BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Internasionalisasi
merupakan
dampak
atas
terjadinya
globalisasi.
Globalisasi merupakan proses perluasan yang menghubungkan individu, organisasi, pasar dan teknologi baik secara geografi maupun batas-batas budaya, Friedman (2007). Dengan adanya globalisasi ini, hubungan sosial dan transaksi bisnis pun bertransformasi menjadi tanpa batas. Hal ini didukung dengan adanya teknologi informasi (internet, telepon seluler, dll) yang membuat dunia semakin kecil. Beberapa perusahaan memanfaatkan kondisi ini antara lain untuk global supply chain dan jaringan produksi internasional. Internasionalisasi dilakukan antara lain untuk mendapatkan efisiensi secara global, mengelola risiko dengan memanfaatkan fleksibilitas multinasional dan diversifikasi portfolio, percepatan inovasi dan pembelajaran, mengikuti customer global serta membangun reputasi, Grant (2007). Hal ini didukung dengan adanya kesepakatan untuk membuka batasan perdagangan, penghapusan hambatan melalui WTO sehingga mendorong perdagangan global sebagai peluang dan tantangan.
Semakin
banyak
perusahaan
yang
terlibat
dalam
kegiatan
internasionalisasi baik yang masuk ke pasar Indonesia maupun perusahaan Indonesia yang memasuki pasar internasional. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) merupakan salah satu perusahaan yang menilai hal ini sebagai peluang dan tantangan yang harus disikapi dengan mencanangkan rencana mendirikan footprint di beberapa negara 1
sebagai perwujudan implementasi dari visi dan misi perusahaan yang dituangkan dalam Corporate Strategic Scenario (CSS). Langkah Telkom dalam bisnis internasional dimulai tahun 2004 ketika Pemerintah melakukan deregulasi dalam sektor telekomunikasi dan memberikan lisensi layanan internasional kepada Telkom. Untuk mendukung layanan internasional tersebut, Telkom mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di kawasan regional serta menjalin kerjasama bilateral dengan operator telekomunikasi di Asia Pasifik. Agar lebih fokus,
maka
pada tahun 2007 didirikan anak perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Telkom mengalihkan pengelolaan bisnis internasional kepada Telin. Setelah ditunjuknya Direksi Utama baru Telkom pada tahun 2012, Presiden RI memberikan amanat agar “Besarkan Telkom menjadi perusahaan terkemuka di ASEAN dan masuk Fortune 500”, dan kemudian menteri negara BUMN juga menginstruksikan agar “BUMN melakukan ekspansi dan bersaing di pentas global”, maka sejalan dengan visi Telkom “to become a leading TIMES player in the region”, Internasional Expansion dijadikan sebagai salah satu program utama Telkom Group tahun 2013 dan menjadi program utama tahun 2014 sesuai disampaikan oleh CEO Telkom pada CEO message #45 “Emperor of the Region: Accelerating International Expansion” tanggal 24 Oktober 2013. Sesuai dengan CSS Telkom, Telin berperan sebagai vehicle untuk menjalankan dan mengembangkan portofolio bisnis internasional termasuk
2
melakukan investasi di pasar internasional. Setelah mengembangkan bisnis internasional sejak tahun 2007 – 2012 dimana Telin telah memiliki 2 (dua) anak perusahaan yaitu Telin Singapura dan Telin Hongkong, maka sejak akhir tahun 2012 sampai 2013, Telin telah menambah footprint di 6 (enam) negara yaitu Telkomcel di Timor Leste, Telkom Australia, Telin Malaysia, Telin Myanmar (branch), Telkom Macau dan Telkom Taiwan) yang bergerak dibisnis enterprise telekomunikasi, MNO (Mobile Network Operation), MVNO (Mobile Virtual Network Operation) dan BPO (Business Process Outsourcing). Produk dan services yang dipasarkan Telin di pasar internasional, Marketing (2013) adalah : a.
Voice services: Wholesale Services, retail services (MVNO, MNO), International Hubbing Services, Extension Voice Services, HCD Service, ITFS, UIFN, ISDN (outgoing, termination dan wholesale);
b.
Data Services: IPLC, Metro International, IP Transit, Global IP VPN;
c.
Solution: CDN, Data Center (Collocation dan Hosting), TelePresence.
Disamping produk dan layanan di atas, Telin juga memiliki jaringan telekomunikasi internasional dan PoP (point of present) di beberapa negara. Keputusan untuk melakukan internasionalisasi merupakan keputusan strategis yang berisiko dan memerlukan investasi jangka panjang. Proses memasuki pasar internasional (internasionalisasi) dapat dilakukan melalui nonequity modes yaitu kegiatan internasionalisasi tanpa melibatkan penyertaan modal (export dan contractual agreements) dan equity modes yaitu kegiatan
3
internasionalisasi yang melibatkan penyertaan modal (Joint Ventures dan Wholly Owned Subsdiaries). Mempelajari bagaimana perusahaan memasuki pasar luar negeri dengan mengidentifikasi pilihan strategis dan faktor-faktor yang mendorong pilihan strategis itu dapat menambah pengetahuan mengenai proses internasionalisasi dan dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan lain ketika akan memasuki pasar internasional. 1.2.
Rumusan Masalah Internasionalisasi perusahaan ke pasar negara lain merupakan langkah
strategis yang membutuhkan investasi jangka panjang dan risiko yang tinggi karena adanya perbedaan budaya, politik, ekonomi dan legal. Hal ini berdampak pada kerumitan dalam pengambil keputusan bagaimana strategi yang tepat untuk memasuki pasar internasional dan strategi untuk untuk unggul di pasar internasional. Pemilihan pasar internasional sangat dipengaruhi oleh kombinasi antara country attractiveness (daya tarik negara) dan competitive strengths (kekuatan berkompetisi) perusahaan. Memperhatikan bahwa Indonesia merupakan negara keempat terbesar transaksi internet di dunia, Gartner Group (2012), dimana banyak negara lain yang berinvestasi dan menjalankan bisnis telekomunikasinya di Indonesia. Permasalahan yang akan diteliti adalah motivasi yang mendasari dilakukannya internasionalisasi, pemilihan strategi untuk memasuki pasar internasional dan strategi untuk mendapatkan keunggulan bersaing pada pasar internasional tersebut.
4
1.3.
Pertanyaan Penelitian Pada
tesis
ini
secara
khusus
akan
mempelajari
bagaimana
internasionalisasi dilakukan di Telkom Group sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut: a.
Apa yang menjadi motivasi Telkom melakukan internasionalisasi?
b.
Strategi apa yang dipilih untuk memasuki pasar internasional? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan bentuk strategi tsb?
c.
Bagaimana strategi Telin untuk mendapatkan keunggulan bersaing di pasar internasional?
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai proses internasionalisasi melalui investigasi, mendeskripsikan dan menganalisis internasionalisasi yang dilakukan Telkom Group meliputi hal-hal terkait dengan motivasi, strategi memasuki pasar internasional dan strategi untuk mendapatkan keunggulan bersaing di pasar tersebut. Untuk mencapai tujuan di atas, penulis mempelajari strategi memasuki pasar internasional yang dilakukan oleh Telin melalui studi literatur dan proses wawancara
dengan
pihak-pihak
terkait
dalam
pemutusan
proses
internasionalisasinya.
5
1.5.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian “Keputusan Strategis Internasionalisasi Bisnis: Studi pada
PT Telekomunikasi Indonesia Internasional” diharapkan dapat memberikan manfaat : a.
Bagi Telin sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai formulasi dalam
melakukan
pemilihan
strategi
perusahaan
pada
proses
internasionalisasi dan pemilihan strategi untuk keunggulan bersaing. b. Bagi kalangan akademis sebagai masukan ilmiah berdasarkan hasil kajian dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan implementasinya pada kegiatan bisnis yang nyata, serta memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi yaitu kompleksitas pemilihan cara memasuki pasar internasional yang tepat dan strategi keunggulan bersaing. c.
Bagi pelaku bisnis adalah sebagai pengetahuan khususnya bagi perusahaan yang akan melakukan ekspansi kegiatan bisnis di luar negeri.
1.6.
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Internasionalisasi adalah fenomena yang kompleks, berbagai perspektif
diperlukan untuk memahaminya, oleh karena itu ruang lingkup penelitian dibatasi pada studi di perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin). Khususnya mengenai motivasi, formulasi pemilihan strategi untuk memasuki pasar internasional dan strategi untuk unggul di pasar internasional. Salah satu faktor yang membatasi berasal dari tesis ini sendiri, karena ilmu pengetahuan tidak bisa selalu menjelaskan atau memprediksi perilaku manusia
6
dengan cara umum, Asimov (2002). Literatur ilmiah manajemen pemasaran juga kurang dapat menjelaskan secara lengkap atau memprediksi secara tepat perilaku perusahaan dalam proses internasionalisasi. Faktor pembatasan yang lain adalah waktu sehingga penelitian ini dibatasi untuk satu perusahaan dan melakukan analisis pembanding dengan teoritis dari literatur yang ada. 1.7.
Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini laporan disusun dalam lima bab yang masing-masing menjelaskan hal-hal sebagai berikut : BAB I
Perihal pendahuluan yang memuat latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian serta batasan masalah.
BAB II
Menguraikan tentang teori dan hasil penelitian sebelumnya serta fakta terkait dengan penelitian langsung dari sumber/ sumber kepustakaan primer.
BAB III
Mengenai metodologi penelitian yang memuat metoda penelitian, metoda pengumpulan data, metoda analisis data dan uraian mengenai profil perusahaan PT Telkom Indonesia International sebagai pelaku internasionalisasi.
BAB IV
Mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V
Memuat kesimpulan dan saran dari temuan penelitian.
7