan hubungan antara kelasketika suatu sistem telah selesai 16
membuat diagram. Objek diagram adalah suatu diagram yang berfungsi untuk mengatur atribut, objek danhubungan antara contoh dalam diagram, objek diagram juga dapat menampilkan struktur model system dalam waktu tertentu. Contoh Class Diagram
Gambar 2.3 Contoh Class Diagram 2.5.3 Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Tabel 2.1 Simbol Activity Diagram SIMBOL
KETERANGAN Star Point End Point Activities 17
Fork (Percabangan) Join (Penggabungan) Decision Sebuah cara untuk mengelompokkan
Swimlane
activity berdasarkan actor (mengelompokkan activity dalam sebuah urutan yang sama) Tabel 2.1 Simbol Activity Diagram Contoh Activity Diagram Bagian Gudang
Memberi informasi data Barang yang akan dipesan
Bagian Pembelian
Menerima informasi
Buat SPP
Terima SPP
Kirim Barang disertai Faktur
Terima Barang dan Faktur
Buat SPBJ
Supplier
Tandatangani SPBJ
Melakukan pembayaran
Terima SPBJ
Konfirmasi pembayaran
Terima pembayaran
Terima Kwitansi
Buat kwitansi
Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram
18
2.5.4 Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Contoh sequence diagram :
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram
19
2.6 Geonetwork Geonetwork adalah aplikasi katalog untuk mengelola sumber daya spasial direferensikan. Ini menyediakan mengedit metadata yang kuat dan fungsi pencarian serta web interaktif sehingga bisa menampilkan peta. Hal ini saat ini digunakan dalam berbagai inisiatif Infrastruktur Data Spasial di seluruh dunia. Geonetwork Opensource juga sebuah perangkat standarisasi dan desentralisasi manajemen informasi spasial, didesain untuk mampu mengakses data geospasial, produk kartografi dan metadatanya yang bersumber dari berbagai institusi, meningkatkan pertukaran dan sharing informasi spasial antar organisasi dan siapa saja yang berkepentingan terhadapnya, berbasis web. Pendekatan manajemen informasi spasial ini dimaksudkan untuk memfasilitasi komunitas pengguna informasi spasial guna memperoleh kemudahan dan ketepatan waktu dalam mengakses data spasial maupun peta-peta tematik guna mendukung pengembilan keputusan dan keperluan lainnya.
Geonetwork Opensource mampu menampung aksesbilitas keragaman data yang begitu luas dan besar berikut informasi yang berasoisasi dengannya, pada skala
yang
berbeda
maupun
dari
berbagai
sumber
(multi
disiplin),
mengorganisasikan dan mendokumentasikannya dalam sebuah standar yang konsisten. Dengan Geonetwork diharapkan terjadi peningkatkan penukaran dan sharing data antar organisasi guna menghindari duplikasi data, meningkatkan usaha kerjasama dan koordinasi dalam mengkoleksi data dan membuatnya tersedia untuk kebaikan bagi semua pihak, menghemat dana, dan pada saat yang
20
sama sebenarnya menjaga/memelihara data serta informasi kepemilikannya (Lajung, 2009)
2.7 Database
Database merupakan kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap pemakai ( User ) diberi wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam table-tabel tersebut. (Kok Yung, 2002)
2.8 MySQL MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun SQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query. Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai sehingga lahirlah MySQL. Tentang pengambilan nama MySQL, sampai saat ini masih belum jelas asal usulnya. Ada
21
yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang kebetulan juga bernama My. MySQL adalah suatu software sistem manajemen database. Database adalah suatu koleksi data yang terstruktur. MySQL merupakan Relational Database Management system (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public License (GPL). Sistem manajemen database seperti MySQL diperlukan untuk menambahkan, mengakses, memproses data yang disimpan di komputer. MySQL menggunakan Standart Structured Query Language (SQL), yaitu bahasa standart yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. Alasan penggunaan MySQL sebagai software database server adalah MySQL dari awal didesain untuk menangani database yang cukup sangat besar, lebih cepat dari solusi yang ada. Konektivitas, kecepatan dan security yang baik membuat MySQL sangat cocok digunakan di internet. (Rickyanto, 2002) 2.9 XML (Extensible Markup Language)
XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.
22
XML didesain untuk mempu menyimpan data secara ringkas dan mudah diatur. Kata kunci utama XML adalah data (jamak dari datum) yang jika diolah bisa memberikan informasi.
