BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 4055. Kondisi ini merupakan suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya masa subur seorang wanita. Dikatakan menopause bila siklus mensturasinya telah berhenti selama 1 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis (Retnowati, 2001, ¶ Menopause, http://www.menopause.com. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2010). Menopause dalam kehidupan seorang wanita merupakan suatu proses yang alami dan sudah pasti akan terjadi. Ketika wanita memasuki masa menopause yang umumnya terjadi pada usia sekitar 50 tahun akan terjadi perubahan-perubahan biologis pada tubuhnya, khususnya hormon yang dihasilkan oleh ovarium. Secara alami seorang wanita yang berusia 45-55 tahun, ovariumnya tidak lagi menghasilkan hormon estrogen dan hormonhormon lainnya. Hilangnya estrogen dan progesteron secara progresif selama menopause meningkatkan resiko kesehatan wanita dan akan mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita (Sturdee, 2007,¶ http://www.menopause.com . Diunduh pada tanggal 4 November 2010).
1
Pada beberapa wanita, berakhirnya menstruasi terjadi secara mendadak, satu masa menstruasi berakhir dan ia tidak pernah mendapat menstruasi lagi. Bagi wanita lainnya, jarak menstruasinya menjadi tidak teratur, terjadi antara selang waktu tiga minggu hingga beberapa bulan. Apabila satu tahun penuh telah berlalu tanpa mendapat menstruasi, ia dapat dengan yakin menyimpulkan bahwa menopause terjadi saat terakhir kali ia mendapat menstruasi. Dampak dari menopause tersebut dapat menimbulkan gejalagejala yang di rasakan oleh wanita menopause
(Maulana, 2005, ¶
Menopause. http://www.menopause.com. Diunduh pada tanggal 6 November 2010). Berdasarkan
batasan
serta
pengelompokan,
gejala-gejala
pada
menopause yang sulit di ketahui. Menopause bukan hanya ditandai oleh berhentinya haid, sejak dulu sudah di tandai oleh keluhan-keluhan fisik, psikis/psikologi, sexsualitas dan sosial (Faisal, 2001). Fakta lapangan menemukan bahwa 75 % wanita yang mengalami menopause akan merasakan berbagai masalah atau gangguan ( hot flushes / peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba, sakit kepala, mudah lupa, sulit tidur, rasa semutan pada tangan dan kaki ), sedangkan sekitar
25%
lainnya tidak
mempermasalahkan (Achadiat, 2003,¶ http://www.kilasan.com. Diunduh pada tanggal 2 November 2010). Pada wanita masa menopause, perubahan psikologis berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, selanjutnya 2
timbul gangguan psikis seperti mudah tersinggung, rasa ketakutan, susah tidur, sering gugup, rasa tertekan dan merasa kesunyian. Perubahan psikologis ini mempengaruhi sexsualitas pada diri wanita menopause (Levina, 1996). Penurunan kadar estrogen pada wanita menopause mengakibatkan sexsualitasnya menurun, kehilangan daya tarik seksualnya dan menurun aktivitas seksualnya. Penurunan kadar estrogen juga akan menyebabkan terjadinya penurunan suplai darah ke vagina sehingga produksi lendir vagina menjadi menurun. Keadaan ini akan membuat vagina menjadi kering dan timbul rasa sakit saat berhubungan intim, kondisi ini sangat mempengaruhi keadaan sosial wanita menopause
(Retnowati, 2001,¶
http://www.menopause.com. Diunduh pada tanggal 29 Oktober 2010). Perubahan psikologis pada wanita menopause dapat berdampak pada keadaan sosial yang dirasakannya, Keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Keadaan sosial yang dirasakan adalah takut kehilangan fungsi dan ekssistensi sebagai wanita, takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami, takut kehilangan kasih sayang atau suami mencari wanita lain, tidak bisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat kariernya, minder ketemu orang, cenderung ingin dirumah saja, merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan dilupakan orang (Faisal, 2001). Banyak keluhan yang di alami seorang wanita pada menopause. Keluhan ini menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri seorang wanita, sehingga wanita mempunyai persepsi tidak baik tentang menopause (Dewi, Makiyah, 2005).
3
Persepsi wanita mengenai menopause yaitu sebagai masa awal dari kemunduran fungsi kewanitaan. Dimana wanita mengalami kecemasan yang bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan ada orang yang merasa tidak cemas. Mereka merasa akan tidak berguna lagi, tidak berharga dimata suami (Puspita, 2009). Data statistik yang di temukan tahun 2003, jumlah wanita yang menghadapi masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 milyar orang. Saat ini Indonesia sudah mencapai 14 juta wanita menopause. Namun penduduk Indonesia tahun 1995-2005 oleh badan pusat statistik, jumlah penduduk wanita yang berusia di atas 50 tahun adalah 15,9 juta orang. Bahkan pada tahun 2025 mencapai 60 juta wanita menopause (Larasati, 2007,¶ http://www.indocostiamultyple.com/review/item/7 diunduh pada tanggal 1 November 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Januari 2011, dari 4 orang wanita yang berumur 45 - 50 tahun di RT 02 RW 01 Desa Losari Kabupaten Brebes diperoleh data bahwa wanita mempunyai pendapat berbeda-beda mengenai menopause. Ada yang berpendapat bahwa menopause membahagiakan dan ada
yang berpendapat
menopause
menakutkan. Dua wanita berumur 46 tahun dan 48 tahun dari lima wanita tersebut. Mempunyai persepsi bahwa menopause merupakan tidak keluar menstruasi tiap bulannya, serta suatu masa yang membahagiakan bukan hal yang menakutkan. Mereka beranggapan bahwa menopause berdampak pada daya tahan tubuh menjadi turun, terjadi perubahan tubuh dan lebih suka melakukan hubungan seksual karena tidak takut akan hamil. Dua wanita
4
yang lain dengan umur 49 tahun dan 50 tahun, mempunyai persepsi menopause yaitu masa berhentinya menstruasi dan masa yang biasa-biasa saja, serta tidak ada anggapan mengenai dampak menopause yang terjadi pada dirinya. Dari keempat wanita menopause dapat disimpulkan bahwa masa menopause merupakan suatu masa yang membahagiakan bukan menakutkan. Berdasarkan uraian diatas dan fenomena yang ditemukan mengenai wanita menjelang menopause dan perubahan yang terjadi saat menopause, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengalaman Ibu Berumur 45 Tahun Sampai 50 Tahun Dalam Menghadapi Menopause”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, menopause merupakan suatu perubahan yang terjadi pada wanita, ditandai dengan perubahan fisik, psikologi, seksualitas dan sosial. Persepsi wanita mengenai menopause, merupakan
suatu
perubahan
pada
dirinya
yang
akan
menggangu
kehidupannya. Sehingga alasan peneliti melakukan penelitian ini, ingin mengetahui tentang pengalaman wanita mengenai menopause. Maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: “Bagaimana Pengalaman Ibu Berumur 45 Tahun Sampai 50 Tahun Dalam Menghadapi Menopause”.
5
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman ibu berumur 45 tahun sampai 50 tahun dalam menghadapi menopause 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian ini adalah: Untuk menggambarkan tentang pengalaman ibu berumur 45 tahun sampai 50 tahun dalam menghadapi menopause a. Pemahaman menopause b. Masalah dalam menopause c. Dampak yang dilakukan saat menghadapi menopause d. Harapan – harapan wanita menopause e. Makna menopause D. Manfaat Penelitian a.
Bagi ibu Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi kepada ibu mengenai pengalaman menghadapi menopause.
b.
Bagi pelayanan kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada bidang pelayanan kesehatan mengenai program ibu dalam menghadapi menopause.
6
c.
Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta dasar ilmu bagi peneliti yang berkaitan tentang pengalaman ibu dalam menghadapi menopause.
d.
Bagi institusi keperawatan Memberikan masukan untuk keperawatan maternitas dan keperawatan komunitas serta menambahkan studi kepustakaan tentang pengalaman ibu dalam menghadapi menopause untuk institusi keperawatan.
E. Bidang Ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang keperawatan yang difokuskan dalam bidang keperawatan maternitas.
7
F.
Originalitas Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No
Judul penelitian
Nama
1
Perbedaan keluhan sindrom premenopause pada ibu-ibu dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah
Melissa Kumala Dewi, Sri Nabawiyati Nurul Makiyah
2
Hubungan antara pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan pada wanita dalam menghadapi menopause
Nelis Vida Puspita Dewi
Tahun dan tempat penelitian Tahun 2005 di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta
Tahun 2005 di Desa Kotesan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten
Rancangan penelitian Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
Metode survey dengan pendekatan cross sectional
Hasil
Keluhan-keluhan sindrome premenopause tersebut lebih banyak dirasakan oleh ibu-ibu dengan status ekonomi menengah ke atas dari pada status ekonomi menengah kebawah. Hasil penelitian ini tingkat pengetahuan responden cukup (51,4%) tentang menopause hal ini disebabkan oleh berbagai informasi baik dari kader kesehatan, media masa, pengalaman wanita maupun orang lain serta lingkungan.
8