1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi informasi meningkat dengan pesat di segala bidang. Perkembangan tersebut juga berkembang pada bidang informasi dan berbagai aspek dalam organisasi, tanpa kecuali organisasi dalam Rumah Sakit meskipun tugas utama Rumah Sakit adalah melayani masyarakat dalam bidang kesehatan. Strategi bisnis melalui pengembangan sistem informasi sudah cukup meluas di indonesia, khususnya untuk dunia perbankan, distribusi, telekomunikasi, manufaktur, penerbangan, pendidikan, perhotelan, perdagangan, rumah sakit, dan berbagai bidang lainnya. Sutedjo dalam Puspitasari (2007). Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan dibutuhkannya proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi. Persaingan antar perusahaan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk tetap dapat eksis secara kompetitif dan menjawab setiap tantangan perusahaan dari masyarakat. Prabowo, Sukirman & Nurhasan (2013).
1
2
Sistem informasi akuntansi memberikan manfaat yang besar untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika dipenuhi tiga kondisi yakni: pengguna dari sistem tersebut meningkat, persepsi pemakai atas sistem meningkat dari sebelumnya, atau kepuasan pemakai ini meningkat. Puput (2014). Sistem informasi akuntansi sangat penting dalam Rumah Sakit karena merupakan pendukung utama dalam aktifitas kegiatan Rumah Sakit dan
untuk
menghasilkan
informasi
ekonomi,
perusahaan
perlu
menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis, dan pengendalian transaksi serta kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Soemarso (2004). Kegiatan akuntansi meliputi lima fungsi utama yaitu pengumpulan data, memproses data, manajemen data, pengendalian data dan penghasil informasi. Wahyu dalam Nurhelmia (2014). Tujuan dari setiap sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai atau pengguna. Pemakai sistem terbagi atas dua yakni pemakai internal dan eksternal. Pemakai internal adalah pihak yang berasal dari manajemen seperti manajer, sedangkan pemakai eksternal adalah pihak dari luar perusahaan seperti pelanggan. Husein dalam Nurhelmia (2014). Pada dasarnya suatu sistem informasi diarahkan untuk mampu menyajikan informasi yang tepat data dan tepat waktu. Kendala pemenuhan kebutuhan ini sering kali terjadi akibat tidak tersedianya atau tidak ditemukannya data bahan baku pembentuk informasi tersebut. Pengelolaan data yang baik dalam suatu organisasi basis data yang
3
terstruktur akan memudahkan penyajian informasi yang akurat. Di samping itu pengorganisasian data yang transparan akan mendorong pemakai sistem (user) untuk berkreasi mendefinisikan informasi yang berguna berdasarkan data yang dimiliki sistem. Ruhul, Ronna dan Restu (2014). Pada rumah sakit yang sudah di tetapkan sebagai rumah sakit BLU (Badan Layanan Umum) memiliki tanggung jawab yang berbeda dengan rumah sakit yang belum BLU atau swasta yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan harapan konsumen, meningkatkan kinerja rumah sakit BLU seharusnya dapat dirasakan, baik langsung ataupun tidak langsung oleh masyarakat, serta tata kelola keuangan yang benar dan baik. (Peraturan pemerintah RI No.23 Th.2005 BAB III pasal 4). Pada tanggal 26 desember 2000 Rumah Sakit Tugurejo Semarang yang awalnya Rumah Sakit khusus menjadi Rumah Sakit Umum (BLU) dengan keputusan menteri kesehatan dan kesejahteraan social nomor 1810 / menkes kesos / SK / XII / 2000 (www.rstugurejo.com). Organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti Rumah Sakit Umum (Badan Layanan Umum) merupakan institusi yang mengemban fungsi sosial kepada masyarakat dengan selalu mengutamakan kemanusiaan, serta kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, oleh karena itu Rumah Sakit harus terus memberikan pelayanan yang maksimal. Apalagi di RSUD Tugurejo Semarang untuk 3 (tiga) tahun ini mengalami kenaikan kunjungan pasien seperti pada tabel
4
1.1 sehingga sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Tabel 1.1 Daftar Kunjungan Pasien IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2012-2014
No.
