BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan
suatu
produk
dan aktivitas perusahaan dagang untuk
menghasilkan pendapatan melibatkan pembelian dan penjualan barang dagang (Warren dan Reeve, 2008:262). Perusahaan dagang harus terlebih dahulu membeli barang dagang dan disimpan untuk sementara waktu, kemudian dikeluarkan untuk dijual kembali kepada pelanggan dengan tujuan mendapatkan pendapatan atau laba usaha. Tujuan dari perusahaan adalah mendapatkan laba yang optimal dalam menjalankan
usahanya.
Laba
perusahaan
yang
diperoleh
untuk
mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari perusahaan tersebut. Going concern merupakan salah satu konsep penting akuntansi konvensional. Inti going concern terdapat pada neraca (Balance Sheet) perusahaan yang merefleksikan nilai perusahaan untuk menentukan eksistensi dan masa depannya, sehingga dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan. Laba operasional dapat dikatakan sebagai suatu peningkatan kenaikan kekayaan bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya. Sehingga penilaian terhadap keberhasilan suatu perusahaan dapat dilakukan melalui analisis terhadap hasil penilaian besarnya laba yang diperoleh. Karena laba
1
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya. Setiap perusahaan senantiasa menginginkan usahanya berkembang. Perkembangan tersebut akan terjadi apabila ditunjang oleh adanya kemampuan
manajemen
dalam
merencanakan,
mendapatkan,
dan
memanfaatkan dana-dana untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk investasi, dan salah satunya adalah investasi kedalam persediaan. Dengan menginvestasikan dana ke dalam persediaan maka perusahaan akan memperoleh manfaat dari investasi tersebut, karena persediaan merupakan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan. Masalah penentuan besarnya investasi dalam persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya investasi yang terlalu besar dalam persediaan dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan dan biaya pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semua ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian sebaliknya, investasi yang terlalu kecil dalam persediaan akan mempunyai efek menekan keuntungan karena jika tidak tersedia salah satu jenis persediaan maka perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Selain diinvestasikan dalam bentuk persediaan, dana yang dimiliki oleh perusahaan juga dapat ditanamkan dalam bentuk piutang. Perputaran
2
piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, sehingga hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan secara ekonomis serta mampu menunjang segala operasi perusahaan secara teratur. Pengelolaan piutang yang efisien akan memberikan beberapa keuntungan seperti memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen memungkinkan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya. Persediaan dan piutang merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan dagang. Persediaan dan piutang pada perusahaan dagang haruslah dalam jumlah yang optimal, hal ini berarti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Aktiva usaha merupakan modal yang dimiliki perusahaan sebagai modal kerja yang dapat menunjang operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Untuk itu perusahaan harus dapat menginvestasikan dan mengelola aktiva usaha, agar dengan aktiva usahanya tersebut dapat direalisasikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan penjualan untuk memperoleh laba. Perusahaan selalu berupaya mengoptimalkan penggunaan aktivanya agar pendapatannya meningkat. Dilain pihak perusahaan tidak dapat membiarkan begitu saja penggunaan aktiva usahanya tanpa melihat efisiensinya. Efisiensi disini dimaksudkan bahwa perusahaan harus dapat mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh dengan adanya investasi dalam aktiva usaha tersebut.
3
Perusahaan dikatakan belum efisien dalam menggunakan aktivanya bila pendapatan yang diperoleh dalam penjualan tidak sebanding dengan jumlah kenaikan aktivanya. Dengan kata lain kenaikan aktiva yang tinggi tetapi penjualannya tetap. Oleh karena itu, perusahaan perlu menilai aktiva yang digunakan untuk operasi pokok perusahaanya selama satu periode. Perputaran aktiva usaha dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva usahanya untuk menciptakan penjualan dan menghasilkan laba. Ukuran efisiensi dari penggunaan aktiva usaha adalah rasio penjualan bersih terhadap total aktiva yang disebut sebagai tingkat perputaran aktiva ( asset turn over ). Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan total aktiva usaha tersebut selama satu periode, dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas dan disesuaikan dengan tujuan penulis ini maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan pembahasan sesuai penulisan yang dilakukan dan yang disajikan dalam bentuk tugas metodologi ini dengan judul : “ANALISA PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERPUTARAN PIUTANG
DAN
PERPUTARAN
AKTIVA
TERHADAP
LABA
OPERASIONAL PADA PERUSAHAAN DAGANG DI BURSA EFEK INDONESIA “.
4
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh perputaran persediaan terhadap laba operasional? 2. Apakah ada pengaruh perputaran piutang terhadap laba operasional? 3. Apakah ada pengaruh perputaran aktiva terhadap laba operasional?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan perumusan diatas, maka tujuan yang akan dicapai adalah: 1. Untuk menganalisa pengaruh perputaran persediaan terhadap laba operasional 2. Untuk menganalisa pengaruh
perputaran piutang terhadap laba
operasional 3. Untuk menganalisa pengaruh perputaran aktiva terhadap laba operasional Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan informasi bagi pimpinan atau pihak terkait dalam mengambil keputusan pada saat sekarang maupun yang akan datang. 2. Bagi pihak lain, sebagai tambahan pengetahuan dan referensi serta bahan perbandingan untuk mengadakan penelitian pada kasus atau masalah yang sama. 3. Bagi penulis, bahan perbandingan yang berguna untuk menerapkan teoriteori dengan kenyataan yang ada dilapangan dan sebagai syarat untuk
5
menyelesaikan tugas metodologi penelitian pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana.
6
7