BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas untuk mengatur aktivitas yang dijalankan dalam perusahaan. Pelaksanaan aktivitas tersebut tentu melibatkan karyawan, karena pimpinan atau manajer tidak dapat menjalankan semua aktivitasnya tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, digunakan berbagai cara agar tercapai tujuan yang diharapkan salah satunya adalah dengan melakukan pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator (Hasibuan, 2001 : 72). Dengan adanya pendelegasian wewenang karyawan dapat melaksanakan aktivitas atau pekerjaannya dengan baik dan mengambil tindakan atau memutuskan suatu hal tanpa menunggu perintah atasan. Sehingga dapat mencapai efektivitas kerja karyawan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Efektivitas
menunjukkan
kemampuan
suatu
perusahaan
dalam
mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat (Yuli, 2005 :67). Pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya.
Universitas Sumatera Utara
Karyawan
memiliki
tugas-tugas
yang
harus
dilakukan
dalam
menjalankan aktivitas perusahaan. Tugas adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada suatu jabatan tertentu. Seorang atasan dengan berbagai tugas yang dimilikinya tentu tidak dapat menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Sehingga perlu dilakukan pendelegasian atau penyerahan tugas kepada bawahan yang sebaiknya disertai dengan pendelegasian wewenang. PT. Mopoli Raya Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan. Produksi yang dihasilkan perusahaan ini adalah karet dan kelapa sawit (CPO). Perusahaan mengharapkan karyawan dapat bekerja dengan maksimal, untuk itu perlu dilakukan pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahannya. Bawahan memiliki wewenang dalam pekerjaannya maka mereka dapat bekerja dengan tenang, meningkatkan rasa tanggung jawab, dan bekerja
tanpa menunggu keputusan atasan. Dengan adanya pendelegasian
wewenang yang baik maka pada akhirnya akan mampu menciptakan efektivitas kerja karyawan. Karyawan PT. Mopoli Raya Medan dalam menjalankan aktivitasnya tidak memiliki wewenang yang cukup untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang telah didelegasikan. Tanggung jawab karyawan terhadap tugas atau pekerjaan tersebut juga kurang. Karena karyawan dalam bekerja selalu menunggu keputusan dari atasan. Sehingga menganggap bahwa hanya atasan yang bertanggung jawab akan hasil dari tugas
atau pekerjaan
tersebut. Oleh karena itu jika karyawan diberikan wewenang untuk membuat
Universitas Sumatera Utara
keputusan dalam pekerjaannya maka karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar dan bekerja dengan maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan”.
B. PERUMUSAN MASALAH Masalah merupakan kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan dan cara pemecahannya harus segera diambil. Pada umumnya setiap perusahaan menghadapi berbagai masalah dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Berdasarkan
judul
skripsi,
maka
penulis
akan
merumuskan
permasalahan tentang sistem pendelegasian wewenang pada PT. Mopoli Raya yaitu : “Apakah sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan?”.
C. KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006 : 47). Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator .Manajer hendaknya memberikan kebebasan, kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan demi lancarnya pelaksanaan tugas yang
Universitas Sumatera Utara
didelegasikan itu. Karena jika manajer terlalu sering mencampuri urusan yang telah didelegasikan, maka dapat menghambat kelancaran tugas bawahan. Sehingga dapat menyebabkan ketidakefektivan kerja karyawan (Hasibuan, 2001 : 75). Atasan mendelegasikan tugas kepada bawahan, maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya. Orang yang diserahi untuk melaksanakan tugas tentu bertanggung jawab dalan pelaksanaan tugas tersebut. Pertanggungjawaban itu hanya dapat dipenuhi sebaik-baiknya jika didelegasikan kekuasaan untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya. Berkaitan dengan pendelegasian
terdapat
tiga
unsur
yaitu
tugas,
kekuasaan,
dan
pertanggungjawaban (Manullang, 2006 : 107). Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien (Hasibuan, 2003 : 105). Berdasarkan teori pendukung, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : Pendelegasian Wewenang (X)
Efektivitas Kerja (Y)
1. Tugas
1. Kualitas Kerja
2. Kekuasaan
2. Kuantitas Kerja
3. Tanggung Jawab
3. Pemanfaatan Waktu
Sumber : Hasibuan (2001 : 72), Manullang (2006 : 107), Hasibuan (2003 : 105) (diolah) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
D. HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Sistem pendelegasian wewenang berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karywan pada PT. Mopoli Raya Medan”.
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, hasilnya dapat digunakan
untuk mengetahui gambaran suatu keadaan atau persoalan.
Dengan demikian adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan. 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pendelegasian wewenang pada PT. Mopoli Raya Medan terhadap efektivitas kerja karyawannya. 2.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Bagi Perusahaan Memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya terkait dengan sistem pendelegasian wewenang yang dilakukan perusahaan terhadap efektivitas kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
c.
Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.
F. METODE PENELITIAN 1.
Batasan Operasional Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus
dan mendalam. Penelitian dapat dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. 2.
Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari
suatu faktor yang berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
objek penelitian adalah Pendelegasian Wewenang sebagai variabel bebas (X) dan Efektivitas Kerja sebagai variabel terikat (Y). a.
Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau
wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang)
untuk
dikerjakannya
atas
nama
delegator.
Indikator
dari
pendelegasian wewenang (variabel bebas) yaitu : 1. Tugas Tugas adalah pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada suatu jabatan tertentu. Dengan adanya tugas maka akan mendorong karyawan untuk lebih produktif di dalam sebuah perusahaan, sehingga efektivitas kerja dapat tercapai. 2. Kekuasaan Kekuasaan adalah hak atau wewenang untuk memutuskan segala sesuatu keputusan yang berhubungan dengan fungsinya tersebut. Dalam menjalankan pendelegasian wewenang dalam sebuah perusahaan harus dilandasi dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan seorang karyawan memiliki hak dalam mengambil sebuah keputusan yang sesuai dengan kepentingan dan fungsinya bagi perusahaan. 3. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban adalah memberikan laporan bagaimana seseorang melaksanakan tugasnya dan bagaimana dia memakai wewenang yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab merupakan hal terpenting dalam
Universitas Sumatera Utara
menjalankan suatu jawab
seorang
wewenang perusahaan karena dengan tanggung karyawan
dapat
memberikan
laporan
atau
pertanggungjawaban suatu keputusan yang telah diambil. b.
Efektivitas Kerja Efektivitas kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik
dan benar, sehingga
tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Indikator dari efektivitas kerja (variabel terikat) yaitu : 1. Kualitas Kerja Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterkaitan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 2. Kuantitas Kerja Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Pemanfaatan Waktu Pemanfaatan waktu adalah pengggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Operasional Variabel Variabel
Defenisi Variabel
Pendelegasian memberikan sebagian wewenang pekerjaan atau (X) wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate (penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator. Efektivitas suatu keadaan yang kerja (Y) menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien
Indikator
Skala
1. Tugas 2. Kekuasaan
Likert
3. Tanggung jawab
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja
Likert
3. Pemanfaatan waktu
Sumber : Hasibuan (2001 : 72), Manullang (2006 : 107), Hasibuan (2003 : 105) (diolah)
3.Skala Pengukuran Variabel Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masingmasing variabel yaitu variabel X (Pendelegasian Wewenang) dan variabel Y (Efektivitas Kerja) adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006 : 86).
Universitas Sumatera Utara
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini maka
masing-masing pertanyaan
diberi skala 1 sampai 5 dengan skor sebagai berikut :
4.
Sangat setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Ragu-ragu (RR)
=3
Tidak setuju (TS)
=2
Sangat tidak setuju (STS)
=1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT. Mopoli Raya Jalan Sunggal no. 91
Medan. Waktu penelitian direncanakan bulan April sampai Juni 2010. 5.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi Menurut Sugiyono (2006 : 72) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan dengan jumlah 87 orang. b.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Sehingga sampel dalam penelitian adalah 87 orang karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan.
Universitas Sumatera Utara
6.
Jenis Data
a.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan
cara wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden. b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi, dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori, literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 7.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Kuesioner yaitu dengan membuat daftar pertanyaan tentang pendelegasian wewenang dan efektivitas kerja yang diberikan kepada responden di objek penelitian yaitu karyawan PT. Mopoli Raya.
b.
Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
c.
Studi dokumentasi yaitu mengambil data melalui buku-buku, dokumen, internet, dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
8.
Uji Validitas dan Reliabilitas
a.
Uji Validitas Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab
tujuan
penelitian.
Pengujian
validitas
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS versi 14.0, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid b.
Uji Reliabilitas Uji ini untuk mengukur apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282). Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliabel alat ukur tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian realibilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 14,0. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 orang karyawan pada PT. Sari Aditya Loka (PT. SAL). 9.
Metode Analisis Data
a.
Metode Deskriptif Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkan, dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai masalah yang diteliti. Masalah penelitiannya adalah pengaruh sistem pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan.
b.
Metode Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut. Y=a + bX Di mana : Y = Pendelegasian wewenang X = Efektivitas kerja a = Nilai intercept (konstan) b = Koefisien arah regresi
Universitas Sumatera Utara
c.
Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Parsial (Uji- t) Uji-t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pendelegasian wewenang sebagai variabel bebas terhadap efektivitas kerja sebagai variabel terikat. Uji-t menunjukkan secara individual variabel bebas (X) mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat (Y). Bentuk pengujian yang digunakan adalah : Ho : b1 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan. Ha : b1 ≠ 0 artinya ada pengaruh yang signifikan dari pendelegasian wewenang terhadap efektivitas kerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% . Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%. 2. Koefisien Determinan (R2) Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen menggunakan software SPSS versi 14.0 semakin besar nilai koefisien determinasi,
maka
semakin
baik
kemampuan
variabel
bebas
menerangkan variabel terikat. Jika determinasi (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel ter
Universitas Sumatera Utara