XML menyediakan suatu cara terstandarisasi namun bisa dimodifikasi untuk menggambarkan isi dari dokumen. Dengan sendirinya, XML dapat digunakan untuk menggambarkan sembarang view database, tetapi dengan suatu cara yang standar (Wikipedia)
Contoh Dokumen XML :
<judul>Roti tawar Tepung Ragi Air hangat Garam Campur semua bahan dan uleni adonan sampai merata. Tutup dengan kain lembap dan biarkan selama satu jam di ruangan yang hangat. Ulangi lagi, letakkan di loyang dan panggang di oven. Keluarkan, hidangkan
23
2.10 Pengujian (testing) Testing merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. (Roger.S.Pressman,2001) Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan arena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas. Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah: 1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan 2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya 3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak, yaitu:
24
Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan, maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program gagal.
Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan.
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari semua modul program.
Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah fokus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem.
Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.
Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independent Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain
suatu program komputer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui
25
apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi. Pengujian Black Box Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. (Rosa Ariani Sukamto, 2009) Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima. Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
26
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Profil Perusahaan Badan Geologi merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang geologi dan geofisika. Badan Geologi membantu pemerintah dalam mengantar ilmu kebumian untuk masyarakat. Badan Geologi mempunyai program kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan terdiri atas kegiatan rutin dan kegiatan pembangunan, sesuai dengan tugas fungsi Pusat Survei Geologi yang dinyatakan dalam peraturan Mentri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 0030 tahun 2005 tentang organisai dan tata kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Dalam menyikapi restrukturisasi, Pusat Survei Geologi melakukan penataan struktur organisasi sebagai upaya meningkatkan kinerja penelitian dan pengembangan di bidang geologi dan geofisika. Nama Perusahaan
: Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Alamat
: Jl. Diponegoro No.57 Bandung 40122
Sub Bagian
: Pusat Survei Geologi
Bentuk Badan Hukum
: Badan Usaha Milik Negara
Pada tahun 2005 berubah nama menjadi Pusat Lingkungan Geologi dengan perubahan tugas yang bertitik berat kearah penelitian dan pelayanan. Memiliki logo seperti gambar 3.1 di bawah ini :
27
Gambar 3.1 Logo Pusat Lingkungan Geologi 3.2 Sejarah Singkat Tentang Badan Geologi Lingkungan
Kelembagaan kegeologian yang dewasa ini bernama Badan Geologi sebagai lembaga geologi terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Awalnya adalah Kantor (kemudian Dienst) van het Mijnwezen (Kantor, kemudian Jawatan Pertambangan) yang didirikan pemerintah jajahan Hindia Belanda pada tahun 1850. Kelembagaan ini menerapkan ilmu geologi dalam usahanya mencari bahan galian tambang, dengan organisasi yang disebut Mijnbouwkundig¬ Geologische Onderzoekingen (MGO; Penyelidikan Geologi-Pertambangan). Sepanjang sejarahnya, nama kelembagaan itu berganti-ganti, bahkan pada waktu masih zaman penjajahan. Ketika Indonesia diduduki Jepang, nama instansi itu dengan
sendirinya
juga
dijepangkan.
Demikian
pula
sejak
Indonesia
mempermaklumkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, instansi itu sudah sembilan kali berganti nama, meskipun dalam bahasa Indonesia. Pergantian terakhir kali pada tahun 2005, ketika terbentuknya Badan Geologi. Nama instansi induknya pun berganti- ganti sejak awal berdirinya, hingga sekarang yang bernama Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
28
3.2.1 Visi Menjadi institusi terdepan dalam Bidang penelitian, penyelidikan, dan pelayanan data dan informasi Sumber Daya Geologi Indonesia tahun 2009. 3.2.2 Misi 1. Meningkatkan pengungkapan potensi sumber daya geologi untuk investasi sektor energi dan sumber daya mineral. 2. Meningkatkan pelayanan data dan informasi potensi sumber daya geologi untuk mendukung investasi sektor energi dan sumber daya mineral serta penataan ruang wilayah. 3. Memberikan pelayanan jasa penelitian dan bimbingan serta pelayanan teknis bidang sumber daya geologi. 4. Mendorong kegiatan eksplorasi untuk penemuan daerah potensi baru sumber daya mineral, batubara, gambut, bitumen padat, panas bumi serta minyak dan gas bumi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya geologi di Indonesia. 5. Merumuskan pedoman dan prosedur kerja di bidang sumber daya geologi. 6. Mendorong diterapkannya azas-azas konservasi di setiap kegiatan pertambangan,
eksplorasi,penelitian
Sumber
Daya
Geologi
untuk
terwujudnya kegiatan pertambangan yang ramah lingkungan. 7. Meningkatkan dan memelihara kerjasama internasional dalam rangka alih teknologi dan pengetahuan. 8. Meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah melalui pengembangan pengetahuan, kemampuan kualitas dan kinerja sumber daya manusia
29
dalam rangka mewujudkan sistem manajemen mutu kelembagaan yang efektif dan efisien untuk menjadikan aparatur pemerintah yang kompeten, bersih, dan akuntable (good governance). 3.2.3 Fungsi Perusahaan Perumusan kebijakan di bidang geologi; Perumusan rencana dan program penelitian dan pelayanan; Pembinaan dan pelaksanaan penelitian dan pelayanan; Pelayanan survei geologi, serta penelitian dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, dan geologi lingkungan; Pemberian rekomendasi serta penyajian informasi hasil survei, penelitian dan pelayanan; Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pelayanan bidang geologi; Pelaksanaan urusan administrasi Badan Geologi. 3.3 Struktur Organisasi
Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki salah satu tujuan yang hendak dicapai atau yang telah ditetapkan. Untuk terciptanya proses koordinasi yang baik maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi untuk mengadakan aktivitas perusahaan yang meliputi pembagian tugas-tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara karyawan dengan karyawan, karyawan maupun pemimpin maupun dengan staf-staf yang ada. Pegawai Pusat Lingkungan Geologi saat ini terdiri dari berbagai jenjang dan jenis keahlian di bidang Geologi, geologi lingkungan Geologi Teknik, 30
Hidrogeologi, Geofisika, Geodinamika, Tambang, Perencanaan Kota dan Wilayah, Teknik lingkungan pengelolaan Sumber Daya Bumi, Kimia, Biologi, Fisika,Penginderaan jauh, Akuntansi, Manajemen, Hukum, Administratif Negara, Publisistik dan Perpustakaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian manajemen yang tersusun dari sesuatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkat fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan Penerapan struktur organisasi dilingkungan Pusat Lingkungan Geologi Berbentuk Diagram ini dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk semua bidang pekerjaan bantuan agar segala kebijakan pimpinan dapat terwujud dengan maksimal. Tujuannya adalah untuk memberikan dasar pekerjaan maupun kedudukan karyawan dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi tidak akan timbul kesimpang siuran dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh pimpinan perusahaan. Pusat Lingkungan Geologi memiliki struktur organisasi seperti gambar 3.2 di bawah ini :
31
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pusat Lingkungan Geologi
3.4 Bidang Pekerjaan Perusahaan Pusat Lingkungan Geologi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang airtanah, geologi teknik, geologi lingkungan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Pusat Lingkungan Geologi mempunyai fungsi:
a
Perumusan kebijakan dan pelaksanaan inventarisasi, pemetaan skala 1:250.000 atau lebih kecil, pemetaan tematik, pendayagunaan dan konservasi airtanah, geologi teknik, lingkungan geologi perkotaan dan
32
daerah, kawasan lindung geologi dan pertambangan, serta pelayanan data dan informasi. b
Perumusan pedoman, norma, persyaratan, prosedur, kriteria dan standar inventarisasi, pemetaan sistematik dan tematik, pendayagunaan dan konservasi airtanah, geologi teknik, lingkungan geologi perkotaan dan daerah, kawasan lindung geologi dan pertambangan.
c
Pemberian bimbingan teknis di bidang inventarisasi, pemetaan tematik, pendayagunaan dan konservasi airtanah, geologi teknik, lingkungan geologi
perkotaan
dan
daerah,
kawasan
lindung
geologi
dan
pertambangan. d
Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang inventarisasi, pemetaan skala 1:250.000 atau lebih kecil, pemetaan tematik, pendayagunaan dan konservasi airtanah, geologi teknik, lingkungan geologi perkotaan dan daerah, kawasan lindung geologi dan pertambangan.
e
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
3.5 Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) adalah salah satu unit kerja di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) mempunyai latar belakang sejarah sejak tahun 1978 dengan nama Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Tahun 2001 berubah nama menjadi Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan. Pada tahun 2005 berubah nama menjadi Pusat Lingkungan Geologi dengan perubahan tugas yang bertitik
33
berat ke arah penelitian dan pelayanan. Dan terakhir pada tahun 2010 berubah nama lagi menjadi Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan.
