BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada awalnya, Kaplan dan Norton (1992) memperkenalkan balanced scorecard (BSC) sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Seiring dengan berjalannya waktu, metodologi ini berkembang menjadi salah satu alat yang paling efektif dalam membantu perusahaan untuk mengeksekusi strateginya. Namun, dari sekian banyak perusahaan yang mengimplementasikan BSC, hanya sedikit yang benar-benar berhasil meningkatkan kinerjanya sedangkan selebihnya hanya menghasilkan tumpukan dokumen tanpa adanya peningkatan kinerja perusahaan. Apa yang membedakan perusahaan yang sukses menerapkan BSC dengan perusahaan lain yang gagal dalam penerapan metodologi ini? Ini merupakan pertanyaan
yang
seringkali
muncul.
Apakah
keberhasilan
dalam
mengimplementasikan BSC merupakan seni atau ilmu pengetahuan? Atau bahkan juga dipengaruhi oleh faktor keberuntungan? Kaplan dan Norton (2000) menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan menunjukkan bahwa, ada beberapa bentuk praktik terbaik (best practices) dalam menggunakan BSC yang jika dilakukan dengan konsisten akan memberikan tingkat keberhasilan yang tinggi. Bentuk-bentuk penerapan tersebut dirumuskan menjadi prinsip-prinsip organisasi yang berfokus pada strategi (strategy-focused organization principles) atau prinsip-prinsip SFO.
1
GFBJ merupakan sebuah perusahaan induk yang didirikan di Jakarta pada bulan Oktober tahun 2010. Perusahaan ini memiliki beberapa anak perusahaan yang telah lama berkiprah di Indonesia, di antaranya adalah GPPJ, SGB, dan SNS. GPPJ merupakan perusahaan manufaktur untuk produk-produk makanan seperti camilan (snack), biskuit, dan penganan (confectionery). Sedangkan, SGB adalah sebuah perusahaan usaha patungan (joint venture) antara GFBJ dengan perusahaan dari Jepang bernama SBF yang hanya fokus pada bisnis minuman non-alkohol. Seluruh produk GPPJ dan SGB didistribusikan melalui SNS yang merupakan salah satu perusahaan distributor FMCG terbesar di Indonesia untuk kategori makanan dan minuman. Visi GFBJ adalah menjadi perusahaan makanan dan minuman dua terbaik di Indonesia pada tahun 2017. Upaya yang dilakukan untuk mencapai visi ini adalah membuat sistem manajemen strategik untuk menentukan arah organisasi, memformulasikan strategi, mengimplementasikannya dan mengevaluasi eksekusi strategi yang dilakukan. Wujud konkrit upaya ini berupa penerapan metodologi BSC untuk membantu penjabaran dan eksekusi strategi perusahaan. BSC sebenarnya sudah diterapkan di lingkungan GFBJ sejak tahun 2003, tetapi implementasinya masih terbatas di bagian-bagian tertentu saja. Penerapan secara penuh baru mulai dilakukan pada tahun 2007, yang pelaksanaannya dibantu oleh konsultan lokal.
Seluruh orang di
organisasi belajar bagaimana
mengaplikasikan BSC ke dalam eksekusi strategi perusahaan selama dua tahun berturut-turut. Namun, perubahan mendasar baru terjadi pada tahun 2009 saat GFBJ menyewa konsultan internasional untuk membantu proses transformasinya
2
menjadi organisasi yang berfokus pada strategi, yaitu Palladium Group. Palladium Group merupakan salah satu grup konsultan internasional terbaik dalam membantu organisasi untuk mengeksekusi strateginya. Grup yang didirikan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1998 ini mempunyai keahlian dalam manajemen strategik, manajemen kinerja, dan bisnis intelijen. Para pendiri grup ini telah mengembangkan proses manajemen yang digunakan oleh ratusan organisasi di seluruh dunia untuk mengeksekusi strategi mereka dengan sukses, yaitu palladium execution premium process (XPP). XPP merupakan
sistem
manajemen
strategik
yang
komprehensif
untuk
menghubungkan strategi dengan kegiatan operasional. Sampai dengan saat ini GFBJ belum pernah mengevaluasi implementasi BSC meskipun sudah diterapkan sejak tahun 2007. Evaluasi bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan prinsip-prinsip SFO. GFBJ harus melakukan evaluasi untuk mengetahui perkembangan sistem manajemen strategik yang sudah dijalankan dan menemukan langkah-langkah perbaikan yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses transformasi menjadi SFO.
B. Rumusan Masalah Palladium Group diharapkan dapat membantu perusahaan untuk melakukan transformasi menjadi SFO, karena manajemen percaya bahwa GFBJ harus menjadi organisasi yang berfokus pada strategi untuk memperoleh hasil maksimal dari implementasi BSC. Proyek yang dilakukan dengan Palladium Group sejak akhir tahun 2009 sangat membantu organisasi untuk mengerti tentang
3
konsep BSC dan bagaimana cara menggunakannya sebagai alat untuk mengeksekusi strategi. Namun, hingga kini belum ada yang mengevaluasi proses transformasi ini, sehingga menimbulkan pertanyaan: Apakah GFBJ sudah menjalankan prinsip-prinsip SFO secara tepat dalam proses transformasinya menjadi organisasi yang berfokus pada strategi?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip SFO di GFBJ dalam proses transformasinya menjadi organisasi yang berfokus pada strategi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan supaya proses transformasi bisa berjalan dengan baik hingga memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1. Hasil penelitian bisa memberi masukan bagi GFBJ untuk memaksimalkan penggunaan BSC dalam mengeksekusi strateginya untuk mencapai visi dan misi perusahaan. 2. Penelitian ini juga dapat memberi pengetahuan tambahan bagi pembaca tentang bentuk konkrit implementasi BSC dan proses transformasi menjadi SFO menurut Palladium Group, yaitu grup konsultan yang didirikan oleh pencipta BSC.
4
E. Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian Beberapa batasan yang ditetapkan untuk penelitian ini: 1. Penelitian hanya dilakukan untuk penerapan BSC di perusahaan induk, yaitu GFBJ. 2. Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil survei, wawancara, dan data-data perusahaan. 3. Penelitian hanya menggunakan data-data yang terkait dengan strategi perusahaan di tahun 2012.
F. Sistematika Penulisan Bab 1: Pendahuluan Bab ini menyampaikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta ruang lingkup atau batasan penelitian. Bab 2: Landasan Teori Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai teori-teori balanced scorecard, prinsip-prinsip SFO, dan palladium execution premium process. Bab 3: Metode Penelitian Bab ini mengulas tentang desain penelitian, prosedur dan metode penelitian, serta profil perusahaan. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas analisa yang dilakukan berdasarkan hasil survei yang diperoleh. Bab 5: Simpulan dan Saran
5
Bab ini menyampaikan simpulan hasil penelitian serta rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan.
6