10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perbankan merupakan industri jasa yang sangat penting dalam menunjang program pembiayaan pembangunan, baik sebagai penghimpun dana, sebagai lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang memperlancar arus uang dari masyarakat dan menuju masyarakat, dalam hal ini bank merupakan perantara keuangan masyarakat (financial intermediary) dan sebagai
alat
pembangunan
(agent
of
development).
Dalam
kegiatan
operasionalnya, sumber dana bank salah satunya berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk tabungan (Malayu, 2001:4). Perkembangan jasa perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pesaing-pesaing baru telah memasuki pasar dengan berbagai tawaran pelayanan yang beraneka ragam dan memiliki daya tarik tersendiri. Persaingan yang semakin ketat tersebut telah mendorong pihak perbankan untuk melakukan usaha-usaha pengembangan di bidang pelayanan. Definisi pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung (Moenir, 2002:17). Pengertian proses disini terbatas dalam kegiatan manajemen dalam rangka pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
11
Perusahaan dalam pemberian pelayanan harus memperhatikan perilaku dari konsumennya, agar lebih efektif dalam pemberian pelayanan. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000:10). Seseorang sebelum bertindak seringkali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku didefinisikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau jasa. Kualitas pelayanan akan memberikan konsekuensi perilaku tertentu pada konsumennya. Parasuman, dkk. dalam Sabihaini (2002:30)
mengatakan
konsekuensi perilaku kualitas layanan dapat dilihat sebagai tanda terjadinya retensi (bertahan) dan defeksi (berpindah), apabila kualitas layanan yang diterima menyenangkan, maka konsumen akan tetap setia pada perusahaan dan sebaliknya, apabila kualitas layanan yang diterima tidak menyenangkan maka konsumen akan meninggalkan perusahaan tersebut. Pasar semakin intensif tingkat persaingannya diikuti dengan tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus serta pemahaman akan konsumen menjadi semakin tinggi. Usaha-usaha yang dilakukan yang membuat konsumen puas merupakan suatu bentuk strategi untuk membentuk perilaku pembelian/penggunaan produk yang semakin kuat.
Universitas Sumatera Utara
12
Kepuasaan konsumen salah satunya dipengaruhi oleh pelayanan (service). Apabila perusahaan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen, maka konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang didapatnya, sehingga hal ini akan berpengaruh kepada besar kecilnya permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang dihasilkan. Banyak nasabah yang mengalami ketidakpuasan terhadap pelayanan jasa perbankan karena perusahaan hanya dapat melayani keluhan nasabah dalam jumlah terbatas. Kemampuan perusahaan untuk menjaga kualitas pelayanan (service) yang diberikan kepada konsumen merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap unggul dalam persaingan dan mampu menangani setiap keluhan yang disampaikan nasabahnya. Bank Mandiri yang didirikan sejak tahun 1998, mulai berbenah diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Bank Mandiri mempunyai aset yang paling besar diantara seluruh bank yang beroperasi di Indonesia dan sudah saatnya untuk meningkatkan kinerjanya terutama pelayanan terhadap nasabahnya sebagai salah satu faktor untuk memperoleh keunggulan bersaing. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan memperhatikan pelanggan. Peningkatan pelayanan Bank Mandiri dilakukan dengan perluasan berbagai saluran pemasaran untuk mempercepat penetrasi ke pasar. Saluran pemasaran yang digunakan antara lain Direct Sales Agent, Telemarketing, Staf Bank Mandiri dan Distribution Network yang tangguh yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Mandiri menyediakan layanan kotak nasabah yang dapat menampung
berbagai
keluhan
dari
nasabahnya
melalui
situs
Universitas Sumatera Utara
13
www.bankmandiri.com atau nasabah dapat langsung ke bagian customer service. Bank Mandiri saat ini memperkerjakan 21.179 karyawan dengan 921 kantor cabang, termasuk enam kantor cabang/perwakilan/anak perusahaan di luar negeri dan mempinyai total aktiva per posisi 30 Juni 2006 mencapai Rp. 255,3 triliun. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 2.664 ATM, disamping 6.121 ATM yang merupakan jaringan LINK (jaringan ATM Bersama) dan memiliki mesin Electronic Data Capture (EDC) sekitar tiga belas ribu yang tersebar di seluruh Indonesia (www.bankmandiri.com/diakses tanggal 20 April 2010). Salah satu bentuk pelayanan ataupun aktivitas bank dalam usaha mengumpulkan dana guna meningkatkan pelayanan jasa perbankan kepada masyarakat adalah dengan cara pengolahan tabungan. Berbagai jenis tabungan yang tersedia masing-masing menawarkan berbagai manfaat dapat mempengaruhi nasabah dalam menentukan pilihan jenis produk tabungan untuk menyimpan dananya. Setiap karyawan disyaratkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan penampilan yang sesuai dengan pedoman layanan Bank Mandiri yang bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi nasabahnya sehingga Bank Mandiri Cabang Medan Krakatau mampu meningkatkan jumlah nasabahnya khususnya nasabah Tabungan Mandiri yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 . Tabel 1.1 Jumlah Nasabah Pengguna Tabungan Mandiri Tahun 2009 pada Bank Mandiri Cabang Medan Krakatau No. Bulan Jumlah Nasabah 1 Januari 393 2 Februari 415 3 Maret 376 4 April 510 5 Mei 518 6 Juni 390
Universitas Sumatera Utara
14
7 8 9 10 11 12
Juli Agustus September Oktober November Desember
528 483 497 503 523 547
Sumber : Bank Mandiri Cabang Medan Krakatau (2009, diolah)
Keberhasilan Bank Mandiri dalam memikat hati nasabah tidak terlepas dari strategi pemasaran yang diterapkan. Konsumen akan tertarik pada produk perbankan yang memiliki kualitas pelayanan yang baik dan kepercayaan sehingga konsumen merasa lebih nyaman memilih perusahaan ini sebagai media jasa perbankan dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada bulan Desember mempunyai jumlah nasabah yang lebih banyak dari bulan lainnya yaitu sebanyak 547 orang. Pihak bank terus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya melalui kualitas pelayanan yang berkualitas sehingga mampu mendapatkan nasabah yang setia dan jumlahnya terus bertambah. Peneliti memilih judul untuk diteliti lebih lanjut yang sesuai dengan penjelasan di atas yaitu: ”Analisis
Kualitas Pelayanan terhadap Perilaku
Konsumen pada Nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah variabel
kualitas pelayanan bukti fisik (tangibles), jaminan
(assurance), daya tanggap (responsiveness), keandalan (reability), dan empati (emphaty) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
15
perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau ? 2. Variabel manakah yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau ? C. Kerangka Konseptual Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki variabelvariabel yang menjadi dimensi pelayanan yang nantinya akan membuat nasabah merasa sangat puas. Untuk dapat memberikan kepuasan, perusahaan sebagai pemasar
perlu
mengetahui
harapan-harapan
apa
yang
diinginkan oleh
konsumennya melalui riset mengenai perilaku konsumen atau nasabah dalam lima dimensi kualitas pelayanan (Hartaty, 2008:5) yaitu bukti fisik (tangibles), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), kehandalan (reability), dan empati (emphaty) sebagai variabel bebas dan perilaku konsumen sebagai variabel terikat. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas dapat disusun sebuah kerangka konseptual sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
16
Bukti Fisik (X1)
Jaminan (X2)
Daya Tanggap
Perilaku Konsumen
(X3)
(Y)
Keandalan (X4)
Empati (X5)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Hartaty, 2008:5 (diolah)
D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang ditetapkan di atas, maka peneliti menetapkan hipotesisnya yaitu: 1. Variabel kualitas pelayanan bukti fisik (tangibles), jaminan (assurance), daya tanggap (responsiveness), keandalan (reability), dan empati (emphaty) secara bersama-sama signifikan terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau
Universitas Sumatera Utara
17
2. Variabel jaminan (assurance) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui dan menganalisis variabel-variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau b. Mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau
2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan Sebagai informasi dan bahan masukan untuk dapat dijadikan landasan dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan selanjutnya, sebagai upaya untuk mempertahankan pelanggan dan mengembangkan produk dan pelayanannya b. Bagi Peneliti
Universitas Sumatera Utara
18
Untuk memberikan kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen pemasaran khususnya dalam bidang kualitas pelayanan, perilaku konsumen dan pemasaran jasa perbankan c. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi yang nantinya akan memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi pada kualitas pelayanan nasabah yang memakai jasa berupa tabungan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: a.
Variabel bebas (X) terdiri dari bukti fisik (X1), jaminan (X2), daya tanggap (X3), , kehandalan (X4), empati (X5)
b.
Variabel terikat (Y) adalah perilaku konsumen
2. Definisi Operasional Variabel Definisi
operasional
variabel
adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, defenisi operasional variabelnya adalah: a. Tangibles (X1) Tangibles atau bukti fisik adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksitensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
Universitas Sumatera Utara
19
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang di berikan oleh pemberi jasa. b. Assurance (X2) Assurance
atau
jaminan
dan
kepastian
yaitu
pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menimbulkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. c. Responsiveness (X3) Responsiveness atau ketanggapan adalah suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. d. Reliability (X4) Reliability atau kehandalan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
e. Empathy (X5) Empathy atau empati yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. f. Perilaku Konsumen (Y) Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat
dalam
mendapatkan,
mempergunakan,
dan
Universitas Sumatera Utara
20
membuang barang atau jasa, yang diperlihatkan setelah menerima pelayanan.
Variabel Bukti Fisik (X1)
Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Kemampuan suatu 1. Kebersihan ruangan perusahaan dalam 2. Penataan ruangan yang bagus menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. 3. Penampilan karyawan Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa, yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dll.), perlengkapan, peralatan yang dipergunakan (teknologi), dan penampilan karyawannya.
Skala Likert
Jaminan (X2)
Pengetahuan, 1. Data yang akurat kesopansantunan, dan 2. Pengetahuan karyawan kemampuan para pegawai yang cukup baik perusahaan untuk 3. Jaminan keamanan menumbuhkan rasa percaya pelayanan para pelanggan kepada perusahaan.
Likert
Variabel Daya Tanggap (X3)
Definisi Variabel Indikator Variabel Suatu kemauan untuk 1. Cepat tanggap membantu dan memberikan menyelesaikan keluhan pelayanan yang cepat dan 2. Informasi yang (responsive) dan tepat diberikan jelas kepada pelanggan, dengan 3. Membantu kesulitan penyampaian informasi dalam penggunaan yang jelas. Membiarkan layanan perbankan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
21
Kehandalan Kemampuan perusahaan (X4) untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. Empati Memberikan perhatian yang (X5) tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Perilaku Perilaku konsumen/nasabah Konsumen yang diperlihatkan setelah (Y) menerima pelayanan dari petugas/karyawan perusahaan.
1. Prosedur pelayanan yang tepat 2. Perhatian serius terhadap masalah pelayanan 3. Kehandalan penyampaian layanan
Likert
1. Perhatian kepada pelanggan 2. Memiliki pemahaman akan kebutuhan pelanggan 3. Pelayanan tanpa memandang status sosial.
Likert
1. Konsumen tetap setia 2. Rekomendasi kepada orang lain 3. Pilihan yang tepat
Likert
Sumber : Lupiyoadi, 2001:148 (diolah)
3. Pengukuran Variabel Pengukuran yang digunakan peneliti dalam proses pengolahan data adalah dengan menggunakan skala likert, dimana responden akan memilih salah satu jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban akan diberikan skor/nilai. Lima alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor yaitu: Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert Keterangan
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Universitas Sumatera Utara
22
Kurang Setuju (KS)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sumber : Kuncoro (2003:15)
4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau, di Jalan Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan. b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2010 sampai dengan Juni 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72). Jumlah populasi dalam penelitian ini diambil dari jumlah nasabah pada bulan Desember 2009 yaitu berjumlah 547 orang, dimana pada bulan ini jumlah nasabahnya lebih banyak yang melakukan transaksi berupa tabungan.
b. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan pada rumus Slovin, sebagai patokan untuk menentukan ukuran sampel minimal yang harus diambil (Umar, 2005:149) yaitu: n=
N 1 + Ne 2
Dimana :
n = Jumlah Sampel
Universitas Sumatera Utara
23
N = Ukuran Populasi e = Standart error = 10% 547 Sehingga : n = —————— = 84.54 (dibulatkan menjadi 85) 1+( 547x 0,1)2
Peneliti menentukan atau membatasi sampel sebanyak 85 orang dengan taraf kesalahan 10% berdasarkan rumus slovin sedangkan mengenai penarikan sampel, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yaitu nasabah yang memiliki Tabungan Mandiri di atas enam bulan. 6. Jenis dan Sumber Data Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informasi melalui hasil-hasil yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perkembangan perusahaan, dokumentasi, buku-buku ilmiah, dan literatur lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian 7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Memberikan suatu daftar pernyataan yang telah dibuat dan ditentukan urutan serta formatnya oleh peneliti kepada responden kemudian diberi skor sesuai dengan skala likert.
Universitas Sumatera Utara
24
b. Studi Pustaka Mengumpulkan dan mempelajari informasi serta data yang diperoleh dari buku, jurnal, dan situs internet yang dapat menjadi referensi. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian (Sugiyono, 2008:175). Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi
dari pengukurannya,
dikatakan
konsisten
jika
beberapa
pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada nasabah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Letda Sujono. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu program SPSS 16.00 for windows, kriterianya adalah: a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid b. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid Pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria yaitu: a. Jika ralpha positif > rtabel, maka pernyataan reliabel b. Jika ralpha negatif atau < rtabel, maka pernyataannya tidak reliabel 9. Uji Asumsi Klasik
Universitas Sumatera Utara
25
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi linier berganda. Pengujian asumsi klasik mempunyai langkah yang harus dipenuhi sehingga layak digunakan yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variebel bebas. Jika terhadi korelasi maka terdapat masalah multikolinearitas.
10. Metode Analisis Data a. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis linear
berganda
berfungsi untuk mengetahui
pengaruh/hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Formulasi yang digunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
26
Y = σ + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Keterangan : Y
: Perilaku Konsumen
σ
: Konstanta
X1
: Variabel Bukti Fisik
X2
: Variabel Jaminan
X3
: Variabel Daya Tanggap
X4
: Variabel Keandalan
X5
: Variabel Empati
b1 - b5
: Koefisien regresi berganda
e
: Standar Error
b. Pengujian Hipotesis Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak) dan disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Analisisnya terdiri dari tiga jenis kreteria ketepatan yaitu:
1. Uji Parsial (Uji-t) Uji-t (uji parsial) menggunakan langkah-langkah yaitu: Ho : bi = 0, artinya secara parsial variabel bebas tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
27
Ha : bi≠ 0
, artinya secara parsial variabel bebas
terdapat
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima, apabila t-hitung < t-tabel pada α = 10% Ho diterima, apabila t-hitung > t-tabel pada α = 10% 2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji-F (uji serentak) digunakan untuk melihat apakah variabel bebas secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima, apabila Fhitung < Ftabel pada α = 10% Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabel pada α = 10%
3. Koefisian Determinasi 2
Koefisian Determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel 2
lainnya konstan terhadap variabel terikat. R digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
28
mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linear 2
berganda. Jika R
yang diperoleh mendekati 1 maka dapat
dikatakan semakin kuat model ersebut dalam menerangkan variasi 2
variabel bebas terhadap variabel terikat, sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi variabel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. c. Analisis Deskriptif Metode
analisis
deskriptif
dilakukan
dengan
mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara