BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Mutu pendidikan terutama di sekolah dapat dilihat dari dua indikator umum, yaitu kesesuaian lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja dan prestasi belajar akademis (Suryadi dan Budimansyah, 2009:203-204). Semakin banyak lulusan sekolah yang diterima di dunia kerja semakin tinggi apresiasi terhadap mutu sekolah. Demikian juga dengan prestasi belajar siswa, semakin tinggi prestasi siswa khususnya prestasi akademis semakin tinggi kualitas suatu sekolah. Prestasi belajar siswa sebagai salah satu indikator mutu pendidikan menjadi salah satu target keberhasilan yang harus dicapai dalam penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu data-data mengenai pencapaian siswa dan analisis mengenai faktor yang berpengaruh terhadapnya perlu dimiliki agar dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki dan memastikan bahwa sekolah menghasilkan siswa dengan prestasi yang diharapkan oleh masyarakat, khususnya oleh orang tua sebagai konsumen dari produk yang dinamakan pendidikan. Prestasi belajar siswa tidak muncul dengan sendirinya. Ia adalah hasil akumulasi dari interaksi siswa dengan lingkungannya baik di kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu banyak hal yang dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Pengaruh yang positif akan menghasilkan prestasi yang baik, demikian juga sebaliknya pengaruh negatif berdampak pada hasil yang kurang memuaskan. Pengaruh-pengaruh ini bersifat internal dan eksternal. Pengaruh internal berasal dari kondisi mental siswa selama berproses menjalani pendidikan, dan pengaruh eksternal berasal dari hasil interaksinya dengan hal-hal di luar dirinya baik di keluarga, lingkungan dan sekolahnya.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap siswa baik internal maupun eksternal ada yang lebih besar dibandingkan lainnya. Besarnya pengaruh bisa berbeda, tergantung pada banyak hal, seperti tempat, budaya, keadaan fisik dan mental siswa dan banyak lagi yang lainnya. Seluruh pengaruh tersebut merupakan hal yang kompleks dan rumit jika diteliti keseluruhannya, dengan demikian perlu ditentukan fokus yang jelas, faktor mana yang menjadi sasaran penelitian. Pada penelitian ini akan dipelajari mengenai pengaruh eksternal terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh eksternal terdiri atas pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Dari ketiga jenis pengaruh eksternal ini penelitian lebih diarahkan pada lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dibagi atas 4 (empat) macam, yaitu lingkungan psikologis sekolah, lingkungan fisik sekolah, lingkungan akademis sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Dari keempat faktor lingkungan sekolah tersebut diasumsikan bahwa lingkungan fisik dan lingkungan akademis berperan besar pada pencapaian prestasi belajar siswa. Selanjutnya pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa dapat menghasilkan rekomendasi berupa implikasi penjaminan mutu di tingkat sekolah, khususnya sekolah menengah pertema. Implikasi yang dimaksud berupa strategi penjaminan mutu yang dapat ditetapkan dan dilakukan sekolah agar prestasi belajar siswa dapat mencapai target yang ditentukan. Lebih jelas lagi, strategi tersebut merupakan perencanaan, aplikasi dan evaluasi untuk menekan faktor-faktor negatif dan mengembangkan faktor-faktor positif sehingga siswa siswa dapat memaksimalkan kemampuannya untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Keberhasilan membantu siswa mengembangkan kapasitas belajarnya berdampak kepada pencapaian mutu yang
ditargetkan pihak sekolah, dan hal ini adalah indikator dari kegiatan penjaminan mutu yang berhasil pada tingkat sekolah. Penjaminan mutu pendidikan membutuhkan data-data yang dapat dianalisis untuk menetapkan strategi yang tepat agar target atau tujuan tercapai. Salah satu data yang dapat dipergunakan adalah dokumen mengenai prestasi belajar siswa. Dokumen prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui nilai ulangan harian, nilai akhir semester dan nilai raport. Nilai-nilai tersebut ditambah data mengenai lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah yang mempengaruhi membantu sekolah untuk menentukan rencana yang harus dilakukan sekolah untuk mengendalikan dan memastikan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan. Lingkungan fisik yang memadai seperti ketersediaan ruang, peralatan dan gedung memperlancar kegiatan belajar siswa, apalagi bila keberadaannya dimanfaatkan dengan baik oleh guru, siswa dan tenaga kependidikan di sekolah. Sedangkan lingkungan akademis yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dijalani siswa setiap hari, sehingga berpengaruh langsung pada prestasi belajar siswa. Penjaminan mutu terdiri atas dua tindakan umum, yaitu perencanaan dan pengendalian mutu sekolah (Willburn dan Cheng, 1994), dalam hal ini berkaitan dengan lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah. Perencanaan strategi penjaminan mutu sekolah didasarkan pada data hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa, selanjutnya diterapkan dengan dengan pengendalian yang baik agar dapat memastikan tercapainya sasaran atau target. Kecamatan Punggelan adalah satu daerah kecil di Kabupaten Banjarnegara Propinsi
Jawa
Tengah
yang
memiliki
4
(empat)
SMP
Negeri.
