BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini persaingan sangat ketat terutama dalam dunia bisnis. Budaya, teknologi dan pendidikan merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang secara terus menerus mengalami perubahan di setiap masa ke masa. Terutama dalam jenjang pendidikan ditingkat perguruan tinggi mengalami perubahan yang sangat signifikan setiap tahunnya karena meningkatnya minat mahasiswa untuk menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Setelah adanya pemberlakuan tentang pasar tunggal ASEAN menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membuka liberalisasi perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara dalam bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja, tidak hanya itu dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan salah satunya yaitu jasa akuntan sehingga akan semakin tinggi peluang masuk para pekerja profesional asing untuk bekerja di Indonesia dan sebagai landasan hukum profesi akuntan. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menyepakati perwujudan integrasi ekonomi yang penerapannya mengacu pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman negara-negara ASEAN dalam mewujudkan ASEAN Economic Community (AEC). Dalam regulasi Undang-Undang No.7 tahun 2014 tentang strategi perdagangan untuk membendung banjirnya produk yang masuk ke
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Indonesia. Sektor jasa yang telah disepakati oleh Mutually Recognition Agreement (MRA) merupakan jasa akuntan. Jasa akuntan diberikan oleh profesi akuntan, yang dianggap sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha dalam era globalisasi. Dengan demikian kebutuhan jasa akuntan semakin meningkat serta dapat mempersiapkan lulusan akuntan profesional Indonesia untuk menghadapi tantangan profesi dalam perekonomian global. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) merupakan organisasi profesi yang diakui pemerintah, IAI harus mampu memastikan bahwa para akuntan Indonesia mampu bersaing dengan para pekerja profesional asing secara global. Menurut KMK Nomor 263/KMK.01/2014 tentang penetapan IAI sebagai asosiasi profesi akuntan yang diakui pemerintah, pemerintah memberikan tugas serta tanggung jawab kepada IAI untuk melakukan pendataan dan pembinaan dunia profesi akuntan Indonesia dengan mewajibkan seluruh akuntan profesional Indonesia menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan Chartered Accountant Indonesia (CA) sebagai kualifikasi akuntan profesional Indonesia sesuai dengan panduan standar internasional. Tujuan pendirian Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu untuk membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan, dan memberikan perlindungan terhadap pengguna jasa akuntan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyelenggarakan ujian Chartered Accountant (CA) dengan tujuan untuk mendapatkan akuntan sebagai anggota utama Ikatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Akuntan Indonesia (IAI) yang memiliki : (1) Kualifikasi untuk menjalankan peran sebagai akuntan profesional sesuai kompeten utama dan kompetensi khusus Chartered Accountant (CA), (2) Komitmen tinggi terhadap etika, nilai-nilai dan perilaku profesional yang tinggi, dan (3) Keahlian profesional untuk menjalankan peran tersebut. Hal ini menentukan masa depan seseorang untuk mencari kehidupan yang lebih baik cukup sulit untuk mencapai tujuan tersebut sebuah pekerjaan yang menjadi faktor dan melatar belakangi pendidikan yang mampu membuat seseorang mudah memperoleh pekerjaan dan mendapatkan gaji yang lebih besar. Terutama kepada para mahasiswa yang akan menentukan masa depannya terhadap memilih jurusan apa yang akan dipilih dan yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan maupun pihak organisasi. Dalam memilih jurusan mahasiswa akan menyesuaikan dengan minat yang diinginkan. Salah satu jurusan yang banyak diminati oleh mahasiswa yaitu jurusan akuntansi. Menurut Simbarjo (2012) dalam Teguh (2014) alasan seseorang memilih prodi akuntansi mempunyai peluang besar di dunia kerja nantinya, selain itu adanya dorongan dari keluarga menjadi salah satu faktor yang juga menentukan pilihan mahasiswa. Akuntansi merupakan salah satu dari jurusan Fakultas Ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa yang ada di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Dalam hal ini bisa dilihat dari lulusan setiap tahun mengalami peningkatan dan persaingan dalam pekerjaan pun tidak akan dapat dihindari. Menurut Teguh (2014) dalam upaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
meningkatkan kualitas, keterampilan, dan daya saing, banyak lulusan akuntansi yang menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sehingga menjadi lebih diperhitungkan karena lebih profesional di bidang akuntansi. Landasan hukum tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan, gelar akuntan dapat dipergunakan oleh seseorang yang memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang dibentuk sesuai peraturan perundang-undangan atau perguruan tinggi yang mendapat pengakuan
dari
Pemerintah.
Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 153 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) mengatur bahwa pendidikan program profesi akuntan (PPAk) diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang akuntan beregister Negara, mewajibkan register ulang seluruh akuntan beregister Negara dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak efektifnya PMK pada 3 februari 2014. Akuntan yang tidak melakukan register ulang, dalam waktu 3 (tiga) tahun, piagam register Negara akuntan dinyatakan tidak berlaku dan dinyatakan tidak terdaftar pada register Negara akuntan. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) merupakan amanat dari UU Nomor 34 Tahun 1954 tentang pemakian galar akuntan (Accountant) pasal 6 tentang mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Jumlah akuntan Indonesia masih sedikit dan jauh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
tertinggal dari negara tetangga yaitu hanya sebanyak 15.940 akuntan profesional yang teregistrasi dan 15.600 akuntan yang beregister Negara selama masa grandfathering berdasarkan data yang diambil oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2015, (www.iaiglobal.or.id). Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah jenjang pendidikan tambahan pada perguruan tinggi setelah program Sarjana Ekonomi bagi lulusan Sarjana Ekonomi di program akuntansi. Dalam Surat Keputusan (SK) Mendiknas No.179/U/2001, menyatakan bahwa lulusan sarjana srata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan untuk menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Permendikbud dalam ketentuan pasal 14 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi menyatakan bahwa mahasiswa yang dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) berhak menggunakan gelar profesi dibidang akuntansi dan memperoleh sertifikat profesi akuntansi setelah dinyatakan lulus seluruh uji kompetensi akuntan. Uji kompetensi akuntan merupakan ujian sertifikasi akuntan profesional yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), (www.iaiglobal.or.id).
Mereka yang telah
menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) nantinya akan berhak memperoleh sebutan Profesi Akuntansi (Ak) serta akan mempunyai daya saing yang lebih tinggi sebagai akuntan jika dibandingkan dengan para sarjana akuntan yang tidak mempunyai predikat sebagai akuntan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Perkembangan profesi akuntan semakin luas di Indonesia karena profesi akuntan bukan hanya berkembang didunia bisnis tetapi dikalangan masyarakat. Profesi akuntan sebagai pelaku aktif didunia bisnis. Dengan hal ini profesi akuntan profesional sangat dibutuhkan oleh pihak perusahaan dan pihak organisasi. Dengan banyaknya persaingan didunia bisnis mahasiswa tidak lupa terhadap faktor-faktor yang menghalangi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dima (2010) dalam penelitiannya mengenai determinan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi (PPAk). Dalam penelitianya, Dima membuktikan secara empiris mengenai pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini membuktikan motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan secara simultan mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) secara signifikan. Penelitian menggunakan sampel sejumlah 211 mahasiswa S1 akuntansi tahun angkatan 2010 dan 2011 di Universitas Brawijaya. Namun dalam kenyataannya dalam biaya pendidikan sangat sulit untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ulfa (2012), dalam penelitiannya adalah sebanyak 280 mahasiswa di perguruan tinggi swasta Medan. Penelitiannya membuktikan secara empiris bahwa motivasi sosial, motivasi karir dan motivasi ekonomi berpengaruh positif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Sementara menurut J.O, dan K.O (2013), dalam penelitiannya dengan menggunakan survei dengan populasi sampling 300 mahasiswa dari tiga Universitas. Telah ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi pilihan karir siswa akuntansi banyak tetapi mereka dapat menjadi kelompok ke pribadi, referensi dan faktor pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pribadi dan pekerjaan seperti minat dan motivasi siswa dalam subjek, pekerjaan prospek dan gaji tinggi, kinerja di sekolah menengah adalah faktor yang paling mempengaruhi pilihan siswa akuntansi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu peneliti menggunakan sampel mahasiswa Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti tahun angkatan 2012. Dalam peneliti menggunakan sampel Universitas Mercu Buana sejumlah 67 mahasiswa dan Universitas Trisakti sejumlah 185 mahasiswa. Minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masalah motivasi mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), masalah biaya pendidikan dan masalah masa studi yang akan ditempuh selama pendidikan.
Biaya
pendidikan
yang
sangat
mahal telah menjadi
permasalahan terhadap penduduk Indonesia sehingga masyarakat yang berpenghasilan rendah sangat susah untuk masuk ke perguruan tinggi karena biaya untuk membiayai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sangat besar dibandingkan dengan biaya gelar sarjana ekonomi strata S1 dan ditambah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
lagi untuk masa studi yang akan ditempuh oleh mahasiswa cukup lama yaitu selama 1 (satu) tahun. Hal ini menjadi penghalang mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) karena untuk lulusan sarjana strata 1 (satu) menginginkan pekerjaan setelah lulus. Berdasarkan faktor-faktor diatas telah dijelaskan bahwa motivasi, biaya pendidikan dan masa studi mempunyai pengaruh terhadap minat seseorang untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi, Persepsi Biaya Pendidikan dan Persepsi Masa Studi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, dilakukan sampel Mahasiswa Akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti Angkatan 2012.
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ? 2. Apakah persepsi biaya pendidikan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
3. Apakah persepsi masa studi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti
untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris atas : 1. Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 2. Pengaruh persepsi biaya pendidikan terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 3. Pengaruh persepsi masa studi terhadap terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 2. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa akuntansi Unversitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti untuk menjadi bahan pertimbangan yang diambil setelah menyelesaikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
program studi S-1 nya apakah akan melanjutkan studinya ke jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) atau tidak. 2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang nantinya akan dijadikan acuan dalam menyelenggarakan program Pendidikan Akuntansi (PPAk) di Universitas Mercu Buana dan Universitas Trisakti diharapkan mampu meningkatkan kualitas program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana mengaplikasikan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta menanamkan wawasan dan pengalaman.
http://digilib.mercubuana.ac.id/