BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Guru merupakan orang pertama dan utama yang secara langsung mengajar
dan berinteraksi dengan peserta didik di kelas. Oleh sebab itu figur seorang guru merupakan ujung tombak bagi keberhasilan proses pembelajaran. Seorang guru profesional mampu melihat atau menilai kinerjanya sendiri melalui penelitian di kelasnya. Merenungkan, mengapa suatu proses pembelajaran menjadi tidak efektif serta mengapa tingkat penguasaan siswa begitu rendah. Penulis menyadari bahwa praktek pembelajaran yang telah dilakukan selama ini belumlah efektif dan masih banyak masalah yang perlu diperbaiki berkaitan dengan kualitas pembelajaran maupun kualitas hasil belajar siswa. Salah satu masalah belajar adalah rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran atau rendahnya daya serap siswa khususnya mata pelajaran produktif seperti perbanyakan tanaman secara generatif. Pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif merupakan bagian dari bidang studi biologi yang dianggap cukup mudah oleh para siswa, namun pada proses belajar mengajarnya siswa terkadang kesulitan untuk memahami dengan jelas termasuk pada materi prinsip pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif yaitu pada proses polinasi tanaman. Materi prinsip pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif di Sekolah Menengah Kejuruan yang diajarkan ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1
2
diawali dari hal-hal yang bersifat konkret dan selanjutnya secara bertahap menuju hal yang abstrak. Siswa akan mengalami kesulitan ketika belajar materi tersebut, karena dalam pembelajarannya siswa tidak mengetahui secara pasti dan nyata sehingga hasil belajar siswa kelas X SMK PP Negeri Cianjur pada mata pelajaran pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif di tahun ajaran 2011/2012 sangatlah tidak memuaskan, karena rendahnya ketuntasan belajar siswa dengan 60,3% siswa di bawah KKM (nilainya di bawah 75) dan 39,7 % siswa di atas KKM. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa diantaranya timbul keingintahuan siswa terhadap pelajaran, siswa tidak nyaman karena suasana kelas yang tidak kondusif, dan siswa sering mengalami kesulitan memahami materi yang disampaikan guru. Dampak tersebut akan berakibat terhadap prestasi hasil belajar siswa yang akan menurun di masa mendatang. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tepat, guru harus bisa merencanakan pembelajaran dengan metode mengajar yang tepat serta di dukung media pembelajaran yang tepat pula. Belajar akan bermakna bagi peserta didik apabila mereka aktif dalam berbagai cara untuk mengkontruksikan atau membangun sendiri pengetahuannya. Kenyataannya guru masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat. Metode ceramah sering digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu menyajikan pembelajaran dengan cara berdiri di depan kelas tanpa menyuruh anak mengerjakan sendiri tetapi melalui contoh yang telah dipelajari
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
dan dipahami bersama. Oleh karena itu, penerapan metode ceramah dalam menjelaskan materi tentang suatu proses dapat dikatakan kurang tepat. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa jenuh atau bosan dalam diri siswa ketika mengikuti pelajaran sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar perbanyakan tanaman secara generatif dengan baik, dengan demikian perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan siswa belajar pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif dengan tetap serta menarik dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi prinsip pembiakan tanaman secara generatif (polinasi) adalah demonstrasi. Alasan pemilihan metode tersebut adalah (1) Materi prinsip pembiakan tanaman secara generatif atau polinasi tanaman pada silabus berada diawal-awal pertemuan ajaran baru, (2) Belum tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran seperti tanaman yang berbunga di lingkungan sekolah yang memadai atau mencukupi untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode praktek. Demonstrasi merupakan metode mengajar yang efektif untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan memperhatikan siswa dapat lebih memahami dan tanggap pada materi proses polinasi tanaman serta siswa memperoleh
pengalaman
secara
nyata,
sehingga
pembelajaran
jadi
menyenangkan, siswa lebih aktif dan mudah menyerap materi pelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, bahwa pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi proses polinasi pada tanaman ini adalah menggunakan
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
metode demonstrasi, karena materi tersebut merupakan hal terpenting dalam pembiakan tanaman secara generatif yang harus siswa ketahui dengan nyata. Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk membuktikannya, maka penulis perlu melakukan penelitian dengan fokus pada Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Proses Polinasi Tanaman Melalui Metode Demonstrasi (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur).
1.2.
Identifikasi Masalah Masalah yang muncul diidentifikasi dengan cara melakukan observasi dan
pengamatan selama proses pembelajaran merupakan tahap pertama pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dilaksanakan pada setiap siklusnya. Hal ini bertujuan untuk mengkaji dan memberika solusi terhadap permasalahan yang terjadi dan dialami guru dalam pembelajaran di kelas. Adapun masalah yang terjadi pada pembelajaran mata pelajaran pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif, yaitu: a. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran pembiakan tanaman secara vegetatif dan generatif tahun ajaran 2011-2012 rendah dengan persentase ketuntasan 60,3% siswa di bawah KKM (nilainya di bawah 75) dan 39,7% siswa di atas KKM karena dalam pembelajaran siswa cendrung pasif, artinya siswa tidak diajak dalam kondisi nyata di lapangan.
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
b. Siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan guru karena penjelasan yang terlalu terpaku terhadap teori sehingga siswa merasa kesulitan ketika mengerjakan soal yang bersifat pemahaman yang diberikan apabila tidak bisa menjawabnya dengan benar. c. Siswa jenuh karena suasana kelas yang tidak kondusif sehingga siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang monoton sebab terlalu seringnya penggunaan metode ceramah dengan media slide show.
1.3.
Batasan Masalah Latar belakang yang disajikan di atas, tersurat bahwa masalah pokok
penelitian ini adalah kemampuan menganalisis prinsip pembiakan tanaman secara generatif yaitu proses polinasi tanaman. Berbicara masalah polinasi tanaman pada hakikatnya cukup luas, untuk menghindari salah penafsiran terhadap penelitian, maka masalah penelitian tersebut perlu dibatasi. Sehubungan hal tersebut, masalah penelitian ini terbatas dalam hal-hal sebagai berikut. a. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi berlangsung yang diamati oleh observer dan dicatat di lembar observasi (lembar aktivitas siswa). b. Kemampuan memahami proses polinasi tanaman siswa kelas X SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur yang berupa nilai dari hasil belajar setelah metode demonstrasi diterapkan pada pembelajaran pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif yang diberikan pada setiap siklus pembelajaran.
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
1.4.
Rumusan Masalah Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan agar lebih khusus dan
untuk memperjelas arah penelitian serta menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dari masalah pokok, maka masalah yang didapat dirumuskan sebagai berikut. a. Seberapa besar aktivitas belajar siswa kelas X SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur selama pembelajaran proses polinasi tanaman dengan menggunakan metode demonstrasi? b. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur pada materi proses polinasi tanaman dengan menggunakan metode demonstrasi?
1.5.
Tujuan Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah
sebagaiberikut. a. Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur selama pembelajaran proses polinasi tanaman dengan menggunakan metode demonstrasi berlangsung. b. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Pertanian Pembangunan Negeri Cianjur pada materi proses polinasi tanaman dengan menggunakan metode demonstrasi.
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
1.6.
Manfaat Penelitian Penelitian ini akan efektif, salah satunya mempunyai manfaat yang cukup
besar. Adapun manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Memberi solusi terhadap kegiatan belajar mengajar dalam menjelaskan suatu proses seperti materi proses polinasi tanaman pada mata pelajaran pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif. b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif dengan pembelajaran
yang lebih
menyenangkan sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan. c. Memotivasi siswa maupun guru untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar pembiakan tanaman secara generatif dan vegetatif lebih baik lagi.
1.7.
Definisi Operasional Definisi istilah dalam judul antara lain sebagai berikut : a. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan. Meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, memperhebat (Kamus Umum Bahasa Indonesia 2007: 1280-1281). Peningkatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah untuk menaikan atau mempertinggi hasil belajar siswa sehingga persentase ketuntasan kelas menjadi tinggi dengan menggunakan metode demonstrasi, dan dapat disimpulkan bahwa peningkatan adalah menaikkan atau mempertinggi atau memperhebat
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
sesuatu melalui suatu proses yang dilaksanakan dengan berbagai cara atau perbuatan. b. Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima
pengalaman
belajarnya.
(Sudjana,
2008:
22).
Kemampuan yang dimiliki siswa dilihat dari beberapa aspek seperti pemahaman, keterampilan, maupun sikap siswa tersebut. Hasil belajar terjadi jika subjek telah mengalami perbahan tingkah laku melalui suatu proses yang dilakukan seseorang dan akan menjadi sebuah pengalaman subjek tersebut. Proses yang dimaksud ialah belajar. c. Polinasi (penyerbukan) adalah jatuhnya tepung sari pada kepala putik (Mangoendidjojo, 2003:25). Polinasi merupakan tahapan paling penting dari pembiakan tanaman secara generatif sehingga tahapan penting tersebut harus benar-benar dipahami oleh siswa. Polinasi atau penyerbukan ialah menyatunya sel kelamin jantan (serbuk sari) dengan sel kelamin betina (kepala putik atau stigma) baik secara alami maupun buatan. Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi dengan menjelaskan proses polinasi tanaman secara buatan. d. Metode demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Sagala, 2012: 210). Demonstrasi dilaksanakan dengan bantuan alat peraga yang bertujuan untuk memperjelas dan
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
mempermudah penyampaian materi tentang suatu proses. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode demonstrasi yaitu guru mempertunjukan suatu proses seperti proses polinasi tanaman dan siswa mengamati apa yang dipertunjukan guru.
Kesimpulan pengertian judul adalah cara menaikkan hasil belajar siswa pada materi proses transfer polen ke kepala putik pada tanaman melalui pertunjukkan secara nyata agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik. Metode demonstrasi membantu peserta didik untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Artinya, memudahkan siswa kelas X memahami materi yang disampaikan guru berdasarkan fakta yang benar tidak berdasarkan suatu gambaran saja, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi polinasi tanaman.
ADI FIRMANSYAH, 2013 Peningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses polinasi tanaman melalui metode demonstrasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu