BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengabdian kepada masyarakat adalah suatu bentuk kegiatan institusi yang diadakan oleh dosen (baik dengan atau tanpa mahasiswa), yang ditujukan untuk masyarakat sebagai salah satu dharma atau tugas pokok perguruan tinggi, di samping dharma pendidikan dan dharma penelitian, sebagaimana yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan dilaksanakannya dharma pengabdian kepada masyarakat baik dalam bentuk pelatihan/penataran, pendidikan kesehatan, penerapan hasil penelitian atau dalam bentuk lainnya, diharapkan selalu ada keterkaitan bahkan kebersamaan antara perguruan tinggi dan masyarakat. Hal ini dapat diartikan sebagai : pengamalan ipteks melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam upaya mensukseskan pembangunan, mengembangkan manusia ke dalam sektor pembangunan dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
B. TUJUAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk : 1. Menerapkan teori-teori keilmuan khususnya penerapan Teknologi Tepat Guna berbasis IPTEKS di bidang kesehatan untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan sehingga selalu diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang dapat memberi dampak dan manfaat secara langsung pada masyarakat. 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat yang dilakukan sivitas akademik sekaligus meningkatkan jumlah sivitas akademik yang melakukan pengabdian masyarakat tersebut. 3. Mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai dengan perkembangannya dalam proses modernisasi dengan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan kesehatan. 4. Mengadakan komunikasi langsung dengan masyarakat dalam rangka mempercepat
upaya
pengembangan
Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
masyarakat
ke
arah
dinamika 1
masyarakat yang siap menempuh perubahan-perubahan dengan nilai-nilai sosial yang ada. 5. Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat dengan metode ilmiah secara praktis.
C. PRINSIP DASAR 1. Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh semua civitas akademika di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang secara institusional dan prosedural. 2. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan sebagai penerapan keilmuan yang dimiliki oleh civitas akademika baik secara kontekstual, aplikatif, kreatif, inovatif dan memiliki relevansi keilmuan berlandaskan penguasaan sains dan teknologi. 3. Pengabdian kepada masyarakat juga dapat dilakukan dalam bentuk terintegrasi dengan mata kuliah.
D. KEBIJAKAN DASAR 1. Peningkatan kemampuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan ilmiah dan aplikasi di lapangan. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak luar (lintas sektoral dan lintas program) 3. Peningkatan sarana dan prasarana 4. Semua kegiatan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat, harus diketahui oleh UPPM untuk mendapatkan pertimbangan secara administratif maupun teknis pelaksanaan. 5. Seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat maupun kegiatan sosial yang dilakukan oleh Jurusan dan prodi yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang dikonfirmasikan dan dikoordinasikan dengan UPPM
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
2
untuk
mendapat
pertimbangan
dampak
positif-negatifnya
terhadap
masyarakat. 6. Mendorong penelitian yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat untuk dijadikan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
E. SASARAN DAN CAKUPAN Fokus sasaran kegiatan pengabdian masyarakat pada hakikatnya adalah Masyarakat, baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus yang juga merupakan mitra kerja Poltekkes Kemenkes Semarang untuk menerapkan IPTEKS. Masyarakat yang menjadi fokus sasaran kegiatan pengabdian masyarakat diklasifikasikan ke dalam kelompok sasaran sebagai berikut, yaitu : 1. Sasaran perorangan 2. Sasaran kelompok 3. Sasaran komunitas 4. Sasaran lembaga Sementara cakupan pengabdian masyarakat meliputi : 1. Masyarakat perkotaan atau pedesaan 2. Masyarakat industri atau agraris 3. Pemerintah maupun swasta 4. Masyarakat perguruan tinggi tersebut Dalam hal ini, pemilihan fokus sasaran kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan dan diupayakan dapat menjangkau masyarakat terbelakang karena ketidakmampuannya. Sedangkan permasalahan yang dipilih diprioritaskan sesuai dengan bidang keilmuan yang dikembangkan di Poltekkes Kemenkes Semarang.
