BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang paling mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. SDM harus dikelola secara optimal, continue dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain itu SDM adalah patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Selain perusahaan, SDM juga senantiasa harus meningkatkan kompetensinya, seiring dengan perkembangan era globalisasi. (Ambarita, 2012, 5-8). Seperti yang telah dikemukakan oleh Hariandja (2002) sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal.Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Untuk mengelola sumber daya manusia dengan baik, terlebih dahulu organisasi harus mengetahui kinerja masing-masing sumber daya manusia tersebut, karena kinerja seorang pegawaibebeda-beda dan dapat dilihat dari kemampuan, usaha, dan kreatifitas yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Hasibuan (2003:94) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut Simamora (2006) kinerja adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai misinya. Byars (1984) mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari
1
usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kinerja itu merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya yang diperoleh selama periode waktu tertentu dan meliputi elemen-elemen seperti kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerja sama.Dengan kemampuan dan usaha yang optimal, makasumber daya manusia akan dapat menghasilkan kinerja yang maksimal sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Dalam suatu instansi seringkali hanya menuntut kinerja yang tinggi pada para pegawai, tanpa melihat strategi apa saja yang mempengaruhi. Padahal strategi yang dapat menunjang kinerja seperti pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan fasilitas kerja harus diperhatikan juga.Di era globalisasi saat ini peningkatan pelayanan dan tuntutan masyarakat merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindarkan,
ini
jelas
menuntut
adanya
profesionalisme
di
dalam
birokrasi.Pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai aparatur negara harus kreatif menciptakan inovasi, sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini seorang pemimpin instansi perlu untuk meningkatkan strategi seperti memberikan pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan fasilitas kerja, agar tujuan dari instansi dapat tercapai dan akan berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Dinas Perhubungan Kota Medan merupakan unsur pelaksanaan pemerintah daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
2
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan pasal 3, 4 dan 5 Peraturan Walikota Medan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan, telah diatur tugas dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Medan (Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015). Dinas Perhubungan Kota Medan sebagai sebuah organisasi pemerintah daerah mempunyai visi yang telah ditetapkantahun 2011-2015 sebagai berikut “Terciptanya Transportasi Kota Medan yang Handal, Nyaman, dan Manusiawi”.
Transportasi yang handal dapat tercipta apabila mempunyai sistem transportasi yang effektif dan effisien didalam suatu sistem jaringan yang ideal yang mengutamakan Sistem Transportasi Terpadu. Transportasi yang nyaman akan memberikan kesehatan bagi masyarakat pengguna lalulintas dan masyarakat sekitarnya.Keterkaitan dengan transportasi arti kata manusiawi dapat dikatakan bahwa pelayanan transportasi yang diberikan layak untuk seorang pengguna transportasi (Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015). Adapun yang menjadi tugas dan tujuan dari Dinas Perhubungan Kota Medan adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk merealisasikan visi tersebut maka Dinas Perhubungan Kota Medan harus mempunyai kinerja yang maksimal agar dapat mencapai tujuan sesusai dengan visi Dinas Perhubungan Kota Medan. Untuk menciptakan kinerja yang tinggi, dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu mendayagunakan potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh karyawan guna menciptakan tujuan organisasi, sehingga akan
3
memberikan kontribusi positif bagi perkembangan organisasi. Selain itu, organisasi perlu memperhatiksn berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi karyawan, dalam hal ini diperlukan adanya peran organisasi dalam meningkatkan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang profesional dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing – masing. Namun demikian, dalam upaya menciptakan kinerja pegawai Dinas Perhubungan Kota Medan, nampaknya masih terdapat banyak kendala yang dihadapi sehingga sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Kondisi nyata yang terjadi di Dinas Perhubungan Kota Medan, menunjukkan kinerja organisasinya belum seluruhnya optimal yang tercermin dari data berikut ini: Tabel 1.1 Matriks Kelemahan Dinas Perhubungan No. 1 2 3 4 5
Indikator Rendahnya kualitas SDM Dinas Perhubungan Kota Medan Kurang memadainya prasarana kantor Dinas Perhubungan Belum tertatanya manajemen perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja Belum terisinya struktur organisasi sesuai dengan latar belakang pendidikan Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik TOTAL
Potensi (%)
Skor
Skor Tertimbang
25
4
1,0
20
4
0,8
20
4
0,8
15
3
0,45
20
4
0,8
100
19
3,85
Sumber : Renstra Dinas Perhubungan 2011-2015
4
Tabel 1.1 menyajikan matriks kelemahan Dinas Perhubungan Kota Medan yang menunjukkan bahwa masih banyaknya kendala organisasi tersebut untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Oleh karena itu Dinas Pehubungan Kota Medan menyusun dan melaksanakan strategi yang dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Strategi yang dapat dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan adalah memberikan pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan fasilitas kerja, agar kompetensi sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai dilaksanakan di dalam perusahaan maupun lembaga atau badan lain di luar perusahaan, bergantung tujuan yang ingin dicapai setelah tenaga kerja mengikuti pendidikan dan pelatihan, serta kondisi sarana dan prasarananya. Organisasi pendidikan dan pelatihan dimaksudkan sebagai kelembagaan tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kerja tersebut dilaksanakan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pendidikan dan pelatihan pegawai memberi kontribusi pada peningkatan produktivitas, efektitas dan efisiensi organisasi. Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai harus diberikan secara berkala agar setiap pegawai terpelihara kompetensinya untuk peningkatan kinerja organisasi. Dinas Perhubungan Kota Medan mengirim sumber daya manusia ke kementrian perhubungan terkait untuk diberikan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai. Namun program pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan kurang berkesinambungan dan tidak merata kepada seluruh pegawai, sehingga menjadi kendala bagi pegawai untuk mendapatkan
5
pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik mengenai pekerjaannya. Hal ini juga menyebabkan para pegawai tidak dapat menambah wawasan dan potensinya dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai selama ini juga kurang tepat sasaran, dikarenakan pelatihan tersebut tidak sesuaidengan tugas-tugas yang diberikan kepada setiap pegawai, pendidikan dan pelatihan tidak rutin diadakan, dan tidak semua pegawai diberikan pendidikan dan pelatihan tersebut.Oleh karena itu program pendidikan dan pelatihan harus mendapat perhatian melalui perencanaan kebutuhan bagi setiap pegawai. Memberi motivasi dan berinovasi untuk mengekspresikan berbagai kemampuan yang dimiliki karyawan, tidak cukuphanya dengan cara mendorong untuk berperilaku motivatif, tetapi seorang pimpinan juga harus menjaga moral kerjaagarsemangat kerja tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Dalam proses bersosialisasi dan berinteraksi, seorang pimpinan harus mampu memberikan dorongan atau motivasi kepada para bawahan guna mencapai kinerja organisasi secara optimal.Saling memberi dukungan dan semangat dalam setiap menyelesaikan pekerjaanantara pimpinan dan karyawanakan memberikan suasana nyaman yang dapat memberikan sumbangan positif bagi organisasi. Seorang pimpinan harus menghindari tindakan, ucapan, dan ungkapan yang dapat mengurangi motivasi orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya. Diberikannya motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan antara lain: mendorong semangat dan gairah kerja karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas
6
kerja
karyawan,
mempertahankan
loyalitas
dan
kestabilan
karyawan,
meningkatkan kedisiplinan dan meningkatkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjaannya. (Sunyoto, 2012). Dinas Perhubungan Kota Medan mendorong semangat dan girah kerja karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan, meningkatkan kedisiplinan dan meningkatkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Berdasarkan kondisi nyata dilapangan saat melakukan penelitian di Dinas Perhubungan Kota Medan, terdapat adanya permasalahan motivasi pegawai yang masih sangat kurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat keadaan langsung di kantor Dinas Perhubungan Kota Medan, dimana masih ada ditemukannya pegawai yang tidak ada di tempat disaat jam kerja. Ini jelas berbanding terbalik dengan data absensi kepegawaian yang diperoleh dari kantor Dinas Perhubungan Kota Medan, dimana hampir semua pegawai masuk kerja dan tanpa keterangan. Permasalahan ini jelas bahwa faktor motivasi pegawai di Dinas Perhubungan Kota Medan sangat perlu untuk ditingkatkan lagi agar kinerja pegawai secara keseluruhan menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya tugas dan fungsi dari
7
Dinas Perhubungan itu sendiri dapat terlaksana sesuai dengan visi dan misi diharapkan. Fasilitas kerja dalam bekerja sangat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia dalam mengerjakan tugas-tugas yang akan dikerjakan. Pemasangan teknologi (IT)di tempat kerja adalah salah satu cara yang dilakukan Dinas Perhubungan kota Medan untuk meningkatkan kinerja pegawai, hal ini sangat berpengaruh karena dengan memberikan fasilitas IT seperti perangkat komputeryang memadai dapat mempermudah pegawai dalam menyelesikan pekerjaannya sehingga dapat terselesaikansecara efektif dan efisien. Namun pada kenyataannya fasilitas di kantor Dinas Perhubungan Kota Medan masih harus diperhatikan. Teknologi yang disediakan belum memenuhi standar pemakaian, belum canggih dan tidak uptodate, peralatan yang disediakan tidak mencukupi tidak lengkap dan kondisi yang ada tidak layak digunakan oleh pegawai di Dinas Perhubungan Kota Medan. Permasalahan ini jelas bahwa pendidikan dan pelatihan, motivasi dan fasilitas kerja di Dinas Perhubungan Kota Medan sangat perlu untuk ditingkatkan lagi agar kinerja pegawai secara keseluruhan menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya tugas dan fungsi dari Dinas Perhubungan itu sendiri dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Maka dari itu bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan peneitian dengan judul : “Strategi Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Dinas Perhubungan Kota Medan.
8
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah startegi Dinas Perhubungan Kota Medan yang terdiri dari pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja sumber daya manusia”
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi Dinas Perhubungan kota Medan yang terdiri dari pendidikan dan pelatihan, motivasi, dan fasilitaskerja terhadap peningkatan kinerja sumber daya manusia.
1.4. Manfaat Peneltian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pihak-pihak terkait, yaitu: 1. Bagi Dinas Perhubungan Kota Medan Untuk memberikan gambar tentang pengaruh peningkatan kinerja sumber daya manusia di Dinas Perhubungan Kota Medan sehingga dapat ditentukan kebijakan apa yang tepat dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia. 2. Bagi pembaca Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa masalah-masalah sumber daya manusia serta menerapkan teoriteori yang telah diperoleh di bangku kuliah terhadap praktek di lapangan.
9
3. Bagi peneliti penelitian ini diharapkan sebagai tambahan wawasan terutama dalam mengetahui bagaimana seorang pemimpinan dalam meningkatikan kinerja karyawan agar selalu menghasilkan hasil kerja yang efektif dan efisien.
10