Jenis Ruang
1
Jumlah Kunjungan Pasien 2012
2013
2014
IGD
23.891
27.224
27.860
2
Rawat Jalan
122.147
125.693
123.038
3
Rawat Inap
23.193
23.662
23.870
Sumber: http://www.rstugurejo.com/ppid/data-kunjungan-pasien/ Dari tabel 1.1 dapat di lihat bahwa jumlah kunjungan pasien rumah sakit Tugurejo Semarang dari tahun 2012-2014, untuk kunjungan pasien IGD mengalami kenaikan dari tahun 2012 sebanyak 23.891 menjadi 27.860 di tahun 2014, sedangan untuk kunjungan pasien rawat jalan mengalami penurunan dari 125.698 di tahun 2013 menjadi 123.038 di tahun 2014. Bahkan untuk kunjungan rawat inap dari tahun 2012-2014 mengalami kenaikan dari tahun 2012 dengan jumlah 23.193 dan 2014 dengan jumlah 23.870. Sistem informasi kepuasan pengguna dan penggunaan sistem merupakan indikator yang sering digunakan sebagai pengganti (surrogate). Untuk mengetahui sistem yang dikembangkan berhasil atau tidak, efektif atau justru tidak efektif, maka perlu diukur sebagai besarnya kinerja dari sistem informasi tersebut. Baridwan dalam Ajeng (2015). Sistem informasi akuntansi akan memberikan manfaat bagi penggunaannya apabila sistem informasi akuntansi yang ada memiliki kinerja yang dapat memenuhi kebutuhan para pemakai sistem informasi. Di dalam suatu analisis dan
5
perancangan sistem informasi yang akan menghasilkan suatu sistem informasi dengan kinerja yang baik, selain kualitas rancangan sistem informasi itu sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : keterlibatan pengguna sistem (user) dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi (user), ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan. Soegiharto (2001) dan Jen (2002) dalam Almilia (2007). Penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai salah satu sistem paling penting yang dimiliki organisasi telah mengubah cara menangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Hong Jiang (2009) dalam Suryawarman dan Widhiyani (2012). Penelitian terdahulu menghasilkan kesimpulan yang berbeda - beda mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menyimpulkan bahwa keterlibatan pengguna dalam sistem informasi akuntansi, kapabilitas personal sistem informasi dan dukungan Top Management berpengaruh signifikan terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Sedangkan Soegiharto (dalam Komara, 2005) menghasilkan kesimpulan bahwa satu satunya hubungan yang positif signifikan adalah antara keterlibatan pemakai dengan pengguna sistem. Variabel-variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Briliantien (2007) yang mengukur kinerja sistem informasi dari dua pendekatan yaitu kepuasan
6
pemakai sistem informasi dan pemakaian sistem informasi, mendapati hasil dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pemakai sistem tapi tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan pemakaian sistem. Sementara faktor lain tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi sebagai pendekatan untuk kinerja sistem informasi. Hary (2014) juga melakukan penelitian mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi di bank perkreditan rakyat (BPR) dan menyimpulkan bahwa hanya variabel kemampuan teknik personal program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi saja yang berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sementara variabel tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil-hasil penelitian diatas memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian yang sama dengan objek yang berbeda yaitu pada RSUD TUGUREJO SEMARANG dengan pertimbangan dari latar belakang maka penulis tertarik untuk penelitian tentang “ANALISIS FAKTOR– FAKTOR
YANG
INFORMASI
MEMPENGARUHI
AKUNTANSI
PADA
DAERAH TUGUREJO SEMARANG.
KINERJA
RUMAH
SAKIT
SISTEM UMUM
7
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh keterlibatan pengguna sistem (end user) dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan teknik personal pengguna sistem (end user) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 3. Apakah terdapat pengaruh ukuran organisasi pengguna sistem (end user) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 4. Apakah terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak pengguna sistem (end user) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 5. Apakah terdapat pengaruh formalisasi pengembangan sistem informasi pengguna sistem (end user) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 6. Apakah terdapat pengaruh pelatihan dan pendidikan pengguna sistem (end user) terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 7. Apakah terdapat pengaruh keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran
organisasi,
dukungan
manajemen
puncak,
formalisasi
pengembangan sistem informasi, program penelitian dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
8
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi secara empiris keterlibatan pengguna sistem (end user) yang
semakin sering digunakan akan mempengaruhi tingkat kinerja
sistem informasi di RS. Tugurejo Semarang. 2. Mengidentifikasi secara empiris kemampuan teknik personal pengguna sistem (end user), semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansidi RS. Tugurejo Semarang. 3. Mengidentifikasi secara empiris ukuran organisasi pengguna sistem (end user), semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansidi RS. Tugurejo Semarang. 4. Mengidentifikasi secara empiris dukungan manajemen puncak pengguna sistem (end user), semakin besar dukungan yang di berikan manajemen puncak kepada pengguna sistem (end user) akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansidi RS. Tugurejo Semarang. 5. Mengidentifikasi secara empiris formalisasi pengembangan sistem informasi, semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansidi RS. Tugurejo Semarang. 6. Mengidentifikasi secara empiris program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem (end user), karena kinerja sistem informasi akuntansi
9
akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pengguna sistem (end user) diperkenalkandi RS. Tugurejo Semarang. 7. Mengidentifikasi secara empiris pengaruh keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program penelitian dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 1.4
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan peneliti ini adalah :
1. Kegunaan Teoritis a. Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi yang berkaitan dengan kinerja pemakai sistem informasi akuntansi. b. Bagi peneliti selanjutnya sebagai referensi dan sumber informasi untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam memperbaiki kinerja sistem informasi akuntansi secara maksimal di RSUD Tugurejo Semarang.