F. MODEL Program pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan cara memanfaatkan dan menerapkan hasil penelitian maupun hasil pendidikan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang. Model pengabdian masyarakat terdiri dari : 1. Model I
: dalam bentuk Pendidikan kepada masyarakat, Pelayanan
Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
3
kepada Masyarakat, Pengembangan Wilayah, Kuliah Kerja Nyata 2. Model II
: kegiatan Kaji Tindak
3. Model III
: bentuk Pengembangan dan Penerapan Hasil Penelitian
G. BENTUK KEGIATAN 1. Praktik kerja lapangan, baik yang dilaksanakan di jurusan/prodi maupun secara terpadu. 2. Pendidikan kepada masyarakat untuk mengasah kemampuan masyarakat melalui pelatihan, penataran, penyuluhan, ceramah, pembimbingan dan kursus. 3. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat baik secara kontinu (setiap hari), berkala (periodik) seperti pelayanan konsultasi kepada masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Semarang maupun kegiatan pelayanan sewaktu–waktu (misalnya saat terjadi bencana alam). 4. Layanan partisipasi sebagai layanan pendampingan yaitu layanan kepada masyarakat yang dilaksanakan atas permintaan instansi lain atau masyarakat. 5. Karya pengabdian kepada masyarakat dalam rangka Penerapan Teknologi Tepat Guna berbasis IPTEKS. 6. Penerapan hasil penelitian. 7. Pengembangan Kewirausahaan.
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
4
BAB II PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG A. PERENCANAAN 1. Poltekkes Kemenkes Semarang wajib menyusun Rencana Induk Pengabdian Masyarakat (RIPM) yang merupakan satu kesatuan dari Rencana Induk Pengembangan (RIP) Poltekkes Kemenkes Semarang, didasarkan pada pengabdian kepada masyarakat, peta jalan (roadmap), ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana. Rencana Induk pengabdian kepada masyarakat tersebut dapat terdiri atas satu atau beberapa bidang unggulan yang mengarah pada terbentuknya keunggulan di perguruan tinggi. 2. Poltekkes Kemenkes Semarang menyusun panduan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada Buku Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Dikti. 3. Poltekkes Kemenkes Semarang secara bertahap merumuskan beberapa bentuk kegiatan atau model pengabdian kepada masyarakat yang relevan dan mendukung sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. 4. Poltekkes
Kemenkes
Semarang
menyusun
pedoman
seleksi
proposal
pengabdian kepada masyarakat yang mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dari dosen dan atau kelompok dosen dan mahasiswa dengan membuat perencanaan/usulan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk proposal yang dilegalisasi. b. Poltekkes
Kemenkes
Semarang
menunjuk
tim
reviewer
internal
berdasarkan kompetensinya, dinilai dari integritas, rekam jejak (track Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
5
record),kesesuaian bidang ilmu yang dibutuhkan dan mekanisme seleksi yang telah ditetapkan. Adapun syarat-syarat tim reviewer adalah : 1) Mempunyai jabatan fungsional minimal Lektor; 2) Pendidikan minimal S2; 3) Berpengalaman dalam bidang ilmu yang relevan. c. Tugas tim reviewer adalah : 1) Menilai atau menyeleksi proposal untuk menetapkan proposal yang dianggap layak untuk dilaksanakan. 2) Mengevaluasi hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.
B. PELAKSANA 1. Kegiatan
Pengabdian
kepada
Masyarakat
dapat
dilaksanakan
oleh
dosen/Unit Akademik, atau Lembaga Kemahasiswaan baik perorangan maupun berkelompok, dikoordinasikan dengan UPPM 2. UPPM bukanlah unit pelaksana tetapi unit yang mengkoordinasikan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang. 3. Dosen/Unit Akademik bersama-sama dengan UPPM merumuskan langkahlangkah tindak lanjut dengan membentuk Tim Pengabdian Masyarakat dengan seorang Koordinator Tim (bila kegiatan tersebut dilakukan secara kelompok). 4. Setelah Tim Pengabdian Masyarakat terbentuk, maka secara formal, kegiatan pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dapat dimulai. 5. Dalam pelaksanaan kegiatan, Tim Pengabdian Masyarakat dapat melibatkan mahasiswa sesuai kebutuhan.
C. KEWAJIBAN PELAKSANA 1. Terlibat aktif, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. 2. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukan kepada kepala unit terkait dengan tembusan kepada UPPM melalui pembuatan laporan setelah UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
6
kegiatan pengabdian kepada nasyarakat selesai dilaksanakan, termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan. Laporan diserahkan paling lambat 1 bulan setelah kegiatan berakhir. Laporan (hard copy dan soft copy) sebaiknya dilampiri foto-foto kegiatan (jika ada), evaluasi kegiatan dan CD kerja (jika memungkinkan). 3. Apabila kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, maka laporan kemajuan dan pertanggungjawaban keuangan dilaporkan kepada kepala unit terkait dengan tembusan kepada UPPM secara periodik setiap empat bulan.
D. HAK-HAK PELAKSANA 1. Setelah diterimanya laporan akhir kegiatan, maka UPPM akan memberikan pengesahan sebagai bukti kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berakhir. 2. Mendapat Tunjangan Dinas Luar Kota atau Dalam Kota (terdiri dari: akomodasi, uang transportasi, uang saku dan uang makan), dengan mengacu pada ketentuan SPPD yang berlaku. 3. Memperoleh beban SKS yang lama kegiatannya minimal 3 – 6 bulan/1 semester. Besarnya beban SKS ditentukan oleh Jurusan atas persetujuan Ketua Jurusan setelah dikeluarkannya SK pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti telah selesainya kegiatan.
E. SUMBER DAYA 1. Dosen dan tenaga ahli lainnya, staf administrasi dan mahasiswa 2. Ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan F. SUMBER DANA Pengorganisasian pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat bersumber dana dari swadana, Sistem Penjamin Internal (SPI), Anggaran Rutin, Kementerian Kesehatan dan Instansi Pemerintah lain ataupun sponsor. Adapun sumber dana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan Poltekkes Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
7
Kemenkes Semarang diperoleh berdasarkan sumber pendanaan/anggaran sebagai berikut : 1. Anggaran Poltekkes a. Anggaran Prodi / Jurusan Merupakan pengabdian masyarakat dengan sumber dana dari Prodi/ Jurusan b. Anggaran UPPM Merupakan pengabdian masyarakat yang didanai oleh UPPM 2. Anggaran dari Luar Poltekkes Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dengan sumber dana dari luar Poltekkes misalnya dari : a. Anggaran dari DIKTI b. Anggaran dari Institusi atau lembaga swata 3. Biaya Mandiri Merupakan pengabdian masyarakat dengan sumber dana yang berasal dari pengusul kegiatan, bukan berasal dari lembaga/instansi tertentu.
G. JENIS PENGABDIAN 1. Berdasarkan bentuk a. Kepakaran Merupakan pengabdian yang dilakukan oleh dosen sesuai dengan bidang keilmuan. Pengabdian kepakaran ini dapat dilakukan antara lain dalam bentuk : 1) Penyuluhan 2) Pelatihan 3) Pendampingan b. Transfer Teknologi Merupakan pengabdian yang dilakukan oleh dosen berdasarkan hasilhasil penelitian yang akan diterapkan (diaplikasikan) kepada masyarakat. 2. Berdasarkan kewenangan a. Mandiri UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
8
Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen yang telah memiliki jabatan akademis. b. Latihan (magang) Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen yang belum memiliki jabatan akademis 3. Berdasarkan jumlah pelaksana a. Perseorangan Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara perorangan. b. Kelompok Merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara kelompok baik dalam bidang ilmu serumpun maupun interdisipliner
H. ATURAN PENGABDIAN Dalam
melaksanakan
kegiatan
pengabdian
masyarakat,
staf
akademik
diwajibkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut. 1. Aturan Umum a. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimaksud adalah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap. b. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan atas dasar permintaan dari masyarakat atau atas dasar rencana/ inisiatif sendiri. c. Dalam mengusulkan sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pengusul harus mendeskripsikan kegiatan dengan memasukkan semua hal yang terkait dengan penjenisan di atas, yakni pengabdian kepada masyarakat berbentuk penyuluhan, pendampingan, atau pelatihan (untuk layanan kepakaran) atau transfer teknologi; bersifat mandiri atau latihan (magang), dilaksanakan perseorangan atau kelompok dan dengan sumber dana dari Poltekkes atau dari luar Poltekkes. Perlu diketahui bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat mandiri hanya dapat dilakukan oleh dosen yang telah memiliki jabatan akademik atau setingkat. Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
9
d. Setiap
jam
pertemuan
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
dilaksanakan minimal dengan jangka waktu sebagai berikut : 1) Untuk tatap muka berupa teori : 2 x 50 menit 2) Untuk kegiatan praktik : 2 x 100 menit 3) Untuk kegiatan lapangan : 2 x 200 menit e. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk teoritik (misalnya penyuluhan) paling sedikit diikuti oleh 20 peserta dan bukan hanya setingkat RT, minimal setingkat pedukuhan, dusun atau kelurahan. 2. Aturan Khusus a. Pengabdian dengan sumber dana dari Poltekkes 1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana dari Poltekkes dapat berasal dari anggaran Prodi/ Jurusan dan UPPM. 2) Kegiatan rutin yang telah direncanakan oleh Prodi/ Jurusan atau UPPM, maka dilaksanakan dan didanai oleh Prodi/ Jurusan atau UPPM yang bersangkutan. 3) Kegiatan pengabdian atas permintaan masyarakat yang tidak direncanakan oleh Prodi/ Jurusan atau UPPM akan dilaksanakan dan didanai oleh Prodi/ Jurusan yang sesuai dan berkoordinasi dengan UPPM 4) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat atas permintaan masyarakat atau berdasarkan rekomendasi dan rencana kerja UPPM Jurusan akan dilaksanakan oleh UPPM Jurusan berkoordinasi dengan Prodi/ Jurusan yang sesuai dan dimungkinkan untuk didanai dari anggaran Pusat UPPM 5) Kegiatan pengabdian atas permintaan masyarakat yang telah didanai dari lembaga luar (pihak penyelenggara) maka tidak didanai lagi oleh UPPM b. Pengabdian dengan sumber dana dari luar Poltekkes Pengabdian dengan sumber dana dari luar Poltekkes diatur tersendiri menyesuaikan aturan pemberi dana.
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
10
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Secara keseluruhan UPPM merupakan pusat koordinasi, mediasi dan fasilitasi bagi staf akademik yang secara fungsional dapat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam rangka kemudahan koordinasi dan tertib administrasi maka UPPM menentukan prosedur pelaksanaan sebagai berikut :
A. Prosedur Pelaksanaan Pengabmas oleh Staf Akademik melalui UPPM 1. UPPM menerima surat permintaan kegiatan pengabdian masyarakat dari stakeholder. 2. UPPM mengirimkan surat penawaran kegiatan pengabdian masyarakat kepada Jurusan/Prodi sesuai dengan pokok permasalahan, kebutuhan dan sumber daya yang ada. 3. Jika bersedia, Jurusan/Prodi mengirimkan surat jawaban atas penawaran UPPM dengan melampirkan foto copy surat penugasan staf akademik baik individu/tim untuk terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. 4. Jika tidak bersedia, Jurusan/Prodi mengirimkan surat jawaban atas penawaran UPPM tentang keberatan Jurusan/Prodi untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, kemudian UPPM segera mengirimkan surat jawaban ke stakeholder. 5. Sebagai arsip, sub UPPM jurusan/perwakilan jurusan wajib menyerahkan foto copy rencana kegiatan/proposal kepada UPPM. 6. Rencana kegiatan/proposal yang diserahkan ke UPPM kemudian di evaluasi oleh Tim UPPM. 7. Jika SDM yang dibutuhkan lebih dari 1 orang, maka Kajur/Ka. Prodi berwenang membentuk Tim Pengabdian Masyarakat dengan jumlah anggota
Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
11
disesuaikan kebutuhan, dengan tetap memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan yang disertai dengan job deskripsi yang jelas. 8. Jika dibutuhkan, Tim Pengabdian Masyarakat bisa mengusulkan keterlibatan mahasiswa dalam Tim dan diketahui oleh UPPM tetapi prioritas tugas dan tanggung jawab tetap ada pada dosen. 9. Staf UPPM dapat dilibatkan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai pendamping, sesuai kebutuhan. 10. Beberapa kegiatan yang dikategorikan dan termasuk dalam prosedur ini adalah : a. Pendidikan kepada masyarakat. b. Pemberdayaan
masyarakat
pengembangan
dan
penerapan
hasil
penelitian. 11. Selama pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Tim UPPM. Kemudian Tim UPPM dapat memberikan saran dan masukan kepada Tim Pengabdian Masyarakat. 12. Setelah kegiatan selesai, Tim Pengabdian Masyarakat wajib menyerahkan laporan pelaksanaan lengkap (asli) dan form evaluasi dan monitoring kepada UPPM untuk digunakan sebagai update data Pengabdian Masyarakat di UPPM. 13. Laporan yang diserahkan kepada UPPM dievaluasi oleh Tim UPPM. 14. Apabila lolos evaluasi, maka UPPM mengeluarkan Surat Keterangan Pengabdian Masyarakat.
