BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya
terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Hubungan antara manusia dengan lingkungan sangat erat, keduanya harus saling menguatkan, karena manusia sangat tergantung pada lingkungan, sedangkan lingkungan juga tergantung pada aktivitas manusia. Lingkungan sekolah yang baik akan mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapatnya sampah berserakan, coretan di dinding sekolah, kamar mandi/WC yang kotor dan lain sebagainya merupakan salah satu akibat dari kurangnya kesadaran diri manusia terhadap lingkungan. Untuk meningkatkan kesadaran diri manusia terhadap lingkungan hidupnya, maka perlu ditanamkan rasa kepedulian akan lingkungan tersebut. Rasa kepedulian dapat dipupuk sejak dini, yang dapat ditempuh dengan memberikan pendidikan mengenai lingkungan hidup di sekolah. Saat ini pendidikan mengenai lingkungan hidup merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal (mulok) yang wajib diajarkan di sekolah menengah. Pendidikan lingkungan hidup memiliki peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan
kepedulian
dan
kesadaran
diri
siswa
terhadap
lingkungannya.
1
Rendahnya rasa kepedulian siswa SMKN 5 Bandung terhadap lingkungan, menyebabkan lingkungan SMKN 5 menjadi kurang nyaman karena masih terdapatnya sampah yang berserakkan di mana-mana, coretan di dinding, peralatan sekolah yang rusak dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pembinaan yang diberikan guru terhadap siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya diadakan penelitian yang mendalam tentang kontribusi pelaksanaan program PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) terhadap tingkat kesadaran diri siswa akan lingkungan SMKN 5 Bandung. SMKN 5 Bandung merupakan tempat penulis melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP), sehingga dapat memudahkan penulis dalam mengumpulkan data. Penelitian ini kemudian dihubungkan dalam judul: “Kontribusi Program Pendidikan Lingkungan Hidup terhadap Tingkat Kesadaran Diri Siswa akan Lingkungan SMKN 5 Bandung”.
1.2
Penjelasan Istilah dalam Judul •
Kontribusi
adalah
sumbangan
berasal
dari
bahasa
Inggris
“contribution” yang memiliki arti tunjangan atau sumbangan menunjukkan adanya unsur penyumbang dan unsur yang disumbang (S. Wojowasito dalam Taufik, 2007:7) •
Program adalah rancangan mengenai asas-asas serta dengan usahausaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dsb.) yang akan dijalankan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Poerwadarminta : 1976 ).
2
•
Pendidikan lingkungan hidup (environmental education - EE) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang
berkaitan
dengannya,
dan
masyarakat
yang
memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini,
dan
mencegah
timbulnya
(http://addiehf.wordpress.com/2007/06/06/
masalah
baru.
pendidikan-lingkungan-
hidup-bukan-untuk-pembebanan-baru-bagi-siswa/). •
Kesadaran diri adalah kemampuan kunci untuk memahami orang lain dan dunia ini “what is happening and how something takes the process to happen” (apa yang terjadi dan bagaimana sesuatu hal membutuhkan proses untuk terjadi). Bahkan kesadaran diri merupakan pintu untuk mengenal di mana sebenarnya keunggulan/kelemahan diri kita. Dengan kesadaran diri yang tinggi maka kaki kita mantap menginjak realitas
bumi
dan
tidak
ragu-ragu
dalam
bertindak
(Ubaydillah, 2003). •
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Laksmi dalam Modul Pegangan Guru Mulok PLH SMK: 67).
3
Jadi berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan kontribusi program pendidikan lingkungan hidup terhadap tingkat kesadaran diri siswa akan lingkungan SMKN 5 Bandung adalah sumbangan yang ditimbulkan dari proses untuk membentuk siswa yang sadar dan peduli terhadap lingkungan dan segala masalah yang berkaitan dengannya di SMKN 5 bandung.
1.3
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Rendahnya rasa kepedulian siswa SMKN 5 Bandung terhadap lingkungan sekolah, seperti : •
Adanya siswa yang mencoret-coret dinding sekolah;
•
Adanya siswa yang membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah;
• 2.
Adanya siswa yang merusak pagar lapangan basket, dan lain-lain.
Kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah mengenai pentingnya pendidikan lingkungan hidup.
1.4
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.4.1
Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalahan
dibatasi pada penelitian program Pendidikan Lingkungan Hidup di lingkungan sekolah SMKN 5 Bandung dalam kaitannya dengan kesadaran diri siswa akan
4
lingkungan sekolah. Adapun yang dijadikan fokus sebagai batasan masalah penelitian ini diantaranya: a. Program Pendidikan Lingkungan Hidup dibatasi pada persepsi siswa tentang pelaksanaan program PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) di SMKN 5 Bandung, meliputi penerapan disiplin dan aturan program PLH, seperti larangan mencoret-coret dinding, membuang sampah sembarangan, perusakan peralatan sekolah dan lain-lain; b. Kesadaran diri siswa dibatasi pada pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah; c. Lingkungan yang difokuskan dalam penelitian ini yaitu lingkungan SMKN 5 Bandung, termasuk ruang di dalam dan luar kelas. Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang dibatasi oleh pagar-pagar pembatas sekolah.
1.4.2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran pelaksanaan program PLH di SMKN 5 Bandung?; 2. Bagaimana gambaran kesadaran diri siswa SMKN 5 Bandung terhadap lingkungan sekolah mengenai kebersihan?; 3. Seberapa besar kontribusi program PLH terhadap tingkat kesadaran diri siswa akan lingkungan SMKN 5 Bandung ?.
5
1.5
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan program PLH di SMKN 5 Bandung; 2. Mengetahui gambaran kesadaran diri siswa SMKN 5 Bandung terhadap lingkungan sekolah mengenai kebersihan; 3. Mendapatkan besarnya kontribusi program PLH terhadap tingkat kesadaran diri siswa akan lingkungan SMKN 5 Bandung.
1.6
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu agar :
1.
Siswa mampu meningkatkan kesadaran dirinya akan lingkungan hidup, khususnya di lingkungan SMKN 5 Bandung;
2.
Siswa mempunyai pengalaman belajar tentang masalah yang terjadi di lingkungan sekolahnya;
3.
Siswa memiliki kepedulian dan berperan aktif dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup baik di dalam maupun di luar sekolah;
4.
Guru dapat menggunakan informasi yang diperoleh dari penelitian ini agar mampu membimbing peserta didik dalam meningkatkan kesadaran dirinya akan lingkungan hidup, khususnya di SMKN 5 Bandung.
6
1.7
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden), yang didalamnya berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Syaodih S., 2005:219). Tujuan dari penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan (Riduwan, 2006:71).
1.8
Lokasi, Populasi dan Sampel
1.8.1
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 5 Bandung yang beralamat di Jalan
Bojong Koneng No. 37a Bandung. 1.8.2
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini siswa kelas 2 SMKN 5 Bandung berjumlah
182 siswa. 1.8.3
Sampel Penelitian Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 20% dari
total populasi yaitu 38 siswa.
7