BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang masalah
Membaca merupakan aktivitas yang penting yang harus ditanamkan dan diterapkan pada setiap warga negara apabila suatu negara ingin menjadi bangsa yang maju, karena dengan membaca dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kreatifitas kemampuan individual. Dengan begitu, suatu bangsa akan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
Kegiatan membaca harus dijadikan kebiasaan yang ditanamkan sejak dini pada diri masing-masing individu. Hal itu harus dilakukan jika kegiatan membaca menjadi suatu budaya. Namun sayangnya di Indonesia minat membaca pada masyarakat terkhusus pada anak-anak sangat rendah apabila dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainya. Hal ini diperkuat oleh data yang dikeluarkan badan pusat statistic (BPS) pada tahun 2011. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mereka mendapatkan informasi. Masyarakat Indonesia lebih tertarik menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (23,5%) dari pada membaca Koran (23,5%)1
Selain itu data yang dikeluarkan oleh International Education Achievement (IEA) pada tahun 2006, melaporkan bahwa kemampuan membaca siswa SD di
1
www.bps.go.id, di akses pada tanggal 24 juni 2013
1
2
Indonesia berada pada urutan ke 38 dari 39 peserta studi2. Angka tersebut menggambarkan betapa rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia, khususnya pada anak-anak usia sekolah dasar. Jumlah buku yang terbit pun tidak mencapai angka yang diharapkan jika dibandingkan dengan Negara-negara lain.
Rendahnya minat membaca anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor internal, kurangnya motivasi anak untuk membaca suatu buku yang dipengaruhi oleh kurangnya peran serta orang tua dan lingkungan dalam memberikan motivasi untuk banyak membaca buku kepada anak –anaknya sehingga hal tersebut membuat anak-anak kurang memahami pentingnya suatu kegiatan memebaca. Sedangkan faktor eksternalnya disebabkan oleh minimnya sarana perpustakaan sekolah dan kurangnya buku-buku yang dapat merangsang minat baca anak
Menurut hasil wawancara penulis dengan guru SD Citra Islamic School Ida Yuli Sulistyowati praktisi science dan biologi dengan mengambil konsentrasi pada perkembangan anak dan pendidikan menyatakan bahwa menarik perhatian anak melalui suatu media berupa buku, kita terlebih dahulu harus mengetahui apakah si anak tersebut sudah memiliki modal-modal dasar untuk menikmati sebuah buku pun akan lebih optimal apabila buku tersebut dirancang sesuai dengan perkembangan kognitif anak.
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas dan efektif, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan 2
www.iea.nl, di akses pada tanggal 24 juni 2013
3
subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi biasanya mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Oleh karena itu, pengenalan ilmu biologi sebagai penunjang sumber informasi buku anak akan sangat berguna untuk pengembangan kognitif anak.
Sedangkan dalam buku bermain, mainan dan permainan dikatakan yang menjadi kesukaan anak-anak adalah buku dengan gambar-gambar besar dan berwarna cerah, mempuanyai tokoh manusia, hewan atau benda-benda lain yang sudah dikenalnya, kalupun terdapat tulisan, sebaiknya ditulis dengan huruf yang dicetak besar dan kalimat-kalimat yang ada sebaiknya di ungkapkan secara singkat dan sederhana sehingga mudah dipahami3
Saat ini pembelajaran dengan ilustrasi mulai diminati anak. Gambar ilustrasi itu sendiri adalah suatu gambar baik itu berupa diagram, foto atau lukisan yang digunakan untuk membantu memperjelas isi dari suatu buku, karangan dan sebagainya4 oleh sebab itu pembuatan ilustrasi yang jenaka sangat deperlukan untuk merangsang minat baca pada anak Dengan kata lain media pembelajaran yang disampaikan harus semenarik mungkin, untuk menarik minat baca dan memuaskan keingintahuan mereka, jadi buku yang merupakan dari media pembelajaran dapat menjadi media ilmu yang menyenangkan dengan konsep visual yang menarik. Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. 3
Tedjasaputra, 2001, H.66 Departemen pendidikan nasional. Kammus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakrta : PT.Gramedia Utama. 2008 4
4
Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik audince untuk membaca teks. Sementara itu anak usia 9-11 tahun sudah mulai mininggalkan sifat egosentrisnya dan mulai memiliki ketertarikan dengan dunia luar/lingkungan sekitar sehingga pada usia ini adalah usia yang tepat untuk menanamkan rasa kepedulian dengan lingkungan sekitar. Terutama pada saat ini dimana perkembangan anak dalam memenuhi rasa keingintahuannya akan hal-hal disekitarnya, khususnya hewan-hewan yang sering anak-anak jumpai dalam kehidupan sehari-hari Kurangnya wawasan yang diberikan kepada anak mengenai binatang-binaang membuat anak-anak tidak mengetahui bagaimana binatang itu dan bahkan merasa takut akan binatang itu. Terliaht dalam hasil dari observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan pada beberapa anak siswa siswi kelas 4-6 SD CITRA ISLAMIC SCHOOL. Dari hasil wawancara tersebut beberapa anak masih belum bisa menjawab dengan tepat bagaimanakah bintang itu makan, atau bagaimanakah binatang itu mempertahankan diri bila terancam namun diantara mereka dengan penuh semangat menceritakan pengalaman ketika menjumpai binatang tersebut di lingkungan sekitar mereka. Dari sekian banyak binatang yang ada di bumi ini tentu saja beberapa dari mereka memiliki manfaat bagi manusia dan beberapa dari mereka juga ada yang berbahaya oleh karena itu pengetahuan mengenai binatang harus diberikan pada anak sejak dini dengan begitu anak-anak menerka-nerka apakah yang binatang itu lakukan? Bagaimana cara dia makan? Kenapa jangan ganggu binatang tersebut? Karena pertanyaan-pertanyaan tentang ketidaktahuan tersebut pada akhirnya secara tidak
5
langsung dapat membawa rasa takut pada anak terhadap binatang, padahal binatang memiliki keunikan dan keindahan.
Pokok bahasan pada perancangan buku ilustrasi hewan ini adalah binatang, karena binatang adalah bahasan umum yang dapat dipelajari sejak usia dini, dan ketegori pengenalan hewanya adalah hewan yang ada di sekitar kita untuk lebih mudah bahasan pendekatanya.
Pendekatan selain hewan yang ada disekitar mereka adalah, dengan menginformasikan tentang hewan endimik Indonesia untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap bangsa Indonesia, dengan cara menjaga lingkungan dan alam Indonesia untuk meningkatkan kepedulian kepada hewan Indonesia yang terancam punah. 1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah yang dihadapi,
permasalahan yang menjadi faktor penyebab kuranganya kegiatan membaca yang dilakukan oleh anak adalah kurangnya ketersediaan buku yang dapat menjadi daya tarik perhatian mereka khususnya pada anak, selain itu, buku yang terkait masih nbelum memiliki dayatarik visual yang menarik untuk anak. Dan juga bagaimana menterjemahkan informasi mengenai hewan-hewan kedalam bentuk ilustrasi visual beserta ketranganya sehingga dapat menarik minat baca pada anak.
1.3.
Rumusan Maslah Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, permasalahan dirumuskan
sebagai berikut, yaitu,:
6
1. bagaimana menciptakan komunikasi visual yang kreatif dan dapat mendukung minat baca khususnya anak? 2. Bagaimana merancang buku bacaan yang informatif, dapat dimengerti oleh anak? Akhirnya akan menarik minat baca tidak hanya sebagai bahan bacaan tetapi menambah wawasan anak khususnya terhadap dunia fauna.
1.4.
Pembatasan Masalah Dalam kaitannya dengan bidang komunikasi visual, maka lingkup tugas hanya
dibatasi pada publikasi yang sekiranya dapat diselesaikan dengan pendekatan disiplin ilmu Komunikasi Visual, yaitu membuat materi media buku, baik tampilan dan kegunaan sebagai pendukung perancanagan edukasi ilustrasi.
1.5.
Tujuan Perancangan Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai petunjuk
praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas, manfaat tersebut baik bagi obyek yang diteliti, maupun manfaat bagi penelit. Dan tujuan utamanya adalah menerjemahkan informasi mengenai hewan kedalam visual robot, dan menciptakan buku pelajarn tambahan yang menarik bagi anak-anak dengan bahasa yang mudah di cerna
1.6
Manfaat Perancangan 1.6.1
Manfaat akademik Perancangan ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang aplikasi
komunikasi visual
7
1.6.2 Manfaat Praktis Dengan adanya perancangan ini diharapkan akan memuaskan keingin tahuan anak terhadap dunia fauna dengan ilustrasi yang menarik dan jenaka untuk
merangsang minat baca anak, juga memberikan informasi yang
komunikatif yang diharapkan anak mendapat informasi yang memuaskan keingin tahuan anak . Karean sesungguhnya tuhan memang insinyur yang piawai dan telah merancang hewan, perancangan buku ilustrasi edukasi ini mengubah keajaiban alam ini menjadi makhluk mekanis besar penuh warna. Baganbagan menjelaskan berbagai mekanisme mesin yang menirukan mesin-mesin alam. Bagaimana daya pegas memberi daya lompatan belalang, bagaimana kelelawar menggunakan peralatan sonar khusus untuk menemukan mangsa dalam kegelapan. Dan bagaimana cumi-cumi raksasa meluncur di dalam air. Setiap halaman dikemas dengan penuh detail yang luar biasa. Dan dapat menemukan apa yang menggerakan hewan –hewan tersebut.