BAB I PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang maksimum perusahaan perlu mengetahui perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Secara umum semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan dengan kas, sehingga pengawasan intern terhadap pengelolaan kas menjadi sangat penting. Kas diperlukan baik untuk membiayai biaya operasional perusahaan seharihari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap, sehingga setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak yang dapat menurunkan efesiensi akibat tertanamnya uang dalam kas yang sebenarnya tidak produktif, atau terlampau sedikit karena akan mengganggu likuiditas perusahaan. Manajemen
kas merupakan suatu sistem pengelolaan perusahaan yang
mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan kas yang meliputi efisiensi pengumpulan kas dan pengeluaran kas serta investasi kas temporer pada saat belum dibutuhkan. Tugas-tugas manajemen tersebut biasanya di laksanakan oleh manajemen keuangan perusahaan. Alat yang penting untuk digunakan disini
1
adalah anggaran kas. Anggaran kas tersebut menyatakan jumlah kas bersih yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk berapa lama, karena merupakan dasar untuk pembayaran dan pengendalian biaya. Manajemen Kas juga merupakan hal penting bagi PT. Askes (Persero) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, dimana kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari, agar dana yang terkumpul dari peserta Askes dapat digunakan untuk biaya operasional perusahaan, yaitu untuk membayar klaim pelayanan kesehatan dari provider seperti rumah sakit, puskesmas, dokter keluarga, apotek, pembayaran gaji karyawan dan biaya administrasi & umum, serta melakukan investasi atas dana idle yang ada. Masih belum optimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh negara kepada masyarakat, khususnya bagi rakyat miskin, memerlukan solusi bersama antara berbagai pihak yang berkepentingan. Pada tahun 2004, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dimana 4 BUMN (Asabri, Taspen, Jamsostek dan Askes) ditetapkan sebagai penyelenggaranya. Dalam Undang-undang ini ditegaskan pula bahwa Jaminan Kesehatan merupakan program jaminan sosial yang menjadi prioritas utama. Untuk mengimplementasikan UU SJSN tersebut, pada tanggal 28 Oktober 2011, DPR RI melalui rapat paripurna telah mengesahkan Rancangan Undangundang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menjadi UU No 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dan disepakati untuk dibentuk BPJS I & II.
2
BPJS I atau BPJS Kesehatan merupakan transformasi dari PT Askes yang harus dilaksanakan pada 1 Januari 2014, sementara BPJS II atau BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari PT. Jamsostek yang harus mulai beroperasi pada 1 Juli 2015. Selama ini pelaksanaan pengelolaan dana di lingkungan PT. Askes (Persero) mengacu pada Keputusan Direksi Nomor: 174/Kep/0310 tentang Pedoman Administrasi
Keuangan
PT.
Askes
(Persero)
yang
merupakan
revisi/penyempurnaan dari Keputusan Direksi Nomor: 180/Kep/1101 yang memuat tentang pengertian fungsi-fungsi keuangan dan prosedur keuangan yang berlaku di PT. Askes (Persero), baik di Kantor Pusat, Kantor Regional, maupun Kantor Cabang, sehingga tercapai pengelolaan keuangan PT. Askes (Persero) yang akuntabel, bertanggung jawab dan independen agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan terhindar dari resiko kekurangan dana & risiko kepailitan. Semakin efektif sistim pengawasan pada suatu perusahaan, maka semakin berkurang terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan pemborosan yang merugikan perusahaan, sehingga keselamatan harta benda lebih terjamin. Tantangan terbesar PT. Askes (Persero) adalah persiapan menuju BPJS Kesehatan. UU No. 24 tahun 2011 merupakan masa transisi bagi PT. Askes menjadi BPJS, salah satu diktumnya adalah pasal 58 yang menyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi PT. Askes (Persero) sampai dengan beroperasinya BPJS Kesehatan memiliki tugas untuk menyiapkan operasional BPJS Kesehatan untuk program jaminan kesehatan, agar pada saat beroperasi pada 2014 nanti, BPJS sudah bisa berjalan dengan bagus dan baik. Profesionalisme personil
3
