BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri dan semakin memperluas jaringannya. Setiap perusahaan bersaing untuk memperoleh tingkat penjualan produk dan jasanya secara maksimal. Kemajuan setiap perusahaan sangat bergantung dari sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat berasal dari finansial seperti modal perusahaan dan non finansial seperti sumber daya manusianya (tenaga kerja). Sekarang ini sumber daya manusia memiliki pengaruh yang sangat besar untuk kemajuan perusahaan karena dasar dari penggerak perusahaan adalah para karyawan perusahaan tersebut. Seperti diketahui, karyawan perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan agar dapat memberikan hasil kerja yang optimal dan mengurangi tingkat keinginan berpindah karyawan. Suatu perusahaan akan mengalami kerugian jika sering terjadi perpindahan. Oleh karenanya perusahaan diharapkan dapat memberikan kompensasi dan perhatian yang baik, sehingga karyawan merasa puas dengan hasil kerja yang diperolehnya dan mampu berkomitmen terhadap perusahaan sehingga tidak ada keinginan untu berpindah pekerjaan. Jika perusahaan mampu memenuhi hal tersebut maka karyawan akan bekerja optimal sehingga kinerja perusahaan akan meningkat. Kepuasan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting diperhatikan Sebelumnya perlu dimengerti arti dari kepuasan kerja. Kepuasan kerja didefinisikan 1
2
sebagai sesuatu yang menyenangkan atau hasil sisi emosional positif dari penilaian pekerjaan seseorang atau pengalaman kerja (Locke, 1976 dalam Sunjoyo, 2003). Kepuasan kerja menjadi salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang puas dengan tempat dimana seseorang bekerja akan terhindar dari turnover intention (keinginan berpindah). Hal ini memberikan hubungan yang nyata dimana jika karyawan puas dengan tempat bekerjanya maka keinginan berpindah akan berkurang. Kepuasan kerja dapat dilihat dari suasana kerja, relasi dengan sasama karyawan dan atasan daan faktor lain yang mempegaruhinya. Selanjutnya
akan
dibahas
mengenai
hubungan
antara
komitmen
organisasional dalam hubungannya dengan kepuasan kerja dan turnover intention. Suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang bukan saja berkualitas tetapi juga memiliki loyalitas. Salah satu untuk mencapai taraf ini adalah dengan menumbuhkan komitmen didalam diri sumber daya manusianya (SDM). Komitmen merupakan konsep manajemen yang menempatkan SDM sebagai figur sentral dalam organisasi. Tanpa adanya komitmen sukar mengharapkan partisipasi aktif dan mendalam dari SDM. Komitmen merupakan area terpenting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kinerja tim. Dalam sebuah tim harus diciptakan adanya keinginan bersama dari para anggota tim untuk mencapai satu tujuan. Dalam dua dasawarsa terakhir konsep komitmen telah memainkan peranan penting dalam filosofi manajemen sumber daya manusia maupun perilaku organisasi sebagaimana yang ditunjukkan oleh Guest (1987 dalam Sunjoyo, 2003), manajemen sumber daya manusia pada dasarnya didesain memaksimalkan integrasi organisasi,
3
komitmen, fleksibilitas, dan kualitas kerja. Dalam suatu organisasi perusahaan sangat diperlukan, untuk itu definisi dari komitmen organisasi adalah suatu kekuatan relatif identifikasi individu dan keterlibatan individu dalam suatu organisasi tertentu. Pengertian ini menunjukkan bahwa komitmen melihat pada aspek loyalitas dan keterikatan yang meliputi: keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi maupun pekerjaan, keinginan untuk menyumbangkan usaha terbaik untuk organisasi maupun pekerjaan, keinginan visi dan tujuan organisasi maupun pekerjaan. Pengertian komitmen tersebut, dapat dilihat bahwa komitmen memiliki dimensi yang luas setidaknya tiga dimensi menurut Gordon et al (1980 dalam Sunjoyo, 2003) yaitu: 1. loyalitas dan tanggung jawab 2. keinginan nuntuk bekerja keras dalam organisasi 3. keyakinan akan visi organisasi Hasil penelitian Porter, Steers, Moudew (1974 dalam Rivai, 2001) memberikan penegasan yang lebih kuat dengan menyimpulkan bahwa komitmen terhadap tempat bekerja (employing organization) adalah prediktor yang lebih baik dibandingan dengan Job Satisfaction dalam hal turnover karyawan. Hasil penelitian (Meyer dkk, 1991 dalam Rivai, 2001), menunjukkan hasil yang tidak jauh beda yang intinya mendukung kesimpulan bahwa komitmen dapat menjadi prediktor yang lebih baik dibandingkan dengan kepuasan kerja dalam menjelaskan beberapa variabel perilaku individu terhadap organisasi, manajemen, tim kerja, profesi, dan serikat pekerja.
4
Dengan banyaknya penelitian yang mendukung dan menolak bahwa komitmen organisasional dan kepuasan kerja merupakan faktor yang mempengaruhi dalam turnover intention, maka dalam penelitian ini akan dibuktikan lagi secara empiris mengenai faktor kepuasan kerja ataukah komitmen organisaasional yang memiliki pengaruh yang lebih kuat. Model komitmen organisasional dalam penelitian ini berdasarkan pada Mowday (dalam Muchiri, 2002). Model ini telah diterima sebagai model baku dalam mengukur komitmen organisasi. Melihat begitu pentingnya peranan komitmen memprediksi dan menjelaskan beberapa variabel perilaku individu dalam organisasi maka penulis berkeinginan untuk mengetahui hubungan antara Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional dengan Turnover Intention pada Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah hubungan antara Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention pada Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset? 2. Bagaimanakah hubungan antara Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset?
5
1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka digunakan batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset. 2. Komitmen Organisasional adalah kekuatan relatif dari identifikasi individu dan menyangkut keistimewaan perusahaan yang meliputi kepercayaan dan penerimaan tujuan dan nilai organisasi, kesadaran untuk menggunakan usaha mempertimbangkan kepentingan organisasi dan keinginan yang kuat untuk mengatur keanggotaan dalam organisasi (Mowday, 1982 dalam Muchiri, 2002). Tipe komitmen organisasional yang diteliti berdasarkan pada kuisioner Mowday (dalam Muchiri, 2002). 3. Kepuasan kerja Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sesuatu yang menyenangkan atau hasil sisi emosional positif dari penilaian pekerjaan seseorang atau pengalaman kerja (Locke, 1976 dalam Sunjoyo:2003). 4. Turnover Intention Turnover Intention, didefinisikan sebagai intensi seseorang untuk melakukan pemisahan aktual (turnover) dari suatu organisasi (Good et. al., 1996 dalam Sunjoyo:2003)
6
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam penelitian adalah: 1. Untuk menguji secara empiris hubungan antara Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention. 2. Untuk menguji secara empiris hubungan antara Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Penulis Penelitian ini akan memperdalam pemahaman penulis tentang hubungan kepuasan kerja dan komitmen organisasional yang dimiliki para karyawan perusahaan terhadap turnover intention. 2. Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset Sebagai masukan bagi para pengambil keputusan di Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset dalam membuat keputusan guna meningkatkan kualitas kerja bagi para karyawannya. 3. Pembaca Penelitian ini diharapkan memperluas cakrawala berpikir pembaca, serta dapat menarik minat pembaca untuk meneliti aspek dari konsep komitmen.
7
1.6 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 : ada hubungan negatif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan turnover intention. Hipotesis 2 : ada hubungan negatif dan signifikan antara komitmen organisasi dengan turnover intention.
1.7 Metode Penelitian Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan organisasinya, peneliti ini menggunakan metode penelitian: 1.7.1
Tempat Penelitian Dalam proposal ini Penulis melakukan penelitian pada Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset
1.7.2
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data ini diperoleh dengan cara:
1. Kuisioner Diperoleh dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada karyawan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset.
8
2. Wawancara Teknik ini dilakukan guna mendapatkan informasi langsung yang berkaitan tentang kebijakan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset. 3. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung pada obyek karyawan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset dan melakukan pencatatan sistematis sesuai dengan data yang diperlukan. 1.7.3
Sumber Data
1. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung pada obyek penelitian data terdiri dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada karyawan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset berguna untuk mengetahui data tentang karyawan CV. Andi Offset. 2. Data Sekunder Data diperoleh melalui studi kepustakaan dan mencatat teori-teori dari bukubuku literatur, bacaan-bacaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.7.4 1.
Metode Pengambilan Sampel Populasi Yang tergolong populasi adalah seluruh karyawan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset.
9
2.
Sampel Sampel sebagai sub bagian dari populasi harus mampu mewakil kondisi populasi sebenarnya sehingga hasil penelitian dapat menjadi valid. Sampel yang diambil sebanyak 50 orang.
1.7.5
Teknik Pengumpulan Data Pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam
penelitian ini. Sampel sebagai sub bagian dari populasi tentu harus mampu mewakili kondisi populasi sebenarnya sehingga hasil penelitian valid. Populasi penelitian itu adalah keseluruhan karyawan Penerbit dan Percetakan CV. Andi Offset, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah metode probability sampling yaitu random sampling adalah teknik penentuan sampel secara acak (Santoso, 2001).
1.8 Analisis Data 1.8.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mendapatkan nilai validitas alat ukur, maka dibutuhkan suatu kriterium dalam, yaitu berupa skor total. Koefisien korelasi ditunjukkan dengan nilai r, pengujian signifikansi menunjukkan ketidak adaan perbedaan nilai r sampel dari nilai r populasi. Teknik analisis yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah korelasi Pearson Product Moment dengan rumus :
10
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
(N ∑ X
2
)(
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
)
Dimana : rxy = koefisien korelasi X = skor butir Y = skor total N = jumlah Untuk menentukan validitas alat ukur dengan menggunakan validitas isi dan seleksi aitem yang diperoleh melalui perhitungan koefisien antar skor subjek pada aitem yang bersangkutan dengan skor total tes. Indeks daya beda dapat menentukan butir pertanyaan yang gugur dan yang layak untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Cara perhitungannya dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 10.0 for Windows. Pengujian reliabilitas memiliki arti sejauh mana hal suatu pengukuran dapat dipercaya. Analisis reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat keajegan alat ukur. Reliabilitas sering disamakan dengan konsistensi, stability dan dependability yang pada dasarnya menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, bila dilakukan pengukuran ulang pada subjek yang sama (Azwar, 1999). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut. 2 ⎛ k ⎞⎛⎜ ∑ σ b rxx = ⎜ ⎟ 1− σ t2 ⎝ k − 1 ⎠⎜⎝
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
11
Keterangan: rxx
=
reliabilitas instrumen
k
=
jumlah butir
=
variansi total
σt
2
∑ σb 2 =
jumlah variansi butir
Perhitungan uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 10.0 for Windows. Kuisioner yang telah dikembangkan oleh Mowday (1979) ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dalam berbagai setting organisasi maupun pekerjaan dan menunjukkan hasil yang valid dan reliabel. Sebagai alat ukur untuk menentukan komponen komitmen. Untuk mengetahui seorang karyawan mempunyai komitmen terhadap pekerjaan dan organisasinya melalui pertanyaan yang diajukan. Dalam kuisioner yang diajukan dapat kita temukan pertanyaan yang bersifat pertanyaan sehingga dapat menjawab pertanyaan dari rumusan masalah.
1.8.2
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan
kerja terhadap turnover intention dan hubungan komitmen organisasional terhadap turnover intention. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik dengan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Walpole, 1995):
12
r xy =
∑ ⎧⎪ 2 ⎨∑ x − ⎪⎩
(∑ x )(∑ y )
xy −
(∑ x )
2
N
N ⎫⎪ ⎧⎪ 2 ⎬⎨∑ y − ⎪⎭ ⎪⎩
(∑
y2 N
)
2
⎫⎪ ⎬ ⎪⎭
keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara x dan y x1 = Kepuasan Kerja x2 = Komitmen Organisasional y = turnover intention N = Jumlah subyek Setelah r hitung atau koefisien korelasi diperoleh atau diketahui, untuk menguji signifikan tidaknya r hitung dilakukan pengujian hipotesis signifikansi koefisien korelasi. Berikut langkah-langkah pengujian hipotesis yang akan dilakukan : 1) Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini meliputi: Ho : r = 0 , tidak ada hubungan antara variabel X dan Y Ha : r ≠ 0 , ada hubungan variabel X dan Y 2) Tingkat signifikansi Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 0,05.
13
3) Kriteria Pengujian Pengujian yang dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis diatas dengan menggunakan statistik Z dua sisi yang menggunakan taraf signifikansi 5%.
Z=
n − 3 (1 + r ) ln 2 (1 − r )
a. Ho diterima apabila : − Z α / 2 ≤ Z hitung ≤ Z α / 2 b. Ho ditolak apabila : Z hitung < − Z α / 2 atau Z hitung > Z α / 2
H0 ditolak
H0 diterima
−Zα/ 2
H0 ditolak
Zα / 2
4) Kesimpulan Nilai r yang diperoleh dari sampel kemudian dibandingkan dengan nilai tabel Z α / 2 untuk dapat mengambil kesimpulan, apakah Ho diterima atau ditolak.
Hubungan antara kepuasan kerja terhadap turnover intention, dan hubungan antara komitmen organisasional terhadap turnover intention dapat diketahui dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1.
14
Koefisien korelasi yang bertanda negatif dapat diartikan bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasional dengan turnover intention saling berlawanan, dalam arti semakin tinggi kepuasan kerja dan komitmen organisasional maka semakin rendah turnover intention.
1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab pendahuluan memuat latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memuat tentang teori-teori yang mendasari penelitian dan hubungan yang ada dalam tiap varibel penelitian. BAB III: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi uraian sejarah dan perkembangan organisasi, struktur organisasi, dan uraian masing–masing jabatan. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini memuat simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, dan saran yang dibuat berdasarkan pengamatan dan pertimbangan penulis.