BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan Negara berkembang yang saat ini sedang dalam
proses pembangunan untuk menjadi Negara yang makmur. Proses pembangunan yang dilakukan diantaranya adalah pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana kesehatan itu adalah keadaan sehat baik itu secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.(Depkes RI, 2009) Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus dipenuhi.Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi. Dimana kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara, fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada laki-laki dan perempuan. (Depkes RI, 2009) Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi, diantaranya penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista ovarium adalah suatu penyakit ganguan organ reproduksi wanita.Kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa reproduksinya.(Depkes RI,2011) Kista ovarium adalah suatu kantong berisi cairan seperti balon berisi air yang terdapat di ovarium.(Owen,2005)
Kista ovarium secara umum memiliki ukuran kurang dari 6cm dan jenis kista ovarium bisa bervariasi, ada yang berisi cairan jernih yang biasanya disebut kista fungsional, berisi darah seperti kista merah (rubrum), kista berisi gigi, rambut, dan cairan lemak yang disebut kista dermoid, berisi jaringan ikat yang padat seperti fibroma.Di antara kista ovarium ini ada yang bersifat neoplastik (memerlukan operasi)
dan
ada
yang
bersifat
nonneoplastik
(tidak
memerlukan
operasi).(Prawirohardo,2002)Kebanyakan kista ini jinak, sementara sebagian kecil lainnya bisa berupa kista yang ganas. Kista ovarium yang ganas disebut juga dengan kanker ovarium.(Hadibroto,2009) Menurut WHO tahun 2005, Kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Data sari American cancer society tahun 2007 menunjukkan kanker ovarium menempati urutan ke -8 dan menjadi penyebab kematian kelima terbanyak akibat kanker yang terjadi pada wanita di amerika serikat (Wiknjosastro, 2007) Kista ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per 100.000 populasi).(Rock JA) Di Amerika insidensi kista ovarium semua ras adalah 12,5 kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak. Di Amerika karsinoma ovarium didiagnosa pada kira-kira 22.000 wanita, kematian sebanyak 16.000 orang.(Rock JA)
Berdasarkan data yang diperoleh CDC di Amerika pada tahun 2011 insidensi kanker ovarium tertinggi terjadi di kaota New York, Columbia dan Washington dengan interval 12,5-14,9 per 100.000 penduduk. Dan yang paling rendah terjadi di kota Hawaii, Virginia, dan Louisiana dengan interval 7,5-10,4 per 100.000 penduduk. (CDC, 2011) Menurut data statistics by country for ovarian cancer tahun 2011 mengatakan bahwa insidens kanker ovarium di Indonesia adalah 20.426 kasus dari 238.452.952 populasi. (Right Diagnosis ,2011) Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai 37,2%, dan paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang pada pubertas (Wiknjosastro, 2005) Data dari Rumah SakitMuhammadiyah Surabayamenunjukkan bahwa angka kejadian kista ovarium pada bulan Januari - Maret 2011, sebanyak 11 orang (15,1%) dari jumlah pasien dengan penyakit kandungan sebanyak 73 orang dengan kelompok umur 17- 45 tahun sebanyak 4 orang, usia > 45 tahun sebanyak 7 orang.Dan pada bulan April - Juni 2011, penderita kista ovarium sebanyak 32 orang (39,5%) dari jumlah pasien dengan penyakit kandungan sebanyak 81 orang dengan kelompok umur 17- 45 tahun sebanyak 11 orang, usia > 45 tahun sebanyak 21orang. (Taufiqoh, 2012) Di Sumatera utara angka kejadian kista ovarium belum diketahui dengan pasti akan tetapi sebagai gambaran Di RSU H. Adam Malik Medan terdapat jumlah seluruh penderita kista ovarium tahun 2008-2009 sebanyak 47 orang. (Safitri,
2010)Kemudian Di Rumah Sakit ST. Elisabeth Medan penderita kista ovarium dari tahun 2008-2012 terdata sebanyak 116 kasus.(Dumaris, 2012) Dari Survei Pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Vita insani Pematang Siantar, data seluruh penderita kista ovarium yang diperoleh terdapat 124 orang penderita pada tahun 2011-2013. Adapun rincian setiap tahun yaitu pada tahun 2011 sebanyak 40 orang, pada tahun 2012 sebanyak 53 orang dan tahun 2013 sebanyak 31 orang penderita. Berdasarkan latar belakang diatas , maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik wanita penderita kista ovarium di rumah Sakit Vita Insani Pematang siantar tahun 2011-2013. 1.2.
Rumusan Masalah Belum diketahui karateristik wanita penderita kista ovarium di Rumah Sakit
Vita Isani Pematang Siantar Tahun 2011-2013. 1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui Karakteristik wanita penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang siantar Tahun 2011-2013. 1.3.2. Tujuan Khusus a.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan sosiodemografi yang meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan.
b.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan keluhan.
c.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan status haid
d.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan ukuran diameter kista
e.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan jenis kista.
f.
Mengetahui ditribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan penatalaksanaan medis
g.
Mengetahui lama rawatan rata-rata (hari) penderita kista ovarium.
h.
Mengetahui distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan sumber biaya.
i.
Mengetahui perbedaan proporsi umur berdasarkan jenis kista
j.
Mengetahui proporsi keluhan berdasarkan ukuran diameter kista.
k.
Mengetahui proporsi jenis kista berdasarkan diameter kista
l.
Mengetahui proporsi status perkawinan berdasarkan jenis kista
m. Mengetahui proporsi status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis n.
Mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata (hari) berdasarkan Sumber biaya.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan dan penatalaksanaan terhadap penderita kista ovarium.
1.4.2. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai kista ovarium 1.4.3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kista ovarium.