BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kementerian Pertahanan adalah Kementerian Negara yang dipimpin oleh Menteri
Pertahanan,
yang bertugas
membantu
Presiden
menyelenggarakan
pemerintahan negara dalam bidang pertahanan. Kementerian Pertahanan bersifat istimewa karena sebagai kementerian sipil yang di dalamnya terdiri dari pegawai PNS dan anggota TNI. Di dalamnya terdapat satuan kerja yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan tugas Kementerian di bidang informasi yaitu Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Puskom Publik Kemhan) yang dipimpin oleh Kepala Puskom Publik Kemhan yang berpangkat Brigadir Jenderal TNI. Puskom Publik Kemhan menjalankan tugas kehumasan, seperti memberikan masukan kepada pimpinan atas suatu masalah dari segi pendapat publik, menjalin hubungan dengan pihak media massa, dengan lembaga pemerintah lainnya, mengelola hubungan internal dengan tiap-tiap satuan kerja dengan penerbitan media internal dalam upaya mendukung kebijakan pertahanan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan. Di dalamnya juga terdapat campuran pegawai yang terdiri dari personel PNS dan TNI. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi kehumasan, kedua jenis karyawan yang membawa dua budaya yang berbeda ini diharuskan untuk
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
beradaptasi dan bekerjasama. Dalam melaksanakan tugas, terdapat beberapa miskoordinasi dan miskomunikasi yang dikarenakan proses komunikasi yang bersifat satu arah sehingga menyebabkan tidak terlaksananya tugas dan fungsi kehumasan dengan baik. Dalam keseharian, antara PNS dan Prajurit TNI dituntut untuk saling beradaptasi dalam menjalankan tugasnya mencapai tujuan organisasi yaitu menjalankan fungsi humas di Kemhan. Artinya, Prajurit TNI tetap mempertahankan identitas militernya seperti seragam, sikap, hierarki, dan kedisiplinan namun juga dituntut untuk beradaptasi dengan sifat kehumasan yang lentur. PNS Kemhan beradaptasi dengan pola hierarki, sikap dan kedisiplinan militer, namun juga harus tetap luwes dalam melaksanakan kegiatannya dalam berhubungan dengan publik eksternal yang sebagian besar adalah masyarakat sipil. Kemampuan beradaptasi antara dua budaya yang berbeda saat berinteraksi antara karyawan PNS dan personel TNI yang berdinas di Puskom Publik Kemhan ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsinya di dalam organisasi Pusat Komunikasi Publik Kemhan. Dalam sebuah organisasi, komunikasi berperan penting dalam menjalin kerja sama agar tujuan organisasi dapat tercapai. Agar pekerjaan pegawai dalam organisasi dapat berjalan dengan baik dan optimal perlu dibangun komunikasi yang baik yang kemudian berdampak kepada kinerja yang baik. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia
dengan
organisasi
untuk
saling
membantu
dan
mengadakan
interaksi.Komunikasi dalam sebuah organisasi perlu dipahami sebagai bagaimana komunikasi berperan untuk saling menghubungkan masing-masing bidang dan komponen dalam organisasi. Kemampuan berkomunikasi efektif setiap individu di dalam organisasi sangat mempengaruhi jalannya organisasi. Dalam menjalankan organisasi, Public Relations juga berperan sangat penting. Public Relations dalam sebuah organisasi memiliki beberapa ruang lingkup dan tugas seperti menjalin hubungan baik dengan publik internal dan publik eksternal, membangun citra dan menjaga reputasi agar citra dan reputasi organisasi menjadi positif, menjalin hubungan baik dengan Pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dan menjalin hubungan dengan media. Dalam sebuah organisasi, kemampuan berkomunikasi seorang Public Relations Officers sangat berhubungan dengan berjalannya iklim organisasi yang kondusif. Kemampuan berkomunikasi dan beradaptasi antar masing-masing staf dan pimpinan adalah salah satu syarat penting bagi staf yang bekerja di bidang Public Relations atau kehumasan. Staf PR harus dapat beradaptasi dengan budaya yang berbeda yang dibawa oleh masing-masing individu dalam organisasi tersebut sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif dan simpatik sehingga mampu menyajikan informasi yang benar sambil menjaga citra positif organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Berkaitan dengan fenomena yang telah dijabarkan diatas, penulis menyertakan kutipan wawancara awal dengan tiga karyawan Pusat Komunikasi Publik Kemhan RI yang berlatar belakang PNS dan TNI. Penulis mewawancarai seorang anggota TNI berpangkat Mayor Laut yang telah berdinas di Mabes TNI AL selama 17 tahun dan berdinas di Pusat Komunikasi Publik Kemhan RI selama lima tahun. Menurutnya, dalam doktrin TNI, seorang prajurit TNI harus siap dalam situasi apapun termasuk di dalamnya memasuki lingkungan baru. Menurutnya lingkungan kerja di Kementerian Pertahanan memang berbeda dengan saat berdinas di Mabes TNI AL, karena kedudukan PNS yang merupakan mitra sejajar dan bukan merupakan anggota yang lebih rendah dari TNI sangat berbeda dengan kondisi di Mabes TNI. Dirinya mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Selanjutnya penulis mewawancari karyawati PNS dengan golongan ruang III/C yang telah berdinas di Pusat Komunikasi Publik Kemhan RI selama 10 tahun. Karyawati ini sebelumnya pernah bekerja di sektor swasta sehingga merasakan perbedaan bekerja di Kementerian Pertahanan. Dirinya merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan Kemhan RI yang memiliki karyawan PNS dan TNI. Menurutnya, dibutuhkan waktu yang lama untuk akhirnya memahami dan beradaptasi dengan karyawan TNI dengan budayanya yang disiplin, tegas, dan sebagian cenderung tidak mengindahkan karyawan PNS.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Penulis kemudian mewawancarai Pejabat Eselon IV di Puskom Publik Kemhan yang merupakan karyawan PNS dengan golongan ruang IV/A. Dirinya telah berdinas di Puskom Publik yang awalnya bernama Biro Humas Kermalugri (Humas dan Kerjasama Luar Negeri) yang kemudian berubah menjadi Biro Humas Setjen Kemhan pada tahun 2001, dan menjadi Pusat Komunikasi Publik pada tahun 2013 selama 25 tahun. Menurutnya, sebagai PNS, harus disadari bahwa karyawan TNI adalah mitra sejajar dengan tanggung jawab pembinaan yang berbeda. TNI memang dibentuk dengan budaya disiplin, tegas, dan hierarki serta loyalitas penuh pada atasan. Karyawan PNS selayaknya dapat menyerap budaya disiplin yang dibawa oleh TNI, walaupun bentuk kepatuhan yang dilakukan karyawan TNI dan PNS berbeda. Untuk menjalankan tugas bersama, PNS di Kemhan berkedudukan sebagai suplemen atau mitra sejajar, maka seharusnya bisa beriringan dalam melaksanakan tugas negara dengan saling menghargai pendapat dan perbedaan latar belakang. 1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini memfokuskan kepada bagaimana kemampuan adaptasi karyawan PNS dan TNI di Puskom Publik Kemhan yang berlatar belakang dua budaya yang berbeda dalam suatu organisasi, dan bagaimana proses adaptasi tersebut dilakukan oleh karyawan PNS dan TNI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, Untuk memahami kemampuan adaptasi Karyawan PNS dan TNI di Puskom Publik Kemhan, dan proses adaptasi maka: 1. Komunikasi yang efektif dapat menjembatani hubungan antara dua budaya yang berbeda. 2. Bahasa dapat menjembatani hubungan antara dua budaya yang berbeda. 3. Simbol-simbol dapat menjembatani hubungan antara dua budaya yang berbeda. 4.
Kemampuan adaptasi antara Karyawan PNS dan TNI terjadi ketika salah satu subkultur menyusun simbol sesuai dengan “Frame of Reference” supaya dapat menjembatani hubungan antara dua budaya yang berbeda.
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan adapatasi antara karyawan PNS dan personel TNI yang berdinas di Puskom Publik Kemhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai komunikasi antarbudaya dalam organisasi antara karyawan PNS dan TNI yang berdinas di Puskom Publik Kementerian Pertahanan. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan kebijakan pembinaan personel di internal Puskom Publik kemhan dengan merumuskan pendekatan terbaik menghadapi kekhasan sifat dua kelompok personel yaitu PNS dan TNI yang ada di Kementerian Pertahanan. 3. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan memberikan masukan pengalaman bagi masyarakat luas mengenai komunikasi antar budaya yang berlangsung dalam sebuah organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/