BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perusahaan memiliki keinginan untuk terus berkembang dan hal ini akan berdampak pada kemajuan perusahaan, jika SDM nya tidak mengalami perkembangan yang baik otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah SDM yang memiliki sifat dinamis tidak selalu menunjukkan perkembangan yang baik, ada saatnya mereka mengalami penurunan kinerja, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya motivasi atau bahkan budaya organisasi perusahaan yang memang sejak awal tidak terlalu baik. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbedabeda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan. Sehingga sumber daya tidak hanya sebagai aset yang dimiliki oleh perusahaan tetapi juga menjadi modal besar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang akan berdampak pada perkembangan yang akan dialami oleh perusahaan. Seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini, peranan sumber daya manusia menjadi sangatlah penting untuk mencapai tujuan dari perusahaan dengan memberikan kinerja yang terbaik. Oleh karena itu, didalam mencapai tujuan perusahaan haruslah memberikan hal-hal yang dapat memacu karyawan atau sumber daya manusia menjadi lebih produktif. Mulai dari pemberian
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2
kompensasi yang baik untuk karyawan hingga rasa nyaman karyawan didalam menjalankan pekerjaan. Berikut adalah pencapaian simpanan yang dihasilkan oleh PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta periode Januari-Agustus 2016 : TABEL 1.1 PENCAPAIAN SIMPANAN PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CABANG PURI JAKARTA JANUARI–AGUSTUS 2016 Persentase
Bulan
Pencapaian Simpanan
Target
Januari
Rp. 4.555.997.000,-
Rp. 5.000.000.000,-
91.1%
Februari
Rp.4.250.550.500,-
Rp. 5.000.000.000,-
85.01%
Maret
Rp. 4.005.250.750,-
Rp. 5.000.000.000,-
80.1%
April
Rp. 5.226.122.550,-
Rp. 5.000.000.000,-
104.5%
Mei
Rp. 4.220.500.670,-
Rp. 5.000.000.000,-
84.4%
Juni
Rp. 4.000.155.750,-
Rp. 5.000.000.000,-
80.03%
Juli
Rp. 4.120.775.500,-
Rp. 5.000.000.000,-
82.4%
Agustus
Rp. 4.405.677.800,-
Rp. 5.000.000.000,-
88.1%
Sumber: Data sekunder perusahaan Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian simpanan yang dihasilkan oleh PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta belum sesuai dengan apa yang ditargetkan dan diharapkan oleh perusahaan. Peningkatan terjadi pada bulan april 2016 dengan pencapaian sebesar 104.5% dari target yang ditetapkan perusahaan, namun pada bulanbulan lainnya pencapaian simpanan tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena hanya berkisar pada 80 hingga 91% dari target yang telah ditetapkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
Oleh karena itu, penting untuk manajemen perusahaan melakukan pengecekan kembali terhadap cara kerja, strategi yang diterapkan, budaya organisasi yang dijalankan disertai pula kerajinan yang dimiliki oleh setiap karyawan dimana seluruh aktifitas kerja yang baik akan berkaitan dengan kinerja yang baik pula. Untuk memberi semangat positif kepada karyawan agar dapat bekerja dan berkembang dengan baik guna meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan cara memberikan training pengembangan diri yang baik untuk setiap karyawan serta menjalankan budaya organisasi yang membuat karyawan nyaman dalam bekerja. Budaya organisasi yang baik akan sangat berpengaruh didalam menjalankan setiap aktifitas kerja karyawan. Susanto (2006) Untuk menciptakan kinerja karyawan yang efektif dan efisien demi kemajuan organisasi maka perlu adanya budaya organisasi sebagai salah satu pedoman kerja yang bisa dijadikan acuan karyawan untuk melakukan aktivitas organsasi. Menurut Ivancevich (2006) Budaya organisasi yang kuat dicirikan dengan adanya karyawan yang memiliki nilai inti bersama. Mulai dari kebiasaan hadir tepat waktu hingga menggunakan waktu sebaik mungkin dalam menyelesaikan setiap pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing unit kerja. Sehingga disiplin kerja yang dimiliki oleh setiap karyawan didalam perusahaan menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan agar setiap karyawan memiliki disiplin yang baik dalam bekerja. Menurut Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala (2006) Kedisiplinan kerja adalah sifat seorang karyawan yang secara sadar mematuhi aturan dan peraturan organisasi tertentu. Dengan memiliki
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4
disiplin kerja yang tinggi akan dapat membantu setiap karyawan untuk meningkatkan kinerja demi tercapainya tujuan perusahaan. Pada saat ini yang terjadi di PT. Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta tingkat kinerja karyawan mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir yaitu pada bulan Januari sampai dengan Agustus tahun 2016, jika di lihat dari tingkat absensi kehadiran karyawan setiap bulannya yang mengalami beberapa penuruan, sehingga dengan rendahnya tingkat kehadiran karyawan maka produktivitas yang di hasilkan karyawan pun jadi lebih menurun dan dapat menyebabkan keterlambatan tugas yang ditangani oleh masing-masing karyawan dari waktu yang sudah di tetapkan, keterlambatan pengerjaan tugas karyawan ini juga dapat berpengaruh terhadap penjualan produk yang harus dihasilkan oleh perusahaan setiap bulan tidak sesuai dengan target yang sudah di tetapkan oleh perusahaan dan akan berdampak langsung kepada pendapatan perusahaan. Keterlambatan memulai aktifitas kerja sudah membudaya pada beberapa karyawan senior yang ada didalam perusahaan, dan hal ini mungkin saja dapat berdampak penularan kepada karyawan lainnya. Kecenderungan mengulur pekerjaan serta ketidakhadiran yang dilakukan oleh beberapa karyawan dapat juga menimbulkan keresahan pada karyawan lainnya yang bekerja dengan baik. Maka ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut agar dapat mencapai target yang diharapkan. Salah satu faktor pendukung tersebut adalah tingkat absensi karyawan di PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta selama bulan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5
Januari sampai dengan bulan Agustus 2016 yang dapat dilihat pada Tabel berikut : TABEL 1.2 ABSENSI KARYAWAN PT BANK SAHABAT SAMPOERNA CABANG PURI JAKARTA PERIODE JANUARI – AGUSTUS 2016
No
Bulan
Karyawan tidak hadir
Persentase Absensi Karyawan 2016 (%)
1
Januari
20
2.56
2
Februari
22
2.82
3
Maret
24
2.93
4
April
25
3.05
5
Mei
24
2.93
6
Juni
27
3.15
7
Juli
25
3.37
8
Agustus
31
3.61
Rata-rata
3.05
Sumber : Data sekunder perusahaan Berdasarkan Tabel 1.2 diatas rata-rata absensi karyawan pada PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta dari bulan januari sampai dengan agustus pada tahun 2016 tergolong tidak wajar yaitu berada pada persentase 3.05 dengan total keseluruhan persentase 24.42. Mudiartha (2011) menyatakan bahwa jika karyawan pada suatu perusahaan memiliki rata-rata tingkat absensi 1-2 persen masih dianggap baik, jika rata-rata tingkat absensi 3-10 tidak wajar dan rata-rata 15-20 persen termasuk tinggi. Dengan rata-rata absensi karyawan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
yang termasuk tidak wajar mengindikasikan bahwa rendahnya disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta. Akibat yang dapat ditimbulkan dari tidak wajarnya angka absensi karyawan adalah ketidakstabilan produktivitas yang dihasilkan oleh setiap karyawan baik secara individu maupun kelompok untuk perusahaan serta kinerja karyawan dari bulan ke bulan dalam delapan bulan terakhir. Untuk mendukung data yang telah dipaparkan diatas mengenai budaya organisasi yang harus dijalankan oleh sumber daya manusia atau karyawan baik secara individu maupun kelompok dan juga mengenai disiplin kerja yang dilakukan oleh karyawan didalam menjalankan pekerjaan, penulis melakukan pra survei yang berkaitan dengan fenomena yang ada didalam perusahaan dengan menyebarkan kuesioner ke 13 karyawan di lingkungan kerja PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta yang menjadi pengaruh terhadap kinerja yang di hasilkan oleh karyawan dengan hasil sebagai berikut : TABEL 1.3 PRA SURVEI KUESIONER NO.
Perihal
Hasil Survei Ya
Tidak
Budaya Organisasi 1
Apakah karyawan saling memberikan informasi kepada karyawan lain jika ada informasi mengenai perusahaan
4
9
2
Apakah karyawan memberitahukan kepada pimpinan/karyawan lain jika tidak mengerti dengan pekerjaan yang diberikan
7
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
Lanjutan Tabel NO.
Perihal
Hasil Survei Ya
Tidak
3
Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan yang kinerjanya bagus
7
6
4
Apakah karyawan saling menjaga sikap dan perilaku terhadap karyawan lain
6
7
5
Setiap karyawan saling bekerja sama dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan
3
10
Disiplin Kerja 6
Apakah perusahaan memberikan sangsi kepada karyawan yang tidak tepat waktu
2
11
7
Apakah pelanggaran disiplin kerja bukanlah hal yang biasa dalam bekerja
5
8
8
Saya datang bekerja ke kantor tepat waktu
4
9
9
Apakah kesadaran karyawan kurang dalam melaksanakan tugas
6
7
5
8
10 Dalam bekerja saya selalu mengikuti cara kerja perusahaan
Data : Pra Survei 13 karyawan PT. Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta, 2016
Data hasil pra survei di atas ada beberapa hal yang membuat kinerja karyawan di PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta menjadi tidak stabil. Menurut hasil pra survei tersebut menjelaskan bahwa masih adanya karyawan tidak saling memberikan informasi jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan perusahaan yang menyebabkan komunikasi antar karyawan tidak berjalan dengan baik, Kurangnya apresiasi yang diberikan perusahaan terhadap karyawan, Sikap dan perilaku antar karyawan masih belum terjaga
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
8
dengan baik, Kurangnya kerjasama antar karyawan didalam mencapai visi misi perusahaan, Tidak ada atau belum berjalannya sangsi yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak tepat waktu yang menyebabkan terganggunya proses bekerja karyawan, Pelanggaran dalam disiplin kerja menjadi hal yang biasa dikalangan karyawan, serta kurangnya kesadaran karyawan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Berdasarkan hasil pra survei tersebut ada beberapa indikator dalam budaya organisasi dan disiplin kerja yang harus di perhatikan dan di cermati dengan baik guna meningkatkan kinerja karyawan perusahaan. Organisasi atau perusahaan saat ini tidak lagi hanya dituntut memiliki pekerja dengan perilaku yang baik dalam berkerja yang disertai dengan kemapuan diatas rata-rata, namun organisasi atau perusahaan juga harus memiliki karyawan yang mampu menginvestasikan dirinya untuk terlibat secara penuh dalam bekerja, proaktif dan memiliki komitmen serta kompetensi yang tinggi terhadap standar kualitas kinerja (Bakker, 2009). Organisasi juga membutuhkan karyawan yang engaged dengan pekerjaannya, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah keterikatan kerja yang dimiliki oleh karyawan dalam peran kerjanya didalam suatu organisasi (Bakker & Leiter, 2010). Oleh sebab itu, penting bagi organisasi atau perusahaan untuk menciptakan keterikatan yang positif terhadap karyawan guna meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja agar kinerja yang dihasilkan oleh karyawan lebih maksimal dan sebaik mungkin.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
Berikut merupakan data yang juga menerangkan fenomena diatas yang didapat dari sumber PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta: TABEL 1.4 DAFTAR MASA KERJA KARYAWAN TETAP PADA AKHIR AGUSTUS 2016 Masa Kerja Karyawan
Jumlah Karyawan
Status Karyawan
0 - 1 Tahun
4
Tetap
1 - 3 Tahun
18
Tetap
3 - 5 Tahun
13
Tetap
> 5 Tahun
4
Tetap
Sumber: Data Sekunder Perusahaan Pada data Tabel 1.4, dapat dijelaskan bahwa jumlah karyawan pada masa kerja di bawah atau kurang dari 3 tahun dan berstatus karyawan tetap berjumlah 22 karyawan sedangkan untuk masa kerja lebih dari 3 tahun berjumlah 17 karyawan. Jumlah tersebut membuktikan bahwa keterikatan yang ada dalam diri karyawan terhadap perusahaan dalam menjalani pekerjaan masih belum sepenuhnya baik. Sehubungan dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Bank Sahabat Sampoerna cabang Puri Jakarta. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan membutuhkan karyawan yang tidak hanya ahli dalam bidang perbankan tetapi juga memiliki budaya, disiplin kerja dan keterikatan yang baik pada pekerjaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
guna memberikan omset yang baik untuk perusahaan. Oleh karena itu, faktorfaktor budaya serta disiplin kerja sangat perlu di perhatikan, dimulai dari kehadiran karyawan dalam memenuhi tugas hingga sikap karyawan dalam menyelesaikan dan menjalankan pekerjaan didukung pula oleh keterikatan atau rasa memiliki karyawan terhadap pekerjaan. Berdasarkan uraian mengenai budaya, semangat berdisiplin kerja dan keterikatan kerja karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan di atas, maka penulis tertarik menganalisa masalah ini, yang kemudian di tuangkan dalam metode penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Disiplin Kerja dan Keterikatan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta”.
B.
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan oleh penulis diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagi berikut: 1. Apakah budaya organisasi dapat mempengaruhi Kinerja karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta? 2. Apakah disiplin kerja dapat mempengaruhi Kinerja karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta? 3. Apakah keterikatan karyawan dapat mempengaruhi Kinerja karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta?
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
C.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta. 2. Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta. 3. Menganalisis pengaruh
keterikatan karyawan terhadap kinerja
karyawan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri Jakarta.
D.
Kontribusi Penelitian Adapun manfaat dan kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi praktik atau kebijakan, sebagai bahan kajian yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menentukan setiap kebijakan perusahaan dan strategi yang akan digunakan perusahaan guna meningkatkan kinerja karyawan. 2. Kontribusi akademik, dapat digunakan sebagai pertimbangan dan juga referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya atau dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian dengan judul yang sama sehingga mampu memperbaiki dan juga menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z