3.5.1 Visi:
1. Mewujudkan informasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang handal serta rujukan untuk rekomendasi penyusunan kebijakan dan pengaturan, pedoman dan prosedur penelitian implementasi pengelolaan tata ruang dan lingkungan ; 2. Mencapai rekomendasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang dipergunakan dalam setiap penyusunan tata ruang, pengelolaan lingkungan dan air tanah, rekontruksii dan rehabilitasi lingkungan pasca bencana; 3. Mencapai pelayanan informasi bidang geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah yang efektif, memuaskan pelanggan dan menjangkau masyarakat luas; 4. Menjadikan sumber daya manusia dan organisasi sebai rujukan terpercaya dan mitra terdepan dalam bidang penelitian dan pelayanan informasi geologi lingkungan, geologi teknik dan air tanah.
3.5.2 Misi:
Menjadi institusi rujukan dalam bidang penelitian, penyelidikan, dan pemberian rekomendasi serta penyediaan, pengelolaan dan pelayanan yang terpercaya dalam mewujudkan pengelolaaan air tanah, pengelolaan
34
pengawasan pertambangan, penataan ruang, dan pengembangan wilayah berbasis geologi lingkungan, geologi lingkungan dan air tanah.
3.6 Bidang Pekerjaan Divisi/Departemen 3.6.1 Bagian Tata Usaha Bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi : a
Pengurusan perencanaan, pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai.
b
Pelaksanaan persuratan dinas dan kearsipan.
c
Pelaksanaan administrasi anggaran dan perbendaharaan serta akuntansi.
d
Penyiapan sarana dan prasarana kerja, keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan.
e
Evaluasi pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan pusat.
Bidang Tata Usaha Terdiri Dari : a. Sub bagian Umum dan Kepegwaian mempunyai tugas melakukan urusan serta peruuratan dinas dan kearsipan pusat. b. Sub bagian Keuangan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan dan rumah tangga pusat.
35
3.6.2 Bidang Geologi Lingkungan Dalam bidang geologi lingkungan ini Mempunyai kegiatan: a. Membuat rumusan, standar normal, dan prosedur untuk penelitian, inventarisasi, pemetaan, evaluasi dan pengembangan potensi geologi lingkungan. b. Melakukan penyelidikan/pemetaan geologi lingkungan perkotaan, regional, geologi lingkunan regional. c. Melakukan
pemodelan
dan
rancang
bangun
bidang
geologi
lingkungan. d. Melaksanakan bimbingan teknis geologi lingkungan untuk penataan ruang, pengelolaan lingkungan di wilayah perkotaan, dan geologi lingkungan regional. Bidang Penelitian Geologi Lingkungan terdiri dari: a. Informasi hasil penelitian dan penyelidikan geologi lingkungan. b. Peta geologi lingkungan skala 1:100.000 c. Peta rekomendasi penggunaan lahan berdasarkan aspek geologi lingkungan skala 1:100.000 d. Peta daerah karst skala 1:250.000 e. Peta kawasan lindung geologi skala 1:250.000
36
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Input/Output Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk menentukan input apa saja yang dibutuhkan oleh sistem. 4.1.1 Input Input yang dimasukkan yaitu metadata. Metadata tersebut menggunakan standar FGDC (Federal Geographic Data Commite). Merupakan metadata versi FGDC lebih spesifik dan rinci pengelompokannya dimana masing-masing kategori mempunyai beberapa sub bagian yang totalnya hingga 220 item untuk menggambarkan data digital jumlah item tersebut menyebabkan daftar metedatanya
sangat
panjang dan
FGDC
standar
yang dipakai
untuk
mendeskripsikan. Kemudian kita menentukan cara yang akan kita pakai untuk menuliskannya. Biasanya metadata dibuat dalam satu file digital untuk satu jenis data. Untuk membuat atau menuliskan informasi data kita membutuhkan satu tool (software) metadata agar sesuai dengan standar FGDC. Urutan dalam melakukan pembuatan metadata adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi informasi-informasi penting dari data. 2. Susun informasi informasi tersebut dalam standar metadata FGDC dengan menggunakan metadata creation tool. Metadata creation tool adalah perangkat lunak untuk membuat file digital metadata. 3. Cek isi dari metadata untuk memastikan informasi tentang data sudah lengkap dan sesuai.
37
4.1.2 Output Output dari sebuah sistem merupakan hal yang penting bagi user dalam menentukan dipakai tidaknya sistem tersebut. Output yang akan dihasilkan dari aplikasi Geonetwork Opensource ini berupa hasil informasi metadata. 4.2 Spesifikasi Geonetwork Geonetwork mengimplementasikan komponen Portal dan database Catalog dari Infrastruktur Data Spasial. Hal tersebut artinya bahwa Geonetwork menyediakan kemampuan untuk mengelola dan mepublikasi metadata atas data spasial dan layanan terkaitnya. 4.2.1
Perangkat Lunak -
Operating System berbasis Windows, Linux maupun Mac OS X.