manajemen akan mendapatkan sorotan serius, terutama karena menyangkut pengelolaan dana yang sangat besar. Dalam konteks manajemen kas, tujuan utama dari perencanaan kas adalah untuk memberikan pedoman yang cukup dan tepat waktu dalam rangka menentukan tindakan untuk mencapai pengendalian yang baik atas arus kas perusahaan. Dalam praktiknya sebelum perencanaan kas dibuat, manajemen terlebih dahulu harus meramalkan bagaimana situasi dan kondisi arus kas ke depan dengan memperhatikan kondisi masa lalu, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Proyeksi Cash Flow pada PT. Askes (Persero). I. 2. Rumusan Masalah III. 2. 1. Identifikasi Masalah PT. Askes (Persero) sebagai perusahaan jasa yang bergerak di bidang asuransi kesehatan mempunyai visi “Spesialis dan Pusat Unggulan Asuransi Kesehatan di Indonesia” telah menerapkan prinsip pelayanan prima dengan motto “Melayani Pelanggan Melampau Harapan” yang diberikan oleh Duta Askes kepada seluruh customer baik eksternal maupun internal dengan melaksanakan program unggulan yang pro customer seperti Kartu Laminasi Barcode, Pengelolaan Penyakit Kronis, Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum, Program Promotif & Preventif, serta Dokter Keluarga. Dalam mewujudkan visi tersebut, maka kegiatan operasional Askes dilaksanakan di Kantor Pusat, Kantor Regional dan Kantor Cabang yang terdiri dari 15 Divisi di Kantor Pusat, 12
4
Kantor Regional, 93 Kantor
Cabang dan 481 Askes Kabupaten/Kota yang
tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan
Pedoman
Adiministrasi
Keuangan,
maka
dalam
melaksanakan kegiatannya Kantor Regional & Kantor Cabang harus melakukan perencanaan kas yang merupakan kebutuhan pembayaran bulanan (cash forecasting) yang kemudian dikirimkan ke Kantor Pusat c.q Grup Keuangan setiap akhir bulan, yang akan menjadi dasar bagi Kantor Pusat untuk melakukan droping dana ke Kantor Regional dan Kantor Regional pada bulan berikutnya. Namun dalam pelaksananaannya banyak mengalami kendala antara lain dikarenakan masih banyak Kantor Regional / Kantor Cabang yang tidak menyampaikan
cash
forecasting
atau
menyampaikannya
tanpa
adanya
perencanaan pembayaran sebagai akibat tidak adanya koordinasi antara bagian pembayaran dengan verifikator tagihan, hal tersebut menyebabkan : a. Dropping dana dari KP seringkali terlambat masuk ke rekening Divre/ KC, sehingga menyebabkan pembayaran kepada PPK terhambat. b. Dana idle pada akhir minggu/ bulan di Divre& KC cukup besar (tidak disetor kembali ke Kantor Pusat), sehingga menyebabkan pendapatan jasa giro jumlahnya besar. c. Pengeluaran melebihi saldo yang tersedia, sehingga menyebabkan Rekening Giro atas nama PT Askes diblokir.
5
III. 2. 2. Batasan Masalah Kas merupakan harta perusahaan yang paling likuid. Kas mempunyai kedudukan sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting sebaliknya kas yang berlebihan berarti menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal, sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Jenis Pengeluaran PT. Askes cukup banyak, yaitu untuk biaya operasional namun yang terbesar adalah untuk pengeluaran berupa droping dana ke Kantor Regional atau Kantor Cabang untuk pembayaran klaim pelayanan kesehatan maupun biaya operasional. Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus, maka ditentukan batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu hanya mencakup Analisis Proyeksi Cash Flow Askes Sosial Perusahaan Induk untuk tahun 2012 s/d 2013. I. 3. Pertanyaan dan Tujuan Penelitian I. 3. 1. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang menjadi fokus penelitian ini adalah: a. Bagaimana kondisi Net Cash Flow PT. Askes (Persero) selama 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010, 2011? b. Apakah pada 2 (dua) tahun mendatang, yaitu tahun 2012 dan 2013 perusahaan memiliki peluang investasi setelah kas perusahaan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ke-3, dalam hal ini memenuhi pembayaran klaim & mendanai kegiatan operasional perusahaan?
6
I. 3. 2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengevaluasi kondisi Net Cash Flow perusahaan selam 3 tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011. b. Menentukan peluang investasi pada 2 (dua) tahun mendatang, yaitu tahun 2012 dan 2013 setelah kas perusahaan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ke-3, dalam hal ini memenuhi pembayaran klaim pelayanan kesehatan & mendanai kegiatan operasional. I. 4. Manfaat Penelitian I. 4. 1. Bagi Praktisi Diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukan bagi praktisi perusahaan, khususnya dalam melakukan proyeksi cash flow. I. 4. 2. Bagi Akademisi Diharapakan penelitian ini berguna bagi akademisi yang tertarik pada bidang ini, sehingga dapat dipergunakan bagi penelitian berikutnya. I. 5. Sistematika Penulisan Penulisan karya akhir ini dilakukan dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang pemilihan tema, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian yang mendukung dalam pembahasan permasalahan dan analisis data.
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN Pada bab ini dibahas mengenai data apa saja yang akan digunakan dan bagaimana memperoleh data tersebut dan sampai seberapa jauh ruang lingkup penelitiannya. Selain itu bagian ini juga akan membahas metodologi yang digunakan dan pengolahan datanya serta profil perusahaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan dengan metode seperti yang telah dijelaskan dalam Bab III.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi simpulan dan saran dari hasil analisis yang telah dilakukan.
8