Dua
SMP negeri (SMPN 1 dan SMPN 3) terletak di dekat pusat daerah punggelan,
sementara dua SMP negeri lainnya (SMPN 2 dan SMPN 3) terletak di daerah yang lebih sulit dicapai; SMPN 2 berada di areal perbukitan yang dapat dicapai melalui jalan berbatu dengan tingkat kemiringan mendekati 45 derajat dan SMPN 4 bersebelahan dengan hutan dan persawahan. Kecamatan Punggelan masih tertinggal bila dibandingkan dengan kecamatan lain seperti Klampok dan Purwareja. Kondisi belajar bahasa Inggris di daerah ini juga unik. Lingkungan berbahasanya lebih dominan bahasa Jawa Tegal daripada bahasa Indonesia. Pada pergaulan seharihari lebih banyak dipakai bahasa daerah. Dapat dinyatakan bahwa bahasa ibu penduduk umumnya dan siswa termasuk guru khususnya adalah bahasa Jawa dan bahasa kedua adalah bahasa Indonesia dengan logat Jawa Tegal yang sangat kental karena sebagian penduduknya adalah suku Jawa pribumi. Keadaan yang telah dijelaskan di atas merupakan keadaan yang tidak ideal untuk belajar, khususnya belajar bahasa Inggris. Pada penelitian yang akan dilaksanakan akan dipelajari bagaimana lingkungan fisik dan lingkungan akademis di sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, bagaimana ia mempengaruhi pencapaian siswa dalam belajar bahasa Inggris dan apa yang dapat dilakukan sekolah dalam rangka penjaminan mutu pendidikan bagi siswa sehingga dapat memuaskan orang tua yang menitipkan anaknya di tempat belajar yang bersangkutan. Oleh karena itu hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi penjaminan mutu pendidikan di tingkat sekolah, khususnya sekolah tingkat menengah pertama yang menjadi sasaran penelitian.
B.
Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.
Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan yang diuraikan pada latar belakang masalah dapat dinyatakan bahwa kondisi lingkungan fisik dan akademis Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kecamatan Punggelan masih belum ideal. Lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah merupakan dua hal diantara berbagai hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan data akurat mengenai kedua bagian lingkungan sekolah tersebut. Dengan demikian data mengenai lingkungan fisik dan akademis sekolah dapat menjadi data dijadikan dasar bagi pihak sekolah untuk menentukan tindakan penjaminan mutu dengan menetapkan strategi pengendalian dan memastikan pencapaian maksimal prestasi belajar siswa. Oleh karena itu masalah yang akan diteliti adalah seberapa besar dan bagaimana bentuk pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Berikutnya dilakukan analisis mengenai implikasi hasil penelitian terhadap penjaminan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama negeri khususnya di kecamatan Punggelan.
2. Rumusan Masalah Permasalahan dapat diidentifikasi dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: a.
Bagaimana keadaan lingkungan fisik sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah?
b.
Bagaimana keadaan lingkungan akademis sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah?
c.
Sejauhmana pengaruh lingkungan fisik dan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah?
d.
Kegiatan penjaminan mutu apa yang dapat direkomendasikan berdasarkan data mengenai pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah?
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum Secara umum, pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa dan implikasinya terhadap pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. b. Tujuan khusus Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hal-hal berikut : 1)
Keadaan lingkungan fisik sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah;
2)
Keadaan lingkungan akademis sekolah di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Banjarnegara;
3)
Seberapa besar pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah; 4) Kegiatan penjaminan mutu apa yang dapat dilakukan sekolah berdasarkan hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah.
2. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah studi mengenai faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut; 1. Sebagai dasar penentuan strategi yang lebih tepat untuk memperbaiki prestasi belajar siswa untuk periode berikutnya; 2. Sebagai referensi untuk penelitian sejenis di masa yang akan datang; 3. Sebagai bahan rekomendasi bagi sekolah tempat penelitian.
D.
Paradigma Penelitian Paradigma penelitian adalah pandangan atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang diteliti dengan membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 1992:23). Paradigma penelitian dapat mempermudah penentuan arah penelitian tetap fokus pada jalur dan tujuannya. Paradigma yang dikembangkan dalam penelitian mengenai pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademik sekolah terhadap prestasi belajar siswa dan implikasinya terhadap penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri Kecamatan Punggelan
Kabupaten Banjarnegara adalah paradigma ganda dengan dua variabel dependen dan satu variable independen. Kedua variabel yang diteliti adalah : X1 = Lingkungan akademis sekolah X2 = Lingkungan fisik sekolah Y = Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris
1. Alur Pikir Ada dua indikator yang dapat dilihat dari mutu pendidikan khususnya sekolah, yaitu kesesuaian lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja dan prestasi belajar akademis. Indikator pertama, lulusan yang langsung bekerja dan diterima di dunia kerja adalah lulusan yang diharapkan. Semakin banyak lulusan suatu lembaga pendidikan yang bekerja maka semakin dipandang baik lembaga pendidikan yang menghasilkannya. Indikator kedua adalah prestasi belajar akademis yang dicapai oleh siswa, baik selama bersekolah atau ketika lulus dari sekolah. Ada dua determinan yang menentukan prestasi belajar akademis, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah hal-hal dalam diri seseorang yang berpengaruh terhadap kemampuan dan performa akademisnya, sedangkan faktor eksternal merupakan determinan di luar diri seseorang. Baik faktor internal maupun internal saling terkait satu sama lain. Yang termasuk faktor internal adalah tingkat intelegensi, minat, bakat, motivasi, tingkat kematangan emosi dan cara belajar; dan yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial. Penelitian diarahkan pada faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan sekolah. Selanjutnya lingkungan sekolah terdiri atas lingkungan psikologis sekolah,
lingkungan sosial sekolah, lingkungan fisik sekolah, dan lingkungan akademis sekolah. Dari keempat jenis lingkungan sekolah penelitian lebih spesifik dilaksanakan pada pengaruh faktor lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil dari penelitian dapat dijadikan dasar untuk menentukan strategi penjaminan mutu di tingkat sekolah dalam upaya memastikan mutu peserta didiknya. Persoalan penelitian secara sistematis dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1.1 Alur Pikir Penelitian
Lingkungan fisik sekolah Prestasi belajar siswa
Lingkungan akademis sekolah
2. Kerangka Penelitian Pada penelitian ini dianalisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa dan bagaimana implikasinya terhadap penjaminan mutu pendidikan di sekolah. Lingkungan fisik sekolah mencakup sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dan dapat digunakan oleh siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana sekolah meliputi kondisi gedung, lokasi sekolah, keberadaan ruangruang penunjang kegiatan sekolah seperti ruang OSIS, UKS, perpustakaan, aula, ruang administrasi, ruang kepala sekolah dan sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana idealnya berfungsi untuk memperlancar kegiatan belajar sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang optimal. Persoalannya adalah, apakah ketiadaan atau kekurangan sarana dan prasarana sekolah baik secara umum maupun khusus untuk bahasa Inggris berpengaruh besar pada pencapaian prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris, atau di sisi lain apakah kelengkapan sarana dan prasarana belajar di sekolah sangat berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Selain itu ada unsur lingkungan akademis di sekolah. Menurut berbagai penelitian, lingkungan akademis berperan paling besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa, namun dalam penelitian ini perlu diketahui apakah hal tersebut berlaku untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah. Selain itu perlu dikaji bagaimana dan sejauhmana pengaruh lingkungan akademis terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris.
3. Hipotesis Penelitian Penelitian ini didasarkan pada pemikiran sebagai berikut: 1)
Lingkungan fisik sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah;
2)
Lingkungan akademis sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah;
3)
Hasil analisis pengaruh lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah terhadap prestasi belajar siswa merupakan salah satu data penting yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan penjaminan mutu di sekolah, sehingga sekolah dapat menetapkan strategi atau langkah yang diperlukan.
Dengan mempertimbangkan anggapan dasar maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Lingkungan fisik dan lingkungan akademis sekolah berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa.”