-
Browser internet yang normal digunakan seperti Firefox v2+ (All), Internet Explorer v6+ (Windows), Safari v3+ (Mac OS X Leopard.
-
Java Runtime Environment (JRE 1.6.0)
-
JDBC (Java database connectivity) compliant memenuhi DBMS (Database Management System; MySQL, Postgresql, Oracle)
-
File instalasi Geonetwork (update terakhir hingga Oktober 2009 adalah versi 2.4.2 )
4.2.3 Perangkat Keras
-
Kebutuhan RAM (Random Access Memory) 1 GB
-
Prosesor Komputer 1.83 GHz
-
Kapasitas Hardisk 80 GB
38
-
LAN – (Local Areal Network)
4.3 Analisis Perancangan Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati saat ini. Dibangun berbagai macam pemodelan sistem untuk memudahkan dalam pembacaan perancangan program. Maka akan ditemukan beberapa metadata data spasial dan tampilan peta-peta pada Geologi Lingkungan. Diantaranya sebagai berikut : 4.3.1 Perancangan Use Case Desain ini akan digambarkan pada use case diagram yang menjelaskan apa yang dilakukan oleh sistem dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Use case diagram yang digambarkan dalam bentuk gambar atau bagan yang digambarkan dengan simbol serta setiap symbol menyatakan suatu proses tertentu. Use case diagram menggambarkan aktivitas yang dilakukan yaitu oleh: 1. Admin 2. User
39
Berikut use case diagram pada gambar 4.1 di bawah ini :
Mengelola Metadata
Pencarian Metadata
<>
<>
Personal Info Download
Login <> Admin
User Manajemen User
Lihat Metadata
Gambar 4.1 Use Case Diagram Skenario Use Case Skenario use case merupakan tabel yang menggambarkan deskripsi rinci dari tiap use case. Berikut adalah skenario use case untuk setiap use case yang ada pada sistem yang akan dibangun. 1. Skenario Login Nama Use Case
: Login
Aktor
: Administrator
Kondisi Awal
: Masuk ke halaman login administrasi
Kondisi Akhir
: Dapat masuk ke halaman administrasi
Deskripsi
: Memasukan username dan password kemudian
40
akan dilakukan pengecekan
di dalam database Tabel 4.1 Skenario Login AKTOR
SISTEM
1. Administrator
2. Sistem
memasukan
mengecek
username
username
dan
password
untuk
dan
apakah password
sesuai dengan data yang terdapat di database
masuk ke halaman administrasi. 3. Masuk
ke
halaman
administrasi.
2. Skenario Mengelola Metadata Nama Use Case
: Mengelola Metadata
Aktor
: Administrator
Kondisi Awal
: Masuk ke halaman login administrasi
Kondisi Akhir
: Dapat mengubah, menghapus dan mengedit metadata..
Deskripsi
: Terdapat fasilitas dimana administrator dapat mengubah, menambahkan dan menghapus metadata.
41
Tabel 4.2 Skenario Mengelola Metadata AKTOR
1.
SISTEM
Administrator
2. Sistem
akan
melakukan
memilih operasi apa
operasi yang telah dipilih oleh
yang akan dilakukan
administrator
terhadap
menambahkan,
metadata,
bisa
menambah
metadata
berupa, menghapus
atau mengubah metadata.
baru,
menghapus metadata yang
ada
atau
mengubah metadata. 3.
Tampilan informasi bahwa metadata
sudah
diubah,
dihapus dan atau ditambah sesuai
dengan
apa
yang
dipilih oleh administrator.
3. Skenario Personal Info Nama Use Case
: Personal Info
Aktor
: Administrator
Kondisi Awal
: Masuk ke halaman login administrasi
Kondisi Akhir
: Dapat mengubah, menghapus dan mengedit password dan informasi user.
Deskripsi
: Terdapat dua fasilitas yaitu mengubah password dan mengubah informasi user. 42
Tabel 4.3 Skenario Personal Info AKTOR
SISTEM
1. Administrator memilih apa
2. Sistem
operasi
yang
akan
melakukan
operasi yang telah dipilih oleh
akan
administrator
berupa,
dilakukan terhadap
menambahkan,
menghapus
personal info, ada
atau mengubah metadata.
dua fasilitas yaitu ubah password dan ubah
informasi
user. 3.
Tampilan informasi bahwa metadata
sudah
diubah,
dihapus dan atau ditambah sesuai
dengan
apa
yang
dipilih oleh administrator.
4. Skenario Manajemen User Nama Use Case
: Manajemen User
Aktor
: Administrator
Kondisi Awal
: Masuk ke halaman login administrasi
Kondisi Akhir
: Dapat mengubah, menghapus dan mengedit user.
Deskripsi
: Terdapat fasilitas dimana administrator dapat mengubah, menambahkan 43
dan menghapus user. Tabel 4.4 Skenario Manajemen User AKTOR
SISTEM
1. Administrator
memilih apa
2. Sistem
akan
melakukan
operasi
operasi yang telah dipilih
akan
oleh administrator berupa,
yang
dilakukan
menambahkan,
terhadap
user,
bisa
menambah
user
baru,
menghapus
user
yang
atau
ada
menghapus
dan atau mengubah user.
mengubah user. 3. Tampilan
informasi bahwa
user sudah diubah, dihapus dan atau ditambah sesuai dengan apa yang dipilih oleh administrator.
5. Skenario Lihat Metadata Nama Use Case
: Lihat Metadata
Aktor
: Administrator, User
Kondisi Awal
: Masuk ke menu awal
Kondisi Akhir
: Dapat melihat informasi metadata.
Deskripsi
: Menampilkan informasi metadata
44
Tabel 4.5 Skenario Lihat metadata AKTOR
1.
SISTEM
Administrator, User
2. Sistem menampilkan
memilih
informasi metadata yang
kategori metadata diinginkan
6. Skenario Pencarian Metadata Nama Use Case
: Pencarian Metadata
Aktor
: User
Kondisi Awal
: Masuk ke halaman awal
Kondisi Akhir
: Hasil pencarian metadata tampil sesuai dengan keinginan pengguna.
Deskripsi
: Terdapat fasilitas dimana user dapat melakukan pencarian metadata dengan pilihan pencarian yang diinginkan.
Tabel 4.6 Skenario Pencarian metadata AKTOR
1.
User
SISTEM
memilih
2. Sistem menampilkan
kategori metadata dan metadata
informasi metadata yang
mencari diinginkan oleh user.
sesuai
kebutuhan user.
45
7. Skenario Download Nama Use Case
: Download
Aktor
: User
Kondisi Awal
: Masuk ke menu awal
Kondisi Akhir
: Download metadata sesuai dengan keinginan pengguna
Deskripsi
: Terdapat fasilitas dimana user dapat melakukan download metadata dengan format PDF. Export (Zip) dan Export (TXT) sesuai yang diinginkan. Tabel 4.7 Skenario Download Metadata
AKTOR
SISTEM
1. User mendapatkan informasi metadata dan
2. Sistem menampilkan informasi metadata yang
dapat diinginkan dan dapat
mendownload dengan format pdf, xml, dan fgdc.
menyimpannya sesuai format yang ada.
Pada use case diagram di atas menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh Administrator dan user. Kedua actor tersebut memiliki aktivitas masing-masing yaitu :
46
- Admin
: Mengelola semua aktifitas sistem meliputi hak Manajemen user dan mengelola metadata.
- User
: Hanya bisa memilih kategori dan lihat informasi metadata
4.3.2 Class Diagram Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Berikut class diagram pada gambar 4.2 di bawah ini : -n
Users
-id : int -username : char -password : char -surname : char -name : char -profile : char -address : char -city : char -state : char -zip : char -country : char -email : char -organisation : char -kind : char +insert() +update() +delete()
-n
-1
Groups -id : int -name : char -description : char -email : char -referrer : int +insert() +update() +delete() +get iduser()
-1
Operations -id : int -name : char -reserved : char +caridata() +download()
-n
Categories -id : int -name : char +insert() +update() +delete()
-1
Gambar 4.2 Class Diagram
47
-1
Metadata -id : int -uuid : char -schemald : char -isTemplate : char -isHervasted : char -createDate : char -changeDate : char -Data : long -source : char -title : char -root : char -harvestUuid : char -owner : int -groupOwner : int -harvestUri : char -rating : int -popularity : int -displayorder : int +insert() +update() +delete() +get idcategories() +get idoperations()
-n
Pada class diagram diatas menggambarkan relasi antar tabel yang saling berhubungan. Pada masing-masing tabel memiliki atribut sebagai berikut : 1. Users : id, username, password, surname, name, profile, address, city, state, zip, country, email, organisation, kind. 2. Groups : id, name, description, email, referrer. 3. Operations : id, name, reserved. 4. Metadata : id, uuid, schemaId, isTemplate, isHarvested,createdate, changeDate, data, source, title, root, harvestUuid, owner, groupOwner, harvestUri, rating, popularity, displayorder. 5. Categories : id, name. 4.3.3 Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Berikut activity diagram pada gambar 4.3 di bawah ini :
48
Activity Diagram Administrator
Sistem
Database
Start Menu Awal
Masukan Username dan Password
Masuk Halaman Administrasi
Tidak Valid
Valid
Menampilkan Halaman Administrasi
Pilih Personal Info
Pilih Manajemen User
Pilih Mengelola Metadata
Pilih Operasi
Ubah Metadata
Hapus Metadata
New Metadata
Pilih Tamplate FGDC
Create Metadata
Tampil Info
Simpan
Finish
Gambar 4.3 Activity Diagram Mengelola Metadata Perancangan Activity Diagram diatas merupakan activity admin dapat login dan mengelola metadata yaitu admin bisa menambah, mengubah, dan menghapus metadata.
49
4.3.4 Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram
Halaman Utama
Database
Administrator
1.Masukan Username dan Password
Menu Administrasi
Mengelola Metadata
2. Cek Username dan Password
3. Tidak Valid 4. Tampil Menu Administrasi 5. Mengelola Metadata 6. Create Metadata
7. Pilih Template FGDC 8. Simpan
Gambar 4.4 Sequence Diagram Perancangan sequence diagram diatas merupakan aktivitas admin terhadap sistem untuk dapat akses halaman administrasi dan mengelola metadata.
50
4.4 Perancangan Antar Muka Perancangan antar muka (interface) merupakan gambaran mengenai tampilantampilan program yang nanti akan digunakan didalam aplikasi Geonetwork Opensource, adapun tampilan program yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
Gambar 4.5 Tampilan Utama Geonetwork Opensource Gambar diatas merupakan tampilan utama dari aplikasi Geonetwork Opensource, pada tampilan utama ini ada beberapa yang dapat dirubah diantanya yaitu :
51
1. Image Header, merupakan sebuah gambar atau judul aplikasi Geonetwork Opensource. 2. Format bahasa, merupakan bahasa yang digunakan hanya terdapat dua bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa indonesia. 3. Wilayah, dapat memilih daerah atau wilayah di Indonesia dengan cara yang lebih interaktif. 4. Kategori, merupakan
daftar kategori
yang disediakan untuk
mengidentifikasikan metadata. 5. Logo, Dirubah menjadi logo Badan Geologi Lingkungan.
52
BAB V IMPLEMENTASI 5.1
Implementasi Sistem Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju
tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Ada beberapa tahapan implementasi sistem yang harus di jalankan, diantaranya: 5.1.1 Persiapan Sistem Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan sistem terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Perangkat keras (Hardware) Hardware (perangkat keras) adalah seluruh komponen fisik yang berada di komputer yang digunakan untuk menunjang pembangunan sistem informasi. Hardware yang digunakan dalam menerapkan sistem informasi ini secara optimal memerlukan spesifikasi minimum sebagai berikut : Prosesor Intel Core Duo 1.83 GHz Kapasitas Hardisk 80 GB RAM 1 GB Monitor Keyboard dan Mouse
53
2. Persiapan Perangkat Lunak (Software) Software (perangkat lunak) adalah komponen logikal untuk pengolahan data. Software yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah sebagai berikut : Windows Xp Service Pack 2 Browser internet yang digunakan adalah Mozilla Firefox, Google Chrome. Java Runtime Environment (JRE 1.6.0) MySQL ODBC
driver
memenuhi
DBMS
(Database
Management System) menggunakan MySQL File instalasi Geonetwork versi 2.6.4 XAMPP 1.7.3 5.1.2
Pelatihan
Tahapan selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada Administrator yang akan terlibat dengan sistem yang bersangkutan dengan memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana sistem tersebut di operasikan, sehingga nantinya Administrator dapat mengoperasikan sistem sesuai dengan yang diharapkan. 5.1.3 Pengujian Sistem Tahap pengujian sistem merupakan tahap dilakukannya pengujian terhadap sistem yang baru, untuk meyakinkan bahwa sistem mampu bekerja secara optimal, tahap ini dilakukan setelah semua fasilitas tersedia yaitu Hardware, Software, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang telah diberikan
54
pelatihan. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa komponenkomponen sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. 5.2 Implementasi Database 1. Tabel Users Tabel users ini digunakan untuk menyimpan data user dan juga data admin.
