BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang cukup maju di Asia. Selama ini Jepang tidak hanya dikenal dengan perkembangan teknologinya yang pesat, namun juga terkenal dengan masyarakat yang masih memegang teguh budayanya. Jepang memang identik dengan budaya dan teknologinya yang maju, akan tetapi tidak untuk bumi dan keadaan alam Jepang. Masyarakat sangat jarang mengetahui seperti apa dan sumber daya alam apa saja yang ada di Jepang. Oleh karena hal itu, dewasa ini banyak buku maupun artikel yang membahas tentang ilmu kebumian dan sumber daya alam. Definisi dari alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi: alam sekeliling; lingkungan kehidupan: alam akhirat; segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan dan dianggap sebagai satu keutuhan: alam pikiran; tumbuh-tumbuhan. Ilmu bumi adalah pengetahuan untuk mengamati, menggolong-golongkan, dan menganalisis perbedaan berbagai daerah di permukaan bumi; geografi.1 Salah satu buku yang menarik dan penting untuk dibaca karena memiliki informasi yang dibutuhkan oleh pembaca adalah“Nihon Marugoto Gaido Bukku” karya Ikegami Akira yang diterbitkan pada 27 Mei 2012. Ikegami Akira lahir 1
http://kbbi.web.id/alam
1
2
pada tahun 1950 di Matsumoto, Prefektur Nagano. Ia lulus dari Universitas Keio Gijuku dan mulai bekerja di NHK pada tahun 1973. Setelah meninggalkan NHK pada tahun 2005 ia bekerja sebagai wartawan lepas dan menjadi profesor di Universitas Shinsu. Buku Nihon Marugoto Gaido Bukku terdiri dari empat bagian yang berjudul Chiri/Shizen no koto wo shiroo, Rekishi/Bunka no koto wo shiroo, Keizai/Seeji no koto wo shiroo, dan Shakai/Kagaku no koto wo shiroo. Tema yang diambil dalam Tugas Akhir ini adalah penerjemahan. Salah satu bagian dari buku tersebut yang akan diterjemahkan adalah subbab yang berjudul Chiri/Shizen no koto wo shiroo atau yang lebih dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah Geografi. Subbab tersebut dipilih karena banyak informasiinformasi baru yang penting untuk diketahui oleh masyarakat luas dan karena didalam subbab ini ditemukan banyak hal yang menarik. Subbab Chiri/Shizen no koto wo shiroo ini berisi berbagai pengetahuan tentang alam dan kebumian negara Jepang. Adapun isi dari subbab yang akan diterjemahkan antara lain, alasan banyaknya gunung berapi di Jepang, alasan adanya musim hujan di Jepang, penjelasan tentang datangnya badai, penjelasan tentang salju yang turun pada musim dingin, penjelasan tentang bongkahan es, dan alasan adanya banyak bunga sakura di Jepang. Informasi- informasi tersebut dikemas secara praktis namun jelas dalam sebuah buku yang disertai ilustrasi gambar, keterangan peta, keterangan diagram, dan juga kuis- kuis sederhana yang membuat pembaca tidak bosan. Setelah membaca buku tersebut, disadari bahwa buku ini sangat menarik dan bermanfaat bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya dan masyarakat awam pada
3
umumnya. Buku “Nihon Marugoto Gaido Bukku” ini hanya tersedia dalam bahasa Jepang, maka dari itu perlu untuk diterjemahkan. Penerjemahan salah satu bagian buku ini merupakan bentuk aplikasi dari ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. Beberapa mata kuliah yang mendukung penerjemahan tulisan ini antara lain, tata bahasa, mengarang, membaca, dan menulis. Berdasarkan uraian di atas sasaran dari hasil terjemahan bagian buku ini adalah pembelajar bahasa Jepang dan juga masyarakat umum.
1.2 Pokok Bahasan Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini adalah: Bagaimana proses penerjemahan dan hasil penerjemahan dari buku “Nihon Marugoto Gaido Bukku” karya Ikegami Akira Chiri/Shizen no koto wo shiroo?
bagian
4
1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Tugas Akhir dengan tema penerjemahan ini adalah menerjemahkan salah satu bagian dari buku “Nihon Marugoto Gaido Bukku” yang berjudul Chiri/Shizen no koto wo shiroo dari bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum.
1.4 Metode Penerjemahan Penerjemahan adalah upaya untuk mengungkapkan (kembali) pesan yang terkandung dalam teks suatu bahasa atau teks sumber (Bsu (bahasa sumber)/Tsu (teks sumber)) ke dalam bentuk teks dalam bahasa lain atau teks sasaran (Bsa/Tsa) (via Hoed, B.H.2006). Menurut Newmark, metode kata demi kata atau terjemahan interlinier, adalah proses penerjemahan yang dilakukan dengan mempertahankan kata- kata bahasa sumber dan kosa katanya apa adanya dengan menggunakan makna- makna yang paling umum (biasanya diambil dari makna khusus) dan terlepas
dari
konteksnya.
Sedangkan
metode
komunikatif
berusaha
mempertahankan makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, sehingga baik isi maupun bahasanya dapat diterima dan dipahami oleh pembaca hasil terjemahan. (via Hartono. 2003) Berdasarkan uraian dari metode penerjemahan di atas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini dipilih metode penerjemahan kata demi kata dan metode komunikatif. Adapun alasan dari pemilihan metode tersebut dalam penerjemahan
5
buku “Nihon Marugoto Gaido Bukku” adalah karena metode penerjemahan komunikatif berupaya menghasilkan makna konstektual agar dapat dipahami langsung oleh pembaca (sasaran). Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam penerjemahan adalah mempelajari bacaan sumber guna mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan dalam penerjemahan tersebut. Setelah itu, mulai dicari arti kata per kata yang kemudian dirangkai sesuai dengan maksud dari bacaan sumber ke dalam bahasa sasaran yaitu Bahasa Indonesia. Dan setelah dirasa cukup, dilakukan pengecekan ulang hasil terjemahan sehingga menghasilkan suatu karya terjemahan yang dapat dinikmati dan dimengerti oleh pembaca (sasaran).
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika Tugas Akhir ini terdiri dari tiga bab. Pada bab pertama terdiri dari latar belakang, pokok bahasan, tujuan penulisan, metode penerjemahan dan sistematika penulisan. Bab kedua berisi hasil terjemahan per kalimat dan hasil terjemahan secara utuh. Bab ketiga berisi penutup yang berupa kesimpulan.