B. Prosedur Pelaksanaan Pengabmas oleh Staf Akademik melalui Jurusan/Prodi 1. Staf
akademik/Jurusan/Prodi
menerima
surat
permintaan
kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat dari stakeholder atau atas inisiatif sendiri berencana melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat karena melihat kebutuhan masyarakat. 2. Kajur/Ka. Prodi mengkaji surat permintaan/rencana kegiatan untuk memutuskan disetujui atau tidak.
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
12
3. Jika bersedia, Kajur/Ka. Prodi menerbitkan surat tugas kepada staf akademik terkait dan mengirimkan copy surat penugasan tersebut kepada UPPM. 4. Jika tidak bersedia, Jurusan/Prodi mengirimkan surat jawaban atas penawaran UPPM tentang keberatan Jurusan/Prodi untuk melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat. Dan UPPM segera mengirimkan surat jawaban ke stakeholder. 5. Sebagai
guideline,
sub
UPPM
wajib
menyerahkan
copy
rencana
kegiatan/proposal kepada UPPM. 6. Rencana kegiatan/proposal yang diserahkan ke UPPM, dievaluasi oleh Tim UPPM dari jurusan. 7. Jika SDM yang dibutuhkan lebih dari 1 orang, Kajur/Ka. Prodi berwenang membentuk
Tim
Pengabdian
Masyarakat.
dengan
jumlah
anggota
disesuaikan kebutuhan, dengan tetap memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan yang disertai dengan job deskripsi yang jelas. 8. Jika dibutuhkan, Tim Pengabdian Masyarakat. bisa melibatkan mahasiswa sebagai anggota Tim tetapi prioritas tugas dan tanggung jawab tetap ada pada dosen. 9. Staf UPPM dapat dilibatkan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai pendamping, sesuai kebutuhan. 10. Bentuk Pengabdian Masyarakat. yang dapat digolongkan dalam prosedur B adalah : a. Pendidikan kepada masyarakat. b.
Pemberdayaan
masyarakat
(pengembangan
dan
penerapan
hasil
penelitian (action research). 11. Selama pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat., dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Tim UPPM. Tim UPPM dapat memberikan saran dan masukan kepada Tim Pengabdian Masyarakat. 12. Setelah kegiatan selesai, Tim Pengabdian Masyarakat wajib menyerahkan laporan pelaksanaan lengkap (asli) dan form evaluasi dan monitoring kepada UPPM untuk digunakan sebagai update data Pengabdian Masyarakat di UPPM. Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
13
13. Laporan yang diserahkan kepada UPPM dievaluasi oleh Tim UPPM. 14. Apabila lolos evaluasi, UPPM mengeluarkan Surat Keterangan Pengabdian Masyarakat.
C. Penjaminan Mutu Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat Dalam rangka memberikan jaminan mutu atas pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang, dilakukan proses monitoring dan evaluasi oleh UPPM melalui staf UPPM dan dari jurusan yang terkait. Proses monitoring dan evaluasi ini dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir kegiatan untuk memberikan catatan evaluasi dalam hal kelayakan proposal, kemajuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, pencapaian target, dan dalam kurun waktu yang disepakati. Untuk mengevaluasi kinerja Tim pelaksana, digunakan form evaluasi (form terlampir) yang diisi oleh pelaksana kegiatan, stakeholder dan Kajur/Ka. UPPM. Oleh karena itu, setiap pelaksana pengabdian kepada masyarakat harus membuat laporan sebagai bukti selesainya kegiatan tersebut dan ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan sesuai prosedur pengabdian masyarakat yang dipilih dan UPPM diberi 1 copy.
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
14
BAB IV PROSEDUR PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN DAN SERTIFIKAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Pada pelaksanaannya, pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan, baik melalui UPPM maupun melalui Jurusan/Prodi, diajukan untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) Panitia Penyelenggara Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, pelaksana pengabdian masyarakat juga diusulkan untuk mendapatkan sertifikat pada akhir kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. SK Panitia Penyelenggara Pengabmas maupun Sertifikat yang diperoleh pelaksana tersebut diusulkan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.
Setelah Rencana kegiatan/proposal Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dievaluasi dan disetujui oleh UPPM, selanjutnya akan diajukan surat permohonan penerbitan SK Panitia Penyelenggara Pengabmas. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut : 1. Melampirkan surat permohonan penerbitan Surat Keputusan Pengabdian kepada Masyarakat (SK Pengabmas) dari Ketua Jurusan. 2. Rencana kegiatan/proposal Pengabdian kepada Masyarakat.
Setelah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat selesai dilaksanakan, Tim berkewajiban
menyerahkan
evaluasi/monitoring
kepada
laporan pelaksanaan UPPM
untuk
lengkap
digunakan
(asli)
sebagai
dan
form
update
data
Pengabdian Masyarakat di UPPM serta sebagai dasar permohonan penerbitan sertifikat. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut : 1. Melampirkan surat permohonan penerbitan Sertifikat Pengabdian kepada Masyarakat dari Ketua Jurusan. 2. Laporan pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.
Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
15
BAB V KETENTUAN PENULISAN RENCANA KEGIATAN / PROPOSAL DAN LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Dalam penyusunan rencana kegiatan/proposal dan laporan hasil kegiatan, memiliki ketentuan sebagai berikut : 1. Proposal maupun laporan hasil kegiatan, diketik dengan font type Times New Roman, huruf/font size 12, spasi pengetikan 2.00, rata kanan-kiri (justified) 2. Margin pengetikan : margin atas 4 cm, margin kiri 4 cm, margin kanan 3 cm dan margin bawah 3 cm.
3. Menggunakan kertas berukuran A4, 80 gram 4. Disusun sesuai format yang sudah ditentukan (terlampir) 5. Dijilid rapi dengan cover warna merah muda
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
16
BAB VI PENUTUP
Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat sudah seharusnya dilakukan oleh semua civitas akademika suatu perguruan tinggi khususnya di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang secara institusional dan prosedural. Inti dari Kegiatan Pengabmas merupakan penerapan keilmuan yang dimiliki oleh civitas akademika baik secara kontekstual, aplikatif, kreatif, inovatif dan memiliki relevansi keilmuan berlandaskan penguasaan sains dan teknologi untuk diaplikasikan di lapangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu dapat juga dilakukan dalam bentuk terintegrasi dengan mata kuliah. Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak luar baik lintas sektoral maupun lintas program, yang dilakukan oleh Jurusan dan Prodi yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang harus diketahui oleh Unit Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (UPPM). Secara keseluruhan UPPM merupakan pusat koordinasi, mediasi dan fasilitasi bagi staf akademik yang secara fungsional bisa melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sistem koordinasi yang dilakukan UPPM terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam rangka kemudahan koordinasi dan mendapatkan pertimbangan secara administratif, serta dampak positif-negatifnya terhadap masyarakat maupun teknis pelaksanaan. Selanjutnya senantiasa mendorong penelitian yang kontekstual dengan kebutuhan masyarakat untuk dijadikan program kegiatan pengabdian kepada masyarakat aplikatif.
Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2013
17