Gambar 5.1 Tabel Users 2. Tabel Usergroups Tabel usergroups ini berfungsi sebagai penyimpanan jumlah data user yang telah diinputkan.
55
Gambar 5.2 Tabel Usergroups 3. Tabel Groups Tabel groups ini berfungsi sebagai penyimpanan metadata yang telah dikelompokkan.
Gambar 5.3 Tabel Groups
56
4. Tabel Operationallowed Tabel Operationallowed ini berfungsi sebagai pemilihan operasi yang mengijinkan operasi metadata.
Gambar 5.4 Operationallowed 5. Tabel Operations Tabel operations ini berfungsi sebagai pemilihan operasi yang terdapat pada metadata seperti view, download, dan editing.
Gambar 5.5 Operations
57
6. Tabel Metadata Tabel metadata ini berfungsi sebagai penyimpanan seluruh metadata yang telah diinputkan.
Gambar 5.6 Tabel Metadata 7. Tabel Metadatacateg Tabel metadatacateg ini berfungsi sebagai penyimpanan jumlah metadata dan kategori.
Gambar 5.7 Tabel Metadatacateg 58
8. Tabel Categories Tabel categories ini berfungsi sebagai penyimpanan hasil metadata yang telah dikelompokkan.
Gambar 5.8 Tabel Categories 5.5 Implementasi Antar Muka Implementasi
user
interface
merupakan
bagian
dari
pengolahan
implementasi yang disajikan untuk pengguna, diantaranya : 1. Tampilan awal Geonetwork Opensource saat di jalankan :
Gambar 5.6 Tampilan Menu Utama Geonetwork Opensource
59
Implementasi Pengisian Metadata Dalam Geonetwork Opensource Untuk membuat suatu metadata baru, terdapat langkah-langkah yang harus diperhatikan: 1. Login sebagai administrator untuk dapat mengakses menu dalam geonetwork.
Gambar 5.67 Tampilan Login 2. Selanjutnya masuk ke menu administrasi lalu pilih metadata baru.
Gambar 5.8 Tampilan Informasi Metadata
60
3. Lalu Memilih template metadata yang akan digunakan,missal : Template for FGDC.
Gambar 5.9 Tampilan template 4. Setelah memilih template, selanjutnya mengidentifikasi pengguna kelompok metadata lalu klik Create.
Gambar 5.10 Tampilan group 5. Selanjutnya akan muncul form pengisian metadata suatu bentuk metadata baru berdasarkan template yang dipilih akan ditampilkan.
61
Gambar 5.11 Form Input Metadata 6. Setelah pengisian form metadata selesai maka metadata akan tampil sebagai berikut:
62
Gambar 5.12 Tampilan Informasi Metada
63
5.5 Implementasi Pengujian Sistem Hasil keterangan black box: 1. Uji Login Administrator Tabel 5.9 Uji Login Administrator HASIL KEBUTUHAN SISTEM
KETERANGAN SUKSES
Login dengan username dan password yang benar
GAGAL Berhasil masuk
√
ke halaman Menu Administrasi.
Login dengan username dan
Ada pesan
password yang salah
kesalahan, √ Username dan password salah
Mengisi form login dengan data kosong kemudian login
Ada pesan √
kesalahan, Data masih kosong
64
2. Uji Pengelolaan Metadata Tabel 5.10 Uji Pengelolaan Metadata HASIL KEBUTUHAN SISTEM
KETERANGAN SUKSES
GAGAL Metadata
Create new Metadata
ditampilkan √
dikategori dan tersimpan di dalam database
Create new metadata, tidak
Metadata akan ditampilkan
mengisi informasi metadata √
dengan informasi kosong Create new metadata, tapi
Tampil
dibatalkan
massagebox √
untuk persetujuan pembatalan create new metadata
Insert Metadata/Tambah
Metadata telah √ tersimpan dalam
Metadata
65
database
Setiap perubahan
Edit Metadata
yang dilakukan √ tersimpan dalam database. Setiap perubahan
Hapus Metadata
yang dilakukan √ tersimpan dalam database.
66
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian analisis Dalam kegiatan penyusunan metadata pusat lingkungan geologi
dapat diambil kesimpulan
Yaitu dapat merancang
Pengelolaan Metadata Data Spasial Bidang Geologi Lingkungan Menggunakan Geonetwork di Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan Badan Geologi Jawa Barat. 6.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat dikemukakan untuk pengembangan kedepannya sebagai berikut : 1. Backup data pada data geonetwork yang terdapat didalam database guna menghindari hilangnya data. 2. Aplikasi ini dapat di kembangkan lagi agar tampilannya lebih menarik.
67