BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang penuh dengan persaingan bisnis yang ketat, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan bisnis tersebut. SDM yang berkualitas akan mampu bersaing dalam era tersebut dengan berbekal soft skills, hard skills, pengalaman, serta komunitas atau jaringan, selain dari pengetahuan yang diperolehnya melalui pendidikan formal. Tuntutan untuk penyediaan SDM yang berkualitas, yang tidak hanya dilihat dari kemampuan akademis melainkan juga dari sisi non akademis, telah mendorong Bina Nusantara (BINUS) untuk mendirikan suatu lembaga yaitu BINUS Center, sebagai sarana continuous learning. Sehingga diharapkan SDM yang dihasilkan kedepannya dapat menjawab tantangan yang telah terdapat di dunia bisnis. Dari kebutuhan tersebut, maka BINUS Center selaku lembaga yang menyediakan sarana continuous learning terus melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan. Pengembangan dilakukan baik dari sisi tenaga pengajar atau instruktur, maupun teknologi untuk mendukung para peserta pelatihan agar dapat memperoleh ilmu yang sesuai dengan yang diharapkan atau ilmu praktis yang dapat menjawab tantangan globalisasi tersebut. Namun
dalam
perjalanannya,
BINUS
Center
ingin
melakukan
pengembangan yang lebih baik lagi untuk menutupi kekurangan–kekurangan yang
1
2
ada. Terutama dari sisi teknologi pendukung kegiatan belajar mengajar antara instruktur dan peserta pelatihan. Melihat hal tersebut, BINUS Center ingin mengembangkan suatu sistem aplikasi untuk menjawab kebutuhan peserta pelatihan dan sekaligus untuk memberikan pelayanan di bidang teknologi yang lebih baik lagi dalam hal continuous learning. Sistem aplikasi yang diinginkan oleh BINUS Center adalah yang dapat membantu peserta pelatihan yang menemui kesulitan dalam mendalami materi pelatihannya. Saat ini, jika peserta pelatihan menemui kesulitan dalam memahami materi pelatihannya, maka mereka akan melakukan pencarian di Internet dengan memanfaatkan mesin pencari. Hal tersebut baik untuk dilakukan sebagai salah satu kegiatan belajar dan pengembangan diri, tetapi permasalahan muncul apabila jawaban yang diinginkan peserta pelatihan tidak terdapat di Internet atau jawaban-jawaban yang beredar di Internet tidak valid sumbernya dan bisa mengarahkan peserta pelatihan jauh dari pertanyaan materi yang ingin didalami. Untuk menjawab permasalahan tersebut, sistem aplikasi yang ingin dibangun dapat berupa materi pembelajaran berbasiskan video atau berupa streaming video. Seperti diketahui bahwa televisi dan video sudah sejak lama digunakan sebagai media pembantu yang sangat berguna dalam proses pembelajaran dan juga untuk mempersiapkan materi pendidikan khususnya program pembelajaran online, terbuka, dan bersifat fleksibel (Caladine, 2008). Perkembangan teknologi televisi dan kompresi video dalam beberapa tahun belakangan ini cukup pesat. Di sisi yang lain cakupan area layanan Internet yang semakin luas ditambah kualitas jaringan yang semakin baik, sehingga bukan hanya data saja yang ditransmisikan melalui Internet, tapi juga dapat berupa audio
3
dan video, sehingga hal-hal tersebut mengakibatkan munculnya istilah Television over Internet Protocol (IPTV) (Donoso, 2009). Tidak seperti televisi lainnya, IPTV dapat menciptakan komunikasi dua arah antara konsumen dan penyedia jasanya (Hawker, 2005). IPTV memiliki sistem video on demand yaitu sistem yang membuat konsumen dapat memilih dan meminta siaran-siaran yang ingin disaksikannya saja. Hal tersebut akan disesuaikan dengan jumlah bayar yang sesuai dengan apa yang konsumen inginkan. Menurut Liang et al. (2008), IPTV dapat mengirimkan konten yang diminta dari mana saja pada jaringan. IPTV juga dapat memberikan layanan triple-play, IPTV, data, dan suara dengan kualitas yang sangat baik. Maka dengan kelebihan tersebut, IPTV dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan yang akan mendukung
e-learning
dan
juga
dapat
memberikan
layanan
Learning
Management System (LMS) dengan lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, teknologi IPTV dapat digunakan untuk membantu dan menjembatani peserta pelatihan dengan materi yang ingin dipelajari, kapanpun dan dimanapun. Thesis ini akan membahas mengenai analisis internal dari BINUS Center dalam usahanya untuk mengembangkan model pembelajaran online menggunakan teknologi televisi generasi terbaru, yaitu IPTV. Penggunaan metode ADDIE dalam proses penyusunan materi pembelajaran didukung oleh metode SDLC sebagai aplikasi penopang materi pembelajaran tersebut yang akan disampaikan melalui online learning ini.
4
1.2 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan yang diidentifikasi pada BINUS Center adalah sebagai berikut: 1. Diperlukan suatu diferensiasi produk yang memiliki nilai tambah yang dapat menjadikan BINUS Center berbeda dari learning center lainnya yang telah ada. 2. BINUS Center belum memiliki fasilitas pembelajaran online untuk menjangkau peserta pelatihan yang terkendala jarak dan waktu. 3. BINUS Center telah memiliki perencanaan strategi bisnis untuk meningkatkan keuntungan kompetitif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, tapi belum memiliki rencana eksekusi rencana strategis tersebut. 4. BINUS Center belum mampu memberikan keinginan shareholder secara maksimal untuk mengeksekusi strategi bisnis yang telah mereka tetapkan untuk meninggikan value BINUS Center dalam industri learning center.
1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan penyusunan thesis ini adalah: 1. Mengembangkan suatu produk yang berbeda dan memiliki nilai tambah yang dapat menjadi fasilitas pembelajaran unggulan dari BINUS Center.
5
2. Mempelajari
dan
mengadaptasi
teknologi
IPTV
untuk
mengembangkan model pembelajaran online (Learning Management System) sebagai salah satu fasilitas unggulan BINUS Center. 3. Mengembangkan model pembelajaran online terintegrasi dengan IPTV dengan metode ADDIE.
Thesis ini diharap memberikan manfaat bagi peserta pelatihan sebagai berikut : 1. Memberikan pilihan bagi peserta untuk memilih jenis layanan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta pelatihan. 2. Memberikan fleksibilitas bagi para peserta pelatihan dalam proses pembelajaran tanpa terkendala lokasi dan waktu. 3. Memberikan kemudahan akses ke sumber informasi yang terpercaya untuk mendukung materi pembelajaran online yang sedang diambil.
Manfaat yang diberikan kepada BINUS Center antara lain : 1. Memberikan kemudahan bagi para peserta pelatihan dan instruktur untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan terkait dengan ilmu praktis yang dipelajari. 2. Menyediakan layanan kurikulum pembelajaran online yang fleksibel dengan mengoptimalisasi fasilitas teknologi informasi yang dimiliki oleh BINUS Center sebagai salah satu keunggulan kompetitif di industri learning center.
6
3. Teknologi IPTV dapat dijadikan sebagai salah satu rencana strategis BINUS Center dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer dan manfaat jangka panjang untuk para shareholder.
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan thesis ini adalah: 1. Studi dilakukan di BINUS Center untuk menghasilkan modul pembelajaran di BINUS Square. 2. Disain rancangan sistem informasi berupa model tampilan antarmuka dari hasil identifikasi kebutuhan IPTV terkait peningkatan mutu pembelajaran online BINUS Center. 3. Pemodelan modul Learning Management System yang akan digunakan sebagai pilot project implementasi pembelajaran online. 4. Perancangan metode pembelajaran pembelajaran online mengacu pada instructional design system dengan metode ADDIE. 5. Menganalisa teknologi IPTV dan perkembangannya untuk dapat diadaptasi dengan kondisi TI yang sudah berjalan di BINUS Center. 6. Evaluasi terhadap proyeksi biaya, manfaat, dan nilai tambah yang diberikan oleh pembelajaran online menggunakan IPTV terhadap BINUS Center. Beberapa hal yang tidak termasuk dalam lingkup pembahasan adalah: 1. Integrasi keseluruhan modul pelatihan yang sudah berjalan di BINUS Center.
7
2. Perancangan business planning untuk memasarkan pembelajaran online menggunakan teknologi IPTV yang diimplementasi oleh BINUS Center. 3. Perancangan modul Set-Top-Box untuk IPTV. 4. Perancangan High Level Architecture IPTV.
8