BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan adalah pembangunan manusia dengan upaya manusia tersebut menjadi
manusia
yang
berkualitas
sehingga
mampu
memajukan
dan
mengembangkan suatu Negara. Pembangunan sumber daya atau potensi-potensi kemanusiaan terebut dapat digali melalui proses belajar (SKN, 2000). Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan Harkat dan Martabat manusia. Seseorang yang memasuki dunia Pendidikan formal dalam mencapai tujuan tersebut tentu banyak menjumpai rintangan-rintangan tertentu. Untuk dapat mengatasi haruslah melalui suatu proses yang berkesinambungan. Pendidikan yang dalam penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui transportasi ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sitem manejemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri untuk memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Pendidikan di Indonesia masih dihadapi pada banyak masalah yakni penguasaan kualitas relevansi dan efisiensi dan efektifitas. Mutu yang rendah merupakan masalah utama. Pendidikan yang bermutu adalah institusi pendidikan yang memiliki keunggulan kompetitif, memenuhi visi, misi, tujuan yang jelas, cara kerja efektif, efisien, sumber daya manusia berkualitas, integritas tinggi, profesional, menghasilkan produk jasa berkualitas produktif, akuntabel,
1
Universitas Sumatera Utara
2
transparan, memiliki pengetahuan kemampuan sesuai bidang teknologi yang canggih dan mempunyai networking. Visi pendidikan tenaga kesehatan adalah dihasilkannya tenaga kesehatan yang profesional sesuai kebutuhan program pelayanan kesehatan merata dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Misinya adalah meningkatkan mutu lulusan, mewujudkan pengelolaan pendidikan yang profesional. Tujuan pendidikan dihasilkan tenaga kesehatan berkualitas dan profesional, jumlah dan jenisnya sesuai dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan dan Era global (Pusdiknakes Kurnas Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003). Pendidikan Bidan yang bermutu diperlukan tenaga dosen yang berkualitas, sarana dan prasarana, kurikulum, lahan praktek, serta pelaksanaan pembelajaran yang baik. Tenaga dosen (SDM) dari segi kwalitas harus memiliki kemampuan pedagogik, kemampuan kepribadian, kemampuan social dan kemampuan profesional sesuai standard sarana prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar. Lahan praktek dan pembimbing klinik masih kurang memberikan peluang kepada peserta didik untuk melaksanakan tindakan secara profesional. Issu terkini pembelajaran praktek klinik menunjukkan keadaan; Pengawasan minim, kurang monitoring kemampuan belajar, jumlah dan jenis kasus masih kurang. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Agar tujuan Pendidikan dan Pengajaran berjalan dengan benar, maka perlu mengadministrasikan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang lajim disebut administrasi kurikulum. Tugas dan peranan dosen antara lain : menguasai dan
Universitas Sumatera Utara
3
mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa (Subroto, 2002). Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pengajaran yang dibutuhkanya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen yaitu peserta didik, dosen (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi (Adrian, 2007). Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan dosen dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Subroto, 2002). Pembelajaran praktek klinik secara umum bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dalam hal menerapkan ilmu dan keterampilan yang dipelajari dikelas dari berbagai disiplin yang dipelajari dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi dalam situasi nyata.Hal ini agar mahasiswa lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran kemandirian, pelayanan kesehatan. Tatanan pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit (RS) , Puskesmas, Rumah Bersalin (RB) , Bidan Praktek Swasta (BPS) , dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Posyandu (Netti, 2006).
Universitas Sumatera Utara
4
Kurikulum yang dipergunakan pada pandidikan dijurusan kebidanan maupun diprogram studi kebidanan adalah kurikulum berdasarkan paradigma competent-based
approach
yaitu
kemampuan
komprehensif
profesional
menggantikan paradigma content-based approach yaitu penguasaan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil survei pendahuluan Penulis memperoleh data nilai akhir mata kuliah pada praktek klinik I Mahasiswa Akbid Sehati Medan Semester II Tahun Ajaran 2006/2007 dimana dari 53 orang (100%), Nilai diatas 3,00 sebanyak 30 orang (56%), sedangkan dibawah 3,00 sebanyak 22 orang (41%) bahkan dari 53 orang mahasiswa tersebut ditemukan 2 orang (3%) dengan nilai terendah yaitu 2,16. Dari hasil survey ini bisa dikatakan proses belajar mengajar masih kurang memuaskan karena masih ditemukan 2 orang (3%) dengan nilai 2,16. Berdasarkan dari hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Kemampuan Dosen Dalam PBM Dengan Pencapaian Kemampuan Mahasiswa Pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan Tahun 2008”. 1.2 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan tahun 2008”.
Universitas Sumatera Utara
5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa pada Praktek Klinik I di Akbid Sehati Medan tahun 2008. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pedagogik dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan. b. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan kepribadian dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan. c. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan sosial dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan. d. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan profesional dosen dalam PBM pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan. e. Untuk mengetahui pencapaian kemampuan mahasiswa pada praktek klinik I di Akbid Sehati Medan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.2 Manfaat Teoritis Secara umum penelitian ini diharapkan dijadikan salah satu upaya untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu pendidik bidan dalam mengkaji bagaimana kemampuan dosen dalam PBM dengan pencapaian kemampuan mahasiswa khususnya pada praktek klinik I.
Universitas Sumatera Utara
6
1.4.3 Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan khususnya di Akbid Sehati Medan. b. Sebagai saran dan bahan masukan bagi dosen dalam meningkatakan proses belajar mengajar di Akbid Sehati Medan. c. Sebagai bahan informasi yang berarti untuk pencapaian kemampuan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. d. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang kependidikan.
Universitas